Mahouka koukou no Rettousei Volume 17
Chapter 1
2 Januari 2097 Masehi, berita yang telah disebarkan dari Asosiasi Sihir
pada awal tahun baru telah membuat kegemparan diantara beberapa pihak.
Orang yang mengumumkan hal tersebut adalah salah satu dari Kepala Keluarga
dari Sepuluh Master Clan, Yotsuba Maya, dari Keluarga Yotsuba.
Berita yang disebarkan termasuk penunjukkan pewaris dari Keluarga Orang
yang mengumumkan hal tersebut adalah salah satu dari Kepala Keluarga dari
Sepuluh Master Clan, Yotsuba Maya, dari Keluarga Yotsuba.
Berita yang disebarkan termasuk penunjukkan pewaris dari Keluarga
Yotsuba, juga pertunangan dari Kepala Keluarga selanjutnya.
Maksudnya adalah bahwa Yotsuba sedang maju ke generasi berikutnya. Shiba
Miyuki ditunjuk untuk menjadi Kepala Keluarga selanjutnya dari Yotsuba, dan
secara tak terduga Shiba Tatsuya juga ditunjuk sebagai tunangannya. Dua berita
tersebut menjadi pengumuman besar untuk era baru dari Masyarakat Sihir Jepang.
Namun, berita ini tidak hanya memberikan ekspektasi dari ‘Era Baru’.
Kegelisahan dan keterkejutan muncul dari orang yang tahu tentang Tatsuya dan
Miyuki. Mengkesampingkan fakta bahwa mereka berhubungan dengan Yotsuba (dalam
beberapa cara) dimana mereka sembunyikan sampai sekarang, ini diungkap bahwa
mereka bukanlah saudara kandung. Persaingan emosional diantara anak laki dan
perempuan, mungkin, melihat ini sebagai ‘hal yang benar-benar mengejutkan’,
dimana merupakan hal yang normal setelah apa yang telah terjadi.
Diantara mereka yang terkejut dari ini adalah putra tertua Keluarga
Ichijou dari Sepuluh Master Clan, Ichijou Masaki.
◊ ◊ ◊
2 Januari, 4 P.M., Masaki kembali dari Ritual Tahun Baru dan pergi ke
ruang tamu ayahnya setelah dipanggil.
Jarang sekali bagi ayah Masaki untuk ada dirumah dalam waktu seperti ini.
Dia biasanya berpindah pindah di penambangan dasar laut, karena itu adalah
bisnis keluarganya. Jika tidak dia akan mengawasi latihan penyihir dibawah
Keluarga Ichijou, dari hari pertama tahun baru sampai hari ketiga, dia telah
menerima salam tahun baru sebagai Kepala Keluarga Ichijou dari Sepuluh Master
Clan. Untuk lebih baik atau buruk, kewajibannya sebagai Kepala Keluarga
memintanya untuk tetap dirumah.
Kediaman Keluarga Ichijou bergaya Barat, dan ruangan untuk menyambut tamu
terletak diujung lorong menepel dengan ruang tamu yang didesain menurut
arsitektur bergaya Jepang, seperti kediaman bergaya Samurai.
Masaki datang didepan ruang tamu ayahnya, dan berlutut di lorong sebelum
mengetuk pintu daripada tiba-tiba langsung masuk ke ruangan.
“Ini aku, Masaki.”
“Masuklah.”
Dia menerima respon kasar dari sisi lain pintu geser. Suaranya tidak
seperti Masaki yang memiliki suara seperti orang berwibawa, tapi ini juga bukan
suara yang kasar. Tapi, ini memiliki getaran liar yang dapat kau rasakan
diperutmu tak peduli seberapa besarnya.
“Permisi.”
Dia membuka pintu geser selagi berlutut, dan segera setelah memasuki
ruangan, dia berlutut lagi. Ini mungkin terlihat sebagai hal yang berlebihan
untuk ayah dan anak, tapi ini cocok dengan kebiasaan Masaki dan kehalusannya.
Di tangan lain, ayahnya, Ichijou Gouki, yang mengenakan haori hakama
dengan lambang keluarga didadanya, merubah posturnya dengan menaruh sikunya di
kakinya. Dia terlihat seperti ‘Kaisar’ dalam drama populer yang berlatar di
akhir Era Showa, tapi Gouki terhindar dari pengawasan karena sikap yang kasar.
Masaki duduk didepan ayahnya. Mereka tidak menunjukkan sebagai ayah dan
anak. Putra dan putri Keluarga Ichijou mengurus ibu mereka, dan hanya itulah
fakta yang diketahui.
Tahun ini Gouki berusia 42 tahun, dan jika dia dideskripsikan dalam satu
kata, kata itu adalah ‘jantan’. Tubuhnya sepenuhnya kecoklatan, dan dikepalanya
ada rambut yang dipotong pendek, itu semua karena menghabiskan banyak waktu
dibawah sinar matahari. Penampilannya cocok dengan martabat orang seusianya.
Sebaliknya, tubuhnya tidak telihat setua itu, ototnya kuat, walaupun tidak
terlalu besar, tapi kencang dan terlihat. Meskipun dia kasar, dia memiliki
kesan yang enak.
“Baik, jangan terlalu tegang.”
Itu adalah kalimat pertama yang dikatakannya kepada anaknya, yang duduk
tepat didepannya dengan sikap yang tegang dari awal.
“Maka, aku tidak akan menahan diri.”
Dia berganti dari baju Tahun Baru –dengan seragamnya—sehingga Masaki
mengikuti perkataan ayahnya dan merilekskan posturnya. Gouki tidak menyukai hal
yang formal, tapi dia tetap latihan untuk perbedaan derajat. Siapapun mungkin
itu, sebagai anggota Sepuluh Master Clan, atau Kepala Keluarga Ichijou, semua
manusia harus berlatih untuk bersikap sopan. Sekarang, segera setelah dia
meminta anaknya untuk ‘tidak tegang’, dia bersikap seperti ayah Masaki,
daripada seorang Kepala Keluarga Ichijou.
“Masaki. Akan susah untuk menjawab sejujurnya tentang pertanyaan ini
kepada ayahmu di usiamu, tapi tolong berusahalah yang terbaik.”
“Apa yang terjadi? Apa ini sesuatu yang serius?”
Ini tidaklah biasa bagi Gouki untuk memberikan pembukaan. Dia biasanya
langsung, orang yang blak-blakan. Terutama terhadap anaknya sendiri. Masaki
benar-benar bingung.
Namun, Masaki juga memutuskan untuk mengikutinya, karena dia sudah
disana.
“Kau benar-benar harus menjawab dengan jujur. Apa kau kenal gadis yang
bernama Shiba Miyuki?”
“Me-mengapa kau bertanya seperti itu!?”
Masaki berbicara dengan suara panik, yang menunjukkan bahwa dia memiliki
jawaban positif untuk pertanyaan itu.
“Apa iya, Masaki?”
Namun, Gouki menginginkan jawaban jelas, sehingga dia bertanya sekali
lagi kepada Masaki.
“…Aku mengenalnya.”
Dia masih tidak tahu apa yang dipikirkan ayahnya. Setelah bertanya dengan
gigih, Masaki memilih untuk menjawab dengan taat.
“Kapan dan bagaimana kau bertemu dengannya?”
Masaki hampir berteriak ‘Mengapa aku harus menjawab pertanyaan seperti
ini kepada ayahku?’. Walaupun itu sudah hampir dikatakan, Masaki menariknya
kembali, menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan sia-sia. Ayahnya mungking
memiliki sifat yang tegas, tapi dia tidak akan mengatakanhal seperti itu tanpa
alasan.
“Di Kompetisi Sembilan Sekolah, dua tahun yang lalu. Aku melihatnya pada
Upacara Pembukaan. Aku mulai mengenalnya pada Pesta Perayaan saat aku dan dia
menjadi pasangan dansa.”
“Jadi memandangnya pada pandangan pertama. Karena dia tidak menolak
ajakan dansamu, setidaknya kau tidak dibencinya.”
Dia tidak memberikan informasi yang cukup hanya dari itu, dan tebakannya
membuat wajah Masaki menjadi lebih panas. Namun, ini masih awal.
“Lalu, apa kau menyukai Miyuki-jou?”
Dalam seketika, tatapan intens muncul dari Gouki, dan Masaki terlihat
seperti berhenti jantungnya.
“Ap-apa yang kau kata---!”
“Aku bertanya kepadamu, apa kau jatuh cinta padanya?”
“Mengapa aku harus menanyaiku pertanyaan seperti itu!?”
Lidahnya terlipat karena kegelisahannya, sehingga perkataan Masaki tidak
terdengar dengan baik dan seperti sebuah teriakan. Kali ini, dia tidak dapat
menekan perasaannya.
“Kira-kira 30 menit yang lalu, aku mendapat pesan dari Yotsuba via
Asosiasi Sihir.”
Gouki menjawab pertanyaan anaknya dengan nada suram. Dia ridak akan
pernah, mengejek anaknya tentang cinta, dan juga menertawakannya.
“Dari Yotsub?”
Dia segera memberitahu Masaki tentang itu. Kata ‘Yotsuba’ yang keluar
dari mulut Gouki membuat Masaki kehilangan ketenangannya.
“Apa urusan yang dimiliki Yotsuba dengan Ichijou?”
“Ini bukan hanya antara Kepala Keluarag. Keluarga Yotsuba mengumumkan
kepada seluruh Sepuluh Master Clan, 18 Rumah Asisten, juga Seratus Keluarga.
Ini seperti salam bagi semua rumah dari Masyarakat Sihir Jepang.”
“Salam? Hebat sekali, untuk Yotsuba yang tak bersahabat untuk melakukan
hal seperti itu… Tapi sebenarnya apa yang terjadi sampai-sampai mereka
mengirimkan salam seperti itu?”
Masaki dan Gouki menatap mata masing-masing untuk sesaat. Masaki
memastikan tidak ada kebohongan sama sekali dalam informasi yang dikatakan ayahnya,
dan dia memastikan bahwa Gouki telah siap untuk memberitahukan kebenaran kepada
Masaki.
“Keluarga Yotsuba telah menunjuk Kepala Keluarga selanjutnya. Dia adalah
murid kelas dua SMA 1, Shiba Miyuki.”
“Shiba-san, dari Yotsuba, Kepala selanjutnya…?”
Meskipun nadanya tetap sopan, Masaki benar-benar terguncang. Fakta bahwa
Miyuki merupakan anggota dari Keluarga Yotsuba, diatas fakta itu adalah bahwa
dia ditunjuk sebagai Kepala Keluarga selanjutnya. Sebuah fakta yang tidak
pernah dipikirkannya.
Gouki tetap mempertahankan tatapannya pada Masaki selagi melanjutkan
untuk menjelaskan cerita kepada Masaki yang sedang kebingungan.
Segera setelahnya, sebuah bom besar dijatuhkan kepada Masaki.
“Masaki, Yotsuba telah menunjuk Miyuki sebagai Kepala Keluarga selanjutnya.
Sebagai tambahan, diumumkan juga bahwa Shiba Miyuki bertunangan dengan
sepupunya, Shiba Tatsuya.”
“Shiba-san bertunangan…?”
Masaki benar-benar terkejut. Namun, dia hanya membutuhkan waktu singkat
untuk menyadari detail dari fakta ini.
“Sepupu, katamu? Shiba-san dan Shiba Tatsuya seharusnya adalah saudara
kandung!”
Gouki mengangguk kepada perkataan anaknya.
“Aku juga sudah mengkonfirmasi fakta itu. Pastinya, mereka seharusnya
saudara sampai sekarang. Namun, kelihatannya mereka adalah sepupu.”
“Kelihatannya?”
Meskipun dia benar-benar sedih, perkataan ayahnya masihlah suatu masalah.
Dia menyadari bagian yang aneh.
“Shiba Tatsuya adalah anak dari Yotsuba Maya yang lahir dari inseminasi
buatan dari telurnya. Tolong baca baik-baik, data keluarganya dirubah pada
akhir tahun lalu.”
Gouki juga tidak senang dengan hal ini.
“Pastinya, ini masuk akal. Setidaknya, tidak ada bukti bahwa Yotsuba-dono
tidak mengatakan kebohongan. Namun, tidak ada bukti bahwa Yotsuba-dono
mengatakan yang sebenarnya juga.”
“Ayah, apa kau pikir… bahwa Yotsuba berbohong?”
Suara Masaki terdengar seperti dia tersedu-sedu.
“Itu bukanlah masalah utamanya.”
Namun, Gouki menggelengkan kepalanya kepada anaknya.
“Tidak peduli mereka saudara atau sepupu, ini tidaklah baik untuk menikah
dengan kerabat dekat. Gen dari penyihit di negara ini dipertaruhkan. Pernikahan
diantara kerabat dekat mungkin membahayakan gen mereka, sehingga ini harus
dihindari. Ini merupakan kewajiban dari Sepuluh Master Clan terhadap negara.”
Masaki merubah posisi kakinya dan merubah postur secara tak sadar.
“Ini adalah keputusan sepihak keluarga Yotsuba. Walau begitu, mereka
tidak dapat mengabaikan kemungkinan yang dapat terjadi. Itulah mengapa aku
bertanya kepadamu. Masaki, apa kau menyukai Miyuki-jou? Apa kau jatuh cinta
kepadanya?
Gouki menatap Masaki dengan dalam. Dia memiliki mata yang kuat, yang
mungkin dpat bertahan tidak berkedip bahkan dalam samudra yang menggelora.
Namun, Masaki tidak memiliki alasan untuk takut akan itu.
“Ya. Aku jatuh cinta pada Shiba-san. Itu merupakan cinta pada pandangan
pertama.”
Masaki tidak memiliki rasa bersalah dengan perasaan ini.
“Aku mengerti.”
Gouki mengangguk dengan puas setelah mendengar jawaban anaknya.
“Maka, sebagai orang tua, aku harus membantu perasaan anakku. Oh, jangan
khawatir. Keluarga Ichijou masih dapat diwarisi Akane. Kau bebas untuk pergi
sebagai menantu tanpa menahan diri.”
“Ayah?”
Masaki percaya diri bahwa cintanya untuk Miyuki sungguh-sungguh. Dia
diyakinkan bahwa perasaannya benar.
“Pertama-tama, kita harus memaksa pertunangan ini dibatalkan. Untuk itu,
apa kita harus memintanya dari pihak kita sekarang?”
“Tunggu sebentar, Ayah!”
Namun, untuk ayahnya untuk menyampaikan perasaannya tanpa dikatakannya
sendiri terasa salah untuknya.
“Tidak ada waktu untuk menunggu. Pihak lain sudah menyampaikan kepada
dunia bahwa mereka bertunangan.”
Namun, setelah melihat tatapan ‘jangan menjadi pecundang’ di mata
ayahnya, Masaki tidak dapat berkata apa-apa kepada argumen tak beralasan
ayahnya.
◊ ◊ ◊
3 Januari. Hari sebelumnya, Keluarga Yotsuba mengirimkan pengumuman
pertunangan kepada Keluarga Sihir di Jepang, dan Keluarga Ichijou membuat
penolakan via Asosiasi Sihir.
Tapi, yang merasa paling tertarik bukanlah Keluarga Yotsuba, tapi Kepala
Keluarga Saegusa, Saegusa Kouichi.
Ichijou Gouki mengirimkan penolakkan kepada Asosiasi Sihir yang
ditampilkan dalam kertas elektronik, dan Kouichi membacanya dengan senyuman
kecil.
(Kau memang berani seperti biasa…)
Kouichi dan Gouki telah menjadi teman lama sejak mereka muda. Walaupun
hubungan mereka tidak terlalu dekat, mereka tidak membenci satu sama lain,
juga. Karena mereka memiliki kepribadian yang berbeda, merupakan hal yang biasa
untuk mereka menjaga jarak. Mereka lebih cocok dipanggil kenalan.
Lagipula, perbedaan umur mereka merupakan alasan mengapa hubungan mereka
tidak terlalu dekat. Kouichi enam tahun lebih tua daripada Gouki. Saat mereka
pertama bertemu, Kouichi sudah mahasiswa sementara Gouki masih murid SMP.
Mungkin, itulah alasan mengapa Kouichi tidak dapat menghilangkan kesan bahwa
Gouki adalah adik yang memakan waktu, dan tidak ada kebencian diantara mereka.
Bahkan dengan penolakan, Kouichi merasa seperti mengatakan ‘kau melakukan hal
ceroboh lagi’.
(Satu langkah salah dan Keluarga Ichijou akan dihujani kritikan.)
Sepuluh Master Clan ditingkatkan setara diantara semua anggota, dan tidak
dalamn posisi apapun untuk menganggu situasi internal keluarga lain. Seperti
perusakan gen berharga karena pernikahan antara kerabat dekat, sehingga tanpa
memperhatikan pembenaran, tidak diperbolehkan untuk menolak pertunangan dari
keluarga lain.
Namun, jika situasi mempengaruhi dirinya, maka ini cerita yang berbeda.
Kali ini, yang menolak pertunangan dari Kepala Keluarga selanjutnya
Yotsuba bukan hanya Kepala Keluarga Ichijou. Bersama dengan oposisi dari
pertunangan antara sepupu yang memiliki ibu monozigotik kembar, dia juga
menawarkan pertunangan dari putra tertua Keluarga Ichijou, Ichijou Masaki,
dengan Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya Shiba Miyuki.
Menawarkan pertunangan kepada pihak yang telah menentukan tunangan
umumnya akan dipandang sebagai cinta gelap. Namun, dalam masalah ini, alasan
utama adalah untuk menghindari kerusakan gen dari penyihir.
Fakta bahwa Keluarga Ichijou mengganggu Kepala Keluarga Yotsuba
selanjutnya karena Gouki mendukung cinta anaknya tidak diketahui Kouichi. Ini
mungkin bagi Kouichi untuk berjudi untuk cinta anaknya, tapi Gouki yang
dikenalnya dari masa lalu dapat melakukan seperti itu.
(Namun, ini bukan masalah waktu.)
Fakta bahwa Shiba Miyuki ditunjuk sebagai Kepala Keluarga Yotsuba
selanjutnya, dan bahwa Shiba Tatsuya akan menjadi tunangannya telah ditebak
oleh Kouichi.
Meskipun dia adalah seorang pendatang baru, Shiba miyuki telah menguasai
sihir tingkat akhir seperti ‘Inferno’ dan ‘Niflheim’, dan dia juga berlatih
sihir mematikan yang tak diketahui selama Keributan Yokohama. Jarak dan efek
dari sihir itu tidak diketahui karena itu sebuah sihir interpersonal, tapi
kekuatannya dapat dibandingkan dengan ‘Meteor Shower’ yang telah diprediksi
oleh Peneliti Keluarga Saegusa.
Lalu, Shiba Tatsuya, yang memiliki sihir tarung terkuat dan Sihir
Decomposition yang tak teridentifikasi juga sebagai keajaiban dari sihir.
Kouichi juga menerima laporan bahwa Tatsuya merupakan Penyihir Kelas-Strategis
yang menyebabkan insiden ‘Scroched Halloween’. Terlebih lagi, dia juga
berhubungan dekat dengan Battalion 101 JSDF, yang dikatakan sebagai Battalion
Sihir Independen Terbang pertama didunia.
Kouichi juga tahu sebelumnya bahwa mereka berdua berhubungan dengan
Yotsuba. Waaupun dia tidak tahu bahwa Shiba Tatsuya merupakan anak dari Maya,
dia hanya tahu bahwa tidak ada bukti konkret bahwa Shiba Miyuki adalah anak
dari Miya. Saat dua individu menjadi pusat dari Keluarga Yotsuba, 27 Rumah
lainnya yang merupakan Sepuluh Master Clan – 18 Rumah Asisten mungkin akan
tidak dapat menekan Yotsuba, bahkan sebagai kelompok. Ini tidak diketahui oleh
Kouichi, tapi Kudou Retsu juga memiliki ketakutan yang sama.
Mengenai penunjukan Shiba Miyuki sebagai Kepala selanjutnya dari Keluarga
Yotsuba dan Shiba Tatsuya sebagai tunangannya, Kouichi merespon secara tidak
tenang tentang berita ini. Dia berpikir bahwa Tatsuya dan Miyuki adalah saudara
(walaupun mereka memang saudara), dan jika salah satu dari mereka meninggalkan
Yotsuba, mungkin itu adalah Tatsuya. Walaupun ini tidak cukup untuk melemahkan
Keluarga Yotsuba, Kouichi berpikir bahwa ini akan menjaga keseimbangan kekuatan
dalam negeri dari persuasi dari waktu ke waktu. –Tentu saja, ini juga berarti
bahwa dia akan memasang perangkap untuk mendapat kekuatan persuasi.
Itu mengapa saat Maya mengumumkan Shiba Tatsuya bukanlah kakak dari Shiba
Miyuki, dan bahwa mereka berdua bertunangan, Kouichi menarik kembali semua
miskalkulasinya. Ini tidak masalah apa mereka saudara kandung atau bukan karena
dia tidak dapat memeras pemeriksaan yang tepat dari mereka, karena berita yang
dipublikasikan adalah kebenaran. Jika mereka memang menikah, Shiba Tatsuya akan
menjadi pilar kokoh bagi Yotsuba, bersama dengan Shiba Miyuki. Kouichi takut
bahwa suatu saat kebenaran akan disadari.
Saat itu terjadi, tidak akan ada cara untuk menghentikan mereka. Fakta
bahwa mereka telah mengeluarkan pengumuman melalui Asosiasi Sihir mengenai
pertunangan formal berarti bahwa mereka tidak dapat dihentikan. Kouichi
mengigit dengan sebal, tapi—
(Masih ada cara itu, huh.)
Walaupun reaksi Gouki itu kasar, itu bukanlah ceroboh. Dia tahu bahwa
Gouki telah memikirkannya setidaknya sejauh itu. Tapi, menurut kebiasaan Gouki,
Kouichi menyimpulkan bahwa ada kemungkinan lebih besar bahwa Gouki tidak
berdasarkan intuisinya daripada memikirkannya.
Namun, tidak ada keraguan bahwa ini adalah langkah yang sah.
Kouichi segera memanggil anaknya ke ruang keluarga.
Kouichi masih mengenakan jas sementara putrinya semua sudah mengenakan
kimono lengan panjang yang glamor. Walaupun mereka tidak mengenakan furisode
dengan rela, mereka tetap mengenakannya. Ini bukan karena permintaan orang tua
mereka. Hal seperti itu tidak ada, tapi mereka terutama melakukannya untuk
menghibur para pengunjung. Sementara putra tertua dari keluarga Saegusa
memiliki peran menghibur para tamu, tiga anak perempuan memiliki peran
membimbing para tamu. Di samping catatan, ibu Mayumi adalah terasingkan dengan
dalih perawatan medis.
“Otou-sama, ada masalah apa?”
Mayumi tiba-tiba bertanya kepada Kouichi yang duduk didepannya. Walaupun
dia mengenakan furisode setiap tahun, dia tidak begitu ramah walaupun dia
mengenakan kimono.
“Aku belum memberitahu kalian tentang ini, tapi kemarin akan menerima
pengumuman dari Asosiasi Sihir, dari Keluarga Yotsuba kepada Sepuluh Master
Clan, 18 Rumah Asisten, dan Seratus Keluarga.”
“Tidak hanyta 28 Rumah, tapi Seratus Keluarga juga? Apa itu sepenting
itu?”
Dengan perkataan Kouichi, Izumi tidak menunjukkan adanya respon tegang
seperti saudaranya, dan muncul sesuai perintah ayahnya.
Melihat Izumi yang sedikit tertarik dengan topik meskipun dia menolak
untuk mendengar cerita ayahnya, Kouichi mengangguk dengan kepuasan. Anak
kembarnya cantik, bahkan Izumi saat dilihat dari sudut pandang orang dewasa,
dan tampaknya mempermanis Kouichi juga.
“Ini penting. Bagi Keluarga Yotsuba, dan kalian juga.”
“Kami juga?”
Mayumi bertanya dengan suara yang lebih keras. Kouichi tidak
memperhatikannya.
“Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya adalah seorang murid kelas dua SMA
1, Shiba Miyuki-jou.”
“Ehh!?”
ORang yang menaikkan suaranya adalah Mayumi. Izumi, di tangan lain,
melebarkan matanya selagi memegang kedua tangannya dengan erat. Kasumi tetap
relatif tenang, walaupun dia sedikit susah untuk mempercayai berita ini
mendadak.
Mayumi, yang memiliki hubungan paling dekat dengan Shiba bersaudara dalam
keluarganya, sebenarnya pernah menduga bahwa Tatsuya berasal dari Keluarga yang
merupakah ‘Extra dengan Angka Empat’ setidaknya. Namun, mereka bertiga tidak
pernah berpikir sedikit pun bahwa Miyuki adalah anggota dari Keluarga Yotsuba.
“Juga, diumumkan bahwa Shiba Miyuki-jou bertunangan dengan siswa dari SMA
1, Shiba Tatsuya-kun.”
“Huh!?”
“Tidak mungkin!”
“Walaupun jika mereka berasal dari Keluarga Yotsuba, saudara tidak
menikah satu sama lain, bukan?”
Izumi terdiam, sementara Mayumi mengeluarkan suara seperti dia berteriak,
sebelum Kasumi memintanya untuk tenang.
“Mereka sebanarnya adalah sepupu.”
“Sepupu?”
Kasumi tidak sesedih saudaranya karena kepribadian tenangnya, tapi dia
memiliki sedikit kesukaan terhadap Tatsuya dan Miyuki. Kouichi, yang mengerti
temperamen anaknya, dapat mengerti ini. Kouichi juga tahu bahwa Izumi tertarik
dengan kecantikan Miyuki.
Itulah mengapa ketertarikan pada kesedihan luar biasa dari Mayumi.
“Ibu Shiba Miyuki-jou adalah Yotsuba Miya-san. Shiba Tatsuya-kun adalah
anak dari Kepala Keluarga sekarang, Yotsuba Maya-san yang lahir dari sel telur
bekunya.”
“Tatsuya-kun….adalah anak dari Kepala Keluarga Yotsuba?”
Kasumi memutuskan untuk memfokuskan pandangannya daripada melihat
saudaranya terkejut. Saudara kembar telah memutuskan untuk meninggalkan mereka
sendirian untuk sementara waktu karena mereka tidak memiliki apa-apa untuk
dibicarakan.
“Sebaliknya,”
Namun, nada tajam Kouichi berlanjut, dan Kasumi sadar dengan nada
ayahnya.
“Kepala Keluarga Ichijou, Ichijou Gouki-dono, telah menentang pertunangan
mereka berdua melalui Asosiasi Sihir.”
“Keluarga Ichijou melakukan itu?”
Mayumi membuat wajah bingung setelah mendengar perkataan ayahnya.
“Itu benar. Dia tidak hanya menentang pertunangan itu, tapi dia juga
menawarkan pertunangan antara anak tertuanya, Masaki-kun, dan Miyuki-jou kepada
Maya-dono.”
“Apa begitu?”
Mayumi terlihat sudah dapat mengatasi kesedihannya. Dia mencoba untuk
membuat spekulasi hal-hal dibalik layar dari pertunangan putra tertua Keluarga
Ichijou dan Kepala Keluarga selanjutnya dari Yotsuba.
“Mayumi, apa kau memiliki ide?”
Tidak ada tanda bahwa Mayumi terkejut pada berita tak terduga dari
Tatsuya dan Miyuki lagi, karena dia ingin tahu apa yang dipikirkannya karena
dia dapat mengembalikan ketenangannya dalam waktu yang singkat.
“Tidak, ini tidak penting. Aku hanya baru ingat bahwa Ichijou Masaki-kun
memiliki ketertarikan yang kuat kepada Miyuki-san.”
“Aku mengerti. Mayumi, aku ingin tahu, kapan kau menyadati hal itu?”
“Kompetisi Sembilan Sekolah dua tahun lalu, selama pesta perayaan. Aku
sangat yakin bukan hanya aku yang menyadarinya.”
Namun, tak terduga, apa yang dikatakannya membantu Kouichi. Tampaknya,
motif Keluarga Ichijou adalah untuk membantu percintaan anaknya.
“Aku mengerti. Karena itu, daripada bertindak secara politik, dia memilik
untuk memikirkan perasaan anaknya.”
Kouichi tidak dapat memikirkan hal yang sama seperti Gouki. Dia tidak
akan pernah mengambil tindakan yang akan membawa ketidakuntungan bagi Keluarga
Saegusa demi cinta anaknya. Namun, dia mengerti prinsip dari apa yang dilakukan
Gouki, lebih daripada anak-anaknya.
“Ngomong-ngomong, bagaimana kau melihat Shiba Tatsuya-kun? Mayumi, apa
yang kau pikirkan tentangnya?”
Ditanyai oleh Kouichi, mata Mayumi mulai menunjukkan kegelisahan.
“Bahkan jika kau menanyaiku… Aku pikir dia adalah adik kelas yang hebat.”
Kouichi tidak melewatkan fakta bahwa anaknya sedikit tersipu saat Mayumi
mencoba untuk menjawabnya dengan sopan.
“Bagaimana dengamu, Kasumi?”
“Aku jarang memiliki kontak dengan Shiba-senpai sehingga pengetahuanku
tentangnya hanya dari yang terlihat. Aku hanya tahu bahwa dia adalah seseorang
yang hebat dalam Magic Engineering.”
Kasumi mengatakannya dengan sikap yang samar, sebelum dia mengalihkan
pandangannya kepada Izumi.
“Aku rasa Izumi lebih tahu tentangnya daripada aku, karena dia bekerja
dengannya di Dewan Siswa.”
“Aku mengerti.”
Kouichi mengalihkan pandangannya kepada Izumi.
“Izumi, bagaimana pendapatmu tentang Shiba Tatsuya-kun?”
Izumi merubah tatapan kosongnya seketika saat namanya disebut. Dia
mengerti apa tentang pertanyaannya, sehingga dia tidak berpura-pura untuk menjawab
dengan serius, tapi secara natural dan tegas menjawabnya.
“…Aku rasa Shiba-senpai…adalah seseorang yang tidak dapat diukur dengan
standard normal.”
“Benarkah.”
Orang yang mengatakan itu bukan hanya Kouichi. Kasumi menunjukkan tatapan
terkejut kepada Izumi, selagi Mayumi memiringkah tubuhnya menghadap Izumi.
Tanpa berkedip dari perhatian yang ia bawa pada dirinya sendiri, Izumi
melanjutkan perkataannya dan kembali menatap langsung wajah Kouichi.
“Aku yakin kau ingat bahwa SMA 1 membuat eksperimen Stellar Furnace pada
April lalu.”
“Ah, jika aku ingat dengan benar, Shiba Tatsuya-kun lah yang memiliki
inisiatif itu.”
Itu adalah saat dimana Kouichi berencana untuk merusak reputasi Yotsuba
dimata publik. Dia tidak akan melupakannya dengan mudah.
“Pada Kompetisi Sembilan Sekolah, Shiba-senpai berkontribusi besar
sebagai anggota dari Staff Tehnik. Bahkan saat Kompetisi Sembilan Sekolah tahun
sebelumnya, Shiba-senpai juga memperkenalkan Sihir Terbang yang baru saja
dipublikasikan sebelum Kompetisi Sembilan Sekolah mulai untuk lomba Mirage
Bat.”
Kouichi juga tahu tentang ini, tapi dia mengarahkan pandangannya kepada
Mayumi untuk konfirmasi.
“Itu benar. Dia mengimplementasikan Sihir Terbang pada beberapa CAD. Dia
juga mengembangkan sihir baru yang telah dicatat oleh indeks sihir.”
“Tahu ini, dia terpilih untuk meningkatkan sihir tingkat tinggi seperti
Invisible Bullet dan Phonon Maser.”
Mayumi menambah lebih jauh pada testimoni Kouichi.
“Itu adalah hal lain.”
Apa yang dikatakan anaknya semua diketahuinya, tapi secara natural dia
terlihat terkejut, seperti jika dia mendengarnya untuk pertama kali.”
“Namun, hal tak terduga yang aku temukan dari Shiba-senpai, adalah diluar
dia tidak terlihat memandang apa yang dilakukannya sebagai pencapaian.”
Izumi tidak berakhir disitu.
“Shiba-senpai… dan kita, melihat dunia yang berbeda… Selagi dia hidup,
dia secara fundamental tinggal di dunia lain… Terkadang, aku merasakan hal
seperti itu.”
“Apa itu karena dia memiliki penglihatan spesial seperti Mayumi?”
“…Aku tidak tahu. Maaf, Otou-sama, ini hanya sebuah perasaan samar.”
Izumi terlihat sedih tidak dapat menjelaskan perasaannya secara jelas.
Kouichi menatap Mayumi.
Mayumi juga menggelengkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia juga tidak
tahu.
Walaupun kesan Izumi tentang Tatsuya memancing ketertarikan Kouichi, dia
melewatkan fakta dalam kesimpulannya. Kouichi memutuskan untuk sementara
menghentikan keingintahuannya.
“Lalu, apa pendapatmu tentangnya sebagai pria?”
Izumi mengangkat wajahnya terhadap pertanyaan yang tak diduganya, selagi
membuka matanya lebar-lebar karena terkejut.
“Dia bukanlah seseorang yang dapat kupercaya!...Ini disesalkan,
benar-benar disesalkan.”
“Izumi, apa maksudmu?”
Tiba-tiba, ketenangan Izumi hancur, Kouichi terlihat lebih pada gelisah
daripada khawatir tentang pandangan ini.
“Dari sudut pandangku, Shiba-senpai sangat manipulatif… Bahkan jika dia
lebih cocok dengan Miyuki-senpai, tapi…”
“Izumi, apa kau tahu apa yang kau coba katakan? Bahkan untukku, ini
sedikit mengejutkan kau tahu?”
Sepertinya Kasumi lupa bahwa ayahnya menatapnya, dia tepaksa memandang
Izumi dengan wajah terkejut.
Dengan wajah tidak nyaman, Kouichi membasahi tenggorokannya.
Kasumi dan Izumi gemetar seperti jika tersetrum listrik, dan selaras
menundukkan kepala mereka dengan malu.
“Mayumi, bagaimana dengamu? Apa pendapatmu tentang Shiba Tatsuya-kun
sebagai seorang pria?”
Kouichi tidak menegur Kasumi dan Izumi—yang sekarang, ragu-ragu untuk
melanjutkan komentar mereka—lalu melanjutkan dengan Mayumi.
“Bahkan jika kau bertanya kepadaku…”
Walaupun ini sudah diduga bahwa dia kan ditanyai ini, mata Mayumi tidak
tenang karena panik. Namun, meskipun dia gugup, tidak ada tanda bahwa dia
membencinya.
Tidak ada sedikitpun ekspresi tidak suka juga.
“Tentang itu, dia sanagt dewasa….”
Jika semuanya jatuh tempat rapi seperti yang direncanakan Kouichi, ini
mungkin berjalan dengan baik. Selaras dengan Gouki, ia mungkin bisa
menghancurkan rencana Maya.
“Mayumi, jika kau memiliki perasaan ini, kau seharusnya mengencaninya.”
Kouichi memberitahunya dengan hormat pada rencananya.
“Aku tidak setuju!”
Kasumi mengeluarkan penolakannya.
“Kasumi, kendalikan dirimu.”
Tidak hanya dia mengganggunya dengan sikap yang terlalu cepat, ini juga
sikap yang tidak cocok untuk seorang murid SMA. Kali ini, Kouichi menegurnya
seketika.
“….Maafkan aku.”
Kasumi juga sadar bahwa sikapnya tidak sopan. Walaupun dia tidak senang,
dia tidak bisa melawan ayahnya.
“Otou-sama, jika Onee-sama memiliki perasaan seperti itu untuk
Shiba-senpai, aku akan menyarankan dia untuk memiliki hubungan yang tepat, tapi
aku juga menolak hal itu.”
“Izumi. Apa kau memiliki alasan?”
Kouichi, berpikir serius dalam menghadapi Kasumi, tidak bermaksud untuk
segera menegur Izumi tapi sebaliknya memintanya untuk melanjutkannya. Walaupun
sikap sopan Izumi hanya mengatakan setengah alasan, alasan utamanya adalah
Kouichi lebih menyayangi Izumi.
“Untuk seorang wanita secara aktif mendekati seorang pria yang sudah
bertunangan dimata publik, jika berita ini tersebar, ini akan benar-benar tak
dapat diterima. Keluarga Ichijou hanya dapat melakukan apa yang dilakukannya
karena Ichijou-san adalah pria. Shiba-senpai adalah laki-laki sehingga dia
hanya bisa tertawa jika cintanya akan direnggut, tapi untuk Miyuki-senpai, itu akan
sangat menyakitinya.”
“….Apa begitu?”
Saat ini tentang sensibilitas wanita, bahkan Kouichi tidak bisa
menyangkalnya. Faktanya, hanya bertanya hal seperti itu sudah mendorongnya
sampai batas.
“Ya!”
Orang yang mengucapkan itu adalah Miyuki.
“Untuk meminta orang yang baru saja mengumumkan pertunangannya, jika
perkataan keluar, itu akan tak dapat diterima. Belum lagi aku lebih tua
daripadanya. Aku tidak ingin menyebarkan rumor bahwa aku senpai yang menggoda
kouhai nya atau aku tidak bermoral.”
“Ap begitu.”
Kouichi hanya dapat meninggalkan hal dalam posisi tidak menguntungkan.
Untuk selanjutnya, Kouichi tidak pernah mengungkit masalah tentang pengumuman
pertunangan Keluarga Yotsuba lagi. Dari titik ini, dia perlu fokus pada masalah
Miyuki dan Tatsuya karena mereka sekarang dikenal sebagai Keluarga Yotsuba.
Kouichi membubarkan anak-anaknya.
◊ ◊ ◊
Setelah 8 P.M., pengunjung kediaman Saegus telah pergi semua. Tidak ada
keterlibatan lebih sebelum setiap perjamuan makan malam sebelum besok. Kouichi
dan putrinya, berganti dari kimono mereka ke pakaian normal, dan ia
menyelesaikan makan malam sebelum mengunci dirinya di ruang kerjanya.
Ini tidak berbeda dari rutinitas normalnya. Walaupun makan malam bersama
putrinya adalah pemandangan yang jarang, kembali ke ruang kerjanya adalah hal
yang biasa dilakukannya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai Kepala dari
Sepuluh Master Clan dan sebagai pembisnis, juga membaca laporan operasi
rahasia, panggilan yang diharapkan Kouichi akhirnya sampai.
“Selamat Tahun Baru, Saegusa-dono.”
“Selamat Tahun Batu, Ichijou-dono. Maaf memintamu menghubungiku.”
Ichijou Gouki sebenarnya adalah orang yang ditunggu-tunggu oleh Kouichi.
“Tidak, akulah yang membuatmu menunggu, maaf.”
“Aku tidak perlu menunggu lama.”
Ini sudah dua jam sejak Kouichi mengirimkan permintaannya kepada Gouki
untuk menghubunginya saat Gouki sudah bebas. Karena itu, untuk mengatakan bahwa
dia tidak menunggu lama terlalu bijak.
“Lalu, apa yang ingin kau diskusikan, apa ini tentang Keluarga Yotsuba?”
Walaupun, dalam masalah usia, Kouichi lebih tua dari Gouki tujuh tahun,
orang yang berbicara dengan cara yang familiar adalah Gouki. Namun, ada aturan
yang tak tertulis saat Sepuluh Master Clan berkedudukan seimbang dan ini adalah
maksud Kouichi bahwa bicara formal tal dibutuhkan.
Kouichi mungkin hanyalah satu-satunya dari Sepuluh Master Clan yang
menaati hal itu.
“Ya, tapi lebih jelasnya ini tentang permintaan Ichijou-dono kepada
Keluarga Yotsuba, terutama tentang putramu.”
Kouichi mengatakannya sambil tersenyum, Gouki mulai cemberut.
“Tolong, jangan berlaku seperti jika kau mengenalku?”
Karena respon Gouki sesuai kalkulasinya, Kouichi menjawab pelan-pelan.
“Aku bermaksud untuk mendukung cinta putramu.”
Mungkin komplain tentang kelakuan tak beralasan Gouki telah mulai
terlihat. Untuk melanjutkan pembicaraan, Kouichi dengan jelas mengatakan maksud
nya sebelum Gouki merasa terusik.
“Apa begitu. Terima kasih.”
Gouki berterima kasih kepada Kouichi selagi mencoba untuk menebak niat
aslinya, menyebabkan Gouki untuk menunjukkan ekspresi aneh.
“Aku, juga, sedih dengan pertuangan yang diumumkan oleh Yotsuba-dono.”
Ekspresi Gouki berubah dari terkejut menjadi setuju. Dibandingkan dengan
menyesal tentang anaknya, menolak tentang pertunangan Kepala Keluarga Yotsuba
selanjutnya adalah alasan yang lebih enak.
“Maka, aku akan menganggap Saegusa-dono merasa bahwa pernikahan antara
dua kerabat dekat yang akan dilakukan oleh Keluarga Yotsuba terlalu berbahaya?”
“Ya, tepat sekali. Aku juga sering mendengar Kepala Keluarga Yotsuba
selanjutnya, Shiba Miyuki-jou memiliki kualitas yang luar biasa dari anakku.”
Ini adalah kebohongan. Kouichi dan anaknya bahkan tidak ‘sering’
melakukan pembicaraan dengan anaknya. Intel pada Miyuki dan Tatsuya lah yang
memberikan semua informasi tentang kehidupan pribadi mereka.
Jika dia jujur tentang itu, namun, pertanyaan bagaimana Kouichi
mengetahui tentang Miyuki dan Tatsuya meskipun Yotsuba telah menutupinya akan
muncul. Ya atau tidak Kouichi telah secara rahasia melakukan investigasi akan
juga muncul menjadi kecurigaan, jadi lebih cocok untuk mengatakan bahwa dia
telah mendengarnya dari anaknya.
“Lagipula mustahil untuk mengabaikan kemungkinan dari kemampuannya tidak
diturunkan.”
Perkataan Kouichi dimaksudkan untuk menggemakan niat Gouki. Tidak terduga
namun, Gouki menggigit bibirnya dengan tidak senang, yang berada diluar
kalkulasi Kouichi.
“—Tidak hanya Miyuki-jou, Shiba Tatsuya-kun, juga, adalah Penyihir yang
telah mengalahkan anakku. Walaupun aku mungkin terdengar seperti idiot berkata
seperti ini, tapi aku kemenangannya atas Masaki cukup berharga.”
“Ya. Seperti yang kau katakan.”
Kouichi segera membenarkan pendiriannya. Walaupun Gouki mungkin berpikir
dirinya bodoh baru saja, menang atas Masaki adalah prestasi besar. Sebenarnya,
saat tim SMA 3 dipimpin oleh Masaki kalah dengan tim SMA 1 yang dipimpin oleh
Tatsuya pada Kompetisi Sembilan Sekolah 2095, kegemparan sangat besar hingga
Asosiasi Sihir hampir melkukan rapat online via saluran langsung untuk
mendiskusikan respon mereka.
“Kemampuan Shiba Tatsuya-kun harus dijaga dengan baik.”
Kouichi bukan hanya bermain mulut saja dengan persetujuan segeranya
dengan perkataan Gouki.
“Lalu, Saegusa-dono, apa yang ingin kau lakukan? Apa untuk meminta kepada
Yotsuba-dono untuk membatalkan rencana pernikahan ini, atau mendukung anakku?”
Walaupun diluar Kouichi tampak muncul untuk mendukungnya , Gouki
menunjukkan wajah yang tak senang, tentu saja mencurigai Kouichi akan
memanfaatkan anaknya.
Itu jauh dari kalkulasi Kouichi, atau mungkin, itu bahkan dalam
kalkulasinya.
“Sebenarnya, aku ingin memiliki Shiba Tatsuya-kun untuk menjadi
menantuku.”
Disini, Kouichi mengungkapkan bahwa dia hanya berpura-pura rendah hati
selagi menundukkan kepalanya.
Gouki tidak dapat berbuat apa-apa tapi bergoyang untuk menunjukkan
kesimpulan yang sama dengan Kouichi.
“…Bukankah Mayumi-jou sekarang sedang berkencan dengan putra termuda
Keluarga Itsuwa?”
Gouki menyelidiki Kouichi dengan ekspresi dan nada berbicara dari
ketidakmampuannya untuk menyembunyikan kekagetannya.
“Ya, mengeksampingkan gagalnya hubungan antara Mayumi dan Hirofumi,
mereka berdua sepertinya tidak bermaksud untuk melanjutkan hubungan mereka, ke
tahap yang lebih lanjut.”
“Jika ini Shiba Tatsuya-kun, apa kau mengatakan bahwa Mayumi-jou berpikir
seperti itu?”
“Untuk Mayumi, Shiba Tatsuya-kun juga Kouhai, tapi baginya untuk merasa
seperti itu bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Mayumi sudah dua puluh sekarang,
dan sebagai ayahnya, dia mendekati usia dimana aku ingin dia segera membuat
rencana pernikahan.”
Intuisi Gouki mengatakan kepadanya bahwa Kouichi ingin memanfaatkan
Keluarga Ichijou, tetapi tingkat pemahamannya gagal membiarkan dirinya untuk
memahami hal ini. Perkataan Kouichi sama sekali tidak menunjukkan hal yang
mecurigakan, dan itu membantu bahwa ia mendekati Gouki pada saat ini.
“Aku malu untuk mengatakan ini tapi aku masih berada di tingkat dimana
aku sedang bernegosiasi dengan putriku, dan masih belum berada ditingkat saat
aku akan mengusulkan pernikahan. Oleh karena itu, di tempat proposal aku
berharap aku bisa menambahkan namaku pada perbedaan pendapatmu.”
Gouki merasa bahwa sedikit demi sedikit dia mulai terjatuh kedalam
jebakan.
“Lalu sebagai Kepala Keluarga, ini adalah sesuatu yang aku syukuri.”
Namun, dia sekarang hanya mempertimbangkan untuk menerima tawaran Kouichi
atau tidak.
“Jika kau dapat memberikanku jawaban secepatnya, aku akan sangat senang.
Sebagai Kepala Keluarga, aku memiliki rencana untuk mengkontak yang lain yang
juga merasa rencana Yotsuba-dono berbahaya, bagaimana menurutmu?”
“Jika orang seperti itu memang ada, tolong kenalkan kepadaku.”
Ini bukanlah permintaan yang dibuat oleh Kouichi, tapi lebih pada Gouki
mencoba sebisanya untuk menjaga posisinya sebagai pihak utama yang terlibat.
Namun, pada tingkat ini hanya inilah yang dapat dilakukan Gouki.
“Oh, tentu saja.”
Kouichi selagi tersenyum, mengangguk. Gouki mengerti dari awal bahwa
untuk mengetahui pemikiran sebenarnya dari Gouki melalui telepon adalah
mustahil, sehingga dia menyerah.
“Lalu, aku akan mengirimkan dokumen asli ke Asosiasi Sihir nanti.”
“Jika terjadi masalah aku akan mengirimkan dokumen yang tertandatangani
kepadamu dulu, jadi tolong lakukan pengecekan ulang.”
“Baiklah.”
“Maka, sudah ditentukan. Ichijou-dono, terima kasih banyak.”
“Tidak, akulah yang seharusnya berterima kasih. Aku akan pergi sekarang.”
Percakapan dengan Gouki berakhir memuaskan bagi Kouichi.
◊ ◊ ◊
Saat Tatsuya dan Miyuki membawa Minami kerumah, ini sudah Jumat, 4
Januari.
Mereka yang tahu hubungan Tatsuya dan yang lain dengan Keluarga Yotsuba
hanya terbatas pada orang-orang tinggi pada masyarakat sihir. Namun, tidak
butuh beberapa hari lagi untuk hal ini tersebar kepada semua orang yang
berhubungan dengan sihir. Keberadaan dari lokasi rumah mereka, juga, hanya
masalah waktu. Hayama telah mengatakan persiapan di Tokyo untuk membuat
kediaman kedua Keluarga Yotsuba; Tatsuya memikirkan bahwa pertimbangan harus
dibuat tentang kemungkinan pindah ke sana.
Walaupun jika perpindahan itu dilakukan, namun, Tatsuya mengantisipasi
bahwa ini akan terjadi hanya dalam satu sampai dua bulan. Dia harus menyiapkan
beberapa urusan dulu.
Jika ini akhir dari abad lalu, ini akan berarti membersihkan rumah,
membersihkan semua bersama dengan semuanya. Untuk rumah sekarang dimana
pekerjaan rumah dilakukan dengan otomatis, namun, tidak masalah untuk
meninggalkan tugas bersih-bersih kepada automatons. Setelah makan siang di
rumah, Tatsuya dan Miyuki pergi ke kuil Yakumo – Kuil Kyuuchouji, meninggalkan Minami
di rumah.
Tatsuya berganti mengenakan setelan sementara Miyuki mengenakan kimono.
Mengendarai motor Tatsuya diluar pertanyaan; sepatu tidak perlu disebutkan.
Untungnya, jarak rumah Tatsuyta dengan Kuil Kyuuchouji berada dalam jaringan
transportasi umum dimana pengemudi asisten AI (Artificial Intelligence /
Kecerdasan Buatan) dapat membawa mereka secara otomatis. Tapi mereka memilih
untuk menggunakan mobil pribadi mereka daripada transportasi umum.
Perjalanan ke Kuil Kyuuchouji hanya memakan waktu selama sepuluh menit.
Sebuah panggilan dilakukan sebelum mereka pergi untuk memastikan mereka tidak
datang saat tidak ada orang.
Meskipun begitu, Tatsuya yang datang tepat waktu justru diminta untuk
menunggu. Yakumo memang berada di kuil. Namun, masih ada pengunjung yang belum
pergi. Datang sebelum Tatsuya, orang itu segera pergi tanpa membuat pengaturan
terlebih dahulu
Melihat seperti dirinya adalah pengunjung, yang tidak dapat ditinggalkan
Yakumo. Salah satu murid berbakat Yakumo yang dekat dengan Tatsuya meminta maaf
kepadanya dengan sedalam-dalamnya.
Tatsuya memutuskan jika dia harus mengunjungi pada hari lain walaupun
dihentikan oleh murid itu, dan keputusannya adalah menunggu lebih lama. Tatsuya
tidak memiliki acara yang penting di jadwalnya hari ini dan dia tidak sedang
ingin bekerja juga, jadi dengan pikiran tidak apa-apa, Tatsuya melanjutkan
menunggu.
Saat Tatsuya akhirnya dipanggil, ini sudah 30 menit sejak dia sampai.
Meninggalkan ruang pengajaran ke ruang utama, Tatsuya melewati taman saat
dia melihat punggung dari pengunjung sebelumnya di gerbang utama.
Itu adalah orang botak. Mungkin dia berasal dari sekte Buddhis yang sama,
pikir Tatsuya, tapi dia segera pergi. Walaupun pengunjung botak itu dikira
seorang pendeta, apa yang dikenakannya adalah setelah dan mantel. Walaupun
pendetak yang mengenakan setelan mungkin masih ada, orang itu pasti bukanlah
salah satunya, intuisi Tatsuya mengatakan seperti itu. Setidaknya dia bukan
pendeta, dan dia memberi kesan bahwa dia salah satu dari pihak berwenang.
Mungkin Tatsuya merasa dilihat, orang tua itu membalikkan kepalanya dari
kiri.
Mata kiri orang tua itu, berwarna putih.
Pergerakan orang tua itu membuat Tatsuya merasa tidak tenang. Jika
melihat mata kirinya memiliki gangguan, maka seseorang akan memutar kepalanya
dari kanan.
Di mata itu, terdapat extraordinary sight.
Orang tua itu segera kembali ke posisis sebelumnya, lalu dia pergi
melalui gerbang kuil.
“Onii-sama?”
Mendengar panggilan Miyuki, Tatsuya langsung sadar kembali. Perhatiannya
yang diberikan kepada orang tua itu terlalu banyak.
Tidak yakin dengan apa yang dikhawatirkannya, Tatsuya merubah fokusnya.
Berlutut didepan Yakumo, Tatsuya tidak menanyakan identitas orang itu.
“Sensei, kami sudah mengunjungi pada waktu yang terlambat. Selamat Tahun
Baru.”
Tatsuya pada saat itu berpikir jika dia harus menginvestigasi pengunjung
lain. Walaupun dia tidak mempunyai alasan untuk melakukannya, bertanya tidak
akan menghasilkan jawaban.
Miyuki membungkuk dengan formal, selarah dengan Tatsuya.
“Selamat. Aku sudah mengerti situasinya jadi tidak usah dipikirkan lagi.”
Mendengar jawaban Yakumo, saudara itu menaikkan kepala mereka bersamaan.
“Untuk sudah mengetahuinya, seperti yang diharapkan darimu.”
Bagi tatapan kagum Miyuki yang diisi dengan hormat, Yakumo tersenyum
sambil geleng-geleng kepala.
“Tidak, tidak. Ini tidak pantas mendapat kekaguman. Karena berita bahwa
Miyuki-kun menjadi Kepala selanjutnya dan pernikahan diantara kalian berdua
sudah menyebar sangat cepat.”
“…Apa banyak orang sudah mengetahuinya?”
Untuk menjengkelkan Tatsuya yang bertanya, Yakumo secara melodramatik
melebarkan matanya tiba-tiba.
“Tentu saja. Bagi orang yang berhubungan dengan sihir, ini adalah berita
besar. Plus, ini adalah hal yang berhubungan dengan Keluarga Yotsuba yang
dikelilingi misteri dan perdebatan, mendapat perhatian yang sesuai dugaan.
Selain itu, sekarang sudah hampir tiba waktunya untuk Konferensi Sepuluh Master
Clan. Terutama karena Konferensi Sepuluh Master Clan yang dilakukan empat tahun
sekali dilakukan tahun ini? Hal yang baru saja terjadi sebelumnya tidak mungkin
akan dilewatkan.”
Tatsuya mengerutkan alisnya selagi Miyuki terlihat tertekan. Walaupun
pemberitahuannya hanya untuk 28 Rumah dan Seratus Keluarga, berita itu secara
cepar menyebat saat Asosiasi Sihir mengumumkannya. Berita ini awalnya bermaksud
untuk membiarkan pihak ketiga mengetahui keberadaan Tatsuya dan Miyuki. Untuk
membiarkan mayoritas yang berhubungan dengan sihir mengingat bahwa ini adalah
maksud lain dari Keluarga Yotsuba.
Itu hanyalah rencana dari Maya. Tatsuya tidak ingin seperti ini.
Mengeksampingkan rumor di jalan, bagaimana reaksi murid SMA 1 di semester baru,
lebih mendepresikan mereka berdua.
“Ngomong-ngomong… untuk berpikir bahwa kalian bukanlah saudara tapi
sepupu, dan bertunangan.”
Yakumo tertawa.
“Bahkan aku benar-benar tak menyadarinya. Selamat.”
Mendengar selamat dari Yakumo, Miyuki tersipu selagi mengalihkan
pandangannya.
Namun, ekspresi Miyuki membeku pada kalimat Yakumo selanjutnya.
“Baik, dimana kebenaran berakhir?”
“Kami dengar ini semua benar.”
Saat Yakumo menunjukkan senyuman berisi ketertarikan pada satu sisi,
Tatsuya, segera menjadi tak berekspresi, menjawab dengan percaya diri.
“Hmmm, jadi aku mendengarnya, huh.”
“Karena aku tidak mengetahui apapun tentang hal ini, aku hanya dapat
mendengarnya dari orang lain.”
“Apa begitu, apa begitu. Bahkan jika Tatsuya-kun, kau tidak akan ingat
apa yang terjadi segera setelah kau lahir. Tidak menyebutkan apa yang terjadi
sebelumnya, kau akan hanya dapat mengetahui tentang mereka dari mendengar orang
lain. Kau benar.”
Yakumo terdengar selagi menatap dingin Tatsuya.
Tatsuya, seperti jika mengatakan “Seperti yang kau katakan”, merendahkan
kepalanya dengan diam.
Setelah ini, hanya pembicaraan kecil dan setelah hampir 20 menit berlalu
Tatsuya dan Miyuki berdiri.
Yakumo seperti jika biasa, berdiri juga, mengikuti saudari itu
dibelakang. Dibawah keadaan seperti ini, terlepas dari perasaan was was yang
mungkin mereka punya, Tatsuya dan Miyuki mengerti bahwa ini tak berarti bagi
Yakumo. Mereka berdua, terjepit antara murid yang ditugaskan untuk memimpin
jalan dan Yakumo, jalan terus keluar gerbang menuju ke tempat parkir.
Di gerbang, Miyuki dan Tatsuya berdiri dengan tegak sekali lagi,
bersiap-siap untuk menyampaikan salam sekali lagi.
Namun, yang lebih cepat berbicara adalah Yakumo.
“Tatsuya-kun. Besok, aku akan memberimu latihan yang lebih keras, kau
lebih baik mempersiapkan diri dan mentalmu.”
Tatsuya, tidak siap, melebarkan matanya. Perkataan Yakumo yang barus saja
menandakan bahwa Tatsuya tidak perlu memikirkan masalah ini dan seharusnya
datang latihan seperti biasa. Maksud Yakumo ini, meskipun identitas Tatsuya
sebagai seseorang yang berasal dari Yotsuba sudah diketahui publik, menjalani
hari seperti biasa, tidak apa-apa.
“Tolong latih aku juga di tahun ini, Sensei.”
Walaupun Tatsuya tidak menunjukkan petunjuk bahwa dia akan bergerak.
“Sensei, terima kasih.”
Walaupun di mata Miyuki, air mata mengalir.
◊ ◊ ◊
Pada hari setelah Tatsuya mengunjungi Kuil Kyuuchouji, dia meninggalkan
Miyuki di rumah dan menuju ke Markas Brigade 101 JSDF yang berada di Tsuchiura,
Ibaraki.
Destinasinya adalah Markas Batallion Independen Sihir. Ini bukan untuk
latihan tapi untuk menyapa Kazama.
Walaupun Tatsuya mengenakan pakaian biasa, kartu ID yang dibawanya tidak
berbeda dengan yang dibawa oleh tentara biasa. Dia hanya perlu melewati scanner
kartu dan bio-scanner sebelum Tatsuya dapat melewati gerbang, setelah dia
berjalan melewari bangunan yang ditempati oleh Batallion Independen Sihir.
Tatsuya mulanya berencana untuk langsung menuju ke tempat Kazama, tapi di plaza
kokok yang mencakup tiga lantai diatas dan bawah, dia melihat sosok yang
familiar, sehingga dia datang menuju itu.
“Selamat Tahun Baru, Letna Khusus Ooguro.”
“Selamat Tahun Baru dan selamat, Letnan Satu Fujibayashi.”
Saat mereka berdua bertemu, Tatsuya dan Fujibayashi bertukar salam Tahun
Baru. Tatsuya, menambahkan ucapan selamatnya bukanhanya untuk harapan Tahun
Baru.
“Terima kasih, Letnan Khusus. Peningkatan gaji pada tingkat ini
benar-benar membuatku senang.”
Fujibayashi menjawab dengan bercanda. Tatsuya merasa bahwa perkataannya
berisi kompleks tersembunyi, tapi tidak benar-benar menunjukkannya.
“Aku juga ingin menyampaikan salam Tahun Baru kepada Letnal Kolonel.”
“Tentu saja, Komandan juga sudah menunggumu. Mari.”
Fujibayashi memberikan senyuman kepadanya sebelum berbalik.
Tatsuya mengikutinya dari belakang.
“Ini Fujibayashi.”
“Masuklah.”
Kazama memberikan izin untuk memasuki ruangan, dalam menanggapinya
Fujibayashi membuka pintu. Hanya ada satu orang di Kantor Komandan.
“Permisi. Aku membawa Letnan Khusus Ooguro bersamaku.”
“Kalian berdua, berdiri disitu dan tunggu sebentar.”
Saat dia berbicara, Kazama mengoperasikan diujung mejanya. Di dinding
dekat pintu, sebuah bagian turun setinggi tangannya, dan berhenti saat itu
menjadi paralel dilantai untuk membentuk kursi.
Tatsuya dan Fujibayashi duduk di kursi yang disiapkan. Ada bantal di
kursinya, jadi tidak terasa tidak nyaman saat mendudukinya.
Kazama melanjutkan mengulangi gerakannya dengan pena di monitor bersandar
pada kemiringan 15 derajat, seperti jika dia menandatangani dokumen, sebelum
mengangkat kepalanya.
Fujibayashi dan Tatsuya berdiri bersama didepan meja dimana monitor itu
ditempatkan. Tatsuya maju setengah langkah sebelum memberi hormat pada Kazama.
“Komandan, Selamat Tahun Baru untukmu. Juga, selamat atas kenaikan
pangkatmu kali ini.”
“Ya. Letnan Khusus, aku juga sangat menantikan untuk aktif tahun ini.”
“Ya. Terima kasih banyak.”
Kazama melonggarkan ekspresinya, lalu berdiri.
Dibelakang punggung Tatsuya dan Fujibayashi, muncul sofa yang keluar dari
bawah lantai.
“Baik, duduklah.”
Selagi mengatakan seperti itu, Kazama duduk di sofa itu. Tatsuya lalu
duduk di sofa dekat pintu juga.
Langit-langit diantara mereka berdua, membentuk meja kopi. Sebuah teko,
cangkir, dan lepek telah dipersiapkan di meja.
Fujibayashi, masih berdiri, mengangkat ketel, mengisinya dengan air
panas, lalu menuangkan teh ke cangkir setelah beberapa saat. Dia lalu
menempatkan dua cangkir, lepek, dan teko didepan Kazama dan Tatsuya. Tersenyum
untuk merespon Tatsuya yang berterima kasih kepadanya, Fujibayashi mulai
berpindah ke kiri Kazama.
“Walaupun aku tidak berpikir kau memiliki masalah yang membuatmu
membutuhkan bantuanku, kau tidak datang hari ini hanya untuk menyampaikan salam
Tahun Baru saja bukan?”
Kazama bertanya kepada Tatsuya saat dia mengangkat cangkir tehnya.
Walaupun cangkirnya tidak diisi dengan air mendidih, cangkit teh yang terbuat
dari seladon seharusnya masih sangat panas, namun Kazama sepertinya tidak
menunjukkan reaksi terhadap itu.
“Aku mendengar Komandan naik pangkat, sehingga tentu saja aku tidak dapat
berpura-pura tidak mengetahuinya.”
Dalam merespon pertanyaan Kazama, Tatsuya menjawab selagi tersenyum,
Walupun ini sopan, senyuman itu tidak diikuti oleh emosi apapun. Alih-alih
ekspresi yang tulus, senyum dipilih sebagai gantinya.
“Walaupun ini disebut naik pangkat.”
Kazama merespon senyum palsu Tatsuya dengan senyumannya. Namun, Kazama
terpaksa tersenyum.
“Gajiku hampir tidak meningkat dan dibanding yang lain, aku sudah menjadi
salah satunya. Ya, walaupun aku merasa lebih baik bahwa aku naik pangkat, itu
hal yang baik di situasi dimana bawahanku yang merasa tertekan akan hilang.”
Seperti yang dikatakan Kazama, dalam perintah resmi rutin yang dikirim
pada 1 Januari, kenaikan pangkat tidak hanya terbatas pada Kazama. Seperti yang
telah dikatakan Tatsuya, Fujibayashi naik pangkat dari Letnan Dua, Sanada dan
Yanagi berdua naik pangkat dari Kapten menjadi Mayor, pangkat militer mereka
meningkat.
Saat Kazama lebih muda, menjalankan beberapa misi, dia sekali
mengecewakan Petinggi Sentral, menyebabkan catatan dan akta, kekuatan, reputasi
dan posisi untuk ditekan, inkonsisten dengan penghargaannya. Setelah menjadi
Komandan dari Batallion Independen Sihir, ini berkat dari usaha dari Brigade
Komandan-Mayor Jenderal Saeki yang akhirnya menjadi Petugas Lapangan, tapi
Birokrat yang mengurusi Masalah Militer dan Politik tidak berencana untuk
menaikkan pangkat Kazama lagi.
Namun, hasil yang didapat pada Insiden Yokohama bukanlah sesuatu yang
dapat diabaikan oleh Kementerian Pertahanan. Sebaliknya, penalaran bahwa
Batallion Independen Sihir adalah unit rahasia, alasan bahwa promosi langsung
akan mengekspos mereka sebagai koperasi yang diberikan Batallion. Dengan
demikian promosi yang seharusnya diberikan pada bulan Januari dan Juli tahun
lalu ditunda, tetapi mereka tidak bisa terus mengabaikan protes dari mereka
yang telah mencapai kemenangan dan tidak diberi apa yang mereka layak. Oleh
karena itu, mereka hanya bisa mengirim perintah rutin yang Kazama adalah di
antara orang-orang yang dipromosikan.
Dia diikuti Sanada, Yanagi, dan Fujibayashi, mereka bertiga juga
mendapatkan kenaikan yang ditunda.
“Kenaikan pangkat seharusnya bukanlah hal buruk. Bahkan jika itu hanya
sedikit, jika ada kenaikan pemasukan, tidak ada yang mengalahkan itu.”
“Kau memang benar. Berbicara tentang pemasukan Letnan Khusus, perasaanku
jadi sedikit kompleks.”
“Perbedaan pada pemasukanku tidaklah terlalu besar. Karena CAD adalah
produk dari sektor Magic Engineering, pasarnya masih sangat kecil.”
Tatsuya dan Kazama berdua tersenyum diwaktu yang sama. Setelah itu mereka
bersamaan mengencangkan ekspresi mereka.
“Letnal Kolonel, bagaimana pengukuran anti-mata-mata?”
“Mereka selesai.”
Dalam respon pada pertanyaan Tatsuya, Kazama mengangguk selagi menjawab.
Tatsuya mengambil napas kecil.
“Letnan Kolonel, apa struktur Batallion Independen Sihir berubah?”
“Tidak ada perubahan kali ini. Karena Batallion Independen Sihir kita
adakah unit rahasia, Mayor Jenderal merasa bahwa ini bukan masalah bahkan jika
pangkat dan lingkup pekerjaan tidak cocok.”
“Mengerti.”
Tatsuya dikerahkan dalam Batallion Independen Sihir sebagai Pasukan
Khusus dan indentitasnya dekat berhubungan, dengan pribadi, dengan Kazama atau
Sanada. Jika kepala berubah, maka konsiderasi butuh dibuat jika dia akan
terkena imbas juga.
Perkataan itu yang baru saja bukanlah ucapan yang sopan, sebaliknya
mereka bukannya tulus sehubungan dengan kepentingan Keluarga Yotsuba. Jika dia
ditempatkan dibawah perintah dari orang yang tidak dapat dipercaya, dia akan
memikirkan ulang apa dia akan keluar dari militer. Namun kali ini, sepertinya
kekhawatirannya tidak diperlukan.
“Tatsuya, kita hanya bisa seperti sebelumnya, jadi apa kau pikir kita
dapat mendapat dukunganmu?”
Kali ini, Kazama menanyai Tatsuya dengan ekspresi gugup.
“Ya.”
Tatsuya menganggukkan kepalanya, menandakan setuju.
“Bukankah kau dipercayakan dengan identitas baru oleh Keluarga Yotsuba?”
“Itu tidak berhubungan dengan Batallion Independen Sihir.”
Tatsuya menjawab tidak dengan ‘JSDF’ tapi dengan ‘Batallion Independen
Sihir’ dalam merespon pertanyaan Kazama, setelah dia secara sadar berpikir
seperti itu.
“Setidaknya, untuk sekarang.”
Maksud dari kata ‘untuk sekarang’, Kazama benar-benar memahaminya.
“Kami memprediksi bahwa dalam beberapa bulan mendatang, situasi
internasional akan meningkat pesat, termasuk juga Jepang. Bahkan jika ini tidak
sampai skala Perang Dunia, kemungkinan dari konflik militer tingkat menengah
dapat terjadi di masa mendatang, terutama dalam satu tahun, di bagian Asia
Timur signifikan.”
“Apa maksudnya adalah Angkatan Darat? Atau Staff Umum?”
Mengarah kepada Perang Dunia III yang berlangsung selama 20 thun, JSDF
adalah organisasi yang berubah dalam skala besar. Kementerian Pertahanan diubah
menjadi Staff Bersama Konsolidasi , yang sekarang termasuk Markas Umum dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Staff Bersama menjadi
berafiliasi dengan Kantor Staff Bersama dan melapor langsung ke Ketua dari
Staff Bersama, yang sekarang, disaat yang sama, mengasumsikan posisi dari Direktur
dari Kantor Staff Bersama. Fungsi dari Kantor Staff Bersama adalah untuk
mengadakan selama keadaan darurat untuk bertindak sebagai JSDF badan pembuat
keputusan tertinggi.
Sebagai contoh, saat Insiden Yokohama tahun lalu, dalam dua jam dari
mulainya invasi, Kantor Staff Bersama memustuskan dan kemudian memutuskan untuk
otorisasi dan penggunaan 'Burst Material'.
Dalam sistem sekarang, dibawah AD, AL, dan AU, masing-masing telah
mendirikan sendiri masing Markas Umum bertanggung jawab untuk mengelola intelijen,
tempur dan penyebaran. Perbedaan mereka dari konsolidasi Kantor Staff adalah
bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk menganalisa intelijen militer juga
memberikan saran. Pertanyaan Tatsuya bertanya tentang tingkat mana dari
analisis perkataan Kazama tadi.
“Tidak, ini analisis Pak Saeki.”
Jawaban Kazama bukanlah yang diharapkan Tatsuya. Seperti yang terlihat,
setidaknya, analisis informal internal Batallion 101. Namun, Tatsuya percaya
dalam prediksi konfik militer bukannya melonjak.
Ini berasal dari seorang hebat dan berpengalaman ahli tanpa konsiderasi
dari keputusan politisi, tanpa konsiderasi untuk opini populer atau bias
politik. Ini dapat dikatakan bahwa ini merupakan hasil dari analisis murni.
Walaupun Tatsuya sama sekali tidak ingin prediksi untuk menjadi nyata, dia
tidak memiliki kepercayaan untuk secara optimis mengatakan itu tak berdasar.
“Walaupun Sepeluh Master Clan adalah sebuah organisasi untuk menjadi hak
Penyihir, mereka tidak akan menghindar dari tugas Pertahanan Nasional. Berdasarkan
ini, Keluarga Yotsuba dan JSDF memiliki tujuan yang sama.”
“Aku tidak akan melibatkanmu dalam masalah yang tak berhubungan dengan
Pertahanan Nasional, maksudnya aku tidak akan memaksamu pada kewajiban apapun.
Tatsuya, aku tidak sabar dapat bekerja denganmu lagi tahun ini.”
Dengan ucapan yang sama yang memulai, Kazama mengakhiri pembicaraan
dengan Tatsuya.
Setelah memberi salam kepada Kazama, Tatsuya sebenarnya berencana untuk
megunjungi Sanada, Yanagi, dana Yamanaka. Namun Yamanaka tidak sedang di markas
saat itu, sementara Sanada dan Yanagi sedang bekerja. Dalam dilema harus
menunggu atau pulang, Tatsuya diundang ke café kantor oleh Fujibayashi, yang
membantu memastikan status tiga ini, sebagai gantinya.
Sekarang jam 10:50 A.M. Walaupun ini masih terlalu awal untuk makan
siang, ini hanyalah minum kopi. Terutama karena ini masih periode Tahun Baru,
semua Brigade belum mulai latihan dengan sungguh-sungguh, mengakibatkan café
menjadi sesak daripada terasa hidup.
Walaupun ini periode Tahun Baru, personil masih dalam tugas, dan petugas
semua mengenakan seragam. Fujibayashi, juga, mengenakan seragam personil
logistik wanita. Sebaliknya, Tatsuya mengenakan baju biasa. Jika ia telah
memegang mantelnya di satu sisi ia tidak mungkin telah merasa begitu dibuang,
tetapi dalam situasi sekarang, dia mencolok di café.
Fujibayashi terlihat tertarik dengan Tatsuya yang menghadapi
ketidaknyamanannya dengan tenang.
“….Jadi Tatsuya-kun kau bisa malu seperti ini juga.”
Karena Tatsuya berusaha untuk menjaga hargi dirinya, dia tidak
mengatakannya keras-keras tapi melihat Fujibayashi dengan tak berdaya.
“Aku tidak terlaly suka memancung perhatian orang.”
Mendengar jawaban Tatsuya, Fujibayashi hampir saja tertawa dengan keras.
“Maka, ini dapat dikatakan sebagai malapetaka bagimu.”
“Tidak ada yang harus dilakukan tentang hal itu. Terutama karena tidak ada pilihan menolak.”
Fujibayashi, seakan mencoba menyelidiki perasaan terdalam Tatsuya,
menatap Tatsuya.
“Apa ini tentang pernikahan?”
“Tentu saja.”
“Apa kau tidak senang dengan itu?”
“Ini hanya tidak ada cara lain. Diperintahkan untuk bertunangan dengan
seseorang yang selalu menjadi adikmu, otakku tidak bisa berubah secepat itu.
Terutama mengerti bahwa Miyuki harus menjadi tunangan, membuat ini lebih sulit
untuk ditolak…”
Jawaban Tatsuya hanyalah jawaban sopan. Ini bukan karena dia butuh
menjadi tunangan tapi mungkin karena dia memang tidak bisa melepaskan Miyuki.
Jika siapa saja yang tahu perasaan saudara untuk satu sama lain bisa memikirkan
itu, itu tidak sulit untuk Fujibayashi untuk melihatnya melalui Tatsuya. Namun,
keluar dari mulut Fujibayashi bukanlah kata-kata untuk menggoda Tatsuya.
“Tunangan dibutuhkan, huh….”
Tatsuya melihat Fujibayashi, terkejut.
Namun, dia tidak bertanya tentang itu. Karena memikirkan usia
Fujibayashi, lebih mudah untuk menyimpulkan bahwa keluarganya memaksanya untuk
menikah.
“…Akhir-akhir ini, ini mulai mengganggu. Ngomong-ngomong, aku juga sudah
disuruh untuk menikah juga.”
Walaupun Tatsuya ingin menghindari topik ini, tapi sebaliknya topik ini
dimulai oleh Fujibayashi.
“Walaupun aku juga tahu bahwa aku sudah diumur itu….”
Mengingat tren modern Penyihir diminta untuk menikah cepat, ini tidak
sulit untuk membayangkan bahwa Fujibayashi berada dalam tekanan yang besar oleh
keluarganya. Karena ini Tatsuya tidak mengatakan apa-apa kepada Fujibayashi.
Tepatnya karena mengetahui alasan Fujibayashi untuk tidak ingin menikah,
bahkan lebih sulit untuk mengatakan hal yang tak berhati.
“Aku tahu. Ini sudah waktunya untuk benar-benar meluruskan pemikiranku.
Jika aku terjebak dengan orang itu, dia mungkin tidak akan senang juga.”
Hari ini, tak terduga, Fujibayashi menginjak ranjau bahkan Tatsuya ingin
menghindarinya. Dibandingkan dengan mata penasaran ‘Petugas’, mendengarkan
perkataan Fujibayashi sekarang, sebaliknya, membuat Tatsuya lebih tidak nyaman.
Pada Pertarungan di Okinawa pada tahun 2092, Fujibayashi kehilangan
tunangannya. Walaupun ini diatur oleh orang tua mereka, dia masih belum dapat
melupakannya.
Tunangan barunya. Terbunuh dalam tugas dalam penugasan pertamanya.
Fujibayashi, yang sebelumnya seorang peneliti, juga menjadi personil
militer karena kematian tunangannya. Dia tidak membenci militer karena
kehilangannya, tapi mungkin karena ini tempatnya, dia ingin memenuhi mimpinya.
Tatsuya belum pernah mendengar tentang hal ini secara detail.
Apa yang dimengerti Tatsuya adalah bahwa Fujibayashi tidak dapat
melupakan tunangannya yang terbunuh dalam tugas, dan orang yang disekitarnya
tidak dapat memaafkannya.
“Ah, maaf! Aku benar-benar… untuk membuatmu mendengarku, ini hanya akan
mengganggumu Tatsuya-kun.”
Merasakan posisi sulit Tatsuya, Fujibayashi merasa malu dan segera
meminta maaf.
“Tidak… Aku rada keluargamu hanya mengkhawatirkanmu.”
Untuk Fujibayashi sekarang, Tatsuya hanya bisa mengatakan sesuatu seperti
ini.
◊ ◊ ◊
Seperti yang dikatakan oleh Yakumo, rumor tentang Tatsuya dan yang lain
sudah menyebang diantara penyihir dengan cepat.
“Shizuku, itu, apa benar!?”
“…Tidak salah lagi.”
Merubah hadapannya dari pandangan Honoka yang berdiri di sisi lain dari
meja, Shizuku menjawab dengan kesulitan.
“Miyuki adalah Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya!?”
“Ya.”
Seperti jika dia kehilangan kekuatannya, Honoka duduk kembali.
Didepan mereka berdua ada kue dan teh merah.
Hari ini Minggu, 6 Januari. Shizuku dan Honoka berada di ruang makan
Kediaman Kitayama menikmati pencuci mulut setelah makan. –Walaupun atmosfer
berubah tapi ‘menyenangkan’.
Dengan Honoka, yang jarang datang (tepatnya, Shizuku lah yang
mengundangnya), membicarakan topik ini membuat Shizuku sendiri merasa tidak
nyaman, tapi dibandingkan untuk memberitahunya tiba-tiba setelah bertemu
dengannya lagi nanti, dia merasa lebih baik memberitahunya sekarang.
Seperti yang dipikirkan Shizuku, Honoka benar-benar terkejut, dan dia
sekarang duduk di kursi, dalam keadaan lesu.
“Miyuki adalah… Jadi seperti ini…”
Namun, kelesuannya bertahan hanya dalam waktu yang singkat. Honoka,
bergumam, seperti jika menerimanya, lalu menatap Shizuku dengan tegas.
“Walaupun itu membuatkan sedikit takut, aku dapat menerimanya. Jika ini
Sepuluh Master Clan dan bahkan salah satu dari Keluarga Yotsuba, ini terada
seperti memiliki kemampuan dan kekuatan yang tak dapat dimengerti.”
Walaupun ekspresi Honoka diwarnai dengan kesendirian, dia menatap Shizuku
dengan ekspresi pengertian.
“Baik, dari siapa kau mendengar berita itu? Bibi? Atau Paman?”
“Keluarga Yotsuba menghubungi Kepala Anggota Utama dari Sepuluh Keluarga.
Karena berita tidak dirahasiakan, kemungkinan sumber rumor itu dari tempat
kerja tidaklah kecil.”
Awalnya, Shizuku merasa sedikit beruntung pada fakta bahwa ayah Honoka
tidak dirumah. Ayah Honoka tidak tahu bahwa dia jatuh cinta. Hanya dengan
mengatakan sedikit tentang Tatsuya dan Miyuki kepada ayahnya mungkin akan
menyebabkan dia menyuruh Honoka menjauhi mereka berdua.
“Honoka.”
“Ya, ada apa?”
Namun, bagi Shizuku, ini tidak mudah untuk mengatasi masalah ini.
Terutama mengetahui dia tidak bagus dalam pemilihan kata-kata, masalah bagaimana
dia kan memberitahunya makin lama makin besar.
(Tapi…. Aku benar-benar harus memberitahunya.)
Honoka mungkin menangis. Tidak, dia pasti menangis. Pada waktu itu,
satu-satunya yang dapat membuatnya menangis secara jujur hanyalah dirinya
sendiri, dan perasaan Shizuku pada tugasnya mulai membaik.
Jika dia tidak melakukannya, ini akan terasa melarikan diri dari topik.
“Sebenarnya, ada tambahan yang kudengar dari Ibu.”
“Tambahan? Tepatnya apa itu?”
Shizuku menarik napas kecil.
“Bahwa sebenarnya Miyuki dan Tatsuya-san bukanlah saudara kandung tapi
sepupu. Juga, sepertinya terlihat bahkan Miyuki dan Tatsuya-san tidak
mengetahui hal ini. Mengikuti hal itu, Tatsuya-san juga telah ditunjuk menjadi
tunangan Miyuki.”
Selesai dalam satu napas.
“Tidak mungkin….”
Wajah Honoka mencoba tetap kuat, lalu segera menjadi senyuman.
“Be-nar-kah, Shizuku. Hentikan lelucon jahatmu ini. April mop masih tiga
bulan lagi.”
Honoka menunggu Shizuku untuk tersenyum juga. Menunggu, untuk Shizuku
menjawab seperti ‘Aku ketahuan’ dengan ekspresi tanpa kebencian.
Namun, Shizuku hanya menatap mata Honoka dengan ekspresi tenang.
“Hey, Shizuku. Berhenti bercanda.”
Ketakutan muncul dimata Honoka. Walau begitu, mempertahankan senyuman,
dia meminta Shizuku dengan nada setengah bercanda untuk memberitahunya bahwa
ini adalah sebuah lelucon.
“Honoka.”
Namun, nada Shizuku tidak seperti yang ditunggu Honoka, tapi nada tulus.
“….Apa benar?”
Honoka bertanya, selagi gemetaran.
“…Ya.”
Shizuku menegaskannya dengan menyakitkan.
“Bagaimana mungkin….!”
Honoka berdiri, memeluk Shizuku dengan erat.
“Lepaskan!”
Honoka berjuang dengan tindakan agak kasar. Dia tidak siapa yang
dipeluknya. Yang lebih penting, bahkan dimana dia sendiri ingin pergi, tidak,
apa yang ingin dilakukannya, dia tidak tahu.
Namun, sebuah insting bertahan hidupnya mengatakan bahwa dia haru berlari
sekuat tenanga, menjauh dari kegelapan.
Dengan tangannya yang mendorong, kekuatannya benar-benar tak terkontrol/
“Kya!”
Sebuah raungan. Juga dengan suara memukul meja. Suara gesekan kaki meja.
Suara kursi terjatuh. Suara dari garpu jatuh di lantai, perabotan pecah.
“…Uhh.”
Diikuti dengan erangan menekan rasa sakit, yang menarik kembali kesadaran
Honoka.
Apa yang dilihatnya saat kepalanya panik, adalah Shizuku yang bersandar
di kursi. Selagi di lantai dibelakangnya, ada pecahan dari semua perabotan.
“Shizuku! M-maaf! Apa kau baik-baik saja?”
Melupakan apa yang dia tangisi – berubah ke wajah seperti dia menangis
untuk sesuatu yang lain, Honoka segera lari kearah Shizuku.
“Ini tidak apa-apa.”
Memegang tangan yang berusaha menolongnya, Shizuku berdiri hampir dengan
kekuatannya sendiri.
“Ini hanya tabrakan kecil. Tidak ada luka.”
Kalimat ini bukan hanya dikatakan untuk Honoka saja, tapi disaat yang
sama juga untuk pelayang yang berlari saat mendengar keributan.
Shizuku berdiri seperti jika ingin untuk membuktikan maksudnya, tidak
mengungkapkan dalam satu tandan kesakitan. Namun, setelah melihat ke rok dari
gaunnya, dia sedikit mengerutkan dahinya.
“Tumpah pada diriku seperti dugaan. Ayo ganti baju dikamarku.”
Rok dari gaun itu, ketumpahan teh susu yang terbang tadi.
“Kalau begitu, biarkan aku membantu—“
Itulah adalah perkataan dari salah satu pelayang, dipotong oleh perkataan
tak berekspresi Shizuku.
“Tidak perlu. Dibandingkan itu, sebaliknya maafkan aku telah mengganggumu
dengan ini.”
“Mengerti.”
Namun para pelayan, tahu bahwa ‘Ojou-sama’ keluarga ini tidak suka orang
membantunya ganti baju atau mandi, tidak lagi dibesarkan permintaan tersebut di
atas dan segera hadir untuk permintaan Shizuku.
“Honoka ikutlah denganku.”
“y-ya.”
Shizuku terbanting ke meja dan lantai – walaupun sedikit berlebihan –
keterkejutan yang baru saja diterima Honoka tertutupi oleh kekagetannya mendorong
Shizuku jatuh ke lantai, dan dia setuju pada perkataan Shizuku tanpa
memikirkannya dulu.
“Itu, Shizuku… Maafkan aku, aku sangat kasar padamu…”
Saat sampai dikamar Shizuku, Honoka terlihat seperti sudah tenang
kembali. Di dalam ruangan hanya mereka berdua, apa yang dikatakan Honoka,
adalah permintaan maaf kepada Shizuku.
“Jangan pikirkan. Tidak ada luka, dan ini sepertinya tidak meninggalkan
bekas.”
Setelah dia menjawab, Shizuku yang sudah melepaskan gaunnya,
menjatuhkannya di lantai. Setelah dia membiarkan Honoka memeriksa pinggang
kirinya, bahu, dan bahu yang terkena . Tentu saja, kulit putri salju Shizuku
menunjukkan sedikit kemerahan, tapi itu tampaknya tidak sampai akan
meninggalkan bekas.
“Honoka, dimana kau ingin.”
Bergantu baju ke gaun panjang yang terbuat dengan bahan tebal, Shizuku
memberitahu Honoka selagi berdiri. Honoka melihat sekitar ruangan, lalu duduk
disamping ranjang besar.
“Aku membuatmu menunggu.”
Shizuku yang selesai berganti baju duduk disamping Honoka. Fakta bahwa
Honoka lebih tinggi, tercerminkan dalam tinggi mereka saat duduk.
Sebenarnya, Shizuku mengintip dari bawah, bertabrakan langsung dengan
wajah Honoka.
“Honoka, apa kau tidak apa-apa?”
Kalimat ini menjadi pemancing yang besar, menyebabkan kesedihan di hati
Honoka kembali.
Air mata menetes dari kedua mata Honoka.
Shizuku menegakkan pugungnya, menaruh tangannya di bahu Honoka,
memeluknya.
“Tatsuya-san dan Miyuki adalah sepupu, apa itu benar?”
“Mhm.”
“Tatsuya-san dan Miyuki, telah dipastikan bertunangan….”
Selagi tersedu-sedu, Honoka menjawab.
Dalam merespon pada pertanyaan yang dia sudah jawab sekali, Shizuku
memeluk dengan erat temannya sebagai jawaban.
“Bagaimana mungkin ini….Ini terlalu kejam….”
Seperti dam yang hancur, Honoka terus menangis.
“Tatsuya-san sebelumnya mengatakan….Dengan jelas bahwa mereka
bersaudara….Miyuki juga….Mengatakan bahwa kita teman.”
Shizuku, tanpa mengatakan apa-apa, menaruh satu lututnya di ranjang dan
memeluk kepada Honoka dengan erat didadanya.
Saat suara tangisan Honoka mulai mengecil – tidak berhenti, tapi lebih
tepatnya lelah menangis –Shizuku tetap memeluk Honoka erat-erat didadanya
selagi menggerakkan bibirnya ke telinga Honoka.
“Honoka, kau memiliki tiga jalan untuk dipilih.”
Tubuh Honoka menunjukkan reaksi yang berbeda dari tersedu-sedu.
Memastikan bahwa perkataannya telah dipastikan, Shizuku lanjut berbicara.
“Jalan pertama adalah kau menyerah akan Tatsuya-san. Aku takut bahwa
jalan inilah yang paling tidak menyakitkan.”
Honoka tidak bereaksi. Dia menunggu pilihan selanjutnya.
“Jalan kedua akan masih belum menyerah, terus menyerang Tatsuya-san.
Tatsuya-san melihat Miyuki sebagai seorang adik, aku sangat yakin dengan itu.
Bagi Tatsuya-san, dan bagi Miyuki, masalah tentang mereka bukanlah saudara
seharusnya sangat mengejutkan.”
“…Apa begitu.”
Suara Honoka bercampur dengan tangisan.
“Mhm.”
Shizuku secara spesifik tidak menggunakan kata ‘mungkin’ dan ‘aku pikir’
untuk membuat pernyataan yang kuat.
“Miyuki mungkin melihat Tatsuya-san sebagai pria yang dicintainya dari
awal tapi Tatsuya-san mencintainya sebagai adik. Karena itu, untuk tiba-tiba
memastikan pertunangan mereka, Tatsuya-san pasti juga bingung.”
“Tapi, mereka sudah mengumumkan pertunangan mereka….”
“Mereka hanya belum menolaknya. Ini bukan berarti dia menyetujuinya,
karena itu, kesempatannya tidaklah nol.”
Shizuku tidak mengatakan ‘tidak ada kesempatan’ tapi sebaliknya dia
menggunakan ‘tidaklah nol’.
Adapun artinya, Honoka sekarang mulai mengerti.
“….Jalan ketiga?”
Shizuku menarik napas, dan lalu mengatakannya dengan ragu-ragu.
“…Ketiga asalah, menjadi simpanan Tatsuya-san.”
“Simpanan!?”
Mungkin ini terlalu mengejutkan. Honoka mengangkat wajahnya yang penuh
air mata menatap Shizuku.
“Tentu saja, ini tidak perlu segera. Miyuki mungkin tidak akan segera
menjadi Kepala Keluarga Yotsuba, juga, dan aku pikir pernikahan adalah sesuatu
di masa depan. Menjadi simpanannya adalah sesuatu saat Tatsuya-san dan Miyuki
menikah.”
“Menjadi simpanan.”
“Honoka, kau tidak bisa tahan tidak memiliki Tatsuya hanya untuk dirimu?”
“Ini!...mungkin sedikit, tapi, dibandingkan untuk tidak dapat bersama.”
Honoka, tersipu dan menundukkan kepalanya, dipeluk oleh Shizuku lagi.
“Tatsuya-san memiliki disposisi sihir agak spesial. Tentang memiliki gen
keturunan nya yang diwariskan oleh lebih banyak orang, adalah sesuatu yang
Keluarga Yotsuba harus pertimbangkan juga.”
Pada dada Shizuku, Honoka memegang tangannya erat-erat.
“…Jalan yang paling tidak menyakiti Honoka adalah jalan pertama. Menyerah
pada jalan kedua pada saat itu menjadi tidak bisa dipertahankan akan
menghentikanmu dari yang terluka juga. Dengan jalan ketiga, namun, bahkan jika
semuanya lancar, kau akan harus hidup selagi menahan luka yang tidak dapat
disembuhkan. Tidak hanya untukmu Honoka tapi bahkan untuk Miyuki juga.”
“….….”
“Kalau bagiku, aku sebenarnya ingin kau mengambil jalan yang pertama.
Namun, itu semua terserah padamu.”
Shizuku tahu bahwa masalahnya sangat pelik. Namun, jika ditinggalkan
begitu saja, Honoka mungkin hanya akan jatuh kedalam jurang kesedihan, tidak
dapat naik lagi. Shizuku sebaliknya takut akan menjadi seperti itu.
Jika dia terus melanjutkan ini, kesedihan Honoka aku makin dekat untuk
memadamkan mimpinya. Shizuku bahkan lebih takut kalau ini terjadi.
Shizuku sudah tidak mengatakan apapun, menunggu jawaban Honoka.
“….Aku tidak bisa menyerah.”
Itulah jawaban Honoka.
“aku, sepertinya, aku masih belum bisa melepaskannya. Namun, aku benci
bahwa aku tidak dapat menjadi yang paling dicintai. Miyuki dan aku
menyelesaikannya dengan menyakiti satu sama lain, tapi untuk melukainya lagi
dan lagi, aku pasti tidak bisa melakukannya.”
Shizuku mulai merasa sakit hati. Namun suatu tempat dihatinya, dia
bernapas lega.
“Lalu.”
“Aku akan memilih jalan kedua. Sampai kemungkinannya menjadi nol, tidak
peduli butuh berapa kali, aku akan mendekatinya. …..Walaupun, aku tidak bisa
melakukan apa-apa sekarang.”
Sampai bagian terakhir dari perkataan Honoka, Shizuku tidak tahu
bagaimana untuk menjawabnya dan mengerutkan alisnya.
“….Butuh sedikit istirahat.”
“Istirahat dalam cinta?”
“Istirahat dari hati yang jatuh cinta.”
Honoka sedikit tertawa didada Shizuku.
Shizuku melepaskan Honoka lalu duduk dengan tegak, sebelum menunjukkan
senyum malu.
Chapter 2
8 Januari, hari pertama dari semester baru. Kelompok Tatsuya yang bersisi
tiga orang pergi ke sekolah 30 menit lebih awal daripada biasanya.
Ini bukan karena upacara pembukaan. Wakaupun mereka bertiga adalah
anggota Dewan Siswa, ini bukan karena mereka butuh menyiapkan acara yang
berhubungan dengan semester baru juga.
Alasan mereka berangkat lebih pagi adalah karena mereka telah mendapat
pesan langsung dari sekolah. Kemarin, Tatsuya dan Miyuki menerima e-mail
meminta mereka datang ke Kantor Kepala Sekolah sebelum sekolah dibuka.
E-mail sampai pada siang hari. Pada saat itu, walaupun Miyuki masih
dirumah, Tatsuya sudah pergi menuju FLT. Karena itu, ini hanya setelah makan
malam mereka dapat membicarakannya, mereka segera mengerti alasan dibalik
pemanggilan ini.
Akan sulit untuk memikirkan alasan lain selain konfirmasi kepada Asosiasi
Sihir tentang posisi Tatsuya dan Miyuki sebagai anggota keluarga Yotsuba.
Pertanyaan yang bercampur, dan teguran untuk menyerahkan informasi palsu
tentang identitas mereka kepada sekolah dan tekanan untuk memastikan itu,
meskipun fakta bahwa mereka bertunangan, mereka juga akan masih berlaku seperti
biasa disekolah. Ini adalah hal yang diduga mereka.
Prediksi ini akan dibuktikan di tempat.
Didepan Tatsuya dan Miyuki adalah Dean Yaosaka, dan lebih dalam di
kantor, dibelakang meja yang mengesankan, adalah Kepsek itu sendiri, Momoyama
Azuma. Sementara, Minami ada dikelasnya. Pesan itu hanya ditujukan kepada
Tatsuya dan Miyuki saja.
“Lalu, kau mengatakan bahwa kau tidak pernah bermaksud untuk memberikan
informasi palsu kepada sekolah?”
“Tentu. Karena bahkan ini tercatat di Data Keluarga, sampai sekarang, aku
juga mempercayainya.”
Momoyama cemberut pada nada militer Tatsuya, atau ini mungkin karena
sikap Tatsuya yang tanpa ketegangan, bahwa dia merasa dibatas penghinaan.
Yaosaka telah menjadi sangat perseptif perubahan suasana hati Kepsek
selama bertahun-tahun dan ia mulai gugup dirinya sambil terus menginterogasi
Tatsuya.
“Lalu itu artinya Data Keluarga dipalsukan? Dalam kemungkinan
orang-orangmu sengaja memalsukan surat-surat resmi, ada kemungkinan kalian akan
dihapus dari Data Sekolah.”
“Tentang itu, aku telah mendengar bahwa kalian sudah mendapat surat permintaan maaf dari ayahku juga dengan dokumen yang menjelaskan semua masalah ini.”
“Aku memang sudah menerima suratnya. Bahwa ada kesalahan tulis dari ibumu
pada akta lahirmu dan kau belum mengetahuinya sampai sekarang, adalah itu.
Namun, aku mempertanyakan hal yang mustahil untuk tak disadari kesalahannya
selama 17 tahun.”
“Ayahku tidak tertarik kepadaku. Sekarang aku pikir, ini mungkin karena
aku bukanlah anak kandungnya.”
Bahkan setelah mendengar seorang ayah yang tidak peduli pada anaknya,
ekspresi Yaosaka tidak terlalu berubah. Itu karena cerita seperti ini, dimasa
lalu maupun sekarang, bukanlah hal yang jarang.
Karena itu, dia tidak memikirkan perkataan Tatsuya adalah kebohongan.
“Kepsek, aku tidak merasa bahwa penjelasan Tatsuya-kun memiliki
keanehan.”
Momoyama tidak kembali segera menjawab.
“Data Publik, termasuk Data Keluarga, telah dibetulkan. Jika kita
menerima keadaan khusus keluarga mereka, aku rasa tidak perlu adanya hukuman,
bagaimana menurutmu.”
“Aku mengerti situasinya.”
Momoyama mengangguk dengan sungguh-sungguh. Di tangan lain, Yaosaka
menunjukkan tanda-tanda tenang yang jelas.
“Memang betul, bukanlah kalian berdua yang bertanggung jawab akan hal
ini. Ini bukanlah tempat tim pendidikan memberikan hukuman pada pihak yang tak
bersalah. Namun, walaupun jika penghapusan kalian dari Data Sekolah dibatalkan,
jangan lupakan hal apa yang dapat menimpa kalian jika ini terjadi lagi. Tolong
sampaikan peringatan ini kepada orang tua kalian.”
“Mengerti.”
Untuk menyamai Tatsuya yang membungkuk, Miyuki juga membungkuk dengan
sopan juga.
“Mulai sekarang, walaupun kalian bertunangan, aku meminta kalian untuk
tidak terlalu menunjukkannya di sekolah. Mengingat keadaan khususmu, aku tidak
berniat melawan hubungan kalian.”
“Terima kasih banyak.”
Mereka berdua membungkuk kepada Momoyama sekali lagi.
“…Sampai sekarang banyak hal yang dibebaskan karena kalian bersaudara,
namun, jangan lupa mulai sekarang kalian akan dilihat sebagai tunangan.”
“Mengerti.”
Setelah Yaosaka mengatakan fakta ini, interogasi dan nasihat di Kantor
Kepala Sekolah berakhir.
◊ ◊ ◊
‘Nasihat’ dari Dean dan Kepsek berakhir jauh lebih cepat dari yang
dipikirkan. Tapi, jika dibandingkan dengan waktu biasa Tatsuya sedikit
terlambat pergi ke Kelas 2-E.
“Ah, itu dia.”
Itu mungkin alasan Erika telah menunggu di jendela sampai di datang.
“Yo, Tatsuya. Sudah cukup lama.”
Sepertinya Leo, setelah mengetahui Tatsuya belum sampai, dia kembali ke
kelasnya sendiri untuk sesaat. Leo menyapanya dari belakang saat dia melewati
Kelas F.
“Erika, Leo, lama tidak jumpa.”
Tatsuya berhenti di lorong dan menjawab mereka seperti itu.
Ngomong-ngomong, alasan nama Erika disebutnya lebih dulu adalah karena kalau
tidak dia akan merajuk.
“Tatsuya-kun, kapan kau kembali ke Tokyo?”
Saat dimana Erika menanyai hal itu, Tatsuya mengingat bahwa dia telah
berjanji untuk segera mengabarkan jika urusannya sudah selesai.
“Empat hari yang lalu. Maaf tidak memberitahumu.”
Tatsuya bukanlah tipe orang yang pelupa. Untuk lebih tepatnya, dia tidak
dapat melupakan hal. Namun, kali ini, dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan
itu.
“Tidak apa-apa. Pasti benar-benar susah bukan?”
“Aku tahu, tapi tetap, ini mungkin akan lebih buruk mulai sekarang. Aku
sudah mengalami shock awal sehingga, tidak ada masalah bagiku.”
Tatsuya sedikit terkejut dengan perkataan Leo. Ini bukan keanehan bagi
Erika untuk mengetahui surat dari Keluarga Yotsuba kepada semua Asosiasi Sihir.
Keluarga Chiba masuk ke daftar dari banyak Keluarga yang dikirimi duplikat
surat.
Namun, keluarga Leo tidak memiliki hubungan pada Masyarakat Sihir Jepang.
Masalahnya, gen sihir Leo berasal dari kakeknya yang merupakan pengungsi dari
Jerman, dia tidak memiliki hubungan dari dengan Keluarga Sihir apapun di
Jepang. Itulah mengapa seharusnya dia tidak mengetahui informasi dari Asosiasi
Sihir ataupun mendengar rumor dari Keluarga apapun yang merupakan bagian dari
itu.
Apa informasi tentang hubunganku, Miyuki dan Keluarga Yotsuba sudah
menyebar sejauh itu… Jawaban untuk pertanyaan Tatsuya adalah menanyai dirinya
sendiri segera setelah itu diberikan kepadanya.
Segera setelah dia memasuki kelas, semua tatapan temannya terkumpul
padanya, lalu segera berpindah.
“Selamat pagi.”
Tatsuya kurang lebih mengerti apa yang dipikirkan orang lain tentangnya,
tapi, dia menyapa Mizuku yang duduk disampingnya seperti biasa.
“Ah, umm, selamat pagi…..”
Seperti dugaan, Mizuki segera memalingkan pandangannya setelah menjawab.
Itu jelas bahwa dia telah mendengar situasi Tatsuya dan Miyuki.
Tatsuya juga memalingkan matanya dari Mizuki dan mengeluarkan terminal
yang terpasang dimejanya.
Dua orang yang telah berbicara dengan Tatsuya sebelum dia memasuki kelas.
Erika, sedang mengistirahatkan lengannya di jendela, dan Leo yang berada
dibelakangnya, menunjukkan tatapan gelisah pada Tatsuya.
Tatsuya menemui pandangan mereka dan membuat ekspresi yang mengatakan
‘jangan khawatir’.
Pagi ini, Mikihiko tidak muncul di Kelas 2-E.
◊ ◊ ◊
Kelas pagi telah selesai. Sepertinya cara teman Tatsuya menghadapi
dirinya adalah dengan mengabaikannya sebisa mereka.
Tatsuya memang tidak sering berbicara dengan temannya; namun, ini pertama
kalinya tidak ada seorangpun yang memanggilnya selama setengah hari. Meskipun dia
telah menjaga jarak, sudah biasa bahwa beberapa orang meminta bantuannya saat
mereka memiliki masalah.
Tatsuya tidak memperdulikan tatapan temannya, bahkan jika mereka merasa
jijik atau permusuhan. Jika mereka siap untuk mengucilkannya maka dia hanya perlu
untuk menutup dan menolak keberadaan mereka.
Ini bukan seperti jika Tatsuya membenci manusia.
Tapi diwaktu yang sama, ini bukan berarti dia juga menyukai mereka.
–dirinya termasuk.
Tatsuya sangat merasa selama Miyuki berada didekatnya, dia tidak membutuhkan
apapun.
Keberadaan dari orang selain Miyuki tidaklah penting baginya, meskipun
itu lebih baik untuk memiliki orang-orang sekitar untuk menjalani kehidupan
sekolah yang menyenangkan, ini lebih jauh daripada itu. Namun untuk alasan itu,
dia ingin untuk menjaga setidaknya hubungan yang baik seperti tidak menjadikan
mereka musuh.
Di atmosfer sekarang, ini akan menjadi tidak nyaman untuk membuat langkah
pertama. Itulah pemikiran Tatsuya.
“Mizuku, aku akan pergi ke Ruang Dewan Siswa, bisakah kau mengatakannya
jika ada yang bertanya.”
“Y-ya!”
Suaranya kepada Tatsuya, reaksi Mizuki menunjukkan tanda ketakutan.
Sehingga tidak kehilangan Mizuki sepenuhnya, sudah diperlukan untuk
berinteraksi, walaupun itu akan menakutinya.
Tatsuya tidak berbohong saat dia mengatakan dia pergi ke Ruang Dewan
Siswa. Namun dia berputar balik didepan pintu.
Itu karena Honoka dan Shizuku didalamnya.
Tanpa membukan pintu ataupun menggunakan ‘Elemental Sight’ nya, dia dapat
mengetahuinya, jika mereka hanya dipisahkan oleh satu pintu. Ini akan berbeda
cerita jika mereka dapat membuat kehadiran mereka sulit untuk dirasakan
Tatsuya, untuknya, ini merupakan hal yang tak disadari, namun murid biasa tidak
menyembunyikan kehadiran mereka di area sekolah.
Karena Honoka adalah anggota dari Dewan Siswa ini tidaklah mengejutkan
jika dia ada. Dia juga terbiasa dengan Shizuku yang sering juga mengunjungi.
Namun, fakta bahwa mereka berdua ada di hari-hari ini adalah mengejutkan.
Tidak seperti ekspektasinya, Miyuki tidak hadir di Ruang Dewan Siswa.
Tatsuya meninggalkan tempat itu.
Alasan Honoka dan Shizuku berada di Ruang Dewan Siswa adalah untuk
menghindari tatapan curiga yang akan dirasakan mereka di ruang makan. Mereka
sangat dikenal oleh semua murid SMA 1 sebagai teman Miyuki. Jumlah gadis di
kelas dua yang juga tahu tentang perasaan Honoka kepada Tatsuya juga bukan
beberapa.
Untuk alasan yang sama, Miyuki menghindari ruang makan. Terlebih lagi
dialah rumor yang dibicarakan. Sebagai Ketua Dewan Siswa, Miyuki sering memakan
makan siangnya di Ruang Dewan Siswa. Tatsuya pikir seperti itu juga hari ini.
Jika apa-apa, Tatsuya pikir yang ingin menghindari Miyuki adalah Honoka, tapi
ini sepertinya sebaliknya.
Mengingat apa yang dikatakan Kepsek kepada mereka pagi tadi, untuk
sementara Tatsuya lebih baik menghindari makan siang bersama. Sepertinya Miyuki
juga berpikir bahwa ini diperlukan, Tatsuya telah datang dengan proposisi ini
segera setelah mereka keluar dari Kantor Kepala Sekolah, mengenakan ekspresi
tidak puas yang dia telah terima dengan enggan.
Untuk alasan itu, mereka belum memutuskan tempat bertemu. Namun, dengan
sedikit memfokuskan indera, Tatsuya dengan cepat mengetahui lokasi Miyuki. Ini
tidak terlalu sulit untuk memikirkan apa yang dilakukannya, setelah mengetahui
lokasinya, Tatsuya menuju ketempatnya.
Pintu ke atap dibuka. Dan tanpa bayangan keraguan, Miyuki berada disitu.
Walaupun salju belum turun atau sejenisnya, suhu masih hanya di babak
pertama dari kisaran satu digit. Jika kau pikir tentang ini, tidak akan ada
satu murid pun yang akan naik ke atap saat di udara dingin. Ini adalah tempat
yang baik untuk seseorang yang ingin sendiri.
“Ah, Onii-sama. Aku telah menunggumu.”
Ya, ini memang bukan benar-benar ‘untuk sendiri’ walaupun lebih pada
‘hanya berdua sendiri’. Ini terlihat seperti rencana Miyuki dari awal.
“Jika kau mengatakan kepadaku aku akan segera datang aku tahu?”
Miyuki tersenyum dengan halus pada jawaban Tatsuya.
“Tidak mungkin Onii-sama tidak tahu dimana untuk menemukanku.”
Sesuai dengan senyuman yang ditujukan kepadanya, tubuh Tatsuya merasakan
kehangatan yang lembut. Ini bukan hanya sebuah imajinasi. Itu adalah sihir
Miyuki.
“Onii-sama, kau masih belum makan siang bukan? Tolong duduk disini.”
Miyuki menawarkan duduk disampingnya. Dia sekarang sedang duduk di kursi
untuk tiga orang, di ujung kanannya. Karena Tatsuya aslinya berencana untuk
duduk disampingnya, dia menerima tawarannya tanpa keberatan.
Miyuki mengeluarkan dua kotak dengan ukuran yang bervariasi dari paket
yang berada dalam pangkuannya. Yang kecil berada dipangkuannya dan dia
memberikan yang besar kepada Tatsuya. Tanpa perlu berkata, ini adalah bento.
“Jadi kau bahkan menyiapkan bento?”
“Ya, aku menyiapkannya setelah Onii-sama pergi untuk latihan pagi. Aku
pikir ini akan berguna hari ini.”
Sekarang setelah dia mengatakannya, Tatsuya ingin bahwa Minami membawa
tas yang sedikit besar selagi mereka berangkat menuju Kantor Kepala Sekolah.
“Aku mengerti. Terima kasih, Miyuki.”
Tatsuya pikir bahwa ini akan menjadi tidak berguna untuk tidak
menunjukkan rasa terima kasihnya sebelumnya. Namun itu bukanlah sesuatu yang
harus dikatakannya, atau seperti pikirannya. Miyuki hampir dipastikan
menyiapkan dua kota bento karena dia mengantisipasi apa yang kan terjadi hari
ini. Dan alasan untuk tetap diam tentang mereka mungkin bahwa dia tidak ingin
dia untuk sadar seberapa buruk situasi akan menjadi.
“Jangan katakan itu. Tapi, lagipula ini sepertinya kita berakhir makan
siang bersama.”
Tatsuya tidak bisa melakukan apa-apa tapi memberikan senyuman kecut
kepada perkataan Miyuki bercampur dengan sedikit celaan.
“Jika kau sudah memberitahuku tentang bento pagi ini aku tidak akan
menyarankan kita makan siang terpisah.”
“Oh, apa itu betul?”
Meskipun nada tidak puas nya Miyuki dalam suasana hati yang ceria.
Mungkin karena, mengkesampingkan detail-detal kecil, mereka makan siang berdua.
Namun, dalam mata Tatsuya, sedikit kesombongan mungkin akan tercampur
juga.
“Baiklah kalau begitu. Maka, aku akan memakannya.”
“Tolong, kalau begitu.”
Menerima ijin itu, Tatsuya membuka penutup bento itu.
Menunjukkan senyum nakal, Miyuki memberikan sumpit kepada Tatsuya.
“Ngomong-ngomong, tidak ada masalah untuk aku memberikanmu makanan juga.”
Menjaga keseimbangannya agar tidak menjatuhkan bento dari pangkuannya,
Miyuki mengambil sebiji dari makan siang Tatsuya dengan sumpit. Lalu dia
membawanya ke mulut Tatsuya.
“Biarkan aku.”
Mengatakan itu tanpa tanda panik, Tatsuya mendekatkan lehernya untuk
memakan apa yang Miyuki pegang dengan sumpitnya tanpa menyentuhnya.
Wajah Miyuki segera memerah.
Miyuki mengatur kembali postur duduknya dengan panik dan membuka tutup
bento nya sendiri.
Dengan kata lain, dia baru saja melakukan gerakan penghancur diri.
“Bento yang dipersiapkan Miyuki seperti dugaan, benar-benar enak.”
Selagi berkata seperti itu, Tatsuya mencuri pandang pada wajah Miyuki.
Dan, ia memperkirakan bahwa menggoda tidak perlu terlalu jauh. Sejujurnya
dia benar-benar ingin untuk menindaklanjuti dengan "Maukah kau menyuapiku
lebih lama?" tapi menahan diri.
“…Hanya berdua itu enak, namun, hanya melihat langit musim dingin sebagai
pemandangan dapat membuat depresi. Jika kita dapat menemukan kelas yang tidak
digunakan aku ingin merelokasinya mulai besok.”
Tatsuya tidak ingin candaan ini membuatnya melakukan sesuatu yang buruk
sehinggia dia merubah topik, Miyuki, yang menggantung kepalanya kebawah,
melihatnya.
“Apa tidak apa-apa untuk kita… makan bersama mulai besok?”
“Aku rasa lebih baik melakukannya seperti ini untuk sementara. Walaupun,
hari dimana Dewan Siswa kan memiliki banyak pekerjaan akan berbeda.”
Walaupun itu berbeda dari tujuan yang telah mereka rencanakan pagi tadi,
Miyuki tidak menolaknya.
“Mari kita cari satu sebelum akhir hari.”
Mengepalkan tangan, Miyuki dengan kuat menyatakan itu.
“Aku juga akan mencari satu juga, jadi jangan paksakan dirimu terlalu
kelas.”
Pada senyuman Tatsuya, semangat adiknya mulai menenang
“—Bagaimana kalau Kelas-A?”
Tatsuya memulai percakapan ini setelah mereka berdua selesai memakan
bento mereka.
“Aku tahu ini memang tak bisa dihindari tapi ini tetap tidak nyaman. Ini
seperti semua orang melihatku dari kejauhan dan ini terasa mereka membicarakan
dibelakang kita.”
“Tidak ada yang menyapaku juga hari ini.”
“Aku bahkan tidak bisa berbicara dengan Honoka atau Shizuku.”
Mendengar ini, Tatsuya sedikit mengerutkan dahinya.
“…Apa mereka marah?”
“Selama aku berbicara langsung kepada mereka, mereka akan menjawab
tapi….Ya. setidaknya aku mendapat kesan bahwa mereka menghindariku.”
Miyuki terlihat sedikit kesepian selagi menjawab.
“Apa tidak apa-apa bahkan jika kita diak berbicara kepada mereka tentang
ini? Aku rasa mereka berdua akan mengerti bahwa kita tidak bisa apa-apa dalam
masalah ini.”
“…Itu akan bagus jika itu masalahnya.”
Senyuman Miyuki memiliki sedikit kesedihan didalamnya.
“Aku rasa tidak apa-apa. Tidak ada gunanya mengkhawatirkan tentang
sesuatu yang tidak dapat kita lakukan.”
Tatsuya menaruh tangannya di pipi Miyuki. Miyuki menekan tangannya berlawanan
dengannya dan menutup matanya.
“Mengerti.”
“Waktu mungkin akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Untuk sekasrang,
itu bukan ke titik di mana kita harus pesimis tentang hal itu.”
“Aku mengerti…. Namun, itu juga sama bagi Onii-sama.”
Miyuki membuat tatapan main-main pada Tatsuya.
“Karena kita berbicara tentang Onii-sama, mungkin temanmu berpikir
meninggalkanmu sendirian ‘sampai waktu menyelesaikannya’ juga? Aku rasa bahwa
terkadang, seseorang harus memulai langkah untuk menyelesaikan masalah, bukan?”
“Kau mengalahkanku.”
Tatsuya tersenyum kecut dengan ekspresi “terpengaruh”.
◊ ◊ ◊
Setelah sampai dirumah, Tatsuya menghubung nomor dari Kepala Keluarga
Yotsuba.
Walaupun Tatsuya tidak diperbolehkan untuk menghubungi Maya secara
langsung sampai Malam Tahun Baru, hubungan mereka sekarang adalah ibu dan anak.
Miyuki disamping Tatsuya. Walaupun biasanya ini adalah waktu untuk
menyiapkan makan malam, Miyuki tahu masalah ini lebih penting. Makan malam hari
ini diserahkan kepada Minami.
“Maaf membuatmu menunggu. Waktu melapornya Tatsuya-san sempurna.”
Faktanya, ini adalah panggilan kedua. Pada panggilan pertama Hayama lah
yang muncul di layar. DIa meminta untuk memanggil kembali sekitar 20 menit,.
“Kau memiliki perintah kepada kita?”
“Apa kau akan membiarkanku mendengar ceritamu terlebih dahulu,
Tatsuya-san?”
Walaupun Tatsuya sedikit gelisah tentang urusan apa yang ingin mereka
katakan, dia dengan taat menuruti permintaannya.
“Hari ini kami dipanggil oleh Momoyama, Kepsek SMA 1.”
Mulai seperti ini, Tatsuya melaporkan apa yang telah dibicarakan dalam
pertemuan mereka.
“Momoyama-sensei terlalu disipilin…”
Maya mengeluarkan nada kagum untuk beberapa alasan. Menilai dari
bagaimana dia membicarakannya, mereka mungkin kenalan.
“Bagaimanapun, terima kasih sudah melapor. Tatsuya-san tidak perlu
melakukan apa-apa.”
“Seperti yang kau katakan.”
Tatsuya dan Miyuki membungkuk kepada kamera.
“Ada sesuatu yang harus kukatakan kepadamu, pada sisiku.”
Setelah mereka berdua melihat keatas, Maya mulai menjelaskan.
Tampaknya, mereka akan mendapat misi baru. Berpikir seperti itu, Tatsuya
menirukan postur seseorang mendengarkan dengan perhatian.
“Mengenai masalah tentang notifikasi Asosiasi Sihir tentang
pertunanganmu, sepertinya kita mendapat protes formal dari Keluarga Ichijou.”
“Oba-sama, mengapa Keluarga Ichijou melakukan seperti ini?”
Walaupun suara Miyuki terdengar tenang, kebencian yang kuat tersembunyi
didalamnya. Mengerti tentang hal ini bukanlah hal yang sulit bagi Tatsuya dan Maya.
“Ini tidak mudah dikatakan tapi.”
Selagi itu mungkin benar, Maya tidak menyimpannya sendiri dan mulai
menjelaskan. Ini bukan karena dia sensitif tentang perasaan Miyuki bahwa dia
ragu-ragu, lebih tepatnya, sepertinya dia sangat menikmati pemandangan Miyuki
berjuang untuk menjaga emosinya.
“Argumen Keluarga Ichijou adalah karena hubungan darah terlalu dekat.
Talenta penyihir adalah properti negara, tidak baik untuk memiliki generasi
selanjutnya terganggu dengan cacat secara genetika.”
“Seperti itu.” “Tentu saja ini tidak hanya sebatas itu.”
Mengganggu Miyuki yang akan berteriak, Tatsuya memberikan pertanyaan
kepada Maya.
“Pencegahan dari generasi masa depan yang memiliki cacat genetika
bukanlah masalah yang terbatas kepada penyihir. Itulah mengapa hukum melarang
untuk menikah dengan kerabat.”
“Ini mungkin bukan hanya alasan tapi ini pastinya adalah porsi terbesar
penolakan mereka.”
“Sebaliknya, Sepuluh Master Clan seharusnya tidak memiliki kekuatan untuk
mempertanyakan pertunangan yang sesuai hukum. Tentu saja Keluarga Ichijou
memiliki hal lain yang ingin dibicarakan?”
Mendengar perkataan Tatsuya, Maya menunjukkan senyum puas dan mengangguk.
“Tepat seperti yang kau katakan. Seperti yang diharapkan oleh
Tatsuya-san.”
Tatsuya ditangan lain tidak menunjukkan rasa kepuasan saat dipuji.
“Lalu, apa yang mereka katakan?”
“Baik, itu…. Mereka menawarkan putra tertua mereka menjadi tunangan
Miyuki-san.”
“Tolong ditolak!”
Pada jawaban Maya, suara Miyuki naik seketika.
“Miyuki.”
“Ini tidak apa-apa, Tatsuya-san.”
Walaupun Tatsuya baru saja akan menegur Miyuki karena menaikkan suaranya
seperti itu, Maya menunjukkan toleransi kepada responnya.
“Ini pantas jika Miyuki-san marah. Aku juga memiliki masalah dengan fakta
mereka menjawab dengan notifikasi pada pernikahan dengan lamaran pernikahan
mereka sendiri.”
“Dalam masalah itu, jawaban penolakan….?”
Miyuki bertanya ini.
“Tidak, belum, Miyuki-san. Aku tidak bermaksud untuk menjawab Keluarga
Ichijou untuk sesaat.”
Namun, berbeda dari ekspektasinya, jawaban Maya halus ‘Tidak’.
“Jika itu masalahnya, bukankah posisi kita menderita?”
Maya menjawab pertanyaan Tatsuya dengan anggukan dengan maksud “Aku
tahu”.
“Aku tidak bermaksud untuk meninggalkannya seperti ini selamanya. Itulah
mengapa kalian berdua tidak perlu mengkhawatirkan hal ini terlalu banyak.”
“Tidak ada langkah ceroboh, bukan?”
“Tentu. Kalian berdua hanya perlu menikmati waktu dengan bahagia seperti
biasa.”
Pada perkataan Maya yang memperluas kata ‘dengan bahagia’,
“Oba-sama…”
Miyuki melihat mengalihkan pandangannya dengan ekspresi malu.
“Mengerti.”
Namun, Tatsuya membungkuk kepada kamera selagi menjaga ekspresi serius di
wajahnya.
◊ ◊ ◊
Walaupun ini hari kedua dari semester sekolah, tidak ada perubahan dalam
kehidupan sekarang Tatsuya dan Miyuki di SMA 1. Murid lain ragu-ragu mendekati
mereka, tapi mereka tidak dapat menyembunyikan keingintahuan mereka. Oh ya,
lagipula ini bukanlah jenis situasi yang dapat menjadi lebih baik hanya dalam
satu hari. –Namun ini dapat menjadi lebih buruk dalam satu hari.
Sebenarnya, Miyuki kecenderungan diidolakan di SMA 1. Penampilannya,
kemampuannya, hanya karena dua hal itu, dia sangat sulit untuk didekati. Dan
sekarang, garis keturunan pun termasuk. Tidaka hanya teman sekelasnya dan adik
kelasnya tapi juga kakak kelasnya juga gugup dengan kehadirannya.
Di tangan yang lain, jumlah orang yang jauh didalam hatinya merasa
‘takut’ dengan Tatsuya juga tidaklah sedikit.
Takut. Horror. Kegelisahan. Jenis dari ketakutan, kengerian, dan
kekaguman yang prajurit luar biasa akan menginspirasi.
Dan setelah mereka mengetahui bahwa Tatsuya merupakan bagian dari
Keluarga Yotsuba, perasaan ini menjadi lebih kuat. Makin mendekati terlalu
menakutkan dan disaat yang sama, mereka terlalu takus untuk mengabaikannya
sepenuhnya. Penyangkalan ini membuatnya terlihat seperti mereka dingin
terhadapnya.
Ketertarikan yang mereka miliki terhadap mereka, tentu saja, tidak hanya
sebagai rasa ingin tahun seorang anak SMA. Bintang dan Idola menjadi pusat
skandal bukanlah sesuatu yang baru. Merelka tidak dapat menahan diri dari
penasaran tentang cerita saudara itu yang memiliki hubungan yang terlalu baik,
yang selanjutnya diungkapkan sebagai sepupu, bertunangan dan, bahkan sekarang,
masih tinggal bersama.
Sebelum kelas pagi dimulai. Segera setelah sampai di Kelas 1-C, Minami
dikelilingi oleh kerumunan orang yang sebagian besar adalah gadis.
“Seperti yang aku katakan, tidak ada yang berubah dari sebelumnya.”
Minami telah mengulang-ulang jawaban ini berkali-kali sejak dia sampai.
Responnya terkadang bervariasi antara “Mereka tidak melakukan hal seperti itu”
sampai “Aku tidak diperbolehkan merespon ini” atau bahkan “Maaf, aku tidak bisa
jawab itu.”
“Eeh, tapi, kalian bersama semalaman bukan?”
“Itu berarti, saat mereka tidur juga…. Bukan?”
Sebuah jeritan bernada tinggi muncul dari kerumunan. Minami ditangan lain
mengeluarkan napas.
“Seperti yang telah aku katakan, Tatsuya-sama dan Miyuki-sama tidak
pernah melakukan hal seperti iyu.”
Meskipun fakta bahwa Minami juga sadar bahwa mereka tidak akan
mendengarkannya, dia tetap menjawabnya dengan tepat. Dia melakukan itu karena
mereka mungkin menganggap diamnya sebagai setuju.
Mungkin kegigihannya menang pada akhirnya karena pertanyaan berikutnya
berbeda.
“Ngomong- ngomong Sakurai-san, sampai Desember kau memanggil Shiba
bersaudara ‘Tatsuya-niisama’ dan ‘Miyuki-neesama’ bukan? Apa mungkin,
Sakurai-san juga anggota Keluarga Yotsuba?”
Pembicaraan di kerumunan itu tentang Minami tiba-tiba berhenti. Apa yang
akan dijawabnya? Mereka menunggu dengan napas tertahan demi jawabannya.
“Aku memanggilnya begitu sampai sekarang karena itu perintah langsung
dari Tatsuya-sama. Aku, juga, memiliki hutang kepada Keluarga Yotsuba,
sehingga….”
Jawaban aslinya akan terdengar terlalu seperti kebenaran bahwa ‘dia
didedikasikan untuk melayani Keluarga Yotsuba’ jadi dia segera merubahnya.
Namun, karena ini, dia berhenti pada penjelasannya, ini memberikan kesan bahwa
‘dia menyembunyikan sesuatu’.
“Hmm, benarkah?”
“Itu kebenarannya.”
Karena ini faktanya bahwa dia berbohong, bahkan suara yang dia gunakan
untuk menyangkal keraguan orang lain terlalu lemah. Jika dia menaikkan suaranya
dan menggunakan nada kuat yang menolak, ini mungkin lebih mudah untuk
membohongi para murid.
“Eh…. Jadi Keluarga Yotsuba juga melakukan hal seperti itu.”
Ada banyak hal berbahaya dalam pekerjaan Penyihir. Ini bukanlah hal aneh
untuk mendengar laporan tentang anak penyihir selagi melakukan pekerjaannya dan
menyelesaikan tugas mereka. Di SMA 1. Tidak, di ruangan Kelas C, sudah ada
beberapa masalah. Itulah alasan tidak ada reaksi canggung pada penjelasan
‘mereka membantuku’ Minami.
“Namun, karena kau mendapat bantuan dari Keluarga Yotsuba, itu berarti
kau tidak dapat dianggap benar-benar tidak memiliki hubungan dengan mereka
bukan?”
Itu mungkin masalahnya tapi ini biasa untuk menginvestigasi dengan
langsung bertanya kepada orang yang bersangkutan terus-menerus.
“Tidak, tidak juga….”
“Baiklah semuanya, pelajaran akan segera dimulai! Jika kau tidak segera
kembali ke tempak dudukmu kau mungkin akan kehilangan beberapa poin dari nilai
evaluasimu.”
Orang yang baru saja menyelamatkan Minami dari pertanyaan tidak
pengertian teman-temannya dalah orang yang memiliki figur pemimpin di kelas.
“Saegusa-san? Tapi kita masih memiliki beberapa waktu.”
Bagi Kasumi yang telah mengganggu dengan suara besar bertanya dari
belakang, seorang murid perempuan yang melihat terminal nya untuk memastikan
waktu dan jawab balik.
“Pelajaran akan segera dimulai bukan?”
Namun Kasumi membalas komplain temannya dengan kalimat yang sama persis
dengan senyuman.
“Aku-aku rasa begitu.”
Ini bukan karena apa yang dikatakan Kasumi benar, tapi lebih karena,
tidak ada satu muridpun yang dapat bertahan dari perasaan kuat pada senyuman
yang diberikannya, orang yang mengelilingi Minami pelan-pela mulai menghilang
karena mereka mulai duduk dalam kelompok dua atau tiga orang.
Kasumi melipat lengannya dan melihat murid yang tersisa sebelum duduk
dengan bangga di kursinya.
“Um, Saegusa-san. Terima kasih banyak.”
Minami mengekspresikan rasa terima kasihnya.
“Jangan dipikirkan. Aku juga benci hal seperti ini.”
Kasumi memutar kepalanya mengahadap Minami dan berkedip.
Selama waktu istirahat Minami berhasil menghindari menjadi pusat
kerumunan. Namun itu hanya karena periode kedua adalah kelas praktek dan mereka
tidak bisa melakukan itu sambil bergerak menuju kelas. Sayangnya, itu tidak
akan mudah untuk menghindar saat istirahat makan siang. Jumlah teman sekelas
yang berpikir ini akan menjadi waktu terbaik untuk berbicara dengan bebas tidak
hanya satu atau dua orang.
Lebih dari setengah Kelas C berdiri segera setelah bel berbunyi
menandakan akhir dari kelas pagi.
“Sakurai-san, kau akan pergi ke Ruang Dewan Siswa bukan? Mari kita pergi
bersama.”
Namun, orang yang lebih cepat mengajaknya adalah Kasumi.
Sedikit banyak, ini adalah hal biasa karena pengaturan duduk untuk kelas
satu diatur berdasarkan dengan gender urutan suku kata. Nama keluarga Kasumi,
tentu saja, ‘Saegusa’ selagi Minami adalah ‘Sakurai’. Dengan kata lain, kursi
Kasumi berada didepan Minami. Jadi tentu saja ini biasa, membuat semua orang
bereaksi di waktu yang sama, Kasumi akan menjadi orang yang pertama
mencapainya.
“Ah…. Ya.”
Minami sedikit terkejut pada pembicaraan tiba-tiba ini. Keterkejutannya
tak dapat dimengerti, lagipula, meskipun fakta bahwa mereka telah menjadi teman
sekelas selama sembilan bulan sampai sekarang, ini pertama kalinya Kasumi
secara langsung mengajakmua ke suatu tempat.
“Ayo, kita pergi.”
Sedang didesak oleh Kasumi, Minami mengambil tasnya yang berisi bento nya
dengan panik dan berdiri dari tempat duduknya.
“Baiklah, Saegusa-san.”
Mereka berjalan menuju tangga yang menuju ke Ruang Dewan Siswa saat
Minami menyamai kecepatan Kasumi dan mulai berbicara, ekspresinya sepertinya
seseorang yang memiliki beberapa pertanyaan.
“Hmm, apa itu?”
Setelah mencuri pandang pada Minami, Kasumi menajawab dengan pertanyaan
singkat.
“Tepat seperti pagi ini, terima kasih banyak atas apa yang kau lakukan.
Namun, bolehkah aku bertanya mengapa kau membantuku.”
Sampai sekarang Kasumi tidak pernah memberi Minami alasan apapun untuk
berpikir dia membecinya, tapi ini tidak seperti dia memberi alasan apapun untuk
berpikir dia menyukainya juga. Itu pasti bukanlah hanya kesan dari Minami saja.
Ini adalah fakta bahwa tidak pernah ada setiap tingkat percakapan di atas
minimum yang diharapkan antara dua teman sekelas. Minami sendiri tidak pernah
benar-benar mencoba untuk secara proaktif berbicara kepada Kasumi, karena itu
mengapa dia masih belum bisa mengerti alasan dibalik tindakannya.
“Aku sudah memberitahumu sebelumnya. Kalau aku membenci hal seperti itu.”
Senyuman yang Kasumi berikan kepada Minami menjadi sedikit canggung.
Alasannya adalah secara terbuka diberitahukan oleh seseorang yang kau tidak
terlalu dekat dengan untuk memulai dengan, ‘kau menolongku’, adalah sedikity
terlalu banyak untuk Kasumi, dengan kata lain dia malu.
“Aku tahu bagaimana hal seperti itu rasanya. Mereka sebenarnya tidak
memiliki niat buruk, mereka hanya memuaskan rasa ingin tahu mereka, tapi mereka
dapat terlalu tidak sensitif terkadang.”
“Kau benar.”
Minami tidak terluka karena rentetan pertanyaan ugal-ugalan itu tetapi
oleh fakta bahwa ada banyak pertanyaan yang dia tidak bisa jawab karena
posisinya. Namun, karena dia juga ingin pihak lain untuk mengerti perasaannya,
dia tidak bisa berbuat apa-apa tetapi mengangguk mendengar kata-kata Kasumi.
“Hmmm. Aku juga memiliki beberapa pengalaman buruk.”
Minami mengerti bahwa dia mencoba untuk menghiburnya. Kasumi tidak
bermaksud untuk menyebut dirinya sendiri dengan ‘Boku’, sesuatu yang tidak
pernah dilakukannya di sekolah.
Kasumi tidak menyadari kekeliruannya.
Saat itu mencapat telingannya, Minami sedikit kaget, namun karena menurut
latihannya sebagai pelayan dia mempertahankan wajah datarnya.
◊ ◊ ◊
Sabtu, 12 Januari, ini adalah akhir pekan pertama sejak mulainya semester
baru.
Walaupun kelas di hari Sabtu hanya di pagi hari, ruang makan masih
dibukakan untuk murid dengan aktivitas klub dan aggota komite. Erika, Leo, dan
Mizuki memiliki aktivitas klub sementara Mikihiko memiliki tugasnya sebagai
anggota dari Komite Kedisiplinan, mereka semua berkumpul di ruang makan untuk
menyiapkan siang hari.
Dibandingkan dengan satu bulan lalu, jumlah orang yang hadir saat istirahat
makan siang sudah setengahnya. Karena Tatsuya, Miyuki, dan Honoka adalah
anggota dari Dewan Siswa mereka seharusnya memakan makan siang mereka di Ruang
Dewan Siswa – walaupun masalah Tatsuya dan Miyuki, ini terlihat bahwa sejak
awal dari semester baru samapai kemarin mereka telah memakan makan siang mereka
secara rahasia di kelas lainnya. Ini adalah informasi yang didengar Erika dari
Shizuku.
Alasan dari berkurangnya percakapan dimeja bukan hanya karena jumlah
mereka yang berkurang. Pencipta suasana hati, Erika, ekspresinya dan semua
gesturnya mengalir dari ketidaknyamanannya.
Mungkin Mikihiko berpikir lebih baik untuk cepat bubar, dia menyelesaikan
makannya dengan cepat dan akan sedang berdiri dari kursinya.
“Miki, tunggu sebentar.”
Namun, Erika yang memaksanya duduk kembali lagi menghentikan gerakannya
diam ditempat.
“Apa ini.”
Untuk menyembunyikan kegelisahannya karena usaha melarikan dirinya
tetangkap, dia menjawab dengan suara yang kuat.
“Tunggu samapai Mizuki selesai makan.”
Tentu saja, Erika bukanlah tipe orang yang dapat menahan dengan mudah.
Orang yang tenang dengan gemetaran menenangkan mereka berdua adalah Mizuki.
Pada akhirnya, Mizuki menaruh sumpit di piringnya yang masih ada
sepertiga dari isi awalnya.
Sekarang, mereka berempat duduk dengan urutan seperti ini, Erika dan
Mizuki duduk bersebelahan sementara Leo berhadapan dengan Erika.
Erika menujukan suara tajam kepada Mikihiko, yang duduk menyamping
darinya.
“Miki, apa sebenarnya yang kau lakukan?”
“Apa maksudmu.”
Mikihiko sekalo lagi menjawab dengan nada yang kuat namun, suaranya
secara tidak natural kaku.
“Aku mengerti, jadi kau tidak mengerti sampai aku mengatakannya secara
langsung? Kalau begitu akan kulakukan!”
Erika mengayunkan telapak tangannya di meja.
Dia memperhatikan apapun sampai berapa banyak tatapan yang menujunya
karena suara keras yang baru saja dikeluarkannya.
“Aku bertanya kepadamu mengapa kau menghindari Tatsuya-kun!”
Ruang Makan tiba-tiba menjadi hening. Tatapan semua orang terpusat pada
Erika dan Mikihiko. Selagi Erika mengabaikan tatapan orang lain, Mikihiko tidak
dapat seperti itu.
“Aku tidak benar-benar… menghindarinya atau apapun.”
“Huh? Jadi kau akan pura-pura bodoh?”
Mikihiko tersendat dalam menghadapi api yang di mata Erika.
“Ini jelas kau menghindari Tatsuya-kun, bahkan idiot ini pun
menyadarinya.”
Orang yang ditunjuk Erika dengan jarinya dalah Leo.
“Siapa yang kau panggil idiot! …..Kesampingkan itu, Mikihiko. Seperti
yang dikatakan tomboy ini—“
Setelah mengatakan itu, Leo tiba-tiba berteriak.
“Aduh! Kau…! Kau pasti memiliki sesuatu di sepatumu!”
“Jangan khawatir, itu bukan seperti lapisan besi atau semacamnya.”
Jika kau bertanya apa yang baru saja terjadi, sepertinya Erika menendang
kaki Leo dibawah meja.
Atmosfer sedikit menurun. Bagi Mizuki dan Mikihiko, ini bukanlah hal yang
jarang terjadi.
“Huh… Entahbagaimana aku merasa lelah.”
Ini membuat mereka dapat bernapas sebelum kembali ke masalah sebelumnya,
bahkan untuk Erika, ini adalah hal yang buruk.
“Oh baik. Miki, jujur saja, aku bahkan tidak ingin mendengar mengapa kau
menghindari Tatsuya-kun. Namun, jika ini hanya karena Tatsuya-kun berasal dari
Keluarga Yotsuba, maka ini bukanlah alasan untuk menghindarinya seperti yang
kau lakukan. Jika kau berpikir seperti itu, maka tidak ada gunanya untuk
menyebutmu temannya.”
Erika dengan diam menatap Mikihiko dimatanya. Ini karena Erika telah
sangat agresif bahwa Mikihiko telah keras kepala beberapa saat sebelumnya.
Namun, dengan tatapan seperti itu padanya, rasa bersalah yang dia rasakan tidak
mengijinkannya untuk berpura-pura tidak peduli lagi.
“…Ini bukan karena dia anggota Keluarga Yotsuba. Tidak, jujur saja itu
salah satu alasan. Sebaliknya aku membenci Tatsuya untuk tidak memberi tahu
kami cepat.”
Meskipun mengatakan bahwa dia membencinya, ekspresi yang ditunjukkan
Mikihiko adalah penyesalan.
Erika dan Leo secara naluri melihat satu sama lain.
“Tunggu sebentar, Mikihiko. Apa kau tidak merasa ada sedikit salah?”
Leo terus berbicara kepada Mikihiko yang tidak bisa menatap matanya.
“Tidakkah kau berpikir bahwa Tatsuya merasa bersalah dipaksa untuk
menyembunyikannya dari kita? Kau seharusnya mengerti lebih baik dari siapapun
karena ini adalah semacam tradisi yang harus dipatuhi bukan?”
“Miki.”
Erika mengeluarkan suara tajamn kepada Mikihiko yang masih belum
menunjukkan reaksi kepada perkataan Leo.
“Mari kita asumsikan kau telah mendengar ini langsung dari Tatsuya-kun,
apa akan berubah?”
Mikihiko kehilangan kata-kata. Tidak, bahkan jika dia mencoba untuk
menjawab kembali dia tidak dapat untuk membuat respon yang masuk akal.
Menggunakan kesempatan ini, Erika menekannya lebih jauh.
“Jika kau mendengar ini langsung dari Tatsuya-kun, apa kau pikir ini akan
berakhir dengan mudah “Oh, aku mengerti”? Apa kau pikir kau dapat bersikap
seperti sebelumnya? Melihat dari bagaimana kau bersikap pada masalah ini, aku
tidak benar-benar berpikir itu masalahnya.”
Mikihiko tidak dapat menjawab balik. Dia bahkan tidak dapat membuat
kebohongan sementara.
“Dengan kata lain, Miki, kau hanya takut dengan nama Yotsuba.”
“…Bagaimana denganmu Erika.”
Mikihiko akhirnya meninggalkan sikap pura-pura tangguhnya. Mengambil
sikap menantang, dia menjawab balik Erika dengan suara cemberut.
Namun, itu adalah pertanyaan bodoh.
“Apa yang kau pikirkan, tentu saja aku takut.”
Bagi Erika, menggertak tentang kelemahannya adalah sesuatu yang tidak
bisa dia lakukan begitu saja.
“Dia adalah anggota dari Keluarga Yotsuba. Jika kita pernah menemukan
seseorang yang tidak takut setelah mendengar hal itu, dia pasti hanyalah orang
bodoh. Kita melewati batas-hal yang kau bisa dengar untuk pertama kalinya dan
dilakukan dengan hal itu.”
“Lalu bagaimana kau tetap bersikap seperti tidak terjadi apa-apa?”
“Bukankah ini jelas, itu karena kita teman.”
Erika menjawab pertanyaannya dengan ekspresi yang sama persis saat dia
mengakui bahwa dia takut sebelumnya.
“Keluarga Yotsuba itu menakutkan. Tidak ada yang tahu apa yang mereka
lakukan dan itu membuatku tidak mudah menerimanya. Tapi, Tatsuya-kun adalah
temanku. Bhakan jika aku tidak mempercayai Keluarga Yotsuba, aku percaya
Tatsuya-kun. Dan tetap seperti itu walaupun jika ada banyak hal yang dia harus
sembunyikan dari kita.”
Erika menatap Mikihiko dimatanya dan mengeluarkan serangan akhir.
“Untuk memulainya, ada beberapa hal yang Miki sembunyikan dari kita juga,
dan itu tidak terbatas hanya 10 sampai 20 hal saja.”
“Itu…”
“Tak akan kubiarkan kau mengatakan itu bukan masalahnya. Lagipula kita
sudah berteman untuk waktu yang lama.”
“……”
“Itu juga sama bagiku. Hal yang aku tidak ingin kalian ketahui, hal yang
aku pasti tidak akan kubagi dengan kalian, ada banyak.”
Mikihiko memalingkan pandangannya dengan canggung. Alasannya adalah, dia
sebenarna memiliki ide untuk bertanya kepadanya ‘hal yang dia tidak ingin
diketahui orang’ adalah apa.
“Ada beberapa hal yang dia tidak dapat beritahu kiya? Tentu saja, kita
tidak menikah atau semacamnya, jadi bukankah ini normal.”
Mikihiko memalingkan wajahnya dengan muka sedih. Seperti saat dia
sekarang, dia tidak memiliki alasan tersisa.
“Bagaimana bisa… Erika dan Leo dapat dengan cepat membiasakan diri
dengannya setelah semua ini?”
Diluar perasaan Mikihiko, Erika mencuri pandang pada Leo.
“Aku rasa karena aku tidak pernah berhadapan dengan Yotsuba. Aku bahkan
tidak tahu seberapa berbahaya Penyihir Yotsuba. Namun, aku tahu Tatsuya.
Meskipun tahu bahwa seberapa berbahayanya Tatsuya, aku juga tahu bahwa aku
dapat mempercayainya sampai akhir.”
Leo merasa malu dengan apa yang dikatakannya dan mengeluarkan senyum
bodoh secara terpaksa sebelum melanjutkan.
“Ya, itu mungkin dapat diterima. Walaupun aku mengetahuinya dengan
sendiri. Aku tahu mengapa dia tetap diam tentang ini dan diatas semuanya, aku
percaya Tatsuya karena dia temanku. Membiarkan ‘kesempatan’ ini untuk merusak
hubungan kita adalah hal bodoh.”
“Leo…. Kau adalah orang yang luar biasa.”
Mikihiko bukanlah satu-satunya orang yang menatap Leo dengan tatapan
kagum. Erika juga sama. Saat dia menangkap mata Mikihiko berpaling darinya dia
segera mendapatkan kembali ketenangannya.
“Apa itu juga sama bagimu Erika?”
“Tidak terlalu… Bahkan aku tidak dapat segere mengeluarkan reaksi sesuai.
Namun, aku tidak butuh memikirkannya sampai tiga atau empat hari.”
Erika mengetahui garis keturunan Tatsuya pada Februari tahun lalu. Bahkan
jika dia mengetahui fakta itu, keterkejutan yang dia rasakan sama persis dengan
yang lain. Nmaun, bahkan jika situasi mereka, Erika berhasil untuk kembali dari
shock mental nya kurang dari sehari.
Jika Erika tidak mengalam shock yang sama maka mustahil dia untuk
mengerti dilema Mikihiko sampai sejauh ini, itulah yang dia pikirkan. Namun,
dia tidak bisa datang untuk berdamai dengan kenyataan bahwa sementara ia telah
ragu-ragu, dia telah mengatasi traumanya.
“….Aku mengerti.”
Mikihiko menutup matanya dan mengakhiri semua gerakannya. Posturnya tidak
memiliki ketenangan seperti seseorang yang bermeditasi, tapi menderita konflik
internal.
“….Aku mengerti.”
Setelah membuka matanya, Mikihiko mengatakan seperti itu kepada Erika.
“Aku juga menganggap Tatsuya sebagai teman. Akan kulakukan yang terbaik.
Pada Senin minggu depan, semua akan selesai.”
Ekspresi Mikihiko terlihat sedikit tersegarkan.
Erika tersenyum dengan kepuasan, dia lalu memalingkan pandangannya dekat
Mizuki.
“Mizuki, ini juga berlaku bagimu.”
“Eh!?”
Reaksi Mizuki bukanlah seperti orang yang mendadak disapa, sebaliknya,
ini seperti jika dia baru saja menghindari tombak dengan luasnya rambut.
“Kau harus berhenti memperlakukan Miyuki dan Tatsuya-kun sangat dingin.
Bahkan Miki mengatakan akan melakukan yang terbaik, jadi kau juga seharusnya
dapat melakukannya juga, bukan?”
“Hmm…”
“Kau-dapat-melakukannya-juga,bukan?”
“Y-ya… Mengerti! Aku akan melakukan sesuatu tentang ini!”
Erika dengan terpaksa memberikan tampang tegas kepada Mizuki.
“Shibata-san, aku juga akan berusah sebaik mungkin. Mari kita lakukan
bersama.”
Untuk menjawab perkataan Mikihiko.
“….Ya! Mari kita lakukan yang terbaik.”
Mizuki dengan bahagia mangangguk.
Menegur Mikihiko didepan Mizuki sudah merupakan rencana Erika. Erika
menduga Mizuki akan sulit untuk dibujuk jika dia harus mencobanya sendirian,
itulah mengapa dia membuat Mikihiko berjanji terlebih dahulu untuk merubah
hubungannya dengan Tatsuya, untuk membuatnya melakukan hal yang sama.”
Hasilnya seperti yang telah diprediksinya.
Namun, seperti yang dia rencanakan, menghadapi dua orang yang (secara
mental) memegang angan mereka dengan keberanian, Erika menunjukkan ekspresi
“Aku tidak dapat bertahan dari ini” dan memalingkan pandangannya.
◊ ◊ ◊
Karena bujukan Erika (dan Leo, sedikit), Mikihiko dan Miyuki memutuskan
untuk meninggalkan sikap mereka yang sekarang kepada Tatsuya dan Miyuki.
Namun, menghadapi perasaannya bukan semudah itu bagi Honoka.
Dia telah memutuskan bagaimana dia akan menghadapi Tatsuya di masa depan.
Namun, dia belum mengumpulkan keberanian untuk benar-benar melakukannya, belum
lagi bagaimana dia harus bersikap terhadap Miyuki.
Sejujurnya Honoka menganggpa Miyuki sebagai teman.
Namun, disaat yang sama, dia adalah rival yang kuat dalam cinta. Terlebih
lagi, dia berada dua atau tiga langkah didepan.
Setelah ditegur oleh Shizuku, dia tidak lagi memeperdulikan fakta bahwa
Tatsuya dan Miyuki menipunya. Lagipula, sepertinya Tatsuya dan Miyuki juga
tertipu.
Tapi, ini tidak mungkin bagi Honoka untuk tersenyum kepada mereka seperti
sebelumnya. Karena kebiasaan Honoka, Miyuki sendiri tidak tahu bagaimana untuk
bersikap dan atmosfer telah menjadi canggung diantara mereka, ini adalah
siklusnya.
Bahkan sekarang, Honoka melarikan diri dari Ruang Dewan Siswa dan menuju
ke Markas Manajemen Klub . Honoka adalah Bendahara Dewan Siswa. Memberikan
anggaran tambahan untuk berbagai Klub adalah bagian dari pekerjaannya. Karena
itu, tidaklah aneh untuk melihatnya mengunjungi Markas Majemen Klub. Namun
bahkan jika orang di sekitarnya tidak berpikir ini aneh – dia sendiri tahu
bahwa dia hanya menghindari Miyuki. Fakta bahwa dia sebenarnya sadar pada fakta
itu membuatnya lebih sedih.
Kepala dari Manajemen Klub sekarang berada di klub yang sama dengan
Honoka, kenalannya dari kelas satu, namanya adalah Igarashi. Seorang anak
laki-laki yang halus dan malu. Pernah ada perkataan bahwa “Dia bukan gula juga
bukan garam” pada masalah Igarashi, kau pasti dapat mengatakan bahwa dia gula.
Dia tidak selera Honoka tetapi dalam keadaan emosionalnya saat ini, ia
adalah rekan yang menyenangkan. Dia telah menjadi orang yang cocok untuk
berbicara dengannys ketika dia ingin merubah suasana hatinya.
“Permisi. Ini Mitsui dari Dewan Siswa.”
“Silahkan masuk.”
Setelah dia melapor kunjungannya melalui interphone, jawabannya tidak
keluar dari speaker, pintu terbuka dan dia mengundangnya masuk langsung.
Murid yang baru saja keluar adalah Shippou Takuma.
Walaupun, pertama, ada rumor buruk tentangnya diantara teman kelasnya,
sikapnya benar-benar berubah pada akhir April.
Ketegasannya kuat seperti biasa, namun dia tidak merasa harus menekannya
lagi.
Ambisi dan keinginannya dalam memimpin masih ada, namun melihatnya dengan
baik, kau dapat menyadari bahwa sikapnya sebelumnya telah, benar-benar hilang.
Ya, untuk memulai dengan, kebiasaan berdarah panasnya tidak dapat dirubah
dengan mudah tapi dia telah mencapat titik dimana dia dapat dengan jujur
meminta maaf dan mengakui jika kau mengatakan kesalahannya.
Ini telah terakumulasi menjadi poin selama Kompetisi Sembilan Sekolah,
dia secara spontan menjadi manager dari sembilan anak kelas satu pada tim SMA
1.
Tanpa arogan, di secara stabil meningkatkan kemampuannya. Seperti hari ini, tidak hanya teman kelasnya tapi juga banyak kakak kelas secara terbuka mengakui usahanya.
Honoka juga tidak senang terhadap Takuma pertama kali, setelah insiden
dengan Tatsuya. Namun, sekarang, dia tidak memiliki kesan buruk tentangnya. Dia
dapat dengan rendah hati mengakuinya sebagai adik kelas yang menjanjikan.
“Permisi, aku memiliki janji dengan Ketua Igarashi.”
“Dengan ketua? Baru saja ada panggilan dan dia baru saja pergi.”
Honoka mengatakan bahwa dia akan datang sebelum dia pergi ke Ruang Dewan
Siswa. Namun, sepertinya ada masalah yang terjadi. Walaupun usaha mantan Ketua
Hattori telah terpusat pada menghapuskan stigma bahwa hanya murid tingkat
tinggi saja yang dapat mendapat kedudukan penting, Igarashi terlihat untuk memiliki
efek negatif pada sikap orang lain.
Honoka berpikir ini akan bagus jika itu hanya kebetulan. Walaupun dia
seharusnya tidak menjadi salah satu yang khawatir tentang situasi orang lain
memikirkan kondisi mentalnya, ini adalah kebiasaan bagus berbicaranya yang tak
dapat dipungkiri. Tentang hal itu, Honoka tidak dapat benar-benar mengkomplain
tentang Igarashi.
“Apa ini urusan penting?”
Selagi Honoka berpikir bahwa tidak bisa apa-apa dan mulai untuk pergi
kembali, dia berhenti pada perkataan Takuma.
“Ya tapi karena dia tidak ada aku akan datang lagi nanti.”
“Tolong tunggu sebentar.”
Adalah Takuma yang bertanggung jawab dalam komunikasi, sebaliknya dia
mengambil headset nirkabel yang memiliki microphone. Itu adalah perangkat yang
terintegrasi dengan gelombang otak. Dia memasang headset itu dan menghadap ke
terminal desktop.
“Ini adalah Markas, Shippou berbicara. ….Mitsu-san dari Dewan Siswa ada
disini. ….Ya, mengerti. Aku akan menyampaikan pesannya.”
Takuma melepas headset dan berdiri, dia lalu menghadap Honoka.
“Mitsui-senpai, Ketua memintaku untuk memintanmu menunggu, jika mungkin,
karena dia sudah dalam jalannya kesini.”
“Di jalannya… Berapa lama?”
“Dia tidak mengatakannya dengan jelas tapi jika kita ambil contoh, aku
akan mengatakan sekitar lima menit.”
Lima menit adalah kira-kira jumlah waktu yang dibutuhkannya untuk kembali
ke Ruang Dewan Siswa. Karena dia tidak ingin untuk kembali kesana dulu, Honoka
memutuskan untuk mengikuti rekomendasi Takuma dan menunggu.
(Tapi, hari-hari ini, aku tidak melakukan apa-apa tapi tidak
menyelesaikan pekerjaan kantor, meja kerjaku pasti penuh…)
Namun, ini terutama saat dia tidak melakukan apa-apa bahwa Honoka tidak
bermaksud terlalu menyudutkan dirinya. Ini juga, karena kebiasaannya .
(Ini mungkin akan berakhir dalam kedipan mata jika Tatsuya-san membantu….
Walaupun aku tidak bisa memintanya, ini akan menjadi benar-benar canggung….)
(Tapi, Miyuki benar-benar dapat mengatasi pekerjaan… Walaupun tanpa aku
katkan, dan jika dia akan meminta pertolongan Tatsuya-san… Maka, bukankah
mereka akan berpikir bahwa aku tidak dibutuhkan!?)
Honoka membuatnya wajahnya menjadi pucat.
“Um…. Mitsui-senpai, apa kau merasa tisak enak badan?”
Jika kau melihatnya dari luar, maka delapan atau sembilan dari sepuluh
kau akan menyimpulkan seperti itu. Bahkan jika kau adalah seseorang yang kurang
memperhatikanb orang lain seperti Takuma.
“Eh!?”
Namun, pada keadaannya sekarang, tentu saja maksud dari pertanyaan itu
akan melayang dipikiran Honoka. Yang paling penting, dia tidak berpikir seperti
dia tertangkap dalam delusi, dia bukanlah tipe orang yang dapat menunda
pemikiran seperti ini seketika saat seseorang mengganggunya.
“Benarkah, tidak apa-apa.”
Tapi, reaksi ini, tidak peduli bagaimana kau melihatnya hanyalah
gertakan.
Takuma berpikir seperti itu juga.
Dan dalam pikirannya, dia bahkan menambahkan penjelasannya.
“Mitsui-senpai, bagaimana aku mengatakan ini….”
“Ya?”
“Um.. aku sepenuhnya mengerti bahwa ini bukan urusanku tapi, tentang
masalah Shiba-senpai…”
“Tunggu sebentar, Shippou-kun? Apa yang baru saja kau katakan?”
Honoka yang tersipu segera mencoba untuk menghentikan perkataan yang
keluar dari mulut Takuma.
Namun, bahkan jika Takuma salah tentang kondisi Honoka, dia pastinya
tidak akan salah paham alasan dari kesedihannya.
Ini tepatnya karena dia benar tentang Honoka tersipu. Apa yang Takuma
akan katakan, Honoka tidak ingin mendengarnya.
“Aku rasa kau harus menyerahkan Shiba-senpai.”
Meskipun itu, Takuma telah mengatakannya.
“Berhenti!”
“Tapi pada tingkatan ini, Senpai akan lebih menderita!”
Takuma telah merubah sikapnya akhir-akhir ini, kebiasaannya telah
benar-benar meningkat. Tapi, dia masih belum menyerah dengan ambisinya. Dia
masih memiliki harapan yang menjanjikan sebagai seorang Penyihir, dengan
membuat Honoka sekutunya, dia dapat medekat dengan Shizuku.
Tapi diatas semua, Takuma terpikat dengan Honoka.
Ini terjadi saat Takuma dan Kasumi pergi bersama, yang berakhir denga
pertengkaran diantara kembar Saegusa dan dirinya sendiri. Banyak orang
menegurnya, namun Honoka telah mengulurkan tangannya menolongnya. Berbicara
objektif, satu-satunya hal yang dilakukannya waktu itu adalah membantunya dan
bertanya “Apa kau dapat berdiri?”, ini bukan seperti jika dia telah
meminjamkannya bantuan atau semacamnya.
Apa yang dimulai dengan pembubuhan satu sisi memori yang belum mekar
menjadi perasaan penuh romantis. Mereka tidak benar-benar memiliki banyak
kesempatan untuk berbicara satu sama lain baik sehingga deskripsi tadi tepat.
Walaupun hari ini, kebetulan, mereka berdua sendirian, dan tidak sengaja,
dia melihat Honoka kesulitan dengan perasaan yang tak terbalaskan. Kau dapat
mengatakan bahwa Takuma, dirinya menjadi liar.
“Senpai! Aku-!”
Honoka menutup matanya dan menutup telinganya dengan tangannya.
Takuma merentangkan tangannya pada tangan Honoka.
“Shippou, apa yang kau lakukan…?”
Namun, ini adalah sejauh yang dapat dilakukannya. Suara dari Ketua
Igarashi, yang baru saja sampai di ruangan, menghentikan tindakan Takuma.
Igarashi tidak sendirian. Shizuku tiba-tiba berjalan dari belakangnya dan
berhenti didepan Honoka, dia menaruh kepala Honoka didadanya.
“Shizuku….?” “Ya.”
Shizuku dengan halus menepuk punggung Honoka beberapa kali untuk
memberitahunya bahwa semuanya baik-baik saja.
Kekakuan tubuh Honoka menghilang.
Shizuku memberikan tatapan dingin terhadap Takuma selagi memegangi
Honoka.
“Apa yang kau katakan?”
Nada dari suaranya cocok dengan tatapan yang diberikannya.
“Ya, itu….”
Takuma bermaksud untuk menyelesaikan kalimatnya yang dimulai dengan
“Aku-“ dengan mengatakan “Aku khawatir terhadapmu!”.
“Mencoba untuk menggoda seseorang saat dia sedang sedih, kau yang
terburuk.”
Shizuku telah menuduhnya. Tapi, ini bukan sepenuhnya salah.
Alasan Takuma tidak dapat menjawab adalah pasti karena dia sendiri sadar
akan hal itu.
“Ayo pergi, Honoka?”
Shizuku membawa Honoka keluar dari Markas Manajemen Klun.
Tidak ada protes yang keluar dari mulut Takuma.
Igarashi, yang datang untuk memenuhi janjinya, tidak dapat melakukan
apa-apa selain berdiri tercengang.
◊ ◊ ◊
Hari itu, Honoka tida pulang ke rumahnya. Seperti biasa mereka datang
kesekolah terpisah dari Tatsuya dan Miyuki, saat mereka sampai di stasiun
Honoka diminta oleh Shizuku untuk menginap dirumahnya.
Dia bahkan tidak mengatakan jika dia setuju dengan itu. Ini adalah
keputusan sepihak.
Ini bukan berarti tinggal di rumah Shizukuy tidak enak atau semacamnya.
Dia menyadari keraguannya saat sendiri dan jika dia ditinggalkan sendirian dia
mungkin akan merasa tertekan dengan sangat cepat, itu sebabnya undangan Shizuku
ini diterimanya.
Dia makan malam dengan orang tua Shizuku, yang segera pulang ke rumah,
dan seperti biasa mereka mandi bersama. Namun, saat disana, tidak ada
percakapan.
Apa yang berbeda dari yang biasa adalah fakta bahwa Shizuku mengajak
Honoka ke kamarnya setelah itu.
Honoka memiliki kamar sendiri di rumah Keluarga Kitayama. Walaupun itu
hanya kamar tamu, kenyataannya itu kamar itu hanya digunakan olehnya saja.
Interiornya cocok dengan selera Honoka dan kau bahkan dapat menemukan pakaian
dalamnya di lemari.
Walaupun begitu, Honoka sendiri tidak terlalu sering menggunakan kamar
ini. Saat Honoka menginap, dia biasanya akan berada di kamar Shizuku, dan
bahkan tidur disana. Namun hari ini, Shizuku mengajaknya ke ‘Kamar Honoka’.
Honoka dengan taat duduk diranjangnya, dibandingkan dengan beberapa saat
yang lalu namun, selagi dia menunjukkan ekspresi bahagian selama makan malam,
suram, sakit sekarang muncul di wajahnya.
Shizuku duduk didepannya.
Dia duduk di lantai dengan gaya seiza.
Tentu saja, duduk di ranjang, wajah Honoka lebih tinggi. Shizuku
memandang kebawah, wajah sedih Honoka secara langsung.
“Honoka.”
“Aku tahu…”
Honoka mencoba untuk terlepas dari pandangan Shizuku dengan lebih melihat
kebawah.
“Kau mungkin mengkasihaniku sekarang…”
Dengan suara gemetar yang sudah akan menjadi suara tersedu-sedu sebentar
lagi, Honoka berkata begitu.
“Walaupun aku benar-benar tidak apa-apa.”
“Tapi, kau berekspresi seperti itu.”
“Eh….?”
Honoka mengangkat kepalanya.
Tatapan Shizuku tidak berubah saat dia duduk di lantai, ini masih tertuju
pada Honoka.
“Honoka, seluruh minggu ini ekspresimu seperti ini.”
“Ekspresi seperti apa?”
“Kecewa.”
Honoka tidak dapat berbuat apa-apa tapi terkejut.
“Tidak mungkin…”
“Bahkan lebih buruk dari Shippou.”
Tanpa menahan apapun lagi, Shizuku menyebut itu.
“Semuanya disekitarmu yang melihatmu telah mengatakan hal yang sama.”
“Aku tidak mau itu! Aku tidak ingin orang lain mengkasihaniku!”
“Tidak peduli apa yang dipikirkan Honoka. Mereka berpikir seperti itu
untuk kebaikanmu.”
Shizuku, dengan tegas menangkap kedua tangan Honoka jauh dari menutupi
matanya, dan ia menatap langsung ke matanya.
“Mereka menunjukkan simpati karena mereka mengkasihanimu, tapi melakukan
itu, mereka dapat meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka tidak
menyedihkan.”
“Aku… aku tidak menyedihkan!”
“Hmm.”
Shizuku mengangguk pada perkataan Honoka berhasil keluar.
Honoka menyamai tatapan Shizuku dengan kemauannya.
“Aku tahu bahwa Honoka tidak menyedihkan. Mereka tidak tahu bahwa Honoka
itu kuat.”
Shizuku tidak melihat apapun kecuali Honoka selama ini.
“Mereka tidak tahu mengenai tekad Honoka. Mereka tidak tahu bahwa Honoka
itu kuat.”
Honoka mengangguk dengan matanya.
“Itu karena Honoka tidak menunjukkan kepada mereka bahwa dia tidak
menyedihkan.”
Shizuku melepaskan tangannya dan berdiri.
“Honoka.”
Kali ini, ini Shizuku yang melihat dari atas.
“Senin.”
Honoka menarik napas dengan ekspresi serius diwajahnya.
“Tunjukkan padaku bahwa tidak ada alasan untuk semua orang mengkasihani
dirimu.”
Tanpa menunggu jawaban ‘Ya’ atau ‘Tidak’ dari Honoka, Shizuku
meninggalkan ruangan.
◊ ◊ ◊
Minggu, 13 Januari. Tatsuya pergi ke FLT. Bagian Pengembangan CAD, dengan
kata lain Divisi Ketiga, tidak berbeda dari biasa meskipun hari ini hari libur.
Walaupun seperti yang sudah dikatan, ini tempat tentang Pengembangan CAD,
Tatsuya tidak sedang mengerjakan untuk mengembangkan CAD atau software yang
berhubungan dengan CAD sekarang.
Dia sedang mengerjakan Stellar Furnace, sumber penyedia energi, desain
untuk model penggunaan sihir non-militer.
Perusahaan tidak sadar bahwa Tatsuya mulai membuat seperti itu. Terutama
karena dia tidak melaporkannya. Lagipula, Tatsuya bukanlah pegawai tetap di
FLT, dia adalah peneliti yang dibawah kontrak. Berarti, disamping dari
kerahasiaan yang harus dihormatinya, dia memiliki sedikit kebebasan.
Karena posisinya, Tatsuya diberikan ruang pribadi di Divisi Ketiga, jadi
jika dia benar-benar ingin melakukan hal yang rahasia itu dapat dilaksanakan.
Bahkan Ushiyama, yang dianggap setengah dari Taurus Silver, tidak tahu tentang
itu.
Namun, sikap semua anggota tidaklah berubah.
“Ah, selamat pagi Tuan Muda.”
“Tuan Muda, selamat pagi.”
Selagi menuju ke ruang pribadinya, banyak orang menyapa Tatsuya. Mereka
sudah tahu tentang identitasnya sebagai anggota Keluarga Yotsuba. Itu karena
Tatsuya sudah mengumpulkan mereka dan mengungkapkan hal itu lebih cepat tahun
ini.
Tapi, sikap mereka tidak berubah dan mereka tetap menyebutnya seperti
biasa ‘Tuan Muda’. Sepertinya posisi di Divisi Ketiga menarik orang-orang yang
berpaling dari otoritas, sehingga tidak mengherankan bahwa mengetahui dia
adalah bagian dari keluarga Yotsuba tidak memicu reaksi apapun di luar
"Apa itu". Berkat itu, ia bisa berkonsentrasi pada rencananya untuk
proyek sendiri.
Proyek Penggunaan Sihir non-militer (Extract both useful and harmful
Substances from the Coastal Area of the Pacific using Electricity generated by
the Stellar-generator), rencana konstruksi ‘ESCPES’. Itu adalah 'cara melarikan
diri' untuk Penyihir dari nasib mereka sebagai senjata hidup.
Pertama, proyek ini dibuat untuk ‘melarikan diri’ dari pengaruh Keluarga
Yotsuba dan memberikannya dengan maksud untuk hidup seterusnya. Walaupun
motifnya sekarang sedikit berbeda sebagai bagain dari kepala keluarga dari
Yotsuba, ini tidak merubah fakta bahwa ini akan menjadi peningkatan besar bagi
aplikasi sihir non-mliter. Dengan reaktor fusi nuklir yang dioperasikan oleh
sihir, listrik stabil dan bahan bakar dapat diproduksi. Terlebih lagi posisi
yang lebih penting dalam mayarakat industri dapat dijaga hanya dengan produk
penyuplai sumber mineral dari laut. Sebagai hasilnya, Penyihir dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa dipaksa ikut militer. Itu adalah pemikiran utama dari
proyek ini.
Sumber listrik sekarang berasal dari energi alam seperti panas matahari,
kekuatan angin, biomassa. –Sebagai hasilnya dari peningkatan ketergantungan
terhadap energi yang dapat terbarukan, industri modern telah menjadi sangat
bergantung pada kondisi cuaca.
Tentu saja, ini lebih diinginkan oleh masyarakat yang bergantung pada
energi fosil dan energi fisi nuklir. Terutama, untuk pengembangan jangka
panjang, ini adalah masalah krusial untuk umat manusia untuk secara aktif
melindungi lingkungan. Namun, ini tak bisa disangkal, bahwa ini memprovokasi
situasi pengiriman bahan bakar yang tidak stabil. Sistem dibalik orbital
satelit dilengkapi dengan panel surya fotovoltaik juga salah satu proyek
dimaksudkan untuk menurunkan ketergantungan pada kondisi cuaca untuk pasokan
energi.
Pekerjaan Tatsuya dengan Stellar Furnace terdiri dari empat poin
krusial : furnace itu sendiri menghasilkan listrik. Itu lalu menggunakan
listrik ini dan dari temperatur tingginya membuat gas hidrogen dengan
elektrolisis. Demikian menggunakan listrik yang dihasilkan furnace lagi, air
segar terproduksi dengan osmosis terbalik pada air laut. Peninggalan dari
operasi sebelumnya adalah konsentrasi tinggi air laut, yi mana sumber daya yang
berguna serta zat-zat beracun dapat diekstraksi.
Walaupun, pengetahuan Tatsuya tentang teknologi industri berada dalam
tingkatan Murid SMA. Itu tidak akan ada gunanya untuk tidak bekerja sama dengan
spesialis untuk hal-hal selain Stellar Furnace itu sendiri. Walaupun pembuatan
gas hidrogen dan koleksi dari sumber daya yang dapat digunakan dalam air laut
dapat dilakulan langsung dengan sihir, tanggung jawab dari Penyihir akan
terlalu konsekuen. Menggunakan Penyihir sebagai bagian dari proses rekayasa
sendiri akan disalahartikan pada akhirnya, terlebih lagi ini bukan keinginan
Tatsuya.
(Orang yang seharusnya mendekati Komunitas Non-Sihir seharusnya adalah
Komunitas Sihir itu sendiri. Ini akan lebih mudah untuk mencari rekan jika nama
Yotsuba digunakan, terlebih lagi oposisi dari Asosiasi Sihir akan dihindari.
Jadi masalahnya hanya akan membuat pengaturan konkret.)
Pekerjaan lapangan sudah selesai. Rencana konseptual untuk Stellar
Furnace seharusnya sudah siap dalam waktu 3 bulan, desain dasar bisa diharapkan
dalam waktu setengah tahun. Sejak saat itu, bahkan Tatsuya harus mengakui bahwa
ia akan membutuhkan kerjasama.
(Ini mungkin sedikit terlalu cepat mengingat aku masih hanya seorang
murid SMA….)
Dia tidak akan dapat menemukan siapapun yang mau berpartisipasi karena
usia mudanya. Itulah adalah pemikiran terbesar Tatsuya sekarang.
Chapter 3
Rabu pagi, minggu kedua dari semester baru.
“Selamat pagi.”
Memasuki Kelas 2-E, Tatsuya menerima salam pagi dari Mizuki, yang duduk
disampingnya seperti sebelumnya.
“Selamat pagi, Mizuki.”
Mizuki menjawab salam Tatsuya dengan senyuman. Kecuali, senyumnya sedikit
canggung.
Ini akan sedikit mencurigakan jika dia memberikan senyuman natural,
Tatsuya berpikir tanpa petunjuk keraguan.
Dia merasa diberkati bahwa teman-temannya akan membebani diri mereka
dengan santai mencoba tersenyum.
Tidak ada salah, dari perspektif Mizuki setidaknya, bahwa dia akan
memilih untuk tetap menjaga jarah dari karakter mencurigakan seperti dia, pikir
Tatsuya. Mizuki bukanlah rahasia kepada Dunia Penyihir. Dia terikat takut
kekejian Keluarga Yotsuba lebih dari orang biasa. Diatas itu, disini ada
karakter mencurigakan yang akan menutupi identitas aslinya untuk teman
terdekatnya sampai dua tahun sekarang. Bahkan kemudian, seorang gadis normal
seperti Mizuki telah mencoba untuk terhubung dengannya seperti seorang teman.
Tatsuya tidak terganggu dengan hal ini, sebaliknya dia menganggap ini normal.
Dia mendekati kursinya sendiri selagi menunjukkan senyuman tipis di
bibirnya.
Suara menggema di jendela sampai ke lorong yang berada disamping Tatsuya
saat dia akan duduk.
“Selamat pagi, Tatsuya-kun.”
“Selamar pagi, Erika.”
Erika lah yang berbicara kepadanya dari sisi lain jendela. Dia tidak
bersama Leo hari ini, tapi Tatsuya tidak mengatakan itu. Dia mengingat terakhir
kali saat Erika telah marah kepadanya karena memperlakukannya seperti pasangan.
Disamping itu, Erika dan Leo tidaklah berpacaran. Mereka tidak bersama-sama
bukanlah hal yang aneh.
“Selamat pagi juga kepadamu, Mizuki.”
“Selamat pagi, Erika-chan.”
Erika mengangguk dengan gembira dengan senyum puas seperti terangnya hari
di musim semi, tidak kurang dari apa yang Mizuki biasanya akan lakukan.
Dengan senyum itu sendiri, Tatsuya dapat mengetahui bahwa campur tangan
Erika adalah untuk menghibur Mizuki. Walau begitu,
“Ada masalah, Erika? Kau terlihat bertenaga.”
Tatsuya berani bertanya.
“Eh, tidak apa-apa.”
Erika mengembalikan jawaban yang Tatsuya harapkan.
◊ ◊ ◊
Deangan kelas siang yang berakhir, Miyuki berdiri dari kursi dan kembali
menuju Gedung Praktek dimana Tatsuya menunggu. Gedung Praktek juga memiliki
ruang pertemuan untuk instruksi pertarungan besar.
Dan begitu, seminggu berlalu dengan mereka makan siang di waktu spesifik
untuk mencoba dan menghindari perhatian. Ini menyenangkan bagi Miyuki untuk
dapat sendirian dengan Tatsuya, tapi dia merasa kesepian saat dia mengingatkan
dirinya sendiri pada hubungannya.
“Miyuki.”
Miyuki tiba-tiba mendengar namanya dipanggil dari belakang, dan dia
berlari seterusnya berpikir dia tidak seharusnya tidak membuat Tatsuya
menunggu.
“Honoka, ada masalah apa?”
Honoka mengeluarkan suara.
Wajahnya kaku dipenuhi ketegangan.
Miyuki, meskipun mengenakan ekspresi yang tak berubah selama ini, juga
tegang. Ini sudah hampir seminggu sejak dia berbicara dengan Honoka yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan.
Tidak, tegang akan lebih baik diterapkan untuk keadaan Kelas 2-A yang
menempatkan pandangan mereka pada dua gadis, yang tidak bersuara.
“Oh, ini pasti tentang hal nanti siang ini, bukan? Bisakah kita pergi ke
Ruang Dewan Siswa?”
Miyuki tidak mampu untuk langsung menjawab. Dia ingin menebus kesalahan
dengan Honoka, tapi dia tidak menyangka akan bertemu Honoka ditengah jalan.
“Apa tidak apa-apa jika aku pergi denganmu?”
Shizuku menaikkan suaranya dari samping sebelum berubah menjadi suasana
yang canggung dimana keheningan Miyuki dapat diartikan sebagai penolakannya.
Itu ucapan tunggal dari Shizuku telah dengan ramah diterima oleh kedua Miyuki
dan Honoka.
“Baiklah, ayo.”
Miyuki menunjukkan senyuman yang terang dan mengangguk kepada Honoka dan
Shizuku.
Miyuki, Honoka, dan Shizuku telah telah duduk saat Tatsuya, yang
mengkontak melalui mobile terminal nya, telah memasuki Ruang Dewan Siswa.
Tidak satupun diantara para gadis itu mengambil sumpit. Miyuki belum
membuka penutup bentonya; Honoka dan Shizuku belum mengeluarkan apapun didepan
mereka.
“Onii-sama, terima kasih sudah menunggu.”
“Tatsuya-san, silahkan. Tolong, sebelah sini.”
Miyuki dan Honoka berdiri untuk memandu Tatsuya ke tempat duduknya. Itu
berada disamping Miyuki dan didepan Honoka. Shizuku juga berdiri, tapi dia
pergi ke jaringan makan dan mengambil nampan untuk dua orang yang telah
bersiap.
Mereka berempat dengan ramah mulai makan. Ini hanya Honoka dan Shizuku
yang menawarkan topik pembicaraan di meja makan, selagi Tatsuya dan adiknya
tidak memecahkan keheningan sama sekali. Ini terasa seperti Honoka dan Shizuku
menghindari jaringan makan masuk, dan Miyuki membagikan teh kepada semua orang.
“Miyuki.”
Berdiri, suaranya dan ekspresinya mengkhianati stresnya, Honoka menaikkan
suaranya.
“Ada apa?”
Miyuki, juga, menghilangkan senyumannya dan menatap Honoka dengan wajah
serius.
Shizuku menatap mereka berdua dengan seksama dari sisi Honoka.
Tatsuya, juga, diam-diam mengamati situasi dari sisi Miyuki.
“Umm… Umm… Aku…”
Honoka mengeluarkan kata-kata dengan ekspresi panik.
Miyuki, selagi menunggu, tidak pernah memalingkan pandangannya dari mata
Honoka.
“Aku tidak akan menyerah!”
Miyuki, Tatsuya, dan Shizuku menghadap Honoka. Untuk memastikan niat
Honoka, dan untuk melihat tekad Honoka dengan mata mereka sendiri.
“Aku tidak akan menyerah tentang Tatsuya-san!”
Honoka dengan berhasil menyatakan perasaannya tanpa tersendat, bahkan
dengan mata semua orang menatapnya.
“Aku tidak akan mengalah.”
Miyuki merespon tanpa melewatkan satu momen pun.
Dia lalu berdiri dengan sopan dan memegang tangan kanannya ke Honoka.
Tangan itu dalam posisi yang menuntut itu goncang.
“Aku pasti tidak akan terkalahkan.”
Honoka memegang tangan Miyuki. Jiwa bersaingnya tertampilkan diwajahnya.
Tatsuya mencoba untuk membuat senyum pahit, tapi itu gagal. Dua gadis
didepannya telah mendeklarasikan persaingan dari kasih sayangnya. Ini hanya
natural bahwa dia akan pura-pura bodoh dalam hal ekspresi yang harus dia buat.
Shizuku, ditangan lain, lebih tak berekspresi daripada biasanya. Tidak,
karena dia selalu kehilangan perubahan ekspresinyam kita tidak dapat mengatakan
dia tidak berekspresi sekarang. Sebaliknya, kali ini dia sengaja menghilangkan
ekspresinya.
Berbicara tentang perasaan asli seseorang, Shizuku berharap Honoka akan
segera menyerah atas Tatsuya. Tapi Honoka memilih jalan bertarung dengan Miyuki
dalam perjalanannya menuju hati Tatsuya. Dia mengerutkan dahinya pada pemikiran
bahwa Honoka akan memilih jalan yang begitu jalan yang kasar, jalan yang
berduri –kerutan yang Shizuku bertahan erat-erat.
◊ ◊ ◊
Setelah sekolah di Ruang Dewan Siswa, masalah berjalan dengan sikap yang
bersahabat sebelum pengumuman. Izumi dan Minami menyadari perubahan ini, tapi
juga ingin menginvestigasi alasan perubahan ini. Mereka lega karena atmosfer
tegang telah mereda, yang ditunjukkan melalui ekspresi wajah mereka dan sikap
mereka.
Namun, mereka bukanlah tipe orang yang akan bersikap hati-hati. Itu akan
membuat mereka menjadi minoritas SMA 1.
“He, Izumi. Bukankah atmosfernya terasa berubah dari biasanya?”
Kasumi telah menaiki tangga karena ini sudah hampir waktu untuk gerbang
sekolah ditutup. Dia dengan diam-diam mendekati Izumi – dan bertanya dengan
suara yang cukup keras.
“Apa begitu? Semuanya terlihat normal bagiku, Kasumi-chan.”
Dengan ekspresi tenang diwajahnya, Izumi menanggapi dengan intensitas
yang sulit untuk ditentang.
Merasa bahwa dia entah bagaimana telah membuat Izumi marah, meskipun
tidak mengerti mengapa, Kasumi mengangguk dan mengganti subjek.
“Huh? ….Uh, ya.”
Baru saja datang dari Markas Moral Publik, reaksi Mikihiko sedikit lebih
terjaga daripada Kasumi
“Ada masalah apa?”
Reaksinya bahwa lebih hebat saat mendengar suara Tatsuya.
“Tidak, tidak apa-apa.”
Dia merespon dengan cara yang sama yang dia gunakan sebelum Libur Musim
Dingin. –Ini berbeda dari minggu lalu.
Tatsuya berpikir bahwa Mikihiko telah dimarahi oleh Erika. Tatsuya
berpikir seperti itu, tapi tentu saja dia tidak mengatakan ini.
Meskipun itu, dia tidak menahan bibirnya yang gemetaran.
“Ada apa, Tatsuya? Apa ada sesuatu yang baik terjadi.”
“Ya. Tapi, ini bukan hal penting.”
Ya, ini bukan hal penting. Ini pasti adalah ‘hal yang baik’. Untuk
Miyuki, dan untuk dirinya.
Sampai pada kesimpulan itu, Tatsuya memutuskan untuk merubah suasana
hatinya.
“Terlebih lagi, tunjukkan laporan hari ini.”
“Baiklah. Ini tidak apa-apa jika aku menunjukkannya padamu selagi kita
disekolah.”
Tatsuya segera melihat e-reader yang diberikan Mikihiko, dan memasukkan
hard key nya sebagi tanda tangan konfirmasi Dewan Siswa.
“Apa ada suatu masalah terjadi diluar sekolah?”
Tatsuya bertanya seperti itu saat dia mengembalikan e-reader kepada
Mikihiko. Mikihiko setuju untuk menunjukkannya ‘di sekolah’ yang menarik
perhatian Tatsuya.
“Ya…. Setelah foto candid itu, jumlah murid yang mengikuti kita
bertambah.”
“Penguntit?”
Tidak sadar, itu adalah pertama kalinya Tatsuya mendengarnya. Tangannya
telah penuh akhir-akhir ini dan ia memiliki mata hanya untuk apa yang ada di
sekelilingnya.
“Kau dapat menyebutnya penguntit… ini sepertinya adalah Organisasi
‘Humanist’.”
“Kau mengatakan bahwa murid di sekolah ini telah menjadi target dari
Organisasi Anti-Penyihir?”
Mata Tatsuya berkilau tajam.
Mikihiko juga telah menarik perhatian dari Miyuki dan Honoka saat mereka
sudah bersiap-siap untuk pulang.
“Sepertinya belum ada murid yang diancan atau diserang. Yang telah
dikatakan, sejak kelompok itu dibentuk, beberapa murid telah dilecehkan secara
verbal.”
Mikihiko menjawab pertanyaa Tatsuya dengan nada provokasi.
“Minami-chan.”
Kembali ke kursi ketuanya, Miyuki berbicara kepada Minami.
“Ya, Ketua.”
Minami berdiri dan berpindah untuk berdiri didepan Miyuki. Namun, Miyuki
menghentikannya ditempatnya dengan tatapannya.
“Mengenai masalah yang kita dengar dari Ketua Komite Moral Publik, apa
Dewan Siswa sudah mengetahuinya?”
“Tunggu sebentar.”
Dalam menanggapi pertanyaan Miyuki, Minami menekan tombol di terminal
desktop nya yang telah dimatikannya. Bertentangan dengan bagaimana sistem
informasi dari setengah abad lalu bekerja, itu langsung menyala. Sistem operasi
segera muncul di layar.
Minami memasukkan kata pencarian dan lalu membaca hasil yang ditampilkan.
“Jumlah orang dan peristiwa yang dibahas di Dewan Siswa termasuk 24 orang
yang mencakup total 38 peristiwa. Mereka sudah melaporkan ini ke polisi, namun
tidak ada laporan dari setiap tindakan keras yang dilaporkan.”
“Mereka mengabaikannya!?”
Honoka menaikkan suranya seperi jika mengatakan “Aku tidak bisa
mempercayai ini” dalam merespon pada perkataan yang telah dibaca Minami dengan
keras.
“Mereka dapat berbicara kasar, tapi tindakan keras akan sulit.”
Shizuku menjawab dengan helaa napas.
“Meskipun foto candid, itu sulit untuk dijadikan bukti dari penguntitan.”
Mikihiko bergumam kesal.
Jika ini jelas seperti musuh di Insiden Yokohama, mereka akan dengan
mudah menyerang balik dan menghancurkan mereka. Tapi mereka tidak punya cara
untuk serangan balasan yang dibagi, serangan samar datang dari kalangan warga
kota jika tidak baik. Jika mereka bertindak, mereka akan dicap penjahat. Untuk
memulai, mereka tidak tahu siapa musuh itu, atau bahkan bagaimana mengalahkan
mereka.
“Kita seharusnya meminta semua murid untuk berhati-hati. Waspada untuk
setiap serangan langsung dan juga berhati-hati untuk tidak bereaksi berlebihan
agar tidak beresiko menimbulkan kesalahan. Atau lebih tepatnya, sehingga tidak
dicap penjahat.”
“Mengerti. Aku akan kuatasi segera.”
Tatsuya telah menunjukkan respon terhadap reaksi Miyuki.
◊ ◊ ◊
Sabtu, 19 Januari. Akhir dari minggu kedua semester baru.
Kelas pagi telah berakhir, dan sekarang ini waktunya untuk klub dan aktiviras
komite.
Kasumi dan Izumi sebelumnya telah pergi ke ruang makan untuk mengisi
kembali energi mereka. Izumi ingin makan siang bersama Miyuki di Ruang Dewan
Siswa, tapi dia tidak dapat menahan Kasumi yang memaksa “Kita harus makan
bersama-sama sesekali”. Kasumi dan Izumi berdua populer diantara anak kelas
satu. Tidak, mereka juga terkenal diantara anak kelas dua dan tiga, tapi mereka
terutama orang populer bagi anak kelas satu. Mereka berdua bukanlah tipe orang
yang sangat membantu sehingga mereka tidak dapat membuat faksi seperti ‘Tentara
Kasumi’ atau ‘Pelindung Izumi’, tapi disaat yang sama mereka tidak berhubungan
dengan perselisihan faksi apapun sehingga mereka disenangi semua orang sebagai
‘Idola Semua Orang’. Ini berbeda jauh dengan Takuma yang langsung membuat ‘Grup
Shippou’ karena bantuan keluarnya.
Kasumi dan Izumi tidak secara normal memiliki seseorang yang mengikuti
mereka jadi tidaklah sulit bagi mereka untuk menjaganya hanya mereka. Di tangan
lain, saat tentang makan siang, mereka terus mengumpulkan sekelompok anak kelas
satu dengan nampan makan siang mereka di tangan.
Apa yang menonjol tentang mereka berdua adalah bahwa murid yang datang
dekat dengan mereka sebagian besar perempuan. Yang mengatakan, anak laki-laki
tidak terintimidasi oleh mereka seperti mereka dengan Miyuki, sehingga
anak-anak bisa mengekspresikan kasih sayang bagi mereka seperti yang mereka
lakukan untuk maskot.
Untuk alasan itu, meskipun mereka terus-menerus memiliki banyak orang di
sekitar mereka, tidak satu pun akan mengganggu mereka ketika mereka berbicara.
Dalam keadaan ini, mereka berdua terlibat dalam percakapan tak terkendali saat
menyeruput mie mereka.
Izumi makan, seperti biasanya, tapi Kasumi juga makan dengan hati-hati.
Dia pelan-pelan memorong kakiagenya menjadi kecil-kecil dan memakannya dengan
sikap yang baik. Dia tidak pernah berbicara dengan makanan dimulutnya yang
menandakan kecepatannya cukup lambat. Tanpa diragukan, adegan makan siang yang
tenang membuat sulit untuk menebak apa yang mereka bicarakan tentang.
“Dua atau tiga hari ini, atmosfer di sekolah menjadi sedikit suram,
bukan?”
“Itu rumor tentang Shiba-senpai dan Miyuki-senpai? Ini akan menjadi
masalah besar jika orang-orang senrou seperti mereka berlari-larian membuat
masalah setiap waktu.”
“….Apa arti dari ‘senrou’?”
“Itu berarti hina.”
“Ah, maksudmu mereka harus menjaga rasa ingin tahu mereka dan tidak
membuat masalah setiap waktu, bukan?”
“Jika kau ingin langsung tentang itu, ya.”
“Maka kau seharusnya langsung mengatakannya.”
“Aku bahkan tidak menyebut teman sekelasku ‘rendah’, apalagi seorang
kakak kelas. Aku percaya setiap murid di sekolah ini adalah orang yang baik.”
“Aku mengatakan hal yang sama dengan yang kau katakan, tapi kau harus
tidak terlalu kejam, Izumi.”
“Ini tidak benar, Kasumi-chan. aku hanya berpikir saat tidak ada karakter
yang benar-benar 'rendah', kadang-kadang mereka menjadi delusi ketika terobsesi
dengan hal-hal dasar seperti.”
Izumi, mengatakan hal seperti itu dengan ekspresi tenang, mengangkat mangkok
nasi yang ditaruhnya di nampannya. (Didalam : menu makan siang memiliki
ukuran kecil/sedang/besar)
“Baik, aku tidak merasa kau seharusnya menyembunyikan perasaanmu yang
sesungguhnya dengan kata-kata rumit.”
Kasumi telah bergumam dengan diam selagi Izumi fokus dengan tangannya.
Jika dia tidak melepaskan mengatakan seseuatu dengan Izumi, bahkan walaupun di
tahu karakter asli saudaranya, hal akan menjadi terlalu tegang baginya.
“Kasumi-chan, apa kau mengatakan sesuatu?”
Tapi waktunya sedikit terlalu cepat, dan Izumi mengangkat wajahnya saat
dia menaruh sumpitnya di mangkuknya.
“Tidak, aku tidak mengatakan apapun.”
Kasumi mengatakan seperti itu, selagi mengangkat mangkuk nasinya seperti
yang dilakukan Izumi.
Kasumi menyeruput sobanya dengan sedikit lebih antusias daripada Izumi.
Dengan alisnya mengerut pada saudara kembarnya, Izumi juga memindahkan
sumpitnya. Terbiasa dengan sikapnya sebagai pelindung untuk mengarahkan
percakapan, Kasumi menaruh mangkuknya dan berbicara kepada Izumi seperti tidak terjadi
apa-apa.
“Ngomong-ngomong, bagaimana menurutmu Ruangan Dewan Siswa? Aku hanya
melihat sekilas tapi sepertinya mereka sudah berdamai lagi.”
“Walaupun mereka hanya sedikit berbeda dari kita, aku yakin semua pihak
yang terlibat adalah orang dewasa.”
Izumi menjawab pertanyaa Kasumi dengan nada yang tidak memuji.
“Aku rasa Mitsui-senpai khususnya memiliki banyak hal yang baik tentang
dia… Miyuki-senpai dan Shiba-senpai bersikap seperti biasa juga.”
“Hmm… Baik, Ketua telah menahan seberapa lekatnya dia dengan
Shiba-senpai, dan sepertinya dia juga memperhatikan orang lain.”
Izumi membuat merubah ekspresinya pada kata ‘lekat’, tapi Kasumi tidak
disangkal kebenarannya.
“Tidak peduli seberapa dekat kau sebagai teman, mengabaikan orang lain
akan membuatmu menjauh.”
“Bahkan teman dekan harus tetap sopan, bukan?”
“Betul. Mengkesampingkan fakta bahwa banyak orang kacau pada tingkat
kedekatan itu, sebaliknya, mereka meremehkan ini, dan memilih untuk menghibur
diri mereka sendiri dengan menyebarkan rumor tak bertanggung jawab. Hal ini
dapat menyebabkan penurunan tak terelakkan dalam keseluruhan hubungan..”
Izumi berhenti sesaat, lalu menanbah sesuatu setelah dia mengingat
sesuatu.
“Setidaknya, itu aturan umumnya.”
Teman sekelas Kasumi dan Izumi semua menggantung kepala mereka dan
meringkuk.
◊ ◊ ◊
Sekitar waktu yang sama –juga, itu benar-benar cukup banyak waktu
sesudahnya –kantin Universitas Sihir dipenuhi mahasiswa.
Bercampur dengan yang menuju ke Akademi Pertahanan Nasional golongan
‘Penelitian Perang Khusus’. Diluar semua mahasiswa ini, dua gadis menghadap
satu sama lain, seorang mahasiswa normal dan petugas sihir dalam pelatihan.
Tidak ada perbedaan yang mencolok dalam bagaimana mahasiswa terlihat, hanya
melirik mereka tidaklah cukup. Senyuman petugas itu membuatnya sulit untuk
memberitahu jika dia normal atau pelajar Universitas Sihir.
“Hey Mari! Kau tidak perlu tertawa seperti itu, bukan?”
“Maaf. Tapi masih, kau dan dia….”
Watanabe Mari, mahasiswa pengunjung dan mantan Ketua dan Komite
Kedisiplinan SMA 1, meminta maaf saat dia melanjutkan untuk menekan tawanya.
Didepannya adalah Saegusa Mayumi, mantan Ketua Dewan Siswa SMA 1, wajahnya
memerah dan matanya menatap Mari.
Wajah tersipunya bukanlah wajah marah tapi wajah malu. Dia memelototi
Mari dengan mata berair, tapi mereka tidak merasa terancam sama sekali.
“Hey!”
“Tidak, aku benar-benar minta maaf.”
Pada akhirnya, Mayumi gemetaran dan berbalik yang membuat Mari berhenti
tertawa.
“Apa kau benar-benar memberitahuku bahwa Kepala Keluarga Saegusa ingin
membuatmu menikahi Tatsuya-kun?”
“Ini pertunangan! Bukan pernikahan!”
Tetap memalingkan wajahnya dan melipat tangannya, Mayumi membentak pada
perkataan Mari.
Mari tiba-tiba bertanya pada dirinya bagaimana ini seharusnya berbeda,
tapi dia memutuskan untuk menjaga perkataan itu padanya sendiri.
“Baiklah lalu, mengapa bahkan kita membicarakan tentang pernikahan Mayumi
dan Tatsuya-kun?”
Universitas Sihir lebih fleksibel dalam hal istirahat dan makan siang
daripada Akademi Pertahanan Nasional. Pada saat yang sama, itu tidak seperti
siswa dapat makan siang selama mereka inginkan. Mari memutuskan untuk beralih
ke topik utama.
“Kau juga mendengarnya, Mari?”
Pembicaraan ini sebenarnya dimulai oleh Mayumi, yang ingin mengatakan
komplain. Masih merajuk, dia menyadari bahwa istirahat masing-masing sudah
hampir berakhir, dan wajahnya kembali ekspresi serius.
“Apa ini tentang Keluarga Yotsuba? Ya, aku tidak mengatakan bahwa sudah
kuduga, tapi ini juga tidak terlalu mengejutkan.”
Pada masalah ini, mengharapkan dan terkejut adalah dua hal yang
benar-benar berbeda, tapi Mayumi tidak menekannya untuk memutuskan pikirannya.
Lagipula dia merasa dengan cara yang sama dengan Mari.
“Seberapa banyak kau tahu ini, Mari?”
“Seberapa banyak… Saudara itu sebenarnya adalah sepupu dan keturunan
langsung dari Keluarga Yotsuba. Dan bukankah Shiba ditunjuk sebagai Kepala
Keluarga Yotsuba selanjutnya dan bukankah Tatsuya-kun telah bertunangan dengan
Shiba? Bukankah hanya itu?”
Mayumi menutup matanya dan menggelengkan kepalanya kepada pertanyaan ragu
Mari.
“Itulah yang dipublikasikan. Masih ada lebih banyak, kau tahu.”
Mayumi membungkuk di meja.
Melihat Mayumi seperti itu, Mari membawa wajahnya mendekat.
“Hari setelah Keluarga Yotsuba mengumumkan pertunangan Tatsuya-kun dan
Miyuki-san, Keluarga Ichijou menaikkan keberatan mereka pada pertunangan itu.”
“Keberatan pada pertunangan?”
Ini seperti jika wajah Mari bertanya, “Bisakah mereka melakukan itu?”
Mayumi memberi petunjuk dengan senyum paksa.
“Mereka mengatakan hubungan darah mereka terlalu dekat bahwa ada resiko
bahwa pernikahan ini akan mengancam genetik penyihir, yang akan menjadi sumber
tak bernilai bagi negara.”
“Mereka mengatakan ‘sumber’ sekarang?”
Mari terlihat terkejur. Pemikiran seperti ini, yang cukup kontroversial
bahkan dalam Sepuluh Master Clan, akan tedengar seperti alasan mencurigakan
oleh Seratus Keluarga kepada Penyihir untuk tidak tahu.
Kesimpulan Mari sebagaian besar benar. Sebaliknya, itu tepat. ‘Sumber’,
pada konteks ini, merupakan sinonim dari properti. Menyebut gen seseorang
‘properti’ membuat seseorang tidak berbeda dari ternak. Satu langkah salah akan
membawa semua situasi ini menjadi kekacauan politik berbahaya karena
menempatkan gen diatas yang lain.
“Aku tidak pernah bisa membuat diriku menyukai aspek dari Sepuluh Master
Clan.”
“Jika aku disuruh memilik untuk mengatakan aku menyukainya atau tidak,
aku akan menjawab belakangan, tapi keputusan ini untuk kebaikan yang lebih
besar. Walau begitu, aku tidak akan terpusat pada mereka campur tangan pada
kehidupan pribadiku, seperti seluruh urusan pertunangan ini.”
“Apa ada yang lain?”
Saat topik akan mencapai klimaks, Mayumi menghela napas.
“Keluarga Ichijou menaikkan keberatan mereka, mengatakan bahwa hubungan
darah yang terlalu dekat sebagai dasar mereka. Di saat yang sama, mereka
menawarkan Miyuki-san bertunangan dengan putra tertua mereka, Masaki-kun,
kepada Keluarga Yotsuba.”
“Aku tidak tahu apa mereka tidak tahu malu, atau tidak sensitif….”
Melihat Mari yang tidak bisa berkata-kata, Mayumi mengangkat bahunya.
“Tapi tentu sebuah pernikahan antara Miyuki-san dan Masaki-kun akan lebih
diinginkan daripada antara Tatsuya-kun dan Miyuki-san. Mereka hanya harus
mengabaikan perasaan orang-orang pribadi yang terlibat.”
“Jadi, ini yang akan mereka sebut sebagai pernikahan untuk kenyamanan,
yang dilakukan oleh Komunitas Sihir.”
Mari berpikir lebih sebagai kawin ternak ras lebih dari perkawinan kenyamanan,
tapi ia ragu-ragu menjelaskan seperti itu.
“Itu benar, tapi… aku tidak merasa bahwa ini murni untuk kenyamanan
keluarga. Maksudku, Masaki-kun adalah putra tertua, jadi secara normal dia akan
berada di posisi untuk menerima pengantin.”
Sampai pergi sejauh ini, Mayumi berbalik matanya pergi untuk beberapa
alasan seperti malu sedikit.
“Keluarga Ichijou menunjukkan kesombongan adalah karena Masaki-kun
menyukai Miyuki-san, aku pikir.”
“…Oh.”
Mari, yang cemberut baru saja, menyeringai lebar seolah-olah dia baru
saja menemukan sesuatu terobosan.
“Jadi itu. ….Ayahmu mencoba untuk membuatmu menikah karena kau menyukai
Tatsuya-kun. Apa itu?”
“Tidak, bukan itu!”
Wajah Mayumi memerah saat dia memukul meja dengan kedua tangannya. Tidak
salah lagi area pengganggu yang ditempatkan disekitar mereka adalah
satu-satunya hal yang mencegah seluruh kantin melihati mereka. Reaksi Mayumi
sampai seperti itu.
“Anjing licik itu hanya salah mengerti! Dia hanya menggunakanku untuk
mengganggu Keluarga Yotsuba!”
“Benarkah sekarang?”
“Mengapa kau terlihat tidak yakin!? Aku benar-benar satu-satunya yang
merasa tidak nyaman disini!”
“Jadi kau sebaiknya tidak?”
Mayumi tak bisa bicara, tanpa dia menyadarinya, oleh pertanyaan cepat
Mari.
Mari menaikkan kedua ujung bibirnya seperti jika untuk menunjukkan dia
telah mengerti seluruh rencana.
Dipaksa oleh rasa bahwa dia dalam bahaya benar-benar mengakui kata-kata
Mari, Mayumi memaksa lidah bekunya untuk pindah.
“Ini bukan seperti jika aku tidak, tapi… Tapi aku hanya tidak bisa
melihat Tatsuya-kun seperti itu. Aku tidak bisa memikirkan aku bertunangan
dengan Tatsuya-kun.”
“Mengapa seperti itu?”
Mari menyerang tanpa menunda.
“Mengapa kau mengatakan—“
“Tentu saja Saegusa Mayumi tidak akan cocok dengan Shiba Tatsuya. Namun,
ceritanya berubah saat dia menjadi keturunan langsung dari Keluarga Yotsuba.
Dia bukan tidak memenuhi syarat untuk menjadi suami dari putri tertua dari
Keluarga Saegusa, dalam hal hubungan darah dan kekuatan.”
“Maksudku, Tatsuya-kun bahkan dua tahun lebih muda dariku!?”
“Aku tidak merasa perbedaan itu akan menjadi masalah besar. …Apa dia
bahkan terlihat lebih muda darimu? Kau terlihat lebih muda daripada Tatsuya-kun
dari sudut pandangku.”
“Kasar sekali! Jika kau akan mengatakan itu, maka kau juga tidak terlihat
lebih tua daripadanya, kau tahu!”
“Dari semesta mana aku terlihat lebih muda daripada Tatsuya-kun?”
“ ’Oh, aku tidak bisa melakukan ini,’ ‘Oh, terminal ini tidak bekerja
dengan benar,’ ‘Oh, ini tidak bisa mencetak laporan,’ Kau selalu bermanja
dengan Tatsuya-kun! Sebenarnya, bukankah kau yang lebih menyukai Tatsuya-kun!?
“Aku memiliki Shuu, kau tahu!”
“Itu bukanlah alasan untuk menyukai atau tidak menyukai Tatsuya-kun,
sekarang!”
Mayumi dan Mari menatap wajah masing-masing, lalu segera memalingkan
pandangan mereka.
Kedua wajah mereka merah. Biasanya, ini akan terjadi adegan dimana mereka
saling menunjukkan senyum kosong, dan lanjut ke topik yang benar-benar berbeda
dari argumen mereka.
Namun, kali ini tidak terjadi.
Mari berakhir tersipu dari pembicaraa mereka, tapi dia segera mengembalikan dirinya yang biasa. Senyuman dapat terlihat di wajah Mari saat matanya sekali lagi menatap Mayumi.
“Mayumi, apa yang sebenarnya ingin kau lakukan?”
Mayumi, terkejut dengan suara serius Mari yang tak terpikirkannya,
melihat pada Mari lagi.
“Ada apa tiba-tiba?”
Mari menatap Mayumi dengan baik-baik. Wajah itu tidak mungkin bercanda.
“Ini tidak ada gunanya bagi adik Tatsuya-kun, tapi ini juga tidak
merugikanmu, Mayumi.”
“Apa maksudmu? Maksudku, aku tidak menganggap Tatsuya-kun sebagai orang
yang spesial…”
Mendengar perkataan kuat Mari, Mayumi berhenti membuat alasan.
“Aku bermaksud ingin mengetahui mengapa kau belum memiliki pacar sampai sekarang.
Mengenai kegagalan hubunganmu dengan putra tertua dari Keluarga Juumonji atau
Itsuwa, aku mengerti bahwa ini protes untuk masa depan yang ditentukan
untukmu.”
Mayumi tidak menyangkal perkataan Mari. Itu bukan bahwa Mari memukul
dengan kata-kata, tapi Mayumi ingin mendengarkan segala Mari harus mengatakan
pertama.
“Bukankah kau selalu memberitahuku bahwa kau tidak mungkin dapat melihat
Juumonji sebagai pacar? Apa itu karena dia adalah tipe rekan yang akan langsung
menyadari? Juumonji selalu menjadi sesama Penyihir dari Keluarga Juumonji
bagimu, bahkan bukan sesama murid. Itulah mengapa dia melihatmu sebagai Mayumi,
putri tertua Keluarga Saegusa, bukan seseorang yang berasal dari gadis SMA.”
Mayumi mendengar perkataan Mari tanpa mengatakan satu katapun atau
menunjukkan reaksi apapun. Ekspresinya mengingatkan tentang topeh Noh.
“Kau melihatnya jika dia cocok sebagai anggota Sepuluh Master Clan, bukan
jika dia cocok sebagai rekan. Tidak mungkin perasaan cinta akan muncul seperti
itu. Hormat, mungkin, tapi bukan cinta.”
Mari lanjut berbicara, tidak memperhatikan Mayumi yang tidak merespon.
“Tapi Tatsuya-kun berbeda, bukan? Kau pertama memperkenalkan dirimu
sebagai seseorang yang lebih tua darinya, dan secara bertahap mulai
menyukainya, dan lalu mengetahuinya sebagai bagian dari Sepuluh Master Clan.
Aku akan menganggap menurutku sebagai rasa sayang kepada lawan jenis, tapi aku
tidak akan sejauh seperti untuk menyiratkan itu. Namun, kau setidaknya
menyukainya. Apa aku salah?”
“Kau tidak salah. Aku tidak merasa rasa sukaku pada Tatsuya-kun sebagai
cinta, tapi yang lain seperti yang kau katakan.”
Mayumi menjawab dengan acuh tak acuh; Mari mengangguk.
“Kebetulan, orang yang kau sukai adalah orang yang mereka biarkan untuk
mengencani putri tertua Keluarga Saegusa. Ini akan menjadi pengalaman
pertamamu.”
“Hmm, itu benar.”
“Baiklah, apa langkah pertamamu? Tidak, tunggu, ini bukan bagaimana ini
seharusnya ditanyakan. Mayumi.”
“Apa?”
“Apa kau akan menunggu tanpa berbuat apa-apa? Atau kau sebenarnya ingin
melakukan sesuatu?”
“Aku tidak ingin pasif, tapi apa yang dapat kulakukan?”
“Aku ingin memberitahumu, ‘Temukan jawabannya sendiri’, tapi ya. Baik,
aku punya ide; kau memiliki kesempatan untuk memastikan bagaimana perasaanmu
sebenarnya kepada Tatsuya-kun.”
Mayumi mengatakan, “Aku tahu,” lalu dia berhenti.
“Apa maksudmu?”
“Jika kau tahu jika kau memiliki perasaan untuk Tatsuya-kun, kau dapat
meluruskan ketertarikanmu dengan ayahmu. Kau dapat berpura-pura dimanfaatkan
ayahmu, tapi sebenarnya kalian berdualah yang sebenarnya memanfaatkannya.”
“Menggunakan anjing licik itu, katamu… Itu menggiurkan.”
Mayumi berhenti mengeluarkan apa-apa selain senyum jahat tanpa sadar.
“…Tapi itu akan membutuhkan banyak usaha.”
“Kau akan tahu saat kau coba mengencaninya, sekarang bukan?”
“Mengencani seseorang yang kusukai? Sebaliknya, yang aku tidak yakin
kusukai atau tidak?”
Menyadari bahwa mereka hanya berputar-putar, Mayumi menyerah dan
mengatakan pikirannya.
“Itu akan menjadi terlalu aneh, bukan? Bukankah ini biasa dikatakan?
‘Mari kita berteman’, atau semacamnya?”
“Itu bukanlah hal yang kau katakan kepada seseorang yang tidak kau kenal.
Kita mulai berteman dengan hubungan kita sekarang. Dan apa yang kulakukan saat
gagal? Katakan kau mengencaninya, dan langsung bertunangan. Aku tidak bisa
mundur hanya dengan ‘Menjadi kekasih tidak akan berguna’ setelah menjalani itu
semua!”
“Jadi bagaimana menurutmu?”
“Tentu saja!”
“Aku mengerti… Baiklah kalau begitu, sepertinya satu-satunya pilihanmu
adalah mengencani Tatsuya-kun tanpa diketahui oleh adiknya.”
“Bagaimana kau dapat sampai pada kesimpulan itu!?”
“Bukankah kau sendiri ingin memastikannya? Bagaimana kau merasa tentang
Tatsuya-kun?”
“Aku katakan padamu bukan itu masalahnya…”
“Baiklah kalau begitu, mengapa kau membicarakannya denganku?”
Ekspresi Mayumi membeku.
“Bukankah kau selalu datang padaku saat kau dalam masalah? Walaupun ini
pertama kalinya bagimu untuk mengencani seseorang yang sudah bertunangan, tidak
mampu menyelesaikan masalah ini sendiri? Jika kau pikir cukup keras, bukankah
seharusnya kau dapat menolak tawaran? Karena dia sudah bertunangan, situasi
adalah batas mustahil seperti berdiri.”
“…Aku sudah menolak. Tapi anjing licik itu terus akan mengulang-ulangnya
lagi dan lagi.”
“Ayahmu mungkin sudah membacamu, kau tahu. Fakta bahwa kau tidak
benar-benar menentangnya.”
“………”
“Mayumi. Pada tingkat ini, kau hanya akan berakhir mengikuti arus,
bimbang sampai akhir.”
“Walau jika kau mengatakan itu…”
Mayumi bingung. Dia mungkin akan rusak jika dia maju lebih jauh dari ini.
Mari sok melirik jam militer multifungsinya yang ada di pergelangan tangan
kirinya.
“—Waktu kita habis. Mayumi, kau harus memikirkan itu lagi.”
“Ya. …Terima kasih, Mari.”
Mari berdiri selagi Mayumi juga dengan meninggalkan kursinya.
◊ ◊ ◊
Tatsuya yang baru saja sampai di rumah melihat dia memiliki surat, yang
aneh dan memaksanya mengerutkan dahinya. Ini bukanlah email, tapi sebuah
komunikasi diskrit menggunakan papan pesan untuk murid dan alumni SMA 1.
Pengirimnya adalah Mari.
Tatsuya pikir bahwa dia mungkin mengirimnya ke salah orang, tapi dia
tidak dapat memeriksanya tanpa membuka suratnya. Dia juga berpikir untuk
membukanya dengan trik untuk mencegah tertinggalnya tanda, tapi ini akan
menyebabkan hal yang lebih rumit setelah efek. Dia tidak apa-apa jika dia tidak
harus bertemu Mari setelahnya, tapi sepertinya itu bukan masalahnya.
Meskipun ia punya firasat ini akan menyebabkan situasi usil, ia membuka
pesan.
Hal pertama yang disimpulkannya dari pesan itu, tentu, untuknya.
Pesan itu dimulai dengan salam, bertanya tentang kondisinya, dan
bagaimana dia akhir-akhir ini. Tak diduga ini akan ditulis dengan aturan yang
sopan. Ini mungkin hasil dari edukasi militernya.
Inti dari pesan ini sangat sederhana.
Ini hanya sebuah pertanyaan apa mereka dapat bertemu besok malam.
Akan lebih baik jika ini dirahasiakan.
Ya, biasanya ini masalahnya, tapi sekarang dia memiliki tunangan dia
membutuhkan izin darinya untuk bertemu dengan seorang gadis sendirian.
Tanpa mengirim jawaban, dia mengetuk pintu menuju ruangan disampingnya.
“Watanabe-senpai mengatakan ingin bertemu Onii-sama?”
Tatsuya melihat kecurigaan pada ekspresi Miyuki. Jika itu hanya secercah sedikit
keraguan, dia akan menulis ini sebagai sebuah keniscayaan, tetapi yang tidak
percaya sejauh ini benar-benar tak terduga.
“Aku terkejut seperti dirimu tentang undangan mendadak ini. Terakhir kali
aku melihatnya adalah saat upacara kelulusan.”
Tatsuya dengan santai pura-pura tak bersalah.
“Lalu apa niatnya?”
Miyuki tidak berpikir bahwa Tatsuya berselingkuh, ini sebenarnya adalah
Mari yang diragukannya.
Tatsuya (dalam sudut pandang Miyuki) adalah pria yang sangat menarik.
Walaupun mereka tahu bahwa Mari sudah memiliki pacar, Tatsuya akan menjadi
seseorang yang diinginkan untuk perselingkuhan (sekali lagi, ini menurut sudut
pandang Miyuki).
“Ini bukan perselingkuhan.”
Dia hanya tidak sadar tentang pemikiran adiknya, tapi ia juga terus
terang menyatakan bahwa ia melihat melalui dirinya.
Wajah Miyuki menjadi merah.
Selagi mengamati adiknya, Tatsuya pura-pura tidak tahu dan lanjut
berbicara.
“Chiba Naotsugu-san adalah kekasih yang cocok untuk Watanabe-senpai.”
“….Dia mungkin bertengkar dengannya.”
Miyuki menyembunyikan rasa malunya dengan mengatakan opininya dengan nada
tidak puas.
“Jika dia hanya ingin mengomel, dia akan memanggil Saegusa-senpai,
bukan?”
Miyuki mudah untuk memahami perilaku membuat Tatsuya tertawa selama
pembicaraan mereka.
“…Tidak, sebenarnya, ini kebalikannya.”
Terkejut, dia memasang tampang serius, meskipun mempesona.
“Kebalikan… Jadi maksudmu Saegusa-senpai dibuang kepada Watanabe-senpai?”
Tatsuya memasang ekspresi serius sepenuhnya dan mengangguk kembali kepada
pertanyaan Miyuki.
“Ini tidak terbatas pada Watanabe-senpai. Jika alumni SMA 1 memiliki
sesuatu untuk didiskusikan, mengingat apa yang baru saja terjadi, ini pasti
tentang Keluarga Yotsuba.”
“Ah, itu benar.”
Ada juga orang yang memberikan saran tanpa memikirkan waktu dan tempat,
dan hanya mengatakannya untuk kenyamanannya saja. Pemikiran pertama Miyuki
sampai kesitu dengan refleks, tapi dia juga mengerti bahwa ada pengecualian
dalam hal ini.
“Bahkan jika kau memikirkan tentang itu, aku akan mengabaikan pengecualian
kita tidak dapat melakukan apapun.”
Pikiran Miyuki nampak melalui Tatsuya.
“…….”
Kulit putih Miyuki memerah kembali.
Tanpa memikirkan dirinya dengan dia menatap lantai, Tatsuya meneruskan
alasannya.
"Jika aku harus menebak siapa yang akan mengambil tindakan mengenai
pemberitahuan yang diberikan oleh Keluarga Yotsuba, penyebab paling mungkin
akan menjadi orang-orang dari Sepuluh Master Clan. Aku berasumsi bahwa
Saegusa-senpai diseret ke skema yang dikandung oleh Kepala Keluarga Saegusa.
Kemudian, Saegusa-senpai yang bingung pergi ke Watanabe-senpai untuk saran.
Mengingat hubungan mereka, undangan ini tidaklah aneh sama sekali. "
“Tidak mungkin!”
Miyuki mengangkat wajahnya dengan penuh semangat yang masih merah.
Kegelisahan yang dalam terlukiskan pada wajahnya.
“Mengapa kau panik seperti itu?”
Dia tidak dapat mengerti mengapa Miyuki panik, karena itu Tatsuya
menghentikan penjelasannya dan bertanya mengapa.
“Apa mungkin… Keluarga Saegusa membuat skema untuk Onii-sama menjadi
tunangan Senpai?”
Pemikiran Miyuki membuat Tatsuya terkejut. Ini pasti akan menjamin
keprihatinannya.
“…Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, bukankah itu berjalan terlalu
cepat?”
Tentu saja ini bukan tidak mungkin, tapi Tatsuya memiliki pola pikir
bahwa itu tidak akan terjadi bahkan jika kesempatan itu ada. Kebiasaan Mayumi
bukan salah satu yang akan patuh menikah sebagai bagian dari politik.
“Aku ingin tahu…”
Miyuki dan Mayumi berbagi sifat yang sama, tidak akan mudah menjadi
boneka orang tua mereka sendiri. Tetapi jika Mayumi bersama keputusan ayahnya –
itu akan menjadi cerita yang berbeda.
“Tidak, ini tidak seperti itu.”
Untuk menghilangkan kegelisahannya, dia berbicara perkataan penyangkalan
pada dirinya sendiri
“Maka Onii-sama, apa yang akan kau lakukan terhadap undanan
Watanabe-senpai?”
“Aku tidak perlu mengabaikannya. Ditambah, aku penasaran tentang mengapa
dia susah-susah menghubungiku.”
Tatsuya bernuansa kata-katanya berarti 'tidak ada cara lain sehingga ia
bisa menghindari menyedihkan Miyuki.
◊ ◊ ◊
Hari selanjutnya, sore jam 5 : 55 P.M., Tatsuya mengunjungi café
dekat Akademi Pertahanan Nasional Departemen Riset Perang Khusus bangunan
tambahan.
Untuk membuatnya jelas, Departemen Riset Perang Khusus adalah golongan
dengan kurikulum untuk Penyihir yang fokus pada penelitian dan juga latihan
untuk Penyihir petarung. Mereka melakukan banyak penelitian bersama dan juga
memiliki bangunan sekunder di dekat Universitas Sihir.
Mahasiswa Departeman Riset Perang Khusus telah dibebaskan dari gaya hidup
asrama. Walau begitu, Mari membuat lokasi pertemuannya dekat dengan akademi
karena latihan militer yang mereka miliki pada hari Minggu.
Tatsuya sampai 5 menit lebih awal. Lalu pada 5 : 59 P.M., dia
melihat sosok Mari.
“Hey, maaf membuatmu menunggu. Sudah lama tak bertemu Tatsuya-kun.”
“Ya, sudah lama.”
Dibawah mantel, Mari menggunakan pakaian normal. Celana-setelan combo nya
tidak aneh di universitas, tidak di pemerintahan atau perusahaan kantor.
Kemungkinannya adalah bahwa dia mendapatkannya dari Akademi Pertahanan
Nasional, dan itu seragam.
“Aku menyewa kamar di area ini.”
Mari memberikan penjelasan saat dia menyadari Tatsuya menatap bajunya.
Sepertinya dia memilih tempat ini bukan karena dekat dengan akademi, tapi
karena ini dekat dengan tempatnya.
“Itu benar, kita juga memiliki pelatihan hari ini juga… aku merasa
bersalah memanggilmu di jam seperti ini.”
“Mari kita kesampingkan itu duli sekarang. Apa urusanmu denganku?”
Tatsuya tidak mencoba untuk mendorong Mari menjauh. Seperti yang dia
katakan, ini sedikit telah untuk pria dan wanita bertemu. Karena mereka dekat
dengan Akademi Pertahanan Nasional, ini tidak aneh untuk melihat mahasiswa
mengunjungi tempat ini… tapi untuk menghindari kesalahpahaman, mereka
memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat.
“Itu benar. Kita berdua memiliki kelas besok, jadi mari kita simpan
obrolang kosong kita lain kali.”
Setelah mengatakan itu, dia memesan kopi panas pada terminal diatas meja
toko.
“Tapi aku memilih untuk tidak akan meninggalkan tempat ini hanya dengan
air. Tunggu sebentar.”
Seperti yang dikatakan Mari, dia tidak mengatakan apa-apa sampai
minumannya datang. Dia merencanakan kalimatnya selama waktu kosong.
Oleh kebetulan, toko tempat mereka bertemu bukanlah toko 'jadul'. Ini
bahkan tidak mengambil satu menit dari memesan untuk bunyi selesai terdengar
keluar. Mari kembali dari meja dan duduk di depan Tatsuya, tiba-tiba bergerak
wajahnya dekat dengannya.
“Tatsuya, apa pendapatmu tentang Mayumi?”
Tanpa pengantar apapun, dia membisikkan sebuah pertanyaan.
“Menurutku dia adalah Penyihir yang hebat. Dia bertalenta, dan juga
berpengalaman. Adapun hidupnya dan perawakannya, dia dapat memisahkan mereka
dengan baik. Aku memiliki kesan yang baik dari dia karena itu.
Terlepas dari pertanyaan yang tiba-tiba, Tatsuya menjawab tanpa
ragu-ragu.
“…Kau tahu, aku membenci bagianmu yang itu.”
Mari menatap Tatsuya dengan ekspresi kesal. Dia tahu bahwa dia tahu apa
yang dia maksud, bahkan jika ia memasang wajah pura-pura ketidaktahuan.
Tatsuya bereaksi terhadap tatapan Mari tanpa goyah. Dia bahkan tidak
menaruh minumnya turun.
“Mengapa kau ingin tahu hal seperti itu?”
Ekspresi Tatsuya berubah menjadi cemberut saat dia mengeluarkan
pertanyaan balik.
Mari tidak menjawab Tatsuya. “Aku akan bertanya padamu lagi. Apa
pendapatmu tentang Mayumi sebagai seorang wanita? Apa kau menyukainya? Apa kau
membencinya? Tolong jawab dengan serius.”
“Seperti seorang lawan jenis, ini tidak bisa dijelaskan dalam hitam dan
putih.”
“Walau begitu, aku ingin mendengarkannya.”
Tatsuya tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan Mari. Dengan
situasi Tatsuya sekarang menjawab akan membawa dia lebih banyak masalah
daripada manfaat.
“Aku akan mengatakan aku menyukainya.”
Tapi dia masih menjawab. Bukan karena tekanan dari gadis didepannya, tapi
lebih pada keingintahuannya apa yang akan keluar selanjutnya.
“Seperti seorang lawan jenis bukan?”
“Ya.”
“Aku mengerti…” Tatsuya tidak memiliki kemampuan merasakan ‘menyukai
seorang lawan jenis.’ Ini bukan berada dalam batas emosi yang dapat
diprosesnya. Kasih sayang dari anggota lawan jenis jauh dibawah prioritasnya
pada Miyuki. Tapi dia tidak perlu menjelaskannya pada Mari.
“Apa suka itu dapat diartikan cinta?”
“Ini tidak. Jika aku harus mengatakannya, perasaan ini lebih pada hasrat
seksual.”
Tatsuya tidak menunjukkan rasa malu sama sekali saat mengatakan itu.
Mari, ditangan lain, tersipu.
“Ka-kau punya hasrat seperti itu juga, huh?”
‘Mari sedikit tidak berpengalaman pada topik ini,’ Tatsuya pikir.
Meskipun seks pranikah adalah tabu di generasi ini, reaksinya sangat polos
untuk seseorang yang telah berada dalam hubungan untuk waktu yang lama.
Tentu saja, Tatsuya memiliki akal sehat untuk tidak melecehkan Mari
dengan perkataan itu.
“Tentu saja aku memilikinya. Itu adalah hasrat primordial untuk
melestarikan keturunan.”
Itu bukanlah kebohongan. Tapi Tatsuya tidak berbagi seluruh kebenaran
bahwa batas seksual atasnya telah ditentukan sebelumnya. Tidak memiliki
kemampuan untuk memerintah tindakan atau pikirannya. Sihir Pengganggu Mental
Miya memastikan ini.
Karena itu, masalah 'hasrat seksual' Tatsuya tidak akan membujuk dia
untuk membuatnya melakukannya. Ini tidak perlu dikatakan baik.
“Watanabe-senpai. Kau bertanya padaku bagaimana perasaanku terhadap
Saegusa-senpai. Apa yang akan kau lakukan dengan informasi ini?”
Mari belum sepenuhnya pulih dari shock yang didapatnya dari Tatsuya. Saat
subjek utama pertemuan mereka tiba-tiba diangkat, dia membuat dirinya berhenti
tersipu.
“Tatsuya-kun, apa kau mau pergi dengan Mayumi?”
“….Pergi, maksudmu seperti tiu, bukan? Apa Senpai tidak tahu tentang aku
dan Miyuki?”
Tatapan dingin Tatsuya membuatnya berkecil hati, tapi dia segera
mengumpulkan keberaniannya dan melanjutkannya.
“Aku tahu bahwa adikmu sebenarnya adalah sepupumu, dan kalian berdua
bertunangan.”
“Jadi kau seharusnya mengerti bahwa Saegusa-senpai dan aku seharusnya
tidak pergi bersama.”
Tatapan Tatsuya menjadi lebih dingin.
Sihir dingin adalah spesialis adiknya, tapi Mari merasa tatapannya dapat
membekukannya sampai mati. Dia berteriak didalam dirinya untuk tetap sadar,
untuk beberapa alasan dia meulai berhalusinasi bahwa tertidur dapat membuatnya
mati kedinginan.
“Pertunanganmu ditentang oleh Keluarga Ichijou. Benar bukan?”
“Kau cukup tahu. Apa kau mendengarnya dari Saegusa-senpai?”
Pertentangan formal dari Keluarga Ichijou seharusnya tidak sampai ke
telinganya. Pertunangan Tatsuya dan Miyuki adalah hal legal –, jika hubungan
asli antara Tatsuya dan Miyuki bocor, mereka akan dihukum karena melakukan
pemalsuan dokumen resmi –, Keluarga Ichijou telah membuat skandal dalamn dunia
sihir. Pada hal itu di pikiran, semua topik ini telah dijadikan lebih pribadi.
“Oh ya. Juga, Mayumi juga berada dalam situasi yang sama. Hmm, mengatakan
ini dalam cara yang salah akan mengakibatkan kesalahpahaman… Mayumi juga berada
dalam kapal yang sama dengan putra tertua Keluarga Ichijou. Mereka berdua
diminta oleh orang tua mereka untuk mengisi peran yang sama.”
Kedinginan dalam tatapan Tatsuya menghilang. Ini digantikan dengan
kedinginan yang membuat Mari tidak nyaman di tempat duduknya.
“Itu… adalah cerita yang mengejutkan.”
Perkataan Tatsuya adalah evaluasi terhadap keputusan Keluarga Saegusa,
tapi hatinya berbeda. Dia bergidik takjub pada pengungkapan yang Mayumi buat
untuk menjadi calon tunangan untuk Tatsuya. Dia terpesona pada intuisi Miyuki
ini begitu tepat. Meskipun dia masih dianggap sebagai wanita muda, intuisi
wanita adalah menakutkan ... itu hanya pikiran dalam pikiran Tatsuya ini.
“Aku pikir juga begitu.”
Pernyataan santai Mari disambut oleh lidah tajam Tatsuya.
“Apa kau benar-benar mengerti apa yang terjadi?”
“Apa?”
“Orang yang akan difitnah oleh masyarakat bukanlah aku, tapi
Saegusa-senpai.”
Mata Mari tiba-tiba diwarnai cahaya kecil.
“Baik sekali dirimu.”
“Keprihatinan seperti ini adalah biasa.”
Tatapan Tatsuya tidak merileks.
“Jika Mayumi tidak memiliki perasaan terhadapmu, aku akan meninggalkan
masalah ini dari dulu. Aku memberitahunya untuk tidak menderita dari hal ini,
tapiu dia tidak mengerti perasaannya sendiri.”
Lalu? Tatsuya bertanya balik dengan matanya.
“Mayumi tidak memahami perasaannya terhadapmu sekarang. Dia tidak tahu
seberapa dalam cintanya. Tidak, ini lebih seperti dia tidak ingin untuk
mengakuinya. Dia melarikan diri dari emosinya.”
“Bukankah ini karena dia mengerti dengan posisinya dalam masalah ini?”
“Dia memang. Mayumi tidak dapat memilih seseorang yang dicintainya.
Memiliki kekasih dan menikah adalah hal yang berbeda, shingga jatuh cinta menjadi
tak berarti. Itulah bagaimana perasaan yang dirasakannya.”
“Apa kau yakin kau tidak terlalu membesar-besarkannya? Ada kecenderungan
untuk mencegah penyihir tingkat tinggi dari yang belum menikah, tetapi tidak ke
titik di mana kau tidak dapat memilih pasangan pernikahanmu.”
“Bagaimana dengamu? Adikmu?”
Kali ini Tatsuya tetap diam.
Mari tidak mengejarnya lebih jauh tentang mereka berdua.
“Aku ingin dia merasakan cinta. Ini mungkin tidak perlu dan hal yang
merepotkan, tapi setelah memikirkan situasinya, aku tidak ingin dia
melewatkannya. Kau adalah seorang pria sehingga kau mungkin tidak mengerti apa
yang aku mengerti.”
“Kau benar. Aku tidak mengerti.”
“Ok… setidaknya mengerti ini; Mayumi telah menyadari perasaannya padamu.
Kau mungkin cinta pertama dan terakhir yang dimilikinya.”
Perkataan Mari penuh ketulusan. Dia hanya memikirkan tentang perasaan
temannya.
“Kau melebih-lebihkannya lagi.”
Tapi Tatsuya mengeksampingkan ketulusan itu dengan perkataan itu.
“Tatsuya-kun, kau!”
“Aku tidak mengenalnya seperti dirimu, tapi Saegusa-senpai tidak terlihat
seperti dia selemah itu.”
Mari diberhentikan keberatan Tatsuya ini.
“Menyerah pada masalah ini. Tinggalkan ini. Dia tidak akan terlihat
sebagai anak yang penurut jika dia mengejar jalan ini. Bahkan jika aku tidak
membalas perasaannya, ia akhirnya akan menemukan seseorang. Bukan?”
Tatsuya berdiri, melihat kebawah pada Mari yang kehilangan kata-kata.
“Dan diatas semua hal, mustahil karena aku adalah tunangan Miyuki.”
Pembayaran untuk minuman Mari sudah diambil.
Dan seperti itu, Tatsuya meninggalkan toko.
Chapter 4
Raymond S. Clark. Dia sekarang adalah anak kelas dua SMA di USNA
Berkeley, California. Dia telah menjadi satu dari teman sekelas Shizuku saat
masa pertukaran pelajarnya.
SMA yang dihadiri berbeda dengan SMA di Jepang itu bukan dalam fasilitas
pada Latihan Sihir. Pada sekolah ini, Studi Sihir dan Praktek Sihir adalah
pelajaran optional. Namun, bahkan USNA tidak dapat melarikan diri dari
keterkaitan tentang kekejaman guru tentang pelajaran Sihir. Karena jumlah murid
sangat mengalahkan jumlah guru, setiap dan semua sekolah menggunakan ujian
masuknya sendiri untuk memilih murid masa depan. Berbicara objektif, sekolah
Raymond telah menjadi ‘SMA Sihir’.
Itu tidak menunjukkan bahwa dia Penyihir lemah. Diantara teman-temannya,
Raymond merupakan yang tertinggi di kelas. Tapi, ini masih belum cukup untuk
memasuki STARS atau semacamnya. Nilainya dan talentanya berada dalam hal lain.
Itulah bagaimana mereka disebut Agensi Intelijen USNA. Kenyataannya,
mereka tidak begitu banyak organisasi karena mereka adalah sekelompok individu
yang tidak terafiliasi dengan kemampuan khusus yang sama.
‘Hliðskjálf’ adalah sistem hacker tersembunyi dalam interceptor
komunikasi di seluruh dunia USNA 'Eselon III'. Hanya tujuh ‘operator’ yang
dapat mengakses itu. Itulah kemampuan dari ‘The Seven Sages’, menggunakan
Hliðskjálf, yang sangat-sangat melampaui operator yang sah dari Echelon III,
untuk mengumpulkan informasi dari belahan dunia manapun, memberikan mereka
gelar ini.
Diantara tujuh operator Hliðskjálf, hanya ada satu orang yang benar-benar
menggunakan gelar ini. Orang ini, pada kemauannya, memberikan informasi untuk
USNA tentang organisasi anti-pemerintahan dan memperkenalkan dirinya sebagai
salah satu dari ‘The Seven Sages’. Ini, tentu saja, tidak lain adalah Raymond.
Hari ini juga, Raymond berenang di lautan informasi yang membawanya
dengan Hliðskjálf. Dia adalah orang yang tekun dalam mendapatkan pengetahuan.
Dia juga suka menginvestigasi tentang hal spesifik disini dan disana, tapi
mengumpulkan informasi tanpa topik spesifik lebih dekat sebagai hobinya. Bagi
Raymond, Hliðskjálf adalah mainan terbaiknya.
Seperti yang telah dikatakan, untuk menggunakan Hliðskjálf, seseorang
harus mendefinisikan parameter pencarian terlebih dahulu. Terminal dari
Hliðskjálf dioperasikan dengan gelombang otak pengguna dan gestur dalam VR
(Virtual Reality) seperti pembuatan lingkungan oleh HMD (Head-mounted Display).
Kamera yang menangkap gerakan jarinya, sinar diproyeksikan dalam lingkungan
virtual. Operator memasukkan kriterian pencarian dengan karakter dari cahaya,
menentukan pengaturan dengan bantuan gelombang otak mereka.
Sekarang, Raymond sedang menggunakan tema ‘skandal dari tentara USNA’
dalam pencariannya. Informasi dalam jumlah banyak terbuka di langit,
ditunjukkan dalam beberapa ‘jendela’. Jendela di kejauhan menampilkan hanya
judul dari artikel sementara jendela dekat dengan itu menampilkan isinya.
Jendela lain terdiri dari diagram dengan teks yang menyertainya, yang lain
berisi gambar, dan lain adalah video. Jika kau mengarahkan matamu pada jendela,
itu akan datang lebih dekat, sambil melihat jauh akan mengirimkannya pergi.
Sejauh mata memandang, ada jendela yang tak terhitung di setiap arah.
Kecepatan membaca dan menghafal yang kuat dari Raymond. Puluhan jendela
antri sambil progresif diingat isinya ke kepalanya. Namun, ia tiba-tiba
menghentikan operasi ini. Konten sebuah jendela tertentu menarik perhatian
Raymond.
(Isi dari sebuah gudang tua untuk misil kecil hilang….?)
Ini tidak akan mengherankan jika fakta ini telah menjadi berita utama.
Sayangnya, ini bukanlah tidak biasa untuk mendengar bahwa senjata tua yang
rencananya akan dibuang dan menghilang.
Misil yang menghilang menggunakan C-20 (cyclotrimethylene trinitramine)
sebagai bahan peledak utama untuk infanteri pada misil anti-pesawat. Walaupun
ini sedikit digunakan salam perang yang berlangsung sampai 2020, kemajuan pada
teknologi nano memungkinkan ledakan melampaui batas sebelumnya telah dipaksa
senjata ini ke obsoletion.
(Tapi, ini adalah alat perang yang bagus… Aku tidak bisa memikirkan
urusan ini hanya masalah kelalaian kontrol.)
Raymond menjilat bibirnya pada perspektif telah menemukan sesuatu yang
mencurigakan. Keunggulannya adalah membaca cepat dan ingatan yang bagus, tapi
dia juga memiliki semacam indera keenam untuk mendeteksi masalah mencurigakan.
Bagi Raymond, peristiwa yang terjadi di dunia nyata yang seperti
menunjukkan termegah. Semakin besar dan serius peristiwa itu, semakin besar
minatnya.
Dia benar-benar tahu bahwa dia bukan manusia super. Bahkan jika talenta
sihirnya kelas satu, ini tidak mencapai tingkat terbaik dunia. Dia tahu bahwa
dia tidak akan bisa menjadi Penyihir berpengaruh. Dia juga tidak akan menjadi
pahlawan yang mengelilingi dunia. –Tidak peduli berapa banyak dia
mengharapkannya.
Raymond melihat potensinya seperti itu. Itulah mengapa, dengan
meminjamkan kekuatannya kepada pahlawan asli, dia akan merasa seperti dia
berada dalam petualangan mereka. Dia lalu dapat menikmati peristiwa yang
terungkap di panggung yang telah ditetapkan. Itulah yang dia pikir, dan
Hliðskjálf membuat ini mungkin.
Ini seperti Hliðskjálf telah mengijinkannya untuk melakukan seperti itu.
(Haruskah aku mulai dengan memeriksa ini dari situasi tempat pengelolaan?)
Bahkan jika dia menemukan dimana misil itu menghilang, dia tidak yakin
bahwa semua hal ini akan berakhir disitu. Tidak peduli masalahnya, selalu
tangan manusia yang menyebabkannya. Siapa yang dapat menaruh senjata itu dalam
pasar gelap? Raymond mulai untuk mencari dengan prosedur yang biasa
digunakannya.
◊ ◊ ◊
Sebelum Raymond menyadari hilangnya misil tua –dua hari lalu—masalah ini
telah menjadi masalah Tentara USNA. Ini bukan suatu hal yang bisa tetap dalam
yurisdiksi dasar, sehingga Kepala Staf Gabungan dari Divisi Intelijen USNA
telah memulai penyelidikan internal.
Alasan masalah ini tidak dipercayakan kepada gendarmerie adalah karena
mereka menduga adanya keterlibatan teroris dalam masalah ini. Misil itu dapat
ditaruh dipasar gelap dan berakhir ditangan teroris. Jika bencana itu menjadi
kenyataan, ini akan berarti saat misil itu telah digunakan dan asal mereka
diketahui, ini akan memancing timbulnya skandal dunia. Departemen Pertahanan
sudah siap untuk melakukan apapun demi mencegah hal itu terjadi.
Namun, investigasi telah dimulai enam hari yang lalu, tapi sekarang 27
Januari dan hampir belum ada yang berkembang. Meskipun fakta bahwa hari ini
adalah Minggu, Nomor 2, Kolonel Balance, hadir di kantornya. Dia memiliki
ekspresi muram saat dia membaca laporan yang diberikan.
Hampir tidak ada petunjuk apapun yang dapat membantu menyelesaikan
masalah ini.
Dia mengerti dari awal bahwa pelaku pasti telah mendapat bantuan dari
dalam. Untuk memulainya, itu hampir mustahil untuk mencuri senjata dari
militer, setua senjata-senjata itu, tanpa kerja sama dari dalam. Namun, bahkan
jika mereka berhasil menyuap kapten dari unit yang bertugas menjaga gudang,
tidak mungkin mereka dapat mengambil senjata tanpa meninggalkan jejak satupun.
Datang dan perginya senjata ganda, jika tidak diperiksa berlapis-lapis.
Selain RFID, gudang dilengkapi dengan sensor biometrik, dan terlebih lagi,
tidak mungkin untuk membuka atau menutup akses jika kau sendiri karena butuhnya
bantuan dua orang tidak dapat dilewati. Mereka sedang menyelidiki jika ada
anomali dalam sistem-sistem, tidak berhasil.
Balance ingat hal yang mengganggunya : Bagaimana mereka sadar ada
barang yang hilang?
Kehilangan misil disadari oleh orang yang bertanggung jawab untuk
memeriksa jumlah. Namun, jika pencurian ini dilakukan oleh organisasi yang
mampu untuk melewati keamanan dari gudang, mengapa mereka tidak memalsukan
catatan jumlah? Ini adalah senjata usang yang menunggu untuk dibuang. Jika mereka
telah merubah data untuk membuatnya seperti telah dibuang, tidak akan ada yang
menyadarinya. Ini seperti jika seseorang mencurinya dan membiarkan orang lain
untuk mengetahuinya dengan sengaja. Kolonel Balance benar-benar merasa bahwa
ini masalahnya.
(Tapi lalu, siapa yang dapat melakukan itu, dan untuk tujuan apa? Tidak,
untuk memulainya, bahkan siapa yang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu
seperti ini?)
Kurangnnya informasi membuat tidak mungkin untuk dicari kesimpulannya.
Mengetahui begitu, Balance terhanyut dalam pemikiran yang tidak penting.
Balance merekam suaranya sendiri sebagai suara ringtone ponselnya,
menandakan bahwa ada email baru. Ini juga bukanlah email biasa. Ini adalah
komunikasi yang menggunakan kode yang hanya diketahui oleh anggota tingkat
tinggi dari Divisi Intelijen.
Dengan latihan, gerakan tangannya yang seperti mesin, dia mengirimkan isi
email kepada decoder offline setiap prosedur. Ini tidak akan dibaca pada
perangkat yang tersedia pada massa untuk mencegah berbagi informasi dalam teks
biasa. Saat dia melihat pesan yang telah diuraikan dan melihat nama pengirim,
Balance menunjukkan ekspresi kagum.
‘Seven Sages’.
Matanya berkilau saat dia membaca isinya. Lupa untuk bernapas, butuh
beberapa saat baginya untuk menenangkan diri setelah membaca email tersebut.
“Apa hal seperti ini diperbolehkan?”
Informasi rahasia yang diterima dari ‘Seven Sages’ mengatakan bahwa
Asisten Ketua dari Wakil Kepala Staff terlibat dalam masalah ini. Dan yang
lebih buruk adalah motifnya. Jika apa yang ditulisnya benar, maka semua ini
adalah bagian dari rencana yang lebih besar yang jauh melebihi dugaan Balance.
Balance merentangkan tangannya terhadap visiphone saat tangannya
berhenti.
Dia ragu untuk siapa yang akan dia hubungi. Tidak, lebih tepatnya, dia
tidak tahu ingin menghubungi siapa.
Kepada siapa dia akan membagikan informasi ini, dan jika dia dapat
mempercayai siapa saja tentang informasi ini, Balance sedang kebingungan.
◊ ◊ ◊
Angelina Sirius, Komandan Tinggi yang diperintah langsung dari Kekuatan
Angkatan Darat Penyihir USNA, STARS, sedang menikmati istirahat berbelanja yang
langka. Tentu saja, dia sekarang tidak sedang berjalan sebagai “Penyihit
Kelas-Strategic Angie Sirius” tapi sebagai 17 tahun, Lina.
Bukannya pergi ke kota terdekat Roswell, Silvia Mercury First, panggilan
Silvie, yang sedang menemani Lina, sangat merekomendasikannya untuk memperluas
perjalanannya ke Albuquerque.
Karena misi mereka di Jepang tahun lalu, mereka berdua sudah menghabiskan
banyak waktu bersama. Meskipun ada perbedaan usia, Silvie memperlakukan Lina
seperi jika dia adalah adiknya. Kurangnya pengucapan Lina yang dari akal sehat
gadis menimbulkan pusaran emosi pada dirinya, dan dia hanya tidak bisa
meninggalkannya.
Hari ini, seperti sebelumnya, Silvie sedang bermain baju dengan Lina
seperti boneka. Namun, Lina juga menikmatinya. Walaupun selera fashion nya
dipertanyakan, dia senang berdandan. Untuk bersikap adil, jika selera subjek
baik-baik saja, tidak banyak yang harus ditingkatkan. Pada masalah ini, Lina tidak
memiliki seseorang untuk tampil cantik untuk dibandingkan dengan Miyuki, yang
membuat adanya kesenjangan besar.
Mengeksampingkan semua hal itu, Lina akan kembali ke rumah penginapan
dalam suasana hati yang sangat baik, membawa rampasan perangnya.Kau bisa
mengatakan bahwa mereka menjalani liburan yang sangat memuaskan. Meskipun dia
tidak menerima perintah mobilisasi sebagai Sirius, sesi keras pelatihan sedang
menunggunya besok. Hari ini telah cukup menyegarkan, Lina cukup puas.
Namun, suasana hatinya yang bahagia segera hilang oleh email yang dia
terima pada terminal kamarnya.
“Pesan yang dienkripsi!?”
Ini tidaklah aneh baginya untuk menerima pesan yang dienkripsi dengan isi
perintah rahasia. Namun, pesan itu menggunakan enkripsi khusus yang hanya diketahui
oleh Komandan Tinggi, Wakil Kepala Staff dan Kapten dari STARS, dikirim
langsung ke terminal kamarnya.
Apa mungkin ini darurat? Dengan ketidaksabaran dan kegugupan yang
bercampur, Lina menunggu hingga decoder selesai menuliskan pesannya. Perasaan
terkejut ditunjukkannya saat dia mulai membaca pesan itu.
“The Seven Sages…?”
Nama pengirimnya adalah ‘The Seven Sages’.
“Sebuah lelucon?” adalah reaksi pertama Lina tapi dia menghilangkan
pikiran itu secepatnya. Tidak mungkin seorang peretas biasa dapat mengakses
kode enkripsi khusus STARS. Untuk memulainya, nama ‘The Seven Sages’ tidak
diketahui oleh orang diluar Markas Kepala Staff Gabungan.
Lina segera melanjutkan membacanya. Beberapa peristiwa tanpa tampaknya
ada kaitannya dengan tugasnya dicatat.
“Eh!? Dalang dibalik peristiwa Parasite!?”
Namun, saat dia mencapai akhir dari pesan, informasi yang berhubungan
kuat sengan Lina mulai muncul.
Lina telah dikirim ke Jepang karena peristiwa yang terjadi pada 31
Oktober, 2095 Masehi. Dia telah dikirim untuk mencari tahu identitas dari
pengguna Sihir Kelas-Strategic yang membinasakan ujung selatan Semenanjung
Korea, ‘Great Bomb’ (adalah nama yang diberikan USNA pada ‘Material Burst’).
Namun, saat anggota STARS dikendalikan oleh Parasite meninggalkan dan pergi ke
Jepang, sebagai bagian dari tugas Komandan Tinggi nya dia memerintahkan
‘pembuangan’ mereka.
Lina diberitahu bahwa lepasnya Parasite adalah hasil dari kecelakaan.
Menurut fakta, ini harusnya berakhir dengan kematian dari orang yang dijangkiti.
Namun, jika sumber ini dapat dipercaya, maka Masalah Parasite telah disengaja
dan pelaku bertanggung jawab untuk rekan yang Lina terpaksa bunuh. Keputusasaan
yang ditambahkan dari tugas pembunuhan itu juga akan menjadi kesalahan
penghasut ini.
Ini pastilah sesuatu yang tidak dapat dimaafkan.
“…Dalang dari Parasite berusaha untuk melakukan tindak terorisme di
Jepang dengan menggunakan misil tua yang dicurinya? Ini tidak mungkin!?”
Setelah dia selesai membaca emai itu, Lina mendapati dirinya secara tak
sadar berteriak.
Ini adalah informasi dari sumber yang meragukan. Tidak ada jaminan bahwa
informasi ini benar.
Sebuah profiler yang bekerja untuk Angkatan Darat USNA telah menganalisis
'The Seven Sages' dan sampai pada kesimpulan bahwa mereka kemungkinan besar
menikmati reaksi yang dipicu oleh tindakan aneh mereka. Bahkan jika surat itu
benar-benar berasal dari 'The Seven Sages', Lina tidak bisa mengelak
kemungkinan bahwa ini semua bagian dari rencana rumit untuk memainkan beberapa
jenis trik pada dirinya.
Meskipun itu, Lina mempercayai informasi ini.
Selama babak terakhir dari Masalah Parasite tahun lalu, seperti kemarin,
lalu USNA akan memiliki hutang besar terhadap Jepang. Mengingat ketegangan
terhadap Jepang sekarang, jika senjata buatan USNA digunkan dalam aksi
terorisme… maka ini tidak akan mengejutkan jika Jepang menuduh mereka menghasut
terorisme dalam wilayah mereka.
Jika kau berpikir tentang perbedaan kekuatan dua negara, kemungkinan
terjadinya perang agak kecil. Namun, yaitu jika kita hanya memperhitungkan
kemungkinan perang konvensional, dan bukan sesuatu seperti Sihir
Kelas-Strategic yang bertanggung jawab atas ‘Scroched Halloween’. Jika area
sihir itu dapat diperluas bahkan lebih jauh daripada Samudera Pasifik –sebagai
pengguna Sihir Kelas-Strategic lain, akal sehat Lina menyangkal kemungkinan
terburuk dapat terjadi.
Itulah mengapa dia mempercayai informasi ini.
Lina teryakinkan dia harus menghentikan rencana ini dari mencapai hasil.
Tidak hanya menghambat, tapi sebenarnya membunuh dalam dari semua ini juga.
Namun, menurut informasi yang diberikan oleh ‘The Seven Sages’, sang
dalang ‘Jiedo Heigu’ telah meninggalkan USNA ke Jepang. Tentu, ini akan
menyulitkan Lina untuk bertindak diluar negaranya, sendiri di Jepang.
Lina memutuskan untuk berkonsultasi masalah ini dengan satu-satunya orang
yang dia pikir dapat membantunya.
◊ ◊ ◊
Balance merentangkan tangannya kepada visiphone yang berbunyi.
Posturnya hancur sesaat. Dia segera pulih dan menekan tombol untuk
menerimanya.
“Kolonel, maafkan aku tidak mengabari terlebih dahulu.”
Lina muncul di layar, memberikan hormat dalam seragam ungu-hitam STARS
nya.
Melihat Lina, seperti jika dia merasa dirinya segar, seragam ketat,
Balance merasa sedikit nostalgia.
“Mayor Sirius. Bukankah kau berangkat hari ini?”
Ekspresi Lina bertentangan dengan kekagetannya. Dia bermasalah untuk
mengerti mengapa Balance tahu tentang jadwalnya meskipun dia tidak berada dalam
perintah langsungnya. Dari sudut pandang Balance, ini adalah bagian dari
sesuatu yang harus diketahuinya tentang pergerakan Penyihir Kelas-Strategic,
salah satu dari ‘Twelve Apostles’, penyihir terkuat dari USNA dan Komandan
Tinggi dari STARS, Angie Sirius.
“Jangan perhatikan pada apa yang baru saja aku katakan. Jadi, ada urusan
apa denganku?”
Meminta maaf atas basa basinya, Balance bertanya tentang alasan panggilan
ini.
“Ya. Saya membutuhkan bantuan dari Kolonel tantang laporan yang aku
terima.”
Didesak oleh Balance, Lina mulai menunjukkan masalahnya.
“Katakan.”
“Mengerti. Untuk memberitahu kebenarannya, dalam jangka waktu 0900 jam
hingga 1632 jam aku keluar, aku menerima pesan yang terenkripsi dari seseorang
yang mengklaim dirinya anggota dari ‘The Seven Sages’.”
“Saat kau mengatakan Seven Sages, apa maksudmu ‘Seven Sages’ “mereka” ?”
Menyembunyikan keterkejutannya, dia menunjukkan wajah datar, Balance
merespon seperti itu.
“Itu memang nama pengirimnya. Walaupun, aku tidak tahu ini benar atau
tidak.”
“Hmm.
Balance mengangguk dan meminta Lina melanjutkan dari kamera.
“Mengasumsikan bahwa sumber informasi ini adalah ‘The Seven Sages’,
laporan yang mengatakan bahwa senjata yang dicuri dari tentara kita akan
digunakan dalam aksi terorisme. Targetnya adalah Jepang.”
“Senjata jenis apa?”
“Infanteri Misi Anti-Pesawat.”
“…Mayor, apa kau pikir pencurian itu benar-benar terjadi?”
“Aku tidak memiliki jawaban pasti. Namun, memang ada rumor tentang
senjata yang menunggu pembuangan dicuri dari kita.”
Balance menghela napas. Jika seseorang seperti Lina yang cukup terisolasi
dari pasukan militer biasa…
Jika informasi bocok terlalu jauh bahkan ‘Petugas yang Dilindungi’
seperti dia tahu tentang masalah ini, maka itu berarti bukan hanya staff yang
bertugas dalam pengawasan senjata yang melakukan kesalahan.
“Kolonel?”
Ekspresi khawatir mulai muncul dari wajah Lina. Mengetahuinya, dia
mungkin berpikir bahwa menghina Balance secara tidak sengaja.
Balance sendiri merasa seperti itu. Baginya, ini agak menjengkelkan.
“Tidak, tidak apa-apa. Silahkan lanjutkan.”
“Mengerti. Walaupun tidak dikatakan secara jelas targetnya, ada beberapa
referensi tentang dalang. Namanya adalah Jiedo Heigu. Dia menjadi pengungsi
politik dari reruntuhan Dahan, nama Chinanya adalah Gu Jie. Umurnya
diperkirakan antara 60 dan 90 tahun. Mata hitam dan rambut putih, sepertinya meskipun
dia keturunan Asia Timur, dia memiliki kulit hitam. Ada catatan khusus
mengatakan bahwa dia mungkin merupakan salah satu orang dari Institut
Kunlunfang.”
“Institut Kunlunfang? Bukankah itu Laboratorium Penelitian Sihir dari
Dahan yang telah dibinasakan oleh Yotsuba?”
“Aku rasa memang itu yang terjadi.”
Mereka tidak mungkin berpikir untuk balas dendang pada Yotsuba dengan
menggunakan misil, bukan? pikir Balance, tapi dia segera menghilangkan
hipotesis tak masuk akalnya. Jika Yotsuba dapat ditangani semudah itu, mereka
tidak mungkin ditakuti sebagai ‘Tak Tersentuh’ oleh dunia.
“Selanjutnya.”
Selagi Balance tenggelam dalam pemikirannya, Lina melanjutkan laporannya.
“Sepertinya Jiedo Heigu adalah dalang dari Masalah Parasite.”
Balance terlihat mengerti.
“Aku mengerti, jadi ini adalah alasan utamamu menghubungiku.”
Bahkan jika maksudnya diketahui, Lina tidak menutup-nutupinya.
“Kolonel, Bahkan jika informasi tentang hubungan Jiedo Heigu dengan
Masalah Parasite adalah benar, aku ingin tahu seberapa dalam dia terlibat.
Pembelot mungkin tidak memiliki hubungan dengan Wabah Parasite, dan bisa saja
bidak belaka. Namun, jika Jiedo Heigu memiliki bahkan hubungan sedikit pun
untuk urusan ini, aku tidak bisa mengabaikan hal itu. Jika aku tidak membayar
dia kembali dengan tanganku sendiri, aku tidak akan bisa mendapatkan lebih dari
itu.”
“Mayor Sirius. Apa kau mengatakan kepadaku kau ingin pergi ke Jepang
sekali lagi?”
“Betul, Kolonel.”
Balance cemberut seperti jika dia tiba-tiba sakit kepala.
Mengijinkan Lina untuk meninggalkan negara adalah masalah yang sulit.
Bahkan dibawah keadaan terbaik, melepas penyihir ke negara lain seharusnya
dilakukan dengan hati-hati. Tingakt kesulitan meningkat oleh beberapa perintah
dari beberapa kali lipat jika mereka membicarakan tentang Penyihir
Kelas-Strategic ‘Sirius’. Salah satu dari Penyihir Kelas-Strategic dari USNA,
Roland Bart, telah ditempatkan di wilayah Inggris Gibraltar, tapi walau begitu,
hampir tidak ada catatan sama sekali dia keluar dari markas. Sampai-sampai ia
sengaja dipanggil kembali ke USNA selama liburan nya. Mengirimkan Lina ke
Jepang tahu lalu ada pengecualian dari pengecualian.
Lina sendiri mungkin mengerti tentang ini dengan baik. Itulah mengapa
Balance juga mengerti maksud dari panggilan yang dibuat Lina. Bahkan, Balance
mengerti sepenuhnya keinginan Lina untuk membalas dendam pada Heigu dengan
tangannya sendiri.
“…Pada waktu ini aku tidak bisa memberimu jawaban. Mayor, kau harus
memberiku beberapa waktu.”
Lina tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya didepan kamera. Baginya,
siapa yang berpikir bahwa dia akan segera ditolak, respon Balance berjalan
mengejutkan dalam jalan yang baik.
“Ya, aku mempercayakannya kepadamu, Kolonel.”
Panggilan itu berakhir dengan Lina memberi hormat di layar.
◊ ◊ ◊
Sementara itu, Jiedo Heigu, atau Gu Jie, berada di laut.
Walaupun sampai beberapa hari yang lalu dia tinggal di Pantai Barat USNA,
dia tidak memiliki kependudukan USNA.
Tanah air Gu Jie adalah Dahan, sebuah negara yang sudah menghilang. Dia
dulu merupakan bagian dari Institut Pengembangan Penyihir dari Kunlunfang.
Dalam kemungkinan Dahan akan runtuh, pemerintah USNA setuju memberikannya
status pengungsi, dan seperti, status sosialnya sekarang adalah pengungsi
biasa.
Namun, pada saat Gu Jie sampai di Benua Amerika Utara pada 2054, nama
negara masih USA. Keruntuhan Dahan terjadi pada Februari 2064 Masehi., hanya
setahun setelah kehancuran dari Institut Kunlunfang.
Setelah Dahan runtuh, sebaliknya, kehancuran Institut Kunlunfang, Gu Jie
tidak mencari rumah sakit jiwa dari Amerika Utara. Dia melarikan diri dari
Dahan.
Institut Kunlunfang berdiri sebelum pembagian menjadi Great Asian
Alliance dan Dahan, dan dapat dianggap sebagai Laboratorium Penelitian Sihir
Modern Utama pada area Asia Timur lama.
Namun, ini bukan seluruhnya kebenaran.
Institut Kunlunfang telah cukup terkenal dalam pengembangan Sihir Modern.
Tapi itu bukanlah satu-satunya hal yang mereka kerjakan.
Sihir Kuno dan Sihir Modern diteliti.
Namun, seperti negara lain, dua ‘faksi’ itu, dapat dikatakan,
bertentangan.
Sebenarnya, Institut Ke-9 di Jepang seharusnya menggunakan bagaimana
kerja dari Sihir Kuno untuk mengembangkan Sihir Modern. Itulah yang dikatakan,
ini tidak meneliti tentang Sihir Kuno dan Sihir Modern secara bersamaan. Pada
akhirnya, Pengguna Sihir Kuno memberontak, dan pemberontakan juga mengambil
alih Institut Ke-9.
Kedua grup berubah menjadi sesuatu yang sama dengan organisasi,
berkompetisi untuk kepemimpinan. Pengguna Sihir Kuno dan Sihir Modern berargumen
tentang semua dan setiap kebijakan dari Laboratorium Penelitian, termasuk
tujuan, anggaran, dan sumber daya manusia.
Bahkan dalam Institut Kunlundang, Pengguna Sihir Kuno dan Sihir Modern
sengit berkompetisi untuk kontrol.
Meskipun fakta bahwa Institut Kunlunfang adalah laboratorium utama dari
Dahan, sengketa internal berlanjut. Tidak, sebaliknya, itu intensif dan
eskalasi ini akan membawa bencana tidak lama. Sihir Modern berakhir memenangkan
perebutan kekuasaan dan mengusir pengguna Sihir Kuno dari Institut. Ini terjadi
pada tahun 2054.
Ini saat Gu Jie, sebagai pengguna Sihir Kuno, terbang ke Amerika Utara
dengan muridnya Zhou Gongjin. Itulah mengapa, dibawah keadaan normal, Gu Jie
seharusnya tidak memiliki dendam terhadap Yotsuba ataupun Penyihir Jepang.
Yotsuba lah yang mengahancurkan sekte Penyihir Modern, yang mengambil alih
Institut Kunlunfang. Mereka seharusnya sesuatu yang sama dengan ‘musuh dari
musuhku adalah sekutuku’ keberadaan Gu Jie.
Namun, setelah Dahan runtuh, Gu Jie memutuskan bahwa Yotsuba dan
Masyarakat Sihir Jepang adalah target balas dendam. Tepatnya proses pemikiran
seperti apa yang membawanya pada kesimpulan itu, tidak ada yang mengetahuinya.
Apa itu patriotisme?
Apa dia merasa seperti balas dendamnya pada Dahan telah diambil darinya?
Apa musuh hanya perlu mempertahankan kebersamaan bawahannya?
Satu-satunya hal yang pasti adalah bahwa Gu Jie membuat jaringan kriminal
yang terdiri dari pembelom Dahan, yang dikontrolnya dan sejauh ini tujuan
utamanya adalah balas dendam. Adapun orang yang bersangkutan, tidak ada yang
lain diketahuinya.
Saat dia masih hidup, Zhou Gongjin rupanya dibandingkan obsesinya dengan
sebuah 'roh pendendam'.
Karena kurang jelasnya alasan dari aksinya, ini mustahil untuk
meyakinkannya untuk berhenti. Kehilangan muridnya, Zhou Gongjin, dia memutuskan
untuk mengambil masalah ke tangannya sendiri.
Namun, Gu Jie langsung, potensi pertempuran langsungnya rensah. Walaupun
dia juga pengguna dari Sihir Benua Kuno, sihir yang dimilikinya tidak cocok
untuk pertarungan langsung. Jika kita berbicara tentang duel, Zhou Gongjin
lebih hebat. Ini adalah sesuatu yang Gu Jie sendiri harus akui.
Gu Jie ahli dalam tehnik yang menggunakan organ manusia atau bagian untuk
menciptakan alat sihir, seperti masalah ‘Sorcery Boosters’, itu, untuk
mengubang manusia menjadi alat fungsional seperti ‘generator’. Dan sihir untuk
mengkontrol mayat.
Dia adalah praktisi dari sisi Sihir yang memusatkan semua pada aspek
hina, tapi kesampingkan pertanyaan etis, dia benar-benar bukanlah tipe untuk
bertarung langsung. Sebenarnya, dia hanya membuat dirinya menjadi serorang
manipulator hingga sekarang.
Bagi Gu Jie sendiri untuk datang ke Jepang adalah bukti bahwa dia telah
terpojok, dan tidak memiliki pilihan lain.
Organisasi Politik Anti-Sihir Internasional yang telah mendukungnya ,
‘Blanche’, telah dianggap terlemahkan dengan tekanan dan ukuran yang digunakan
oleh pemerintahan dari beberapa negara. Sebagai pemimpin dari sindikat kriminal
‘No Head Dragon’, dia juga mencoba untuk menyebarkan rumor di Jepang dan USNA
(dengan kooperasi dari Great Asian Alliance) tapi rencananya berakhir gagal
juga.
Akhirnya, dia kehilangan utusannya di Jepang, Zhou Gongjin, Zhou Gongjin
telah dibawah perintah Gu Jie selama lebih dari 40 tahun, orang terakhir yang
tersisa yang pergi meninggalkan Dahan dengannya. Dengan kehilangan ini, Gu Jie
terpaksa untuk bekerja sendiri.
Zhou Gongjin telah terbunuh Oktober tahun lalu.
Itu sedikit masa pertengahan Januari ketika Gu Jie meninggalkan dari
pelabuhan Los Angeles .
Ini bukan karena dia berduka atas kematian muridnya, atau karena
rencananya telah gagal yang membuat Gu Jie butuh dua bulan untuk bergerak.
Sejujurnya, dia ingin segera pergi ke Jepang dan balas dendam, namun, jika dia
gagal, maka semua akan berakhir semua. Dia sadar akan fakta itu.
Dengan kemampuan sihirnya, terlalu agresif itu mustahil. Itu bukan
mengatakan bahwa dia tidak memiliki kemampuan sihir, tapi melawan penyihir
kelas-satu, itu bahkan tidak cukup dekat. Itulah mengapa dia pertama butuh
senjata.
Jika Blanche dan No Head Dragon telah lebih baik, sebuah kata sederhana
akan dilakukan kesepakatan, dan satu bulan sudah lebih dari cukup untuk
mengumpulkan bahan-bahan.
Itu akan termasuk pengaturan yang dibutuhkan untuk kapal melewati
Samudera Pasifik. Sebagaimana hal-hal, dia harus menyiapkan itu sendiri. Untuk
lebih tepatnya, dia menemukan preman acak untuk dijadikannya boneka sekali
pakai, tapi karena dia perlu melewati masalah dari menyiapkan dirinya juga
sekaligus memberi perintah, itu pada dasarnya seolah-olah dia telah melakukan
semua pekerjaan sendiri. Selanjutnya, untuk membuat sehingga bonekanya tidak
terlacak kembali padanya, dia meninggalkan mereka di kapal untuk disingkirkan
di laut.
“Tuan Gu. Kita akan sampai di Pelabuhan Yokosuka besok pagi.”
Kapten kapal melaporkan itu pada Gu Jie yang sedang melihat laut
didepannya. Deck kapal sepenuhnya dipenuhi oleh panel surya.
“Seperti rencana.”
Tanpa jejak dari kelelahan akibat perjalanan panjang, Gu Jie menjawab
dengan suara yang tegas.
Gu Jie sekarang berumur 97 tahun. Namun penampilan luarnya menunjukkan
orang yang berumur lima puluhan. Rambutnya benar-benar putih, namun, keriting,
menurun dan titik usia yang akan terlihat pada orang yang sudah berusia tidak
tampak.
“Dan juga, umm… Tuan, bayaranku.”
“Aku mengerti. Besok pada senja pagi, aku akan melakukan Sihirku.”
“Terima kasih banyak! Bahkan setelah perjalanan ini berakhir, aku janji
akan selalu setia padamu, Tuan.”
Hadiah yang dimaksudkan Kapten adalah. Umur panjang dan keabadian.
Ini memang benar jika ‘operasi’ Gu Jie dapat mempertahankan kemudaan,
buktinya adalah wajahnya sendiri.
Namun, bahkan jika dia dapat menjamin fisik yang muda, umur panjang jauh
dari kemampuannya. Dia tidak bisa memberikan keabadian.
Operasi ini dari sihirnya yang dikembangkan di Institut Kunlunfang, dan
inilah alasan dirinya di Institut Kunlunfang.
Tidak mengherankan, berasal dari manusia dengan kekuasaan, para pemimpin
dari Dahan merindukan kemudaan. Dan sementara Pengguna Sihir Modern di Institut
Kunlunfang menjawab bahwa itu tidak mungkin, Pengguna Sihir Kuno meyakinkan
mereka sebaliknya. Untuk Pengguna Sihir Kuno yang posisinya telah jatuh di
belakang Sihir Modern dalam perlombaan senjata yang Kunlunfang Institute
anjurkan, sudah anugerah.
Orang yang mengembangkan sihir yang paling menjanjikan diantara kelompok
Pengguna Sihir Kuno adalah Gu Jie. Tentu saja, ini adalah operasi untuk
keabadian.
Pada tahun 2049 dia menggunakan sihirnya pada tubuhnya sendiri, seperti
subjek tes.
Untuk memastikan apa sihir ini aman atau tidak, dia menggunakan pada
sembilan murid pada tahun 2050.
Setelah 5 tahun berjalan, dipastikan bahwa penuaan Gu Jie telah terhenti.
Muridnya tidak menunjukkan adanya efek samping juga, dan ini terlihat seperti
sihir abadi telah ditemukan.
Namun, ada sihir ini memiliki kekurangan. Pastinya, ‘Operasi Abadi’ ini
sepertinya menghentikan penuaan. Namun, jika sihir orang itu tidak memiliki
bakat, kompensasi untuk tinggal muda adalah untuk mengkonsumsi kekuatan hidup
mereka. Dengan kata lain, umur seseorang. Ada beberapa kasus kematian mendadak
setelah tiga sampai enam bulan.
Sebuah sihir yang untuk mencapai keabadian adalah mustahil. Ini berlaku
untuk Sihir Kuno dan Sihir Modern. Operasi untuk Keabadian mengandung
mengimplantasikan sihir didalam seseorang yang lalu akan diaplikasikan.
Sihir ini telah spesifik untuk Praktisi Sihir Kuno.
Apa yang akan terjadi jika Penyihir mencoba untuk melakukan sihir yang
dia tidak bisa?
Apa yang akan terjadi jika sihir ini digunakan seseorang yang bahkan
bukan seorang Penyihir?
Operasi Keabadian memberi satu jawaban kepada pertanyaan itu.
Saat orang yang berada dalam pengaruh Dahan, yang telah menerima ‘Operasi
Keabadian’ menunjukkannya pada saudara mereka, Gu Jie menjelaskan kepada mereka
kelemahan dasri sihirnya.
Hasil berikutnya adalah pembersihan kelompok Pengguna Sihir Kuno.
Cepat belajar dari kegagalan eksperimennya, Gu Jie mengambil muridnya dan
terbang ke Amerika Utara.
20 tahun kemudian, Gu Jie sadar bahwa sihirnya juga tidak memanjangkan
umur seseorang juga.
Dia menyadarinya dengan kematian muridnya.
Pada akhirnya, operasi yang telah dikembangkannya hanya dapat
menghentikan penuaan pada penampilan saja. Satu-satunya alasan Gu Jie dapat
hidup sampai seusia itu karena dia sebenarnya memiliki hidup panjang
didepannya.
Ini adalah jenis dari sihir tak sempurna yang diharapkan oleh kapten
kapal.
Dari sudut pandang Gu Jie, masalah ini sedikit lucu.
Orang yang memberitahukan operasi ini pada kapten tak lain tak bukan
adalah Gu Jie sendiri. Untuk mendapat kooperasi dari kapten, dia memberitahunya
“ada tehnik rahasia yang membuat seseorang untuk muda sampai hari kematiannya”.
Jika kau bekerja sama denganku, aku akan menggunakannya padamu.
Ini bukanlah kebohongan. Tanpa keraguan, kapten ini akan terlihat muda
sampai kematiannya. Yang mungkin akan terjadi dalam setengah tahun.
Gu Jie sendiri sadar bahwa waktunya sendiri sangat pendek.
“Aku akan cukup sibuk mulai besok kedepan.”
“Aku juga akan membantumu saat kita sudah sampai di Yokosuka. Tolong,
jangan sungkan-sungkan untuk bertanya kepadaku, Tuan.”
Tanpa mengetahui niat aslinya, kapten mengatakan itu dengan sikap
gembira.
◊ ◊ ◊
Walaupun Balance telah meminta Lina untuk memberinya waktu, dia cukup
cepat bertindak.
Dia meninggalkan kantornya besok paginya dan membuat pengaturan untuk
perjalanannya. Destinasinya adalah Markas STARS yang berada di Roswell, New
Mexico.
Merapikan semua pekerjaan penting yang harus dia kerjakan hari itu, dia
menggunakan alat enkripsi pesan di rumahnya untuk mengamankan data via email.
Mesin enkripsi ini adalah hadiah dari Kuroba Ayako, dan penerima dari pesan ini
adalah Yotsuba Maya. Isi dari email ini pada dasarnya sama dengan apa yang
dilaporkan Lina kepadanya, bahwa aksi terorisme akan terjadi di Jepang
menggunakan misil curian dan kemungkinan dalangnya adalah, Jiedo Heigu, orang
yang selamat dari Institut Kunlunfang.
Balance tidak memasukkan informasi rahasia bahwa Lina mengatakan
kepadanya. Itu adalah, sebuah informasi yang berhubungan pada skandal di
pemerintahan USNA. Walaupun Balance membentuk aliansi dengan Keluarga Yotsuba
dia tidak benar-benar memberitahu semuanya kepada mereka. Dia memiliki alasan
untuk ragu dalam bekerja sama dengan mereka, namun, dia tidak ingin
membahayakan kepentingan nasional.
Jawaban dari Maya datang saat Balance sedang makan. Isi dari pesan
memiliki kalimat sapaan yang sederhana untuk informasi yang disediakan. Jenis
pesan yang seperti ini tidak penting baginya, tapi dia tidak terlalu keberatan.
Itu karena tujuan ini surat itu hanya untuk menutup kesepakatan mengenai
aliansi mereka.
Akhirnya, setelah mengkonfirmasi ulang jadwal dari setiap Komandan STARS,
dia menuju ke kamar mandi.
◊ ◊ ◊
Maya menerima pesan dari Balance pada 08 : 00 A.M., Senin, 28
Januari, waktu standard Jepang.
“Hayama-san, tampaknya sisa-sisa dari Institut Kunlunfang merencanakan
aksi terorisme di Jepang.”
“Itu adalah masalah yang penting.”
Jawaban Hayama agak netral. Tentu saja, dia sadar bahwa Maya memiliki
kenangan buruk dengan Institut Kunlunfang. Mengingat perasaannya, ini
benar-benar biasa untuknya tidak mengembalikan jawaban yang seharusnya, bahkan
jika tidak ada kemarahan atau kebencian dari suara Maya.
“Masalah penting? Anjing liar yang kehilangan rumahnya?”
Namun, ini bukan seperti Maya sepenuhnya tak beremosi. Kau dapat
mendengar sedikit penghinaan dalam suaranya.
“Nyonya, jika memang benar ada orang yang selamat dari Institut
Kunlunfang maka itu berarti dia berhasil melarikan diri dari Kepala Keluarga
sebelumnya.”
Hayama sedikit menegurnya. Harga diri Maya, tepatnya.
“Kita tidak tahu sama sekali kemampuan aneh apa yang dimilikinya. Aku
sangat merekomendasikan kita tetap waspada.”
“Aku mengerti.”
Meskipun merespon seperti itu, bibir Maya berubah menjadi senyuman penuh
hinaan.
“Tapi, apa yang dia harapkan dengan misil kecil? Lagipula Jepang bukanlah
daerah konflik. Bergerak membawa benda ini menandakan bahwa dia ingin
ditangkap, bukan begitu?”
“Selama Insiden Yokohama, pejuang gerilya yang menyembunyikan diri mereka
sendiri di kota sebelumnya telah berhasil menyiapkan beberapa misil.”
“Itu berkat kapal perang mereka yang dikamuflasekan sebagai cadangan,
bukan begitu?”
Keberatan pada refleks itu, Maya membalas.
“….Tapi, memang benar tidak ada jaminan bahwa kita akan dapat sukses
mencegah aksi terorisme ini.”
“Bahkan Penyihir akan mati jika terkena misil dalam kondisi tidak
berdaya. Terlebih lagi, tergantung dengan tujuan mereka, kita mungkin harus
berhadapan dengan bahaya dalam wujud lain bersama-sama. Ada kemungkinan mereka
membongkar hulu ledak dan menggunakan mereka sebagai bom juga. Kembali saat
perang, bom bunuh diri seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi.”
Dihadapkan dengan Hayama yang memberikan berbagai contoh, bahkan Maya
tidak dapat menyangkal perlunya berurusan dengan itu.
“Mengerti. Lalu mari kita cari tentang Jiedo Heigu ini. Banyak pekerja
difokuskan pada persiapan Sepuluh Master Clan, namun, jadi kita tidak akan
dapat memperkerjakan banyak personil.”
Konferensi Sepuluh Master Clan akan dilaksanakan bulan depan, pada awal
Februari 2097. Khususnya, kali ini adalah pertemuan Sepuluh Master Clan yang
dilakukan setiap 4 tahun sekali.
Konferensi akan menentukan anggota selanjutnya dari Sepuluh Master Clan
untuk durasi 4 tahun. Ada 28 Rumah yang memenuhi syarat untuk menjadi anggota
dari Sepuluh Master Clan, dan semua orang terburu-buru untuk melakukan
tugas-tugas akhir untuk memiliki keuntungan untuk seleksi.
Seleksi akan ditentukan oleh pemungutan suara internal, dan karena hanya
28 Rumah yang berpartisipasi, ini tidak akan seperti pemilihan skala besar atau
semacamnya. Namun, itu perlu untuk membuat berbagai pengaturan serta menemukan
kesalahan dalam Rumah lain untuk memiliki peluang terbaik.
“Apa kita seharusnya membicarakan masalah ini dengan Rumah lain?”
Maya berpikir sesaat sebelum menggelengkan kepalanya dari kanan ke kiri
pada saran Hayama untuk meminta kerja sama dari Klan lain.
“Aku sebaiknya tidak menjadi subjek gosip. Biarkan aku berpikir….
Baiklah, sebarkan rumor bahwa teroris mentarget penyihir telah menyusup kedalam
negara. Dengan ini, kita seharusnya mengharapkan mereka melakukan pergerakan
yang dibutuhkan. Bisakah kau mengerjakan hal ini sampai makan siang?”
“Mengert, Nyonya. Mereka akan siap dalam dua jam.”
Mencari dan Manipulasi Informasi, memberikan kata-katanya makna ganda
ini, Hayama sopan membungkuk.
◊ ◊ ◊
9:00 A.M. waktu standard Jepang, 28 Januari, kapal Gu Jie sampai di
pelabuhan Yokosuka.
Segera setelah sampai, Gu Jie mulai mengumpulkan personil yang dibutuhkan
untuk rencananya. Seperti yang dikatakan, pengaturan telah dibuat sebelumnya.
Meskipun kehilangan organisasi No Head Dragon, Gu Jie telah mengumpulkan banyak
pengetahuan untuk membuat kesepakatan dengan masyarakat modern selama
hari-harinya sebagai dalang. Selama kualitas bukanlah faktor krusial, tidaklah
sulit untuk mengumpulkan personil. Tidak peduli seberapa makmur masyarakat ada,
selalu ada orang yang malang.
Target telah dikonfirmasi bahkan sebelum sampai. Tentu saja, lokadi dari
Konferensi Sepuluh Master Clan yang telah dibagikan kepada pihak yang terlibat.
Namun, menggunakan Hliðskjálf akan membuat seseorang untuk mengetahui informasi
itu dengan mudah.
Alat peretas super, Hliðskjálf. Gu Jie bukanlah tipe yang mengatakan
sesuatu ‘super’, tapi masalahnya adalah, tidak ada ekspresi lain yang cukup
untuk menjelaskannya.
Kemampuan pengumpulan informasi Hliðskjálf efektif secara mendunia. Gu
Jie sadar bahwa tidak mungkin mengakses informasi yang hanya ada dengan
offline, namun, pada hari dan zama ini, informasi yang tidak dapat ditemukan
dengan menggunakan jaringan itu tidak ada. Tidak masalah seberapa kompleksnya
enkripsi, Hliðskjálf dapat menguraikannya. Bahkan transmisi enkripsi quantum
yang ‘tidak dapat diuraikan tanpa mengetahui kata kunci’ dapat benar-benar
terbalik dan dibuat tidak berdaya.
Siapa yang sebanarnya menemukan sistem ini? Siapa, dan untuk tujuan apa,
apa orang ini mengirimiku terminal ini? Bahkan Gu Jie telah mendekati pertama
kali dengan hati-hati. Terutama, saat dia menemukan kelemahan tersembunyi di
sistem setelah melakukan pencarian acak.
Kelemahan ini menjadi jelas terlalu cepat.
Hliðskjálf mencatat segala sesuatu yang menyelidiki pengguna. Operator
lain juga bisa melihatnya.
Tapi, mereka masih tidak mengerti siapa sebenarnya yang membuat
pencarian. Apa yang mereka ketahui adalah ‘apa yang dicari’ dan hanya itu.
Gu Jie ingat kekecewaan yang dirasakannya. Bahwa pembuat sistem itu akan
dapat melihat apa yang dicarinya dalam harapannya. Walaupun identitas tujuh
operator seharusnya tetap menjadi misteri dengan sistem ini, Gu Jie bukanlah
tipe orang yang akan mempercayai perkataan orang dengan mudah (Setidaknya,
itulah yang dia pikir tentang dirinya). Administrator dari sistem ini, orang
yang paling sering mengirim terminal ini padanya, mungkin dapat mengerti siapa
yang melakukan apa. Jika kau mengakui fakta ini dan masih ingin menggunakan
terminal ini, maka fakta bahwa operator lain juga dapat mencari history
pencarianmu seharusnya bukanlah masalah besar.
Gu Jie tidak memiliki keraguan dalam menggunakan Hliðskjálf.
Tentu saja, dia selalu memikirkan kemungkinan bahwa sistem ini dapat
berbohong. Dia tidak menggunakannya untuk semua informasi yang diinginkannya.
Ada beberapa kali dimana dia mengumpulkan informasi tanpa bergantung pada itu,
untuk alasan yang telah dikatakan sebelumnya. Tapi masih, Hliðskjálf adalah alat
yang benar-benar nyaman.
Masalah yang dihadapinya kali ini adalah bahwa Sepuluh Master Clan
mungkin telah memprediksi serangan jika mereka mendengar rumor tentang
seseorang membuat investigasi tentang lokasi konferensi mereka. Gu Jie tidak
meremehkan kekuatan dari Sepuluh Master Clan. Ini juga mungkin bahwa jika orang
diantara Sepuluh Master Clan juga memiliki akses kepada Hliðskjálf, sebuah
sergapan akan menunggunya. Tentu saja, dia benar-benar berhati-hati dengan kata
kunci apa yang digunakannya dalam pencarian, dan hanya karena berjalan mulus
sampai sekarang bukan berarti kali ini akan sama.
Memikirkan itu, dia menyiapkan berbagai rencana dalam kemungkinan adanya
sergapan.
Tujuan Gu Jie bukanlah untuk membunuh Kepala Keluarga dari Sepuluh Master
Clan. Mengakhiri Keluarga Yotsuba yang telah menghancurkan Institut Kunlunfang
secara sosial adalah tujuannya.
Selagi melihat boneka-bonekanya yang menuju ke kota dari Hakone di
kendaraan angkutan, Gu Jie mencibir dalam kesenangan gelap yang meluap dari
dalam dirinya. Boneka-boneka ini telah dibuat dari berbagai penduduk-penduduk
malang di Yokosuka.
◊ ◊ ◊
Walaupun Lina sedikit terkejut dengan latihannya diganggu, dia mengikuti
perintah dan menuju ke ruang kontrol markas.
Orang yang mengikutinya adalah Komandan dari Unit Satu STARS, Benjamin
Canopus. Dia adalah orang yang paling diandalkan Lina. STARS Nomor 2.
“Ben, menurutmu ini tentang apa?”
Canopus menggelengkan kepalanya kepada Lina, yang suaranya berlawanan
dengan kegelisahannya.
“Sejujurnya, aku tidak tahu. Namun, akhir-akhir ini tidak terjadi apa-apa
sehingga aku ragu ini akan tentang teguran atau semacamnya.”
Bukanlah jarang bagi anggota STARS untuk istirahat selama latihan mereka.
Hal seperti perlengkapan latihan, kendaraan, dan bahkan fasilitas. Mengigat
bahwa anggota STARS dilatih untuk menghadapi situasi pertarungan, luka yang
cukup besar tidak bisa dihindari, dan ini lebih terjadi saat personil
Kelas-Komandan latihan. Lina telah mendengar banyak komplain tentang anggaran
dari Komandan markas.
“Aku-aku rasa begitu.”
Canopus menatap Lina dengan senyuman selagi dia bergumam sendiri untuk
mendorong dirinya. Dia memiliki anak perempuan yang hanya 2 tahun lebih muda
dari Lina, dan karena itu, dia seperti memiliki perasaan orang tua terhadapnya.
Tanpa mengetahui bahwa rekannya memiliki tatapan hangat kepadanya, Lina
mengepalkan tangannya dan memperkuat mentalnya sendiri. –Lina tidak sadar
dengan kekanak-kanakannya, gestur imutnya mendorong perasaan Canopus.
Entah bagaimana berhasil mengelola untuk menempatkan kegelisahannya di
sudut hatinya, ia menegakkan postur dan meniru - atau setidaknya dia pikir dia
punya - ekspresi yang tepat bagi seseorang dari militer, lalu mengetuk pintu
Ruang Komandan. Dengan suara sinyal untuk masuk, kunci pintu dibuka. Membuka
pintu untuk dirinya sendiri, Lina naluriah mengangkat suaranya pada orang yang
tak terduga di dalam ruangan.
“Kolonel Balance!?”
Tepat disamping komandan markas, yang berada dibelakang mejanya, adalah
Kolonel Balance yang duduk di kursi.
“Mayor, apa yang kau lakukan. Masuklah.”
Diminta oleh suara jengkel komandan markas, Walker, yang juga bertingkat
Kolonel, Lina segera maju ke depan meja.
Canopus mengikutinya dari belakang dengan sikap yang tersusun.
“Mayor Sirius, Mayor Canopus, tenanglah.”
Walker berbicara kepada kedua orang yang memberi hormat didepan mejanya.
“Ya.”
Lina dan Canopus berdua melakukan sikap istirahat bersamaan.
“Kolonel Balance memiliki sesuatu untuk diberitahukan kepada kalian.”
Mengatakan seperti itu, Walker berdiri.
“Lalu, Kolonel Balance.”
Balance berdiri dari kurisnya setelahnya.
“Kolonel Walker. Terima kasih untuk membiarkan kami meminjam ruanganmu
untuk sesaat.”
Walker dan Balance memberi hormat satu sama lain, lalu Walker pergi
keluar ruangan.
Mengunci pintu menggunakan remot kontrol, Balance akhirnya menghadap
Lina.
“Mayor Sirius, walaupun aki pikir kau telah mengetahui alasan untuk
kedatanganku, ini tentang masalah kemarin.”
“Ya.” Seperti yang dikatakannya, Lina telah menduga bahwa ini berhubungan
dengan permintaannya kemarin.
“Sayangnya, namun, permintaan Mayor tidak diijinkan.”
Dan jawabannya seperti dugaan Lina.
“Kita tidak bisa dengan ceroboh memperbolehkan Komandan Tinggi dari
STARS, seorang Penyihir Kelas-Strategic untuk meninggalkan negara.”
Walaupun dia sudah terbiasa dengan aladan ini, dia masih tidak dapat
menerimanya didalam hatinya. Meskipun fakta bahwa dia memenuhi tugasnya saat
dia dikirim ke Jepang, ini tidak merubah fakta bahwa dia benar-benar tidak
cocok untuk tugas seperti ini.
Berpikir tentang hal itu, berurusan dengan ancaman teroris di negara
ramah yang diizinkan untuk ada karena kesalahan pasukannya sendiri, pada
kenyataannya, dianggap sebagai kewajiban STARS. Setidaknya, itu adalah
pengalaman Lina tentang masalah tersebut. Bahkan lebih mempertimbangkan
kemungkinan dalangnya adalah penyihir sangat tinggi.
“—Bagaimanapun, itu adalah alasan resminya.”
Namun, ketidaksenangan Lina mendengar jawaban ini sudah akan meroket.
“Kebenarannya adalah, para petinggi mulai berpikir jika Mayor simpati
kepada Jepang. Beberapa bahkan berpikir bahwa Mayor akan mengasingkan dirinya
ke Jepang. Dengan kata lain, ada masalah kepercayaan.”
“Tunggu sebentar! Aku sudah bersumpah setia pada negara ini, bukan?!”
“Aku tahu.”
Balance mengangguk dengan ekspresi tenang pada Lina yang bertindak secara
naluriah.
“Aku tidak meragukan kesetiaan Mayor. Namun, fakta bahwa kau keturunan
Jepang, dan kau masih berusia 17 tahun menyebabkan mereka meragukan
kesetiaanmu.”
Lina malu. Baginya, memiliki sebagian besar wajah Anglo-Saxon, mengalami
apa yang pada dasarnya sebesar rasisme adalah yang pertama. Selanjutnya,
mengingat ini bukan diskriminasi langsung tapi sebaliknya dibisikkan
dibelakangnya, kepalanya mulai mendidih dengan kemarahan.
“Aku tidak bisa menemukan kata lain selain kebodohan untuk memenuhi
syarat ini. Namun, ini terutama karena orang bodoh seperti itu ada yang harus
kita hindari memberi mereka kesempatan. Mayor, kau adalah aset terbaik negara.”
Tapi, meskipun pikirannya sedang marah, Lina tidak akan sampai melupakan
latihan etikanya dan benar-benar melupakan perkataan terhadap orang yang lebih
unggul. Ucapan itu telah dikatakan demi kepentingannya.
“Mustahil untuk mengirim Mayor Sirius ke Jepang. Namun, ini bukan berarti
seperti kita dapat meninggalkan masalah ini tak terurus.”
Balance mengambil napas dan memberi kekuatan pada kalimat selanjutnya.
“Itulah mengapa, kami akan mengirim Mayor Canopus. Mayor Sirius, apa ini
tidak apa-apa?”
“….Mengerti. Aku akan bersiap-siap untuk perintah lebih lanjut.”
Menelan ketidakpuasannya, dia memberi hormat kepada Balance.
Balance mengangguk dengan pelan dengan maksud ‘baiklah’.
“Kalau begitu aku akan mulai menjelaskan lebih rinci tentang misi kepada
Mayor Canopus. Mayor Sirius kau dapat pergi.”
“Ya. Maka, permisi, Kolonel.”
Walaupun ada bagian dari Lina yang ingin menjelaskan masalah langsung
kepada Canopus, dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu jadi dia
tidak akan menghasilkan kecemburuan, dan itulah mengapa dia patuh.
“—Situasinya seperti yang dikatakan sebelumnya. Mayor Canopus, apa kau
memiliki pertanyaan?”
Setelah menjelaskan kepada Canopus semuanya, dari misil yang dicuri
sampai informasi ‘The Seven Sages’, Balance bertanya seperti itu.
“Tidak, aku tidak, Kolonel.”
Tidak diketahui apakah ada memang akan aksi terorisme di Jepang, dan
sumber informasi mereka hanyalah ‘Seven Sages’ yang mencurigakan. Apakah ada
ketidakpuasan untuk diberikan misi berdasarkan kecerdasan ambigu seperti itu?
Yang telah menjadi nuansa yang bersangkutan pada Balance sebelumnya, tetapi
tidak pertanyaan atau keluhan datang dari Canopus.
“Aku mengerti. Kalau begitu, Mayor Canopus, ada masalah yang ingin aku
tanyakan padamu.”
“Ya, apa itu?”
Walaupun Balance dengan hati-hati meneliti ekspresi Canopus, bahkan
alisnya tidak berkedut. Merasa lega lebih dari kecewa, Balance dengan hati-hati
melanjutkan.
“Mayor Canopus, tidak, biarkan aku memanggilmu Mayor Benjamin Lowes
disini.”
Ditengah pertanyaan Balance, alis Canopus bergerak sedikit.
“Mayor berhubungan darah dengan Asisten Wakil Kepala Staff, Mr. Kane
Lowes, bukan?”
“Ya, aku pikir Kolonel sudah tahu tapi Asisten Wakil Kepala Staff dan
ayahku adalah sepupu, dan dia adalah sepupu ipar ibuku.”
Dengan kata lain, dia terhubung dengan Keluarga Lowes melalui darah dan
pernikahan, dan dengan hubungan dekat seperti ini tidak akan berlebihan untuk
mengatakan dia bagian dari eselon atas masyarakat.
“Untuk sejujurnya, informasi yang diberikan ‘The Seven Sages’ kepada kita
tidak terbatas pada apa yang aku katakan kepadamu sebelumnya. Aku harap ini
sejenis kesalahan tapi…”
Melihat Balance ragu, ekspresi Canopus sedikit berubah.
Ekspresinya menunjukkan ‘Tidak mungkin?’.
“Sepertinya bahwa kedua akuisisi dari misil dan teroris meninggalkan
negara dengan mereka diakomodasi oleh Asisten Wakil Kepala Staff, Mr. Lowes.”
“Apa kau mengatakan bahwa Asisten Wakil Kepala Staff telah dipengaruhi
oleh teroris?”
Untuk pertanyaan Canopus, Balance menggelengkan kepalanya dengan ekspresi
suram.
“Jika itu masalahnya, tidak akan terlalu rumit.”
“Jadi ada poin lain yang jadi perhatian?”
Balance cemberut sebelum membuka mulutnya.
“Sejujurnya, kemungkinan dia dan Asisten Wakil Kepala Staff memutuskan
untuk memanfaatlan Jiedo Heigu lebih dari hipotesis korupsi.”
Selagi Canopus tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya, Balance
memutuskan untuk menanyakan sesuatu yang tampaknya tidak berhubungan dengan
materi di tangan.
“Mayor. Apa pendapatmu tentang Ideologi Humanist?”
Opini populer adalah bahwa ‘manusia harus hidup dengan kemampuan
manusia’, atau setidaknya itu adalah doktrin yang digunakan oleh pemuja
Anti-Penyihir Katolik. Lagi, ini adalah alasan biasa untuk menimbulkan sentimen
Anti-Penyihir.
Namun, jawaban Canopus akan lebih ringkas.
“Histeria massa. Tapi, untuk menggunakan ini secara efektif, ini akan
membutuhkan pengaruh sekaligus kehati-hatian yang ekstrem, aku pikir.”
“Sebagai Penyihir sendiri, apa kau tidak merasa terancam dengan itu?”
“Jika sepertinya itu akan meningkat maka saya pikir beberapa tindakan
harus dipikirkan. Lagipula kami Penyihir tidak memiliki alasan untuk sujud
kepada tuduhan palsu.”
“…Kau sepertinya memiliki opini yang agak radikal.”
“Kolonel, kau salah paham tentang semuanya. Aku hanya berpikir ini akan
berbahaya untuk penduduk jika masyarakat tidak memperbolehkan mereka melakukan
pembelaan-diri. Mereka fitnah calon korban menghasut rasisme dan diskriminasi,
sesuatu yang memiliki resiko tinggi untuk memecah suatu negara, kita termasuk,
jadi kita seharusnya tidak menganggap ini enteng.”
“Aku mengerti dengan pendirianmu. Tapi ini bukan masalahnya.”
Selagi mengatakan ini, Balance memiliki ekspresi yang tidak menyenangkan.
“Lowes, Asisten Wakil Kepala Staff, memiliki perbedaan proses pemikiran
tapi tampaknya untuk sampai dengan kesimpulan yang sama denganmu.”
Walaupun Balance mengintip ekspresi Canopus, dia tetap tenang, jika
“Namun, ini adalah negara kebebasan. Perlu untuk menjamin kebebasan
menyampaikan pendapat. Tidak peduli seberapa bagus penyebabnya, kita tidak
dapat menekannya. Setidaknya, politisi berpikir seperti itu.”
“Aku setuju dengan ini, Kolonel.”
“…Itu tempat dimana grup Lowes memutuskan untuk bertindak, dan mereka
berencana memberikan Humanist target lain selain mereka, negara lain.”
“Jadi mereka dapat melakukan aksi terorisme di Jepang, dan merasa cukup
puas untuk tidak melakukan disini juga?”
“Sarkasmemu tidak dibutuhkan, Mayor. Ini adalah sesuatu yang aku tidak
setuju darimu.”
Balance menegur dengan tampilan asam, Canopus menunjukkan senyuman penus
ejekan/
“Maafkan kekasaranku, Kolonel.”
Berpikir bahwa dia sudah terlalu jauh, Canopus benar-benar meminta maaf.
Melihat Canopus meminta maaf, Balance sadar bahwa dia mungkin terlalu
menegangkan dirinya sendiri dan melanjutkan pembicaraan.
“Mengkesampingkan itu, jika informasi yang diberikan oleh ‘The Seven
Sages’ dapat dipercaya, tujuan grup Lowes bukanlah untuk terorisme itu
sendiri.”
“Dengan kata lain?”
“Hal ini hampir mustahil untuk membatasi kerusakan dari bom teroris hanya
target yang direncanakan. Warga juga akan sayangnya terlibat dalam hal ini.”
“Itu….”
Ini pertama kalinya sejak memasuki ruangan Canopus menujukkan ekspresi
seperti itu.
“Dengan persenjataan seperti ini, akan mustahil untuk membahayakan
Penyihir kecuali mereka melakukannya tiba-tiba. Namun, jika kau mempersiapkan
bom yang menggunakan puluhan kekuatan destruktif, akan sulit bahkan untuk
Anggota Sepuluh Master Clan Jepang. Meskipun penyihir tingkat tinggi pasti bisa
bertahan dari ledakan dengan penghalang anti-panas, warga sipil yang kebetulan
berada di daerah tidak akan memiliki kesempatan. Jika ledakan itu datang dari
semua arah, kemudian bahkan melindungi yang tidak bersalah akan menjadi tidak
mungkin. Akibatnya, hanya warga sipil yang akan menderita. Ini adalah skenario
yang dibayangkan oleh 'The Seven Sages’.”
“Dan karena Penyihir Jepang membiarkan penduduk tak bersalah mati didepan
mata mereka, Humanist akan mengambil mereka target baru mereka. Energi mereka
akan dipusatkan di Jepang, demikian, pergerakan Anti-Penyihir di negara kita
akan melemah. Terlebih lagi, resiko dari Humanist beralih ke langkah-langkah
radikal karena frustrasi akan menurun, ap itu?”
“Tentu.”
Mata Canopus memiliki cahaya tajam.
“Kalau begitu, misiku adalah untuk menahan Jiedo Heigu sebelum aksi
terorisme terjadi?”
“Apa yang kuminta darimu lebih dari itu.”
Balance mengambil sikap provokatif.
“Setelah Masalah Parasite tahun lalu, otoritas Jepang tidak akan melihat
kita dalam cahaya yang baik. Mungkin akan mustahil untuk menangkap Jiedo Heigu
tanpa memperingatkan Jepang. Yang akan menyebabkan penyelidikan mengapa kami
menangkap Heigu, dan kemudian mereka akan menemukan senjata yang dia akan
gunakan berasal dari kita.”
“Namun, jika aksi terorisme ini sukses, asal dari senjata digunakan mungkin
juga akan diketahui juga. Aku berpikir bahwa itu akan jauh lebih menguntungkan
untuk tidak menghentikannya terlebih dahulu.”
“Perbedaan antara kehilangan senjata dan membiarkan mereka membeli dari
pasar gelap oleh teroris melawan membiarkan teroris mencuri dari kita.”
“…Jadi kita akan membiarkan penduduk Jepang dibantai?”
“Aku sudah secara rahasia memperingatkan Penyihir Jepang tentang kelompok
teroris Jiedo Heigu.”
Ini bukan seperi Canopus akan benar-benar setuju dengan Balance. Namun,
dia tidak dapat membantah fakta bahwa Tentara USNA untuk menutupi posisi
mereka. Sebelum menjadi penyihir, Canopus adalah orang militer. Fakta ini
adalah salah satu dari perbedaan besar antara dirinya dan Lina yang sopan.
“Mayor. Tugasmu tidak berhubungan dengan eksekusi dari aksi terorisme
Jiedo Heigu, tidak peduli ini sebelum atau sesudah itu terjadi, misimu adalah
untuk membunuhnya. Rencananya mungkin akan tetap disadari bahkan jika dia
terbunuh, tapi kau tidak perlu mengkhawatirkan itu. Menurut ‘The Seven Sages’,
Heigu tidak terlihat menggunakan transportasi udara. Jika dia di laut, kau
boleh menggunakan ‘keras’ berarti untuk menyelesaikan pekerjaan. Jangan biarkan
Jepang menangkapnya.”
Canopus berhenti memberi hormat dan tanpa mengenakan tindakan sulit,
menggelengkan kepalanya.
“Kau senditi tidak perlu khawatir, Kolonel. Jika sesuatu terjadi, aku
ingin menunjukkan rasa terima kasihku telah memilihku. Aku tidak ingin Komandan
Tinggi…. Aku tidak ingin Lina menderita rasa sakit dari pekerjaan pembunuhan,
sebanyak yang dapat aku lakukan.”
Memberi hormat sekali lagi, Canopus meninggalkan ruangan komandan.
◊ ◊ ◊
Canopus sampai di Markas Bersama Jepang-USNA di Yokosuka pada 29 Januari,
1800 jam, waktu standard Jepang.
Karena perang yang terjadi didunia selama 20 tahun, sebagian besar negara
memutuskan untuk memanggil kembali tentara mereka ke wilayah masing-masing,
demikian, hal seperti Markas US di Jepang menghilang. Namun, setelah US menjadi
USNA, aliansi diantara mereka dan Jepang berlanjut, tapi berubah. Setiap negara
membuat markas di setiap pulau, markas dapat digunakan dengan bebas oleh negara
lain. Markas di Yokosuka lah yang dipilih. (Itu dikatakan, kegiatan-dasar yang
dekat dengan tidak ada.)
Tentu saja, fakta bahwa Komandan Unit Satu STARS, Canopus, datang ke
Jepang dibiarkan rahasia. Segera setelah sampai, bahkan tanpa keluar dari
markas, dia pergi ke kapal penghancur di laut.
Kapal perang yang digunakan Canopus menuju ke selatan, menuju ke Teluk
Sagami, dan ini dilewati oleh pesiar kecil pada 20 meter di tengah laut antara
Semenanjung Boso dan Oshima. Canopus melompat dari kapal perang itu menuju ke
pesiar kecil saat mereka berdua berdekatan. Kapal ini telah terkamuflase dengan
Sihir Optik yang bahkan dapat memantulkan sinar inframerah. Meskipun bayangan samar
mungkin akan muncul di kamera pengintai stratosfer, membedakan identitasnya
seharusnya tidak mungkin. Dengan ini, Canopus bisa diselundupkan ke negara itu
dengan aman.
Pesiar kecil itu sebenarnya dimiliki oleh kedutaan USNA untuk tujuan
rekreasi, demikian, untuk menggunakannya sebagai pengumpul informasi, output
daya dan armor luar lambung telah diperkuat. Tentu saja, sensor canggih telah
dipasang juga. Walaupun pesiar ini tidak memiliki banyak senjata, selama
Canopus berada disitu, tidak akan ada masalah.
Canopus memutar pesiar itu menuju Teluk Sagami. Pesiar itu pergi ke
selatan, menuju ke Semenanjung Izu, lalu di Tanjung Irozaki berputar ke utara
menuju Teluk Suruga. Karena kecepatan lambat dari kapal yang dinaikinya, ini
sudah hampir tengah malam saat dia menemukan kapal target.
Itu adalah kapal pengangkut kecil yang deck nya dipenuhi dengan panel
surya. Ketika berlayar, lengan pada masing-masing sisi lambung akan membuka,
seperti sayap tobiuo, dan film solar tipis lalu akan meningkatkan pembangkit
listrik. Sumber daya tambahan ini menggunakan model produksi hidrogen
fotokatalitik dibangun menjadi sebuah sel bahan bakar reguler dan dengan hampir
semua energi yang dibutuhkan berasal dari matahari, jenis kapal pengangkut ini
telah menjadi model transportasi utama di paruh kedua abad ke-21.
Kapal pengangkut ini telah disebutkan bersama dengan perkiraan tanggal di
mana Jiedo Heigu meninggalkan USNA. Namun, kapal ini seharusnya tiba kemarin di
Jepang. Itu sebabnya pemeriksaan kapal itu tidak perlu, sehingga mereka
memutuskan untuk mencari pelabuhan di mana ia telah berlabuh.
“Mayor, apa itu kapalnya?”
Kapten kapal yang merupakan petugas dari Angkatan Laut USNA berbicara
kepada Canopus dengan campuran kekaguman dan ketakutan dalam suaranya. Sebagai
bawahan sementara di bawah komandonya untuk misi ini, ia telah diberitahu
tentang latar belakang Canopus. STARS sudah menjadi unit yang reputasinya dekat
dengan legendaris, dan faktor dalam bahwa ia sekarang berbicara dengan salah
satu petugas lapangan terbaik, dan kau mendapatkan hasil itu. Meskipun, kapten
ini tidak menyadari bahwa 'Canopus' Nomor 2, tepat di belakang 'Sirius', jadi
dia tidak perlu yang tegang. Jika dia telah menyadari peringkat Canopus, itu
sangat mungkin bahwa ia tidak akan mampu untuk fokus pada pekerjaannya.
Kepada pertanyaan kapten, Canopus menunjukkan senyum pahit. Melihat
senyuman ini tanpa intimidasi atau dengki, ketegangan kapten sedikit berkurang.
“Maafkan aku tapi kapal bukanlah keahlianku. Kalia seharusnya lebih ahli
dalam hal ini, bukan?”
Mengerti bahwa Canopus secara tidak langsung mengatakan “Bukankah ini
adalah sesuatu yang kalian harus jawab?”, kapten menegakkan tubuhnya.
“Maafkan aku, Tuan. Tidak salah lagi itu kapalnya.”
“Tentu saja, aku akan percaya padamu tentang hal ini.”
Canopus menunjukkan tatapan serius dan mengangguk, dan menghela napas
lega melarikan diri dari bibir kapten.
“Kapten.”
“Ya, Mayor?”
Jawaban yang diberikan kapten itu cocok dengan ekspresi serius Canopus.
“Tetap awasi kapal itu. Karena Heigu membawa kapal ini dari Yokosuka
menuju Numazu, dia mungkin berniat untuk menggunakannya lagi untuk melarikan
diri.”
“Mengerti. Aku akan segera mengkontak agen lokal.”
“Kami akan terus mengamati kapal itu malam ini.”
“Mayor, bukankah kau akan ke pulau utama?”
“Kita sudah melewati waktu yang direncanakan untuk mendarat. Jika kita
berhasil menyelesaikan misi ini, kita harus berusaha untuk tidak menarik
perhatian sebisa mungkin.
“Tuan, ya, tuan!”
Mengangguk tanpa bicara, Canopus merubah perhatiannya pada kapal itu.
◊ ◊ ◊
Dibujuk oleh Balance, Lina dengan murah hati memutuskan untuk menyerah
pergi ke Jepang. Dia pikir bahwa mengirim Canopus bukanlah kesalahan.
Memikirkan hal itu, jika mereka mengecualikan Heavy Metal Burst, dia bahkan
mungkin lebih kuat darinya, Sirius, karena dia adalah veteran dari penyihir
petarung. Lina terus mengulang-ulang hal itu kepada dirinya bahwa dia tidak
akan gagal pada tugasnya.
Tapi, Lina telah sampai pada titik hingga dia tidak tahan lagi untuk
tidak melakukan apapun.
“…Itu benar, aku tidak dapat melakukan apa-apa. Aku harus patuh diam
disini. Namun, jika aku tidak memperingatkan seorang te… kenalan, maka tidak
akan ada masalah!”
Walaupun tidak ada yang mendengat monolognya, dia merasa harus segera
membetulkan dirinya sebelum dia selesai mengatakan kata ‘teman’. Melihat kanan
dan kiri dengan wajah yang merah, tidak pduli bagaimana kau melihatnya, itu
kesadaran dirinya yang berlebihan.
Apa dia sadar bahwa kelakuannya sedikit kekanak-kanakan? Lina membersihkan
tenggorokannya –yang sedikit imut dan dari dirinya sendiri – dan melihat kepada
konsol visual.
Sekarang sudah dua jam dari tengah malam. Dengan kata lain, itu berarti
Lina sudah khawatir sampai tengah malam, tapi ini juga berarti bahwa ini hanya
jam enam di Jepang. Walaupun ini tidak direncanakan, ini hanyalah yang
diharapkannya.
Walaupun dia memutuskan untuk menghubungi mereka, jika dia memberi
dirinya sendiri waktu untuk ragu, ini akan terlalu terlambat. Lina memaksakan
dirinya berdiri didepan konsol dan menghubungi nomor Miyuki.
Setelahg lima kerlip, layar menyala. Melihat pada layar, saingannya
muncul, dan dibandingkan dengan tahun lalu, kecantikannya bahkan lebih
meningkat.
“Oh! Lina, sudah lama.”
Bukan iri, ketakutan, hormat ataupun kekaguman muncul dari tatapannya,
dan dia hanya melihat orang yang bernama ‘Angelina’. Lina mengingat ilusi dari
air menyembunyikan leleh hatinya menjauh.
“Halo, Miyuki. Sudah lama memang. Apa semua baik-baik saja?”
“Ya, terima kasih kepadamu. Apa beratmu sudah turun aku ingin tahu? Apa
kau baik-baik saja? Bukankah kau sibuk dengan pekerjaanmu?”
Menyebut pekerjaannya sebagai Komandan Tinggi STARS, tugas dari Sirius,
hanya sebagai ‘pekerjaan’. Kepolosan spontan ini membuat Lina merasa senang.
“Beratku sebenarnya naik kau tahu? Mungkin aku menjadi lebih berotot.”
“Hmm… Sepertinya kau membentu tubuhmu sedikit. Aku sedikit iri.”
“Miyuki… Aku pernah memberitahumu jika seseorang sepertimu mengatakan
seperti itu, itu akan terdengar seperti sebuah sindiran. Terlebih lagi,
bagaimana denganmu? Menjadi lebih cantik. Kapan kau akan merasa puas dan
berhenti?”
“Aku juga dapat mengatakan hal yang sama kepadamu, ini benar-benar
terdengar seperti sindiran saat kau mengatakan hal seperti itu… Jika sepertinya
aku terlihat cantik, maka ini hanya karena Onii-sama.”
Lina mendadak merasa sedih. Benar, jika situasinya berbeda… pikiran
seperti itu muncul di kepala Lina, perasaan kekecewaan.
“…Ah itu benar, Miyuki sekarang bertunangan dengan Tatsuya, bukan.
Selamat.”
“Terima kasih banyak, Lina. Tapi, sepertinya berita menyebar dengan
cepat.”
“Ya, kau berbicara tentang ‘Putri’ dari Yotsuba. Itu normal untuk
menanggung kepentingan.”
“Apa itu benar? Maka apa mungkin Lina menghubungi untuk memberikan
selamat kepada kita?”
Lina terkejut dengan senyum bahagia Miyuki. Dan dengan itu dia ingat
dengan tujuan utama panggilannya.
“Umm, tidak, maaf. Ini sebenarnya bukan untuk itu.”
Mendengar permintaan maaf Lina, Miyuki sedikit memiringkan kepalanya kesamping,
tapi bukannya marah, dia bingung.
“Oh, jika begitu, apa ini masalah penting?”
Lina ingin bertanya mengapa Miyuki akan menunjukkannya wajah imut, tapi
menahan diri dari melakukannya dan menelannya.
“Memang. Ini mungkin masalah yang sangat penting.”
“…Apa lebih baik jika aku panggil Onii-sama?”
Berpikir kurang dari satu detik, Lina menganggukkan kepalanya kepada
tawaran Miyuki.
“Ya. Akan lebih baik Tatsuya juga mendengarnya.”
“Tolong, tunggu sebentar.”
Layar memasuki mode penangguhan.
Ini membutuhkan waktu tiga detik untuk layar menyala lagi, dan untuk
sosok Miyuki muncul lagi.
“Lina, lama tidak berjumpa.”
“Ya, Tatsuya. Sudah lama.”
Tatsuya duduk disamping Miyuki. Untuk kekagetan Lina, jarak Miyuki dan
Tatsuya bukanlah nol.
“Aku rasa ini adalah waktu dimana kita berbicara perlahan-lahan tentang
bagaimana hal berjalan disekitar masing-masing, tapi kau terlihat memiliki
urusan penting untuk kau bicarakan. Mari kita tinggalkan pembicaraan kita lain
kali. Apa yang akan kau konsultasikan denganku?”
“Kau belum berubah, Tatsuya. Harus kukatakan, aku suka dengan sikap
blak-blakanmu.”
Segera setelah mengatakan ini, Lina berpikir ‘sial’. Menggunakan ‘aku
suka’ untuk menjukkan aspek Tatsuya saat Miyuki berada disampingnya, bukankah
itu seperti menyiram seperti menuangkan bensin pada api sudah menyala yang
disebut ‘Kecemburuan Miyuki’.
Namun, sekali lagi tak terduga, Miyuki tetap tenang.
Ini sangat mengerikan bagi Lina.
“Umm… Miyuki. Apa kau tidak marah?”
“Eh, tentang apa?”
Miyuki menjawab dengan wajah yang secara tidak langsung mengatakan bahwa
dia tidak mengerti maksud perkataan Lina.
Dari sudut pandang Miyuki, ini biasa jika wanita lain tertarik dengan
Tatsuya, atau setidaknya menemukan hal yang disukai darinya, sehingga tidak ada
alasan untuk marah tentang hal yang sederhana. Lina tidak sadar akan hal itu.
“Ya, mari kita lupakan tentang ini.”
Jika dia tidak peduli tentang itu maka tidak ada alasan untuk membahas
hal itu. Berkat itu, Lina dapat lanjut ke urusan mereka.
“Tatsuya, Miyuki, apa kau ingat tentang ‘The Seven Sages’?”
Tatsuya dan Miyuki melihat satu sama lain.
“Kami ingat.”
Orang yang ingat adalah Tatsuya.
“Apa kau sudah menerima informasi dari Seven Sages?”
Selagi mengingat wajah Raymond Clark, Tatsuya bertanya kepada Lina
pertanyaan ini. Tidak mungkin dia tahu tentang identitas ‘The Seven Sages’. Tak
peduli Raymond salah satu dari mereka.
“Tepat.”
Karena Lina tidak memiliki telepati atau kemampuan pikiran aneh lainnya,
dia tidak dapat melihat gambaran yang ada dipikiran Tatsuya saat ini. Lina juga
tidak memiliki kemampuan observasi pada tingkat untuk dapat membaca wajah datar
Tatsuya.
“Menurut informasi yang kami terima, sisa-sisa dari Dahan berencana untuk
melakukan aksi terorisme di Jepang.”
Menerima jawaban dari pertanyaannya sendiri, dia menjawab pertanyaan
Tatsuya.
“Dalangnya adalah seseorang yang bernama Jiedo Heigu. Nama China nya
adalah Gu Jie. Dia adalah penyihir yang masih hidup dari Institut Kunlunfang…
Ada apa Miyuki?”
Miyuki baru saja akan menaikkan suaranya tapi segera mengentikannya, dan
melihat itu, Lina bertanya untuk alasan dari responnya.
“Nama Institut Kunlunfang memiliki arti khusus bagi kami… Maafkan aku
mengganggu penjelasanmu.”
Kebenarannya adalah mereka telah mendengar nama ini dari Raymond, bahwa
ia anggota lain dari 'The Seven Sages', Miyuki segera menutupinya dengan
kebohongan karena Tatsuya tidak memiliki reaksi apapun.
“Ah, aku mengerti….”
Lina tahu tentang hubungan Yotsuba dengan Institut Kunlunfang. Mengingat
itu normal bagi pewaris Yotsuba untuk bereaksi seperi itu saat penyebutan
‘orang yang selamat dari Institut Kunlunfang’, Lina tidak memperpanjang masalah
ini.
“Kau mungkin sudah menebak, tapi kami pikir bahwa kemungkinan dari
Yotsuba menjadi target Heigu cukup tinggi.”
“Aku mengerti. Memang, pemikiran ini terlihat masuk akal. Apa itu alasan
Lina menghubungi Miyuki?”
“Y-ya, ya, begitulah.”
Mendengar Tatsuya mengatakan ‘aku juga berpikir seperti itu’, Lina mulai
tersipu tanpa adanya alasan jelas.
“Itu benar bahwa Miyuki dan aku berhubungan dengan masalah ini. Ada juga
kemungkinan bahwa Miyuki akan langsung ditarget.”
“Tatsuya… Jangan membicarakan hal ini seperti masalah orang lain. Ada
juga kemungkinan kau akan menjadi target.”
Kepada Lina yang mengatakannya dengan suara kagum.
“Akan lebih baik jika aku targetnya.”
Tatsuya menjawab dengan ekspresi tidak takut.
“…Ya, aku rasa begitu. Jika mereka menjadikanmu target, aku rasa masalah
akan selesai dengan cepat.”
Mendengar jawabannya, Lina secara naluriah setuju.
Bahkan Lina tidak mengerti luasnya kemampuan asli Tatsuya. Walaupun itu,
pertama, dia berpikir bahwa dia adalah Penyihir berbakat dalam bidang Sihir
Pengganggu Mental, dia lalu meragukan hal ini selama pertarungan terakhir
melawan Parasites.
Dalam kata, Tatsuya adalah, dan masih merupakan Penyihir misterius.
Namun, jika apapun, Lina tidak dapat mempertanyakan kemampuannya. Lina bahkan
tidak dapat membayangkan bagaimana Penyihir yang tidak memiliki pilihan tapi
untuk bergantung pada misil kecil yang mereka curi akan menghadapi Tatsuya.
“Lina, ada apa? Kau memiliki wajah seseorang yang kehilangan semua
kekhawatirannya.”
Lina keras melompat pada Miyuki yang dengan santai mengungkapkan
pikirannya.
Mengapa dia merasa sangat lega setelah memastikan Tatsuya tidak akan
dikalahkan dengan mudah.
“Tidak, baik, kau tahu.”
Terhambat oleh suara bising hatinya membuatnya tidak bisa membentuk
kalimat yang tepat.
“Kau tahu, bagaimana aku mengatakannya….”
Melihat senyum kecut Tatsuya, Lina ingat betapa menyebalkan itu.
“Ah, aduh! Kau, untuk menyimpulkan, aku hanya ingin untuk.”
Untuk memberitahu tentang Heigu, adalah apa yang akan dikatakannya, tapi
dia berhasil untuk mengunci bibirnya sebelum mengatakannya.
“Aku mengerti… Dengan kata lain, kau sedang terburu-buru memberitahu kami
tentang Heigu saat kau telah menyampaikannya, kau merasa lega, bukan?”
“Ya, itu benar!”
Lina menunjukkan reaksi yang sedikit besar terhadap tebakan Tatsuya.
“Ah…”
Sementara Lina makin memerah.
“Aku mengerti. Lina, terima kasih banyak.”
Tatsuya mengabaikan itu dan menyampaikan terima kasihnya kepada Lina.
“Ka-kau tidak perlu berterima kasih kepadaku! Aku hanya berpikir jika aku
tidak memberitahu kalian aku akan tidak bisa tidur, hanya itu! Baiklah kalau
begitu, Tatsuya, Miyuki, selamat malam!”
Melupakan perbedaan waktu antara negara mereka, Lina memutuskan transmisi
setelah mengucapkan selamat tinggal nya.
Dia dengan kasar melepas bajunya dan memasukkan dirinya dibawah selimut
tanpa mengenakan piyama nya.
Chapter 5
Seminggu telah berlalu sejak Tatsuya dan Miyuki telah menerima panggilan
dari Lina.
Komunikasi dengan Lina dilakukan pada Selasa lalu, dan karena hari ini
Senin, enam har4i telah berlalu. Masih belum ada petunjuk tentang aksi
terorisme Heigu. Ini bukanlah masalah bagi Tatsuya saja, tapi juga Maya dan
Canopus juga, tidak satupun orang yang telah membuat kemajuan.
Selanjutnya, hari ini 4 Februari. Konferensi Sepuluh Master Clan akan
dilaksanakan selama dua hari.
Konferensi Master Clan adalah puncak dari Masyarakat Sihir Jepang. Bahkan
bagi Penyihir Kuno, mereka tidak dapat menyangkal pengaruh dari Konferensi
Master Clan. Terutama tahun ini, Pertemuan Pemilihan Sepuluh Master Clan akan
dilaksanakan pada hari kedua. Ini akan memutuskan anggota selanjutnya dari
Sepuluh Master Clan untuk 4 tahun kedepan, yang meningkatkan perhatian
Penyihir.
SMA 1, juga, tidak tenang sejak pagi. Walaupun mereka hanyalah murid SMA,
mereka sendiri adalah Penyihir, mereka tidak dapat mengabaikannya begitu saja. Terutama
orang yang berhubungan dengan Sepuluh Master Clan dan 18 Rumah Asisten, atau
orang yang terkait dengan Sepuluh Master Clan yang probabilitas seleksinya
rendah, sangat gelisah sampai-sampai tidak mampu berkonsentrasi di sekolah.
Saat Miyuki memasuki Kelas 2-A, semua murid merasa terkejut, dan
keheningan memenuhi ruangan.
“Selamat pagi, Shizuku, Honoka.”
Miyuki menyapa Shizuku yang duduk didepannya dan Honoka yang berdiri
berdekatan dengan Shizuku. Dengan menyapa, dia menghilangkan keheningan teman-temannya.
“Miyuki!? Mengapa kau datang ke sekolah?”
Honoka mengeluarkan suara yang sama dengan teriakan. Dengan itu, Kelas
2-A dipenuhi dengan dengungan keras keributan.
“Mengapa… Bukankah ini hari kerja. Untuk anak SMA datang ke sekolah itu
biasa, bukan? Atau karena aku telah dikucilkan teman-temanku? Atau mungkin
ditindas?”
Miyuki memiringkan kepalanya dengan satu tangan di pipinya, membuat
ekspresi bermasalah.
Dalam merespon hal itu,Honoka bingung. Shizuku juga menunjukkan wajah
yang dia tidak tahu bagaimana untuk membantunya.
Namun, masalah mereka berdua tidak berlangsung lama.
“Maafkan aku, itu adalah lelucon.”
Senyuman muncul dari wajah Miyuki menjadi tawa kecil.
“Aku pikir kau akan absen? Lagipula hari ini Konferensi Sepuluh Master
Clan.”
“Y-ya!”
Honoka yang mengikuti itu, ceman mendekati Miyuki.
“Miyuki, apa tidak apa-apa kau tidak datang ke Konferensi? Lagipula, kali
ini, mereka mengadakan pertemuan seleksi, juga? Karena kau adalah pewaris,
ah….”
Honoka menutupi mulutnya dengan tangannya, menunjukkan ekspresi bahwa dia
kacau.
Teman sekelasnya yang mendengar itu, memalingkan wajah mereka seketika.
“Walaupun aku lebih suka jika kau tidak mempermasalahkan hal itu…”
Miyuki menunjukkan senyum malu. Tapi teman sekelasnya yang, sampai sekarang,
peduli tentangnya, tidak dapat berbuat apa-apa selain mengkhawatirkan
kedatangannya.
“Jadi Miyuki, apa tidak apa-apa kau tidak pergi?”
Mengikuti perkataan Miyuki, Shizuku sebaliknya menanyakan pertanyaan yang
agak hambar untuk memecahkan suasana asam.
“Ya, aku tidak diundang.”
“Aku ingin tahu jika Honoka dan Shizuku tidak tahu ini. Tempat dari
Konferensi Sepuluh Master Clan dijadikan rahasia bagi semua orang kecuali para
undangan, seperti hari ini, mereka hanya dikatakan tentang kira-kita lokasinya,
dengan detail tentang ruangan yang digunakan masih tidak diketahui.
“Tapi Miyuki….”
Bagi Honoka menunjukkan kekagetannya, Miyuki tersenyum dengan senang.
Itu melumpuhkan lidah dan tenggorokan Honoka.
“Aku tidak diundang. Karena itu, aku bahkan tidak tahu tempat
pertemuannya. Ini bukan seperti aku tertarik dalam isi dari pertemuan ini tapi
jika aku bahkan tidak tahu tempatnya, tidak mungkin aku bisa pergi, bukan?”
“Itu benar.”
Di tempat Honoka yang mulai memerah diam-diam, Shizuku mengangguk setuju
dengan kata-kata Miyuki.
Di saat yang sama, sesuatu yang sama terjadi di Kelas 2-E.
“Hmm? Tatsuya-san, mengapa kau datang ke sekolah?’
“Selamat pagi, Mizuki. Untuk menyapaku dengan pertanyaan seperti itu
dipagi hari.”
“Eh, ah, tidak, tentang itu…. Maafkan aku.”
Ini bukan seperti Tatsuya merasa tidak nyama tapi dia mengatakan seperti
itu adalah hal yang biasa. Tatsuya tidak pernah absen untuk waktu yang lama
dari sekolah, jadi untuk ditanyai, “Mengapa kau datang ke sekolah”, pada Senin,
pertanyaan datang entah dari mana itu tidak kurang dari langka.
Tapi pada hari ini, ini bukan hanya Mizuki yang melupakan akal sehatnya.
“Tatsuya-kun, apa tidak apa-apa kau pergi ke sekolah!?”
Membuka jendela dengan keras, Erika berteriak dengan keras tanpa adanya
sapaan yang biasa.
“Erika… mengapa kalian semua ingin aku absen?”
Melihat Tatsuya mengerutkan kening dengan tidak senang, di samping Mizuki
malu melihat tatapan Erika.
“A, ahahahahahahaha.”
Menyadari sikapnya sedikit tidak sopan, dia menunjukkan senyum palsu.
Sesuatu yang mustahil, bahkan baginya.
“Tapi, Tatsuya. Bukankah hari ini Konferensi Sepuluh Master Clan? Apa
tidak apa-apa kau tidak pergi kesana?”
Untungnya bagi Erika, dia bukan hanyalah orang yang berani bertanya.
“Mengapa kau ingin tahu?”
Dalam merespon pertanyaan Leo, tanpa mencoba pura-pura tidak tahu,
Tatsuya dengan penasaran menjawab pertanyaan dengan pertanyaannya sendiri.
“Aku rasa bahwa tidak tertarik akan aneh.”
Saat Erika menjawab pertanyaan Tatsuya, Leo menganggukkan kepalanya
menandakan setuju.
‘Mereka berdua sudah mulai akur sekarang,’ Tatsuya berpikir selagi
mengeluarkan pertanyaan lain.
“Seperti yang kukatakan, mengapa? Ya, ini memang terlihat dari jumlah
orang yang tertarik tak terhitung tapi….”
Selagi mengatakan itu, Tatsuya menatap kebelakang, dan teman sekelasnya
segera memalingkan matanya.
“Jika kau pikir hubunganku dengan Keluarga Yotsuba adalah alasan yang
cukup, maka kau salah. Hanya karena sesorang berhubungan darah dengan Sepuluh
Master Clan bukan berarti dia dapat berpartisipasi dalam Konferensi Master
Clan. Contohnya, sebagai pewaris Keluarga Juumonji, Juumonji-senpai menghadiri
pertemuan itu tapi, Saegusa-senpai tidak menghadiri pertemuan itu.”
“…Jadi seperti itu cara kerjanya?”
Leo menunjukkan wajah yang hilang ketertarikan. Sebaliknya, Erika
menunjukkan ekspresi yang sepertinya menunjukkan isinya.
“Karena itu, bahkan jika aku tahu lokasi dari konferensi, aku tidak
tertarik untuk pergi. Ditengah konferensi, sebaliknya daripada bosan menunggu,
akan lebih baik pergi ke sekolah dan belajar.”
“Tapi tetap saja, bukankah kau tertarik dengan masalah yang didiskusikan
dalam Konferensi Master Clan?”
“Aku tidak diijinkan untuk datang, jadi bahkan jika aku ingin pergi
sekarang, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Semua hasil dari konferensi akan
dipublikasikan. Tidak mungkin bagiku untuk mengetahui proses diskusi.”
“Haa… pada akhirnya, kita hanya perlu mengikuti pengumuman huh?”
“Itu memang yang terjadi.”
Jika diskusi berakhir disini, ini akan mengakhiri pembicaraan kecilnya.
“Pada akhirnya, Penyihir kecil hanya dapat mengikuti sesuatu yang kau
putuskan? Itu terdengar seperti Sepuluh Master Clan-sama akan katakan.”
Monolog yang keras terdengar di kelas yang hening yang telah didengar
Tatsuya.
Sumbernya berasal dari samping belakang Tatsuya. Lebih tepatnya, ini dari
samping belakang Mizuki.
“Apa? Kau memiliki sesuatu untuk dikatakan?”
Menggunakan tatapan tajamnya, Erika memelototi Hirakawa Chiaki, murid
yang mengatakan perkataan seperti itu.
Chiaki tidak menjawab pertanyaan Erika. Jika itu adalah perluasan
reaksinya, ini akan berakhir baik-baik saja. Tapi, Chiaki memalingkan
pandangannya.
Mata Erika berkedut karena terpancing provokasi.
Erika, yang berada di jendela, masuk melalui pintu. Lalu, dia menuju ke
Chiaki.
“Tunggu sebentar! Chiba-san, tenanglah!”
Orang yang menghalangi Erika adalah seorang murid laki-laki.
Tidak menyerah terhadap semangat Erika, dia mencoba untuk menyelesaikan
masalah dengan damai seperti jika dia adalah ketua kelas. Murid tersebut adalah
Tomitsuka, seorang pria yang pesimis.
“Tomitsuka-kun, bisakah kau minggir? Aku memiliki sesuatu yang ingin
kubicarakan dengan gadis ini.”
“Tidak, itu pasti akan berakhir buruk!”
Tomitsuka, yang benar-benar mengerti apa yang Erika maksud dengan
“sesuatu yang ingin kubicarakan”, mencoba untuk mati-matian menghalangi Erika.
Tapi, seperti jika usahanya sia-sia, Chiaki berdiri dibelakang Tomitsuka.
“Bukankah itu benar?”
“Apa?”
Di bahu Tomitsuka, dua orang gadis sedang menatap satu sama lain.
“Chiba-san, err, pelajaran akan segera dimulai…?”
Bertindak seperti pelindung Chiaki, Tomitsuka masih mencoba untuk
menenghi masalah itu.
“Masih ada 5 menit.”
Tapi itu segera dijatuhkan.
“Jadi, Hirakawa-san, jawab aku?”
Intensitas tatapan Erika adalah seperti sesuatu yang bahkan bisa
menyebabkan seorang pria dewasa gemetar.
Lutut Chiaki sekarang sedang gemetar, tapi dia masih menjawab dengan
berani.
“Fakta bahwa dia berhubungan dengan Sepuluh Master Clan! Apa kau mencoba
untuk mengatakan kepadaku aku salah?!”
“Dan? Ini memang benar Tatsuya-kun memiliki hubungan dengan Sepuluh
Master Clan, terus kenapa? Bahkan jika orang tua seseorang berasal dari Sepuluh
Master Clan, anak mereka bukan berarti juga terlibat.”
“Menyesatkan. Tidak jujur. Menjadi anggota Keluarga Yotsuba dibelakang
kita selama ini, menyembunyikannya dan menipus kita!”
“Mungkin seorang gadis muda yang memiliki keluarga yang normal mungkin
tidak tahu, tapi anak yang tidak mengambil nama keluarga orang tuanya bukanlah
hal yang jarang di Komunitas Penyihir.”
Lidah Chiaki terikat dan dia tidak dapat menjawab karena dia tahu bahwa
Erika mengatakan yang sejujurnya. Itu adalah pengetahuan umum.
“Ap-Mengapa…
“Nn? Jika kau memiliki sesuatu yang ingin kau katakan, katakan sekarang.”
Nada sombong Erika membuat Chiaki marah. Kemarahan meluap darinya tanpa
adanya alasan.
“Chiba-san, mengapa kau marah karena orang itu!? Apa kau menyukainya atau
semacamnya!?”
Teman sekelasnya yang melihat argumen itu cemberut. Ini karena alasan
Chiaki kurang cocok untuk anak SMA. Kasarnya. ‘Jika seseorang menyukai
seseorang atau tidak, apa masalahnya? Apa kau idiout?’ adalah apa yang mereka
rasakan.
“Apa kau bodoh?”
Erika menyampaikan pikirannya dengan keras.
“Apa aku menyukai Tatsuya-kun? Aku tidak seceroboh itu.”
Mendengar sangkalan Erika murid Kelas 2-E memiringkan leher mereka
bingung.
“Untuk menjadi saingan dari Miyuki, aku sudah tidak bisa membayangkannya.
Aku lebih memilih untuk tidak membahayakan hidupku untuk skenario cinta yang
seperti itu.”
Jika Miyuki mendengarnya, situasi tidak akan berakhir dengan mudah.
Bahkan bersimpati dengan pernyataan itu akan berbahaya. Tapi, kecuali Tatsuya,
Chiaki, dan Tomitsuka –Seluruh murid Kelas 2-E yang menyaksikan –mengangguk
dengan dalam menunjukkan kesetujuan dalam perkataan Erika.
“Ah, untuk meributkan hal seperti ini, aku pasti terlihat sedikit bodoh.”
Mengatakan itu, Erika segera pergi.
“Tatsuya-ku, aku akan kembali. Sampai jumpa.”
“Ah, sampai jumpa.”
Melambai kepada Tatsuya, dia tersenyum dan meninggalkan Kelas 2-E.
Hasil akhirnya adalah Chiaki berhasil mengusir Erika keluar.
Tapi Chiaki hanya berdiri dan gemetaran selagi malu.
◊ ◊ ◊
Untuk murid SMA, konferensi mungkin terlihat seperti hal yang biasa, tapi
bagi partisipan, Konferensi Master Clan adalah sesuatu yang tidak berbeda dari
duel serius, yang mengenai hidup mereka.
Tempatnya di Hakone, diadakan di ruang konferensi yang disewa di hotel
mewah. Karena pertemuan sudah hampir dimulai, kursi dari meja bundar disiapkan.
Mengenakan sweater warna coklat tembaga, yang menutupi tubuh tingginya
dan tubuhnya yang terbakar matahari, adalah Kepala Keluarga Ichijou, Ichijou
Gouki. Bertempat tinggal di Kanazawa, dia baru saja merayakan ulang tahunnya
yang ke 42 beberapa hari yang lalu. Pekerjaannya adalah Presiden dari
Perusahaan Penambangan Dasar Laut.
Dengan rambutnya diikat, dan mengenakan kimono elegan, adalah Kepala
Keluarga Futatsugi, Futatsugi Mai. Bertempat tinggal di Ashiya, 55 tahun. Dia
adalah pemegang saham utama dari Perusahaan Industri Makanan.
Mengenakan jaket didepan kaos polo nya, ditambah dengan tampilan kasar,
adalah Kepala Keluarga Mitsuya yang mungin tapi atletis, Mitsuya Gen. Bertempat
tinggal di Atsugi, 53 tahun. Dia, karena tidak ada cara baik untuk
menempatkannya, dia adalah Pedangang Senjata Internasional.
Dibungkus dengan gaun berwarna merah wine adalah Kepala Keluarga Yotsuba
yang cantik, Yotsuba Maya. Tidak peduli siapapun yang melihatnya mengira dia
masih 30 tahun, tapi dia sebenarnya 47 tahun.
Memakai baju yang rapi tapi juga memiliki penampilan yang biasa, seperti
pengusaha yang tidak baik adalah Kepala Keluarga Itsuwa, Itsuwa Isami.
Bertempat tinggal di Sendai, 29 tahun. Dia adalah pemilik Perusahaan Penggalian
Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal.
Entah bagaimana fashion yang kuno dan mengingatkan kita pada pengusaha
elit dari tahun 1980an sampai 1990an, adalah Kepala Keluarga Saegusa, Saegusa
Kouichi. Bertempat tingga di Tokyo, 48 tahun. Mengenakan kacamata berwarna
ringan, bahkan didalam ruangan, adalah karateristiknya. Dia adalah Pemodal
Perusahaan.
Mengenakan setelan tanpa dasi dan rambutnya mengumpul, adalah Kepala
Keluarga Yatsushiro, Yatsushiro Raizou. Bertempat tinggal di Fukuoka, 31 tahun.
Dia adalah dosen di universitas dan pemegang saham utama dari Perusahaan
Multi-Komunikasi.
Mengenakan setelah merek luar, pria berambut putih adalah Kepala Keluarga
Kudou, Kudou Makoto. Bertempat tinggal di Ikoma, 64 tahun. Adalah pemegang
saham, investor, dan kreditor dari banyak Perusahaan Industri Militer.
Orang botak dengan pakaian formal Jepang, sebuah haori hakama, adalah
Kepala Keluarga Juumonji, Juumonji Kazuki. Bertempat tinggal di Tokyo, 44
tahun. Dia adalah pemilik Perusahaan Konstruksi dan Tehnik Sipil yang memiliki
koneksi dengan Angkatan Pertahanan Nasional.
Ini adalah anggota Sepuluh Master Clan sekarang, dan Kepala mereka.
Sebagai tambahan, hanya Juumonji Kazuki yang ditemani dengan putranya, Katsuto.
Saat semua anggota telah hadir, pintu ditutup. Orang yang mengunci pintu
adalah yang paling muda diantara mereka semua, Katsuto.
“Juumonji-dono, apa kondisimu sudah membaik?”
Orang yang pertama berbicara adalah tetua, Kudou Makoto.
Semua Keluarga dalam Sepuluh Master Clan sejajar. Tidak ada hirarki atau
semacamnya. Karena itu mereka menggunakan meja bundar di hotel.
Tapi untuk melaksanakan rapat tanpa seorang ketua adalah kondusif. Jadi
antara Kepala Keluarga, itu telah menjadi hukum yang tidak tertulis yang tertua
akan memiliki peran memfasilitasi pertemuan.
Makoto bertanya tentang kesehatan Juumonji Kazuki karena dia absen dari
Konferensi Master Clan sebelumnya, dengan Katsuto yang menggantikannya. Bagi
Kepala lain, ini sudah 3 tahun seja pertemuan terakhir mereka dengan Kazuki.
“Mengenai itu, aku memiliki pengumuman untuk semuanya.”
Mendengar perkataan Makoto, Kazuki berdiri. Berbicara selagi duduk adalah
biasa dalam Konferensi Master Clan sehingga sikapnya terlihat memberi perasaan
yang menunjukkan pengumuman penting.
“Ini mungkin mendadak tapi, aku, Juumonji Kazuki, akan menggunakan
pertemuan ini untuk memindahkan posisi Kepala Keluarga Juumonji kepada putraku
Katsuto. Dengan itu, aku ingin semua yang hadir menjadi saksinya.”
“Maksudmu, kau sudah tidak dapat menggunakan sihir lagi?”
Orang yang bertanya adalah Ichijou Gouki. Dalam Konferensi Master Clan,
topik yang sulit yang harus disinggung tak terhitung.
“Sejak 3 tahun lalu, aku sudah menderita penyakit yang menyebabkan
kekuatan sihirku menurun. 2 tahun lalu, aku berada ditingkat dimana aku tidak
dapat lagi bertarung, karena itu aku meninggalkan semua pekerjaan sebagai
Kepala Keluarga kepada Katsuto. Dan 3 bulan yang lalu, aku kehilangan kemampuan
sihirku.
Pesan Kazuki tersebut membuat seisi ruangan terkejut.
“Sebuah penyakit yang dapat penurunan kekuatan sihir? Ini pertama kalinya
aku mendengar hal seperti itu. Aku tahu ini tidak sopan tapi, sebagai penyihir
ini adalah masalah besar. Apa kau memiliki informasi lebih? Apa tidak ada
obatnya?”
Orang yang bertanya adalah Saegusa Kouichi. Baginya, saat Konferensi
Master Clan berbicara dahulu dan debat kemudian.
“Saegusa-dono, kekhawatiran seperti itu tidak dibutuhkan. Ini hanyalah
masalah Keluarga Juumonji.”
“Hanya masalah keluargamu? Apa kau yakin?”
“Saegusa-dono.”
Saat Kouichi berusaha untuk bertanya lebih lanjut, dia ditegur dingin
oleh Maya.
“Lebih baik jika kau tidak bertanya tentang hal ini lebih dari ini.”
“Itu benar. Jangan mencampuri urusan keluarga lain. Itu bukanlah aturan
yang hanya diikuti oleh anggota Sepuluh Master Clan, tapi juga seluruh
Komunitas Sihir. Seperti yang Yotsuba-dono katakan, bisakah kita bisa berhenti
bertanya seperti ini? Juumonji-dono telah mengatakan bahwa penyihir keluarga lain
tidak akan terkena penyakit seperti ini, bukankah itu sudah cukup?”
Futatsugi Mai mengikuti opini Maya. Setelah Kudou Makoto, sebagai orang
tertua selanjutya, dia memegang peranan sebagai penengah selama Konferensi
Master Clan.
“Baiklah, aku mengerti. Juumonji-dono, maafkan kelakuanku.”
Kouichi segera mundur. Membiarkan sendiri Maya, dia tidak punya alasan
untuk keras kepala terhadap Mai.
“Tidak, aku tidak terlalu mempermasalahkannya.”
Setelah Kouichi menjawab seperti itu, Kazuki menghadap Maya dan Mai
menunjukkan rasa terima kasih dimatanya.
“Sekarang, semuanya. Apa ada opini tentang Pewarisan Juumonji?”
Tentang pertanyaan Kazuki.
“Walaupun tanpa adanya kami, aku tahu bahwa tidak apa-apa untuk masalah
Keluarga Juumonji diselesaikan secara internal, tapi… aku tidak keberatan. Aku
akan dengan senang menjadi saksi dari pewarisan kepada Katsuto-dono.”
“Aku juga tidak keberatan. Sebaliknya, aku rasa aku merasa terhormat. Aku
akan dengan senang menjadi saksi.”
Saat Maya menaikkan suaranya, Mutsuzuka Atsuko melanjutkan. Atsuko
memiliki kekakaguman kepada Maya, begitu sering ketika perselisihan pecah, dia
akan menatap Maya . Salah satu dari Keluarga Cabang Yotsuba, putra tertua
Keluarga Shibata, Katsushige belajar di SMA 5 Sendai. Hal seperti ini adalah
karena hubungan pertemanan antara Maya dan Atsuko.
“Aku tidak memiliki protes kepada masalah pewarisan keluarga lain. Aku
harap Katsuto-dono dapat bekerja sebagai Kepala Keluarga dengan baik. Ini
sangat disayangkan bagi Kazuki-dono, tapi, mengingat jasamu untuk Komunitas
Sihir Jepang, terima kasih atas kerja kerasmu.”
Mungkin karena apa yang terjadi sebelumnya, Kouichi secara aktif
menunjukkan dukungan.
Dengan Maya dan Kouichi menerima tawaran Kazuki, Kepala yang tersisa
menyelamati Katsuto, dan memberikan apresiasi kepada Kazuki.
“Sekarang Katsuto-dono. Sebagai Kepala baru dari Keluarga Juumonji,
silahkan duduk di kursi itu.”
Terakhir Makoto mempersilahkan Katsuto, menganggapnya sebagai Kepala
Keluarga Juumonji.
Katsuto memasuki ruangan, dan Kazuki meninggalkan ruangan, Katsuto duduk
di kursi Kepala Keluarga Juumonji. Dengan penyesuaian, Konferensi Master Clan
dimulai.
“Lalu Ichijou-dono.”
“Lekukan gunung daerah Hokuriku-San'in telah tidak melihat adanya gerakan
yang mungkin dapat menjadi masalah. Tidak ada tanda-tanda mengatakan bahwa New
Soviet Union dan Great Asian Alliance sedang melakukan penyusupan.”
Diminta oleh Makoto, Gouki membuat laporan tentang pemantauan aktivitas
dari pemerintah lain.
“Mutsuzuka-dono.”
“Tidak ada keanehan dalam daerah Tohoku.”
“Futatsugi-dono.”
“Hanshin seperti biasa. Jika ada sesuatu, aku akan segera
menyelesaikannya.”
“…Futatsugi-dono, berhati-hatilah. Itsuwa-dono.”
“Tidak ada pergerakan yang telah terjadi di daerah Shikoku.”
“Yatsushiro-dono.”
“Seperti daerah Hanshin, Kitakyushu seperti biasa.”
“Apa begitu? Tetap berjaga-jagalah dan hati-hati.”
Laporan ini mengenai aktivitas di area yang awasi masing-masing keluarga.
Daerah Hokkaido, Ogasawara dan Okinawa berada dibawah yurisdiksi penyihir dari
Angkatan Pertahanan Nasional, bahkan Sepuluh Master Clan tidak dapat melakukan
apa-apa dengan mudah. Selain area itu, area pegunungan dari daerah
Hokuriku-San’in dibawah Keluarga Ichijou, Tohoku milik Keluarga Mutsuzuka,
Hanshin-Chugoku milik Keluarga Futatsugi, Shikoku dibawah Keluarga Yatsushiro,
dan Kyoto-Nara-Shiga-Kii milik Keluarga Kudou. Selanjutnya, Keluarga Mitsuwa
secara aktif menyediakan pengajaran kepada Penyihir dari Angkatan Pertahanan
tentang aplikasi dari Laboratorium Penelitian Ke-3, semantara bekerja sama
dengan Keluarga “Tiga”.
Keluarga Saegusa dan Keluarga Juumonji bertugas dalam daerah Kanto,
termasuk Izu, sementara Keluarga Yotsuba bertugas dalam daerah Tokai dan juga
Prefektur Gifu-Nagano.
“Saegusa-dono.”
“Daerah Kanto memiliki aktivitas Anti-Penyihir yang meningkat. Ini bukan
pada tingkat dimana perlu ditindak, tapi aku pikir segera atau nanti kita akan
harus membuat gerakan. Juga, ada beberapa aktivitas misterius di Yokosuka.
Mungkin mereka berencana untuk mensabotase.”
“Apa Juumonji-dono memiliki pemikiran yang sama?”
“Mengenai pergerakan Anti-Penyihir, Keluarga Juumonji dan aku memilii
opini yang sama dengan Saegusa-dono. Mengenai hal sabotase, sayangnya, tapi
kita tidak bisa menangkapnya.
“Hmm. Mengenai yang disebut Humanist, mari kita diskusikan ini nanti.
Lalu, Yotsuba-dono.”
“Selagi absen di Kanto, Humanist telah mulai melewat batas di Tokai. Maka
sekarang, Saegusa-dono, Juumonji-dono.”
“Yotsuba-dono, ada apa?”
Disebut Mya, Kouichi menjawab dengan senyuman. Pada senyuman itu, elemen
lain daripada keramahan tercampur. Satu-satunya saat Kouichi akan menunjukkan
fluktuasi dari emosi apapun adalah saat anggota lain percakapannya adalah Maya.
Untuk Maya, ia tidak pernah mengarahkan tatapan perhatian terhadap
Kouichi. Tidak peduli apa, dia akan selalu kembali tampilan yang tampaknya
untuk mengatakan apa pun.
“Ada aktivitas mencurigakan di Izu. Kita mengusulkan adanya pengawasan
yang ketat.”
Sekarang tidak ada pengecualian. Tatapan dingin dan tak tertarik tertuju
pada Kouichi, mata yang sepertinya sedang bertanya mengapa kau menatapku, lalu
hanya meberikan balasan acuh tak acuh.
“Aku mengerti. Jika kau tidak keberatan, bisakah kau jelaskan sedikit
tentang aktivitas apa itu.”
Orang yang mengatakannya dengan suara bermartabat adalah Katsuto.
Walaupun dikelilingi senior, dia terlihat tidak berbeda dari biasanya.
“Aku tidak keberatan. Minggu lalu, sebuah kapal pengangkut kecil yang
sampai di Pelabuhan Yokosuka via rute Amerika Utara sedang berlabuh di
Pelabuhan Numazu. Kami memantau pesiar yang dimiliki oleh kedutaan USNA.
Seperti sekarang, pesiar kedutaan menghilang tapi, pengawasan kami terhadap
kapal pengangku itu terus berlanjut.”
“Yotsuba-dono, apa kau tahu dimana pesiar itu?”
Kouichi memberikan pertanyaan lain kepada Maya.
“Aku tidak tahu. Mungkin di laut.”
Walaupun ini seperti Maya memberikan jawaban tak bertanggung jawab,
sebenarnya ini seharusnya tanggung jawab Kouichi untuk menginvestigasi.
Keluarga Juumonji lebih cocok dalam pertarungan. Jadi walaupun mereka berdua bertugas
dalam daerah Kanto-Izu, Keluarga Saegusa bertugas dalam pekerjaan investigasi.
“Baiklah, keluarga kami akan menginvestigasi masalah ini. Dengan kenaikan
aktivitas Anti-Penyihir… jika kapal pengangkut itu memiliki penumpang Humanist,
maka otoritas USNA mungkin akan mengejarnya juga. Numazu adalah wilayah
Yotsuba-dono tapi, masalah bahwa kapal itu memasuki Pelabuhan Yokosuka.
Keluarga kami akan melanjutkan untuk mengejar ini juga.”
Jelas memahami itu, Kouichi meringkas situasi dengan sempurna.
“Eh, aku tidak sabar bekerja sama denganmu.”
Mengangguk, Maya tidak memperpanjang diskusi tentang topik kapal Heigu
dan pesiar Canopus.
Setelah laporan reguler selesai, atmosfer ruangan konferensi berubah.
“Kudou-dono. Pertama, aku ingin bertanya tentang lokasi ini.”
Ucapan itu menandakan sesuatu dibuat oleh Kouichi.
“Saegusa-dono, silahkan.”
Dengan ekspresi menghela napas kesabaran, Makoto meminta Kouichi untuk
lanjut.
“Baiklah, terima kasih telah meluangkan waktumu.”
Mengatakan itu, Kouichi menghadap Maya.
Sekali lagi, suasana hati tertentu melayang dari Mutsuzuka Atsuko ke
Yatsushiro Raizou. Kouichi (dengan sikap sopan) berpaling ke Maya, sesuatu yang
bisa dikatakan menjadi pemandangan akrab di Konferensi Master Clan.
“Yotsuba-dono, selamat atas keputusan pewarismu.”
“Terima kasih.”
Berdua Kouichi dan Maya menunjukkan senyum palsu diwajah mereka. Didalam
tampilan luarnya, Kouichi memiliki secercah provokatif di matanya, sementara
Maya mengembalikannya dengan tatapan dingin. Tidak peduli siapa yang
melihatnya, mereka berdua seperti sudah siap bertarung.
“Tapi, mengenai masalah pertunangan anakmu, aku khawatir aku tidak dapat
menyetujui itu.”
“Mengapa? Jika aku ingat dengan benar, masalah pribadi seperti pernikahan
tidak perlu adanya persetujuan dari Konferensi Master Clan. Apa aku salah?”
Sebelum adanya suara persetujuan terdengar, Maya membantah Kouichi.
“Memang benar jika itu hanya sebuah pernikahan, aku tidak akan mengatakan
ini. Tapi saat kemungkinan merusak potensi talenta yang ada, ini cerita yang
berbeda.”
Dengan pengecualian Kouichi dan Maya, mata semua orang terpusat pada
Ichijou Gouki.
Mulut Gouki dipelintir hingga berbentu bengkok, dengan lengan yang
dilipat. Wajahnya terlihat seperti akan mengatakan pikirannya “Di tempat dan
waktu seperti ini….”
Bagaimana pernikahan kerabat berdampak kualitas Penyihir? Penelitian
tersebut belum membuat banyak kemajuan, dan dengan demikian merupakan topik
belum disimpulkan. Beberapa peneliti telah mengklaim ini berbahaya, sementara
beberapa telah mengklaim itu menguntungkan. Tapi, di atas fakta bahwa risiko
kelainan genetik diasumsikan, maka dianggap bahwa lebih baik bahwa pernikahan
dengan hubungan darah terlalu dekat dihindari. Sebenarnya antara Angka, hukum
cenderung untuk mencegah bahkan perkawinan antara sepupu.
Kudou Makoto menaruh jari-jarinya di atas meja, menutup matanya. Dari
samping, dia tampak seperti dia tenggelam dalam pikirannya.
“Ini hanya sebuah kesukaan, ini tidaklah terlarang. Ada contoh nyata
juga.”
Orang yang membantah Kouichi dengan suara lemas bukanlah Maya.
“Eh. Seperti yang dikatakan Yatsushiro-dono, bahkan diantara 28 Rumah,
ada pasangan yang seperti ini. Tapi dalam masalah itu, mereka memiliki ibu yang
berbeda. Mengingat masalah Yotsuba-dono, ini tidak dapat didiskusikan dengan
dasar yang sama.”
“Walaupun jika mereka bukan sepupu, kau dapat kembali ke kakek-nenek dan
menemukan ayah yang terkait dengan menjadi sepupu dengan suami yang lain.
Bahkan ketika hubungan darah jauh, unsur risiko masih ada dalam pernikahan itu,
bukan?
Kali ini Mutsuzuka Atsuko yang menyangkal klaim Kouichi.
“Resiko tidaklah pernah nol. Satu-satunya pertanyaan adalah sampai
tingkat apa, Mutsuzuka-dono.”
Tapi, ucapan Atsuko tidak menyebabkan Kouichi bimbang.
“Alasan aku keberatan dengan pertunangan Pewaris Keluarga Yotsuba, adalah
karena mereka kembar monozigot, dengan hubungan darah yang dekat. Tidak ada
perbedaan dengan pernikahan saudara tiri. Apa itu bukan masalahnya?”
Atsuko tidak menjawab. Kouichi mengabaikan maksud emosionalnya, logikanya
lah yang mempersuasi.
“Pernikahan antara sepupu mungkin diterima oleh hukum. Tapi jika itu
menjadi pernikahan antara saudara tiri, maka ini dapat disebut pengelakan
hukum.”
“Saegusa-dono, itu sudah terlalu jauh.”
Futatsugi Mai dengan lembut menahan kalimat ekstrim, pengelakan hukum.
Tapi, Mai tidak terlihat untuk memiliki niat melawan klaim Kouichi.
“Maaf. Aku memang sudah terlalu jauh. Tolong maafkan aku, Yotsuba-dono.”
Maya mengabaikan permintaan maaf Kouichi.
“Jadi pada akhirnya, apa yang ingin kau katakan Saegusa-dono?”
Mengabaikan semua hal, dia langsung menuju ke inti permintaan Kouichi.
Menghentikan bahkan lidah halus Kouichi, wajah Kouici kearah antara
Itsuwa Iwami dan Mutsuzuka Atsuko, menatap Maya.
“Apa yang aku inginkan itu sederhana. Aku yakin bahwa pertunangan pewaris
Keluarga Yotsuba, Shiba Miyuki-dono, dan Shiba Tatsuya-dono dapat dibatalkan.”
Maya mengembalikan tatapan Kouichi.
Berdua tatapan Maya dan Kouichi bertemu.
Tersembunyi dibalik lensa warna ringannya, emosi yang ada di mata kirinya
adalah bukan kesenangan maupun kebencian.
“Maafkan aku. Bisakah aku menambahkan sesuatu?”
Orang yang memutus ketegangan diantara mereka berdua adalah Ichijou Gouki.
“Yotsuba-dono, walaupun keluarga kami belum menerima jawaban darimu, aku
harus mengakui bahwa apa yang dikatakan Saegusa-dono terpengaruh oleh kami.
Karena itu, bisakah kau memikirkan permintaan kami?”
“Masalah mengenai permintaan pertunangan antara Masaki-dono dan Miyuki?”
“Ya.”
Mengembalikan wajah ketabahan, Maya lesu mendesah dalam-dalam.
“Masaki-dono adalah pewaris Keluarga Ichijou bukan? Miyuki juga telah
ditentukan sebagai pewaris keluarga kami. Bahkan jika aku mengesampingkan fakta
bahwa itu tidak pantas bagimu untuk meminta keterlibatan ketika suatu hal telah
dikonfirmasi, apa yang kau katakan tidak mungkin.”
Maya jelas berusaha untuk menyinggung Gouki – atau itu kedoknya – Gouki
menjawab dengan nada dingin.
“Aku minta maaf jika kasar. Tapi kami juga membuat permintaan serius. Ini
bukan seperti candaan atau semacamnya.”
“Permintaan serius? Untuk mengambil keponakanku yang sudah bertunangan
dengan seseorang, bagian apa dari itu yang permintaan serius?”
“Anakku benar-benar berharap untuk menikah dengan Miyuki-dono. Jika kau
menerima lamaran ini, maka kami akan menyerahkan Masaki kepada Keluarga
Yotsuba.”
Meja bundar itu ramai. Membawa gelar ‘Crimson Prince’, Ichijou Masaki
menunjukkan tingkat kekuatan yang cukup untuk perang untuk gelar itu pada usia
13 tahun, juga saat Insiden Yokohama 2095, bahkan sekarang usia 17 tahun,
reputasinya sebagai penyihir petarung kelas-satu terkenal diantara Sepuluh
Master Clan.
Bagi Gouki untuk mengatakan bahwa dia akan melepas pewarisnya. Tidak
peduli bagaimana seseorang melihatnya, kesepakatan itu sangat menguntungkan
bagi Keluarga Yotsuba. Karena tidak ada kebohongan dalam perkataan Gouki,
bahkan Maya harus mengakui proposisinya.
“Apa begitu? Tapi aku masih belum dapat menerima permintaanmu.”
Walaupun ketidaknyamanan hilang dari ekspresi Maya, sikapnya tidak
berubah dingin.
“….Alasannya, bisakah aku mendengarnya?”
“Bagi Ichijou-dono, sebagai orang tua, untuk berharap memenuhi keinginan
anak, adalah sesuatu yang aku mengerti juga. Tapi jika Ichijou-dono telah
memikirkan perasaan anakmu, maka sebagai bibi, aku juga harus memikirkan
perasaan keponakanku.”
“Perasaan Miyuki-dono?”
“Ya. Keponakanku, Miyuki, menyukai anakku Tatsuya. Aku yaki Tatsuya juga
seperti itu kepada Miyuki. Aku ingin menghormati perasaan mereka berdua.”
Pada perkataan Maya, Futatsugi Mai dan Mutsuzuka Atsuko mengangguk dalam.
Lagipula perkataan seperti itu lebih muda beresonansi di kalangan perempuan.
“Apa perasaan Miyuki tak bisa berubah? Bisakah kau memberi Masaki
kesempatan?”
“Kesempatan?”
“Miyuki-dono masih belum terlalu mengenal Masaki.”
“Apa itu tidak sama dengan Masaki-dono? Mengkesampingkan penampilan,
anakmu sepertinya juga tidak tahu banyak tentang Miyuki.”
Dengan halus mengatakan “Masaki hanya tertarik dengan Miyuki pada
penampilannya” membuat Gouki merasa sangat malu. Meskipun itu kebenarannya, dia
menantang.
“Karena itu, aku harap kau dapat memberi mereka kesempatan untuk menjadi
dekat. Jika mereka berdua sudah mengenal satu sama lain, dan masih dia menolak
untuk memilih Masaki, maka kami akan menyerah.”
“Ichijou-dono…. Apa kau sadar dari awal, keluargamu telah tidak
menghormati berdua Miyuki dan Tatsuya? Terutama terhadap anakku, Tatsuya. Apa
yang Ichijou-dono katakan hanya dapat diartikan sebagai menyebut Tatsuya lebih
rendah daripada Masaki-dono.”
Gouki kehilangan kata-kata. Dia tidak memiliki maksud berkata seperti itu
tapi, ia mungkin telah berbicara sebagai orang tua menyayanginya.
Terhadap perkataan kasar Maya, bahkan Mai, yang berperan sebagai
penengah, tidak mengatakan apa-apa untuk menegurnya. Ini mengatakan bahwa
sebagian besar Kepala Keluarga merasa Gouki harus bertanggung jawab terhadap
perkataannya.
Lalu Kouichi yang tidak merasa begitu, sekali lagi mengeluarkan klaimnya.
“Namun jika satu orang untuk mengkesampingkan perasaan romantis mereka
dan melihat secara objektif, aku pikir keterlibatan antara Masaki-dono dan
Miyuki-dono akan sangat baik. Lebih dari apa pun, itu akan menghindari bahaya
yang bisa datang dari pernikahan dengan hubungan darah dekat.”
“Saegusa-dono… Apa kau mengatakan bahwa perasaan Miyuki-dono tidak layak
dipertimbangkan?”
Mitsuga Gen, yang diam sampai sekarang, menegur Kouichi dengan suara yang
pahit.
Tapi Kouichi tidak menariknya kembali.
“Menekan emosi seseorang sampai pada tingkat tertentu diperlukan,
terutama sebagai pewaris salah satu dari Sepuluh Master Clan. Apa ini bukan
masalahnya?”
Tidak ada yang keberatan. Apa yang dikatakan Kouichi, semuanya yang hadir
tahu.
“Juga, Miyuki-dono masih muda. Jika dia dapat mengenal Masaki-dono, dia
mungkin dapat merubah perasaannya.”
“Apa begitu… hubungan antara pria dan wanita, jika mereka tidak mengenal
satu sama lain, maka kita tidak akan tahu.”
Orang yang pertama mendukung Kouichi, adalah Itsuwa Isami.
Tapi yang yang paling terkejut dengan perkataan Isami adalah Kouichi.
Walaupun tidak terlihat diwajahnya, Kouichi meragukan niat Isami dalam hatinya.
“Aku juga berpikir itu adalah hal yang baik, meminta pertunangan dengan
putri Saegusa-dono, tapi… Mayumi-dono dan Hiroshi tidak cocok, dan pada
akhirnya tidak berkembang.”
Seperti yang dikatakan Isami, tepat sebelum Konferensi Master Clan,
Keluarga Itsuwa menghentikan pembicaraan tentang pernikahan.
“Klaim Kouichi bahwa pertunangan Masaki-dono Keluarga Ichijou dan
Miyuki-dono Keluarga Yotsuba beralasan. Pernikahan mereka akan membawa lebih
dan lebih perkembangan terhadap Komunitas Sihir Jepang. Tidak mengatakan bahwa
Ichijou-dono telah berniat untuk memberikan Masaki-dono ke Keluarga Yotsuba,
aku tidak berpikir bahwa ini adalah kesepakatan yang buruk bagi Yotsuba-dono.”
Dengan dukungan Isami, anginnya mulai berubah. Seketika, angin bertiup
untuk Kouichi dan Gouki.
Tapi angin itu baru saja akan hancur seketika.
“Itsuwa-dono. Keluarga kami tidak mencari keuntungan dari pernikahan Miyuki.”
Isami dengan canggung melihat kebawah. Setelah menyadari niatnya untuk
membujuk diskusi tentang keuntungan jangka pendek dan kehilangan, Maya dengan
tegas menolaknya.
“Aku mengerti pendirianmu; Miyuki masih muda. Aku tidak bisa mengatakan
bahwa kemungkinan perasaannya berubah adalah nol. Tapi sejauh yang bisa
kukatakan, aku pikir Masaki-dono seharusnya berusaha sendiri untuk mendapatkan
hati Miyuki. Jika Masaki berniat untuk mencuri Miyuki dari Tatsuya, lalu bahkan
aku tidak akan dapat mengekang Miyuki. Bagi Keluarga Yotsuba, kami akan
melayani perintah dari Miyuki, tapi kau tapi kami dapat menghasilkan mengenai
kursi menantu.”
“Jadi pertunangan dibatalkan?”
“Sebagai gantinya, kau tidak akan masalah jika Masaki-dono akan mengejar
Miyuki-dono?”
Makoto dan Mai memastikan maksud Maya.
“Interpretasi yang baik-baik saja. Yang terpenting, aku berani
mengatakan, bahwa pernikahan Miyuki dan Tatsuya adalah hal yang sah diakui oleh
hukum. Ini bukan sesuatu yang harus menghasilkan menerima keberatan oleh hukum,
bukan? "
Pada perkataan Maya, Mai mengangguk.
“Ini seperti yang dikatakan oleh Yotsuba-dono. Pernikahan seperti ini
memang memiliki resiko. Seperti yang dikatakan, klaim Saegusa-dono melebihi
lingkup dari Konferensi Master Clan.”
Mai lalu memindahkan tatapannya dari Kouichi kepada Gouki.
“Ichijou-dono, apa itu tidak apa-apa? Yotsuba-dono sudah mengatakan
meskipun Miyuki-dono sudah bertunangan, dia akan membiarkan anakmu untuk
berinteraksi dengan Miyuki-dono. Orang tua tidak akan mempermasalahkan hal
diatas itu.”
“…Aku mengerti. Akan kusampaikan pada putraku.”
“Aku juga, terima kasih tentang itu.”
Berdua Gouki dan Kouichi memutuskan untuk menurunkan lengan mereka.
“Ngomong-ngomong, membiarkan orang yang sudah memiliki tunangan berkencan
juga berlaku untuk Tatsuya-dono?”
Tentu saja, Kouichi bukanlah tipe orang yang akan mengibarkan bendera
putih tanpa persyaratan.
Dibawah tatapan Maya dan Mai, Kouichi tersenyum.
“Seperti yang dikatakan Itsuwa-dono sebelumnya, pembicaraan tentang
pertunangan antara Hirofumi Keluarga Itsuwa dan Mayumi kami telah dibatalkan.
Jika bisa, aku mengharapkan Mayumi menikahi Tatsuya-dono.”
Kudou Retsu telah dikenal sebagai “Trickster” karena sihirnya, tapi
mungkin dalam hal kepribadian, Kouichi memiliki ciri yang sama.
Saat semua orang lelah karena miasma Kouichi, Konferensi Master Clan
istirahat.
Lalu sepuluh menit kemudian, kali ini Maya memulai dengan kejutan.
Bukan hal yang rapuh seperti Kouichi klaim, tapi skandal besar.
“Semuanya, aku memiliki sesuatu untuk dibicarakan.”
“Oh. Jarang sekali Yotsuba-dono mengangkat sebuah masalah. Tentang apa
itu.”
Didorong oleh Makoto, Maya tersenyum pada Kouichi.
Sebuah bergidik berlari menuruni punggung sisa Sepuluh Guru Clans Heads
'. Luasnya antagonisme mereka yang bahkan Katsuto yang belum melihatnya dapat
merasakannya.
Maya pelan-pelan membuka bibir bersinarnya.
“Apa semua orang pernah mendengar orang yang bernama Zhou Gongjin?”
Saat Maya mengatakan itu, tubuh Makoto menjadi kaku. Walaupun Kouichi
tidak menunjukkan reaksi apapun tapi non-reaksi yang mengatakan bahwa dia
memang tahu tentang subjek ini.
“Zhou Gongjin…?”
“Yotsuba-dono, bukankah dia adalah Zhou Yu Wu dari Kisah Tiga Negara?”
Maya menggelengkan kepalanya selagi tersenyum kepada pertanyaan Mutsuzuka
Atsuka dan Yatsushiro Raizou.
“Menempatkan markas nya di Chinatown Yokohama, dia adalah Penyihir Kuno
yang lahir di benua. Tao, aku yakin begitulah mereka memanggilnya, bukan,
Kudou-dono?”
Makoto menggunakan semua kekuatannya untuk menekan tubuhnya dari gemetar.
“Kudou-dono, ada apa? Kau terlihat tidak enak badan.”
“Tidak, tidak apa-apa. Mutsuzuka-dono.”
Setelah memiringkan kepalanya pada kelakuan Makoto yang mencurigakan, dia
kembali menghadap Maya.
“Jadi, siapa Zhou Gongjin ini?”
“Organisasi Politik Anti-Sihir Nasional “Blanche”. Sindikat kriminal
Internasional yang berbasis di Hongkong “No-Head Dragon”. Sabotase dari Great
Asian Alliance yang menyebabkan Insiden Yokohama. Dan insiden yang terjadi di
jantung kota Tokyo, Insiden Vampire yang memancing perhatian dunia :
“Parasites”. Dia adalah orang yang membantu menyiapkan semua hal itu, dalang
dari semua kekacauan di negara kita, atau harus aku katakan, dalang yang
didesain untuk membuat masalah di Jepang.”
Ruang konferensi langsung ramai seketika.
Ini bukan karena adanya pembicaraan, hanya ada sepuluh orang dalam
ruangan. Ini bukanlah topik yang dapat didiskusikan dengan mereka disampingnya.
Tapi walau begitu, shock yang mengambil sikap tenang dan terdiri dari
Kepala Sepuluh Master Clan berasal dari pidato singkat Maya.
“Yotsuba-dono.” Menghadap Maya, Raizou mengangkat tangannya. Sepertinya
ini kebiasaan dari universitas.
“Baru saja kau menggunakan kata ‘didesain’ dalam bentuk lampau, yang
berarti sekarang dia sudah dibuang? Atau dia telah meninggalkan negara ini?”
“Dibantu oleh Ichijou Masaki-dono, dan Kudou Minoru-dono, Zhou Gongjin
telah dibunuh oleh Tatsuya Oktober tahun lalu.”
Makoto menunjukkan keterkejutan. Dia telah mendengar laporan dari Masaki
tapi dia tidak mendengar laporan dari Minoru.
Namun, perubahan ekspresi wajahnya tidak disadari oleh Kepala lain. Ini
karena mata semua orang terpusat kepada Maya, tidak termasuk Kouichi, Gouki,
dan Makoto, Kepala lain mengangguk dengan kagum.
“Minoru-dono, seperti yang dikatakan, adalah anak termuda Kudou-dono?”
Makoto mengeluarkan senyum palsu selagi mengangguk pada pertanyaan
Raizou.
“Masaki-dono Keluarga Ichijou, Tatsuya-dono Keluarga Yotsuba, dan
Minoru-dono Keluarga Kudou… sangat dapat diandalkan.”
Mitsuya Gen secara jelas memuji.
“Itu benar. Ini membuatku benar-benar bahagia untuk mendengar generasi
selanjutnya sudah berkembang dengan hebat. Aku dapat percaya bahwa masa depan
Komunitas Sihir Jepang aman.”
Futatsugu Mai mengikutinya.
“Berdua Juumonji-dono dan aku merasa bahwa, walaupun mereka hanya kan
menjadi junior di generasi berikutnya, mereka memang dapat diandalkan.”
Perkataan Mutsuzuka Atsuko mengundang tawa dari senior.
Namun atmosfer itu dirusak oleh perkataan Maya selanjutnya.
“Saegusa-dono. Apa kau berkolusi dengan Zhou Gongjin?”
Meja bundar itu langsung diam.
“….Yotsuba-dono, apa kau memiliki dasar yang sah pada klaim ini?”
Itsuwa Iwami mengatakannya dengan suara serak.
Kouichi tetap diam.
“Saegusa-dono. Kau menggunakan rekanmu, Nakura Saburou, untuk membuat
kontak dengan Zhou Gongjin, secara tidak langsung menggunakan Hak Sipil Partai
Kongres Kanda untuk menghasut Gerakan Anti-Penyihir. Apa kau memiliki
sangkalan?”
Kouichi pelan-pelan membuka mulutnya.
“Yotsuba-dono, aku juga, ingin mendengar dasar dari hal ini.”
Kouichi dan Maya menatap satu sama lain dengan dingin.
“Jika aku boleh berbicara.”
Dalam saat tegang itu, yang paling muda, Katsuto, yang berbicara.
Terlepas dari tatapan fokus pada dirinya, Katsuto mulai mengatakan
testimoninya dengan nada yang tenang.
“Fakta bahwa Saegusa-dono menghasut Gerakan Anti-Penyihir memang benar.
Aku mendengarnya langsung dari Saegusa-dono sendiri.”
Semua tatapan terpaku kepada Katsuto, beralih kepada Kouichi.
“Saegusa-dono, apa kau memiliki alasan?”
Atsuko dengan tajam lintas memeriksa Kouichi.
Kouichi memiliki senyum yang memiliki perasaan puas dan tenang.
“Apa yang dikatakan Juumonji-dono itu benar. Apa yang Yotsuba-dono
katakan entah bagaimana juga benar. Hanya saja urutannya salah.”
“Urutan? Apa maksudmu?”
Gouki mengatakannya. Tapi senyum Kouichi tidak hilang.
“Rekanku membuat kontak dengan Zhou Gongjin, hanya setelah Gerakan
Anti-Penyihir lebih stabil setelah Eksperimen Stellar Furnace SMA 1. Aah,
sekarang kita berada di topik ini, itu juga merupakan pencapaian dari
Tatsuya-dono Keluarga Yotsuba. Eksperimen itu sangat dievaluasi oleh Cabang
Rozen, dan secara radikal merubah angin. Anak yang luar biasa.”
“Jadi, apa hubungannya?”
Gouki dengan jengkel menegur Kouichi.
Kouichi tidak menunda percakapan lebih lama, atau melakukan apapun yang
dapat membuat Gouki jengkel.
“Saat aku membuat kontak dengan Zhou Gongjin, itu untuk menghentikan
Media Massa menarget Penyihir secara keseluruhan. Tentu saja, aku harus
memberikan imbalan, sesuatu yang tidak menguntungkan bagi Komunitas Sihir
Jepang.”
“Aa, kau benar. Kau berkerja sama dengan Zhou Gongjin setelah menghasut
Gerakan Anti-Penyihir.”
Maya terus terang mengakui klaim Kouichi.
“Tapi fakta bahwa Zhou Gongjin menyebabkan banyak masalah bagi negara
kita adalah fakta yang tak terbantahkan. Untuk berkolaborasi dengan orang
seperti itu, ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seseorang dari Sepuluh
Master Clan. Semuanya, apa itu benar?”
Alasan Maya tidak terlalu hormat dengan perkataannya karena ini.
“Pastinya.”
Ichijou Gouki mengekspresikan kesetujuannya.
“Seperti yang dikatakan oleh Yotsuba-dono.”
Mutsuzuka Atsuko,
“Sayangnya, seperti yang dikatakannya.”
Yatsushiro Raizou,
“Saegusa-dono, kali ini, aku juga mengatakan bahwa akan lebih baik jika
kau berhenti.”
Juumonji Katsuto,
“Saegusa-dono mungkin memiliki rencananya sendiri tapi…”
Itsuwa Isami,
“Aku tidak dapat membantu Saegusa-dono.”
Mitsuya Gen.
“Saegusa-dono, tidak peduli apa maksudmu, kau sudah melewati batasan yang
seharusnya tidak kau lewati, dan berkolaborasi dengan seseorang yang seharusnya
tidak kau ajak.”
Futatsugi Mai, semua orang mendukung Maya.
Kouichi, yang masih tersenyum, sekarang terpojok.
Mata Gouki, Atsuko, Raizou, Katsuto, Isami, Gen, Mai, semua tertuju pada
arah Kudou Makoto, yang belum menyampaikan opininya.
Tapi apa yang Mai katakan kepada Kouichi pada akhirnya digunakan oleh
Makoto juga. Walaupun dapat dikatakan bahwa keadaannya berbeda dari Kouichi,
dia juga telah berkolusi dengan Zhou Gongjin.
Kekhawatiran Makoto terganggu oleh ketukan di pintu.
“Bolehkah aku masuk?”
Suara yang mungkin datang dari sisi lain dari pintu itu dari orang tua
yang sangat diketahui dengan baik oleh semua anggota.
Duduk terdekat dengan pintu, Katsuto berdiri dan melihat yang lain.
Walaupun ada beberapa yang setuju, tidak ada yang menggelengkan
kepalanya.
Katsuto pergi ke lorong, dan membuka pintu.
Berdiri dibelakang pintu adalah Kudo Retsu yang sudah pensiun.
“Sensei, aku sudah lama tidak melihatmu. Walau begitu, apa urusanmu hari
ini?”
Mai mengundang Retsu dengan hormat. Katsuto mencoba untuk menawarkan
tempat duduknya tapi, Retsu tersenyum dan melambaikan tangannya. “Maaf tapi,
aku mendengar topik yang dimaksud.”
Retsu segera memotong untuk mengejar.
Walaupun tidak ada orang yang akan menyebutnya dipertanyakan, ini adalah
aturan bahwa topik diskusi selama konferensi tetap rahasia. Keluarga Kudou
bukanlah yang pertama menggunakan metode untuk membocorkan dasar umum
konferensi.
“Untuk semuanya untuk terus memegang akuntabel Kouichi jelas. Tapi, aku
ingin untuk itu harus ditunda.”
Retsu menyebut Kouichi bukan sebagai “Saegusa-dono” tapi dengan nama
depannya. Dengan melakukan ini, dia dengan jelas menunjukkan bahwa dia
berbicara bukan sebagai bekas anggota Konferensi Master Clan tapi sebagai Orang
yang Disegani dalam Komunitas Sihir Jepang – perkataan dari orang tua yang
tidak memiliki wewenang.
“Menghasut pergerakan Anti-Penyihir adalah sesuatu yang aku juga
diskusikan dengan Kouichi. Dan aku tidak menghentikan Kouichi.”
Saling menatap terjadi di meja bundar ini. Tidak termasuk Maya, Kouichi
dan Makoto; Gouki, Mai, Gen, Isami, Atsuko, Raizou, dan Katsuto semua sedang
memikirkan maksud sebenarnya dari Retsu. Makoto bahkan tidak menyadari niat
ayahnya. Satu-satunya orang yang telah menduga motif Retsu ini adalah Maya dan
Kouichi.
“Juga, jika kau berbicara tentang hubungan dengan Zhou Gongjin, maka
Keluarga Kudou juga tidak benar-benar tidak bersalah juga.Walaupun kita
mendiskusikan rencana ini, kita belum mengambil tindakan konkret. Aku mengambil
sihir yang disediakan oleh Zhou Gongjin untuk menggunakan Parasites sebagai
senjata non-manusia, dengan orang tak bersalah sebagai subjek percobaan. Jika
putra dari Maya tidak menghentikannya, maka sesuatu yang tak dapat diubah akan
terjadi.”
Saat Retsu menghadap Maya, Maya mengangguk dan memberikan senyum palsu.
Dia bermaksud untuk menyerang Kouichi dengan tegas, tapi dia tidak dikendalikan
oleh tujuan itu. Jika Retsu ingin menutup-nutupi Kouichi, dia tidak memiliki
maksud untuk merusak hubungan guru-murid.
“Jika kau bandingkan dengan hal yang kami lakukan, apa yang dilakukan
Kouichi belum separah yang kulakukan.”
“Tapi Sensei.”
Retsu menghadap ke arah Gouki dan menandakan kepadanya untuk berhenti
berbicara.
“Keluarga Kudou harus berhenti dari Sepuluh Master Clan. Dengan itu,
bisakah kau anggap kasus ini selesai?”
“Senior….”
Makoto melihat ayahnya dengan ekspresi terkejut.
“Makoto, kau bersalah karena secara langsung mengakomodasi Zhou Gongjin.
Insiden yang disebabkan oleh Tao yang dikirim oleh Zhou Gongjin telah sangat
menyusahkan putra Yotsuba-dono, dan Ichijou-dono. Untuk ini, kau lah yang harus
berbicara, bukan aku.”
“Senior… Ayah!”
“Makoto, aku kecewa denganmu.”
“Sensei, apa itu tidak apa-apa bagimu?”
Orang yang menenangkan Retsu adalah Maya.
“Jika Keluarga Kudou bertanggung jawab penuh tentang hal ini, maka
Keluarga Yotsuba akan setuju. Ini akan tidak apa-apa bagi Saegusa-dono akan
menebus kesalahan dengan kontribusi di masa depan.”
Retsu tidak menutupi Kouichi hanya karena hubungan guru dan murid mereka.
Makoto, anaknya, akan memegang prioritas yang lebih tinggi dalam masalah ini.
Sekarang, kelompok sihir dengan kekuatan terkuat di Jepang bukanlah
Angkatan Pertahanan Nasional, tapi sebenarnya Keluarga Yotsuba diikuti oleh
Keluarga Saegusa. Dua keluarga ini merupakan dua dengan wewenang terbesar ini
Komunitas Sihir Jepang. Jika Keluarga Saegusa dikeluarkan dari Sepuluh Master
Clan, ini akan menjadi hasil yang sangat tidak diinginkan. Untuk kepentingan
menjaga tatanan, mereka harus tetap menjadi bagian dari Sepuluh Master Clan.
Untuk memastikan Sepuluh Master Clan yang dibuat bertahan, Retsu menutupi
Kouichi. Maya tidak susah untuk melihat maksud dari perbuatan Retsu.
“Jika Yotsuba-dono mengatakan seperti itu….”
“Ini memang benar jika Keluarga Saegusa dikeluarkan dari Sepuluh Master
Clan, lubang kehilangan akan terlalu besar.”
Atsuko dan Raizou setuju dengan Maya. Tapi hanya mata Kouichi yang tetap
dingin.
Tidak ada keberatan dari semua anggota.
Kouichi melihat keadaan dengan muka datar yang tidak tersenyum.
Mya menghadap Kouichi yang seperti itu dan memberikan senyuman.
“Makoto, ayo pergi.”
Diperintah oleh Retsu, Makoto berdiri agak terlambat dari kursi Sepuluh
Master Clan.
“Semuanya, kami permisi.”
Retsu mengangguk kecil dan meninggalkan ruangan.
Makoto mengikutinya dibelakang dengan bahu terkulai.
“Pintu menutip dengan tanda suara.
“Baiklah kalau begitu.”
Seperti waktu berhenti berjalan, Itsuwa Isami memulai dengan suara resah.
“Kita harus memutuskan keluarga untuk menggantikan Keluarga Kudou?”
“Besok adalah pertemuan pemilihan. Mengapa tidak melakukannya?”
Mitsuya Gen keberatan.
“Dalam hal mana terjadi kekosongan dalam Sepuluh Master Clan, anggota
pengganti akan dipilih untuk mengisi peran itu. Bahkan jika itu hanya sehari,
Sepuluh Master Clan tidak boleh dalam keadaan kehilangan satu anggota pun.”
Dalam penggantian Makoto, Futatsugi Mai mendukung saran Isami sebagai
tetua selanjutnya.
“Apa begitu. Siapa yang akan menjadi kandidat yang cocok? Apa ada
kandidat?”
Gouki bertanya dengan ekspresi tak berdaya.
“Lalu.”
“Bagaimana dengan Shippou-dono? Kepala, Takumi-dono bijaksana, walaupun
mereka memiliki beberapa murid, mereka memiliki kekuatan ekonomi yang cukup
besar.”
Gouki, Katsuto, dan Isami menatap wajah Kouichi. Walaupun terkenal bahwa
Keluarga Saegusa dan Keluarga Shippou telah bermasalah, Kouichi tidak
menunjukkan reaksi apapun.
“Shippou-dono… ada rekomendasi lain?”
Tidak ada kepala lain yang menjawab pertanyaan Mai.
“Baiklah, anggota baru dari Sepuluh Master Clan adalah Shippou-dono.
Walaupun hanya untuk sehari tapi, siapa yang akan mengabari Shippou-dono?”
“Baiklah, aku akan melakukannya.”
Katsuto mengangkat tangannya, dan keluar dari ruang konferensi untuk
membuat panggilan.
“Tunggu sebentar, Juumonji-dono.”
Mai mengatakan itu punggungnya menghadapnya.
“Kita akan istirahat sebentar. Bagaimana kalau melanjutkan lagi dalam 30
menit?”
Tidak ada penolakan terhadap perkataan Mai.
◊ ◊ ◊
Hari berikutnya, 5 Februari.
Tepat setelah memasuki Kelas 2-E, Tatsuya dikunjungi oleh Shippou Takuma.
“Shippou, ada masalah?”
Lebih cepat daripada Tatsuya bertanya, sebuah suara penuh rasa ingin tahu
menyapa Takuma, dan orang yang menyapa itu adalah senior Aktivitas Klub,
Tomitsuka.
“Tidak, ini hanya…. Aku ingin menyampaikan rasa terima kasihku kepada
Shiba-senpai.”
Takuma dengan tidak nyaman menjawab seperti itu.
Baik, perasaan tidak nyaman seperti itu benar-benar dapat dimengerti. Itu
adalah fakta yang terkenal bahwa Takuma telah menyebabkan cukup keributan
kembali pada April dengan seri duel nya.
Perubahan sikapnya akhir-akhir ini diakui tidak hanya oleh anak kelas
satu, tapi bahkan juga kakak kelas. Walau begitu, kekasarannya kepada Tatsuya
masih segar diingatan. Ini dibuktikan dengan tatapan penuh rasa ingin tahu yang
menatapnya kapanpun dia berbicara dengan Tatsuya.
Selain itu, Erika dan Leo juga menatapnya dengan tidak enak. Walaupun
Mikihiko datang ke Kelas 2-E hari ini, tatapan bosannya sama tidak diinginkan
seperti tatapan Erika dan Leo.
“Rasa terima kasih? Aku tidak ingat telah melakukan apapun yang pantas
untuk mendapat rasa terima kasihmu?”
Apa yang dirasakan Takuma adalah bahwa Tatsuya tampaknya tidak menyimpan
dendam sama sekali. Itu cukup kebalikan pada kenyataannya, setelah melihat
upaya Takuma selama Kompetisi Sembilan Sekolah, ia kini memiliki pendapat yang
lebih baik dari dia.
“Umm… Aku dengar Yotsuba-dono merekomendasikan keluargaku sebagai
pengganti salah satu dari Sepuluh Master Clan…”
“Maafkan aku, tapi aku baru pertama kali mendengarnya.”
Tatsuya tidak berpura-pura, dia memang tidak mengetahui hal ini. Untuk
memulainya, fakta bahya ‘pengganti’ berarti bahwa salah satu anggota Sepuluh
Master Clan telah mundur dari kursinya. Insiden seperti apa yang terjadi?
Tatsuya tidak bisa melakukan apa-apa selain ingin tahu.
“Bahkan jika hanya sebagai pengganti sampai seleksi sebenarnya dilakukan
hari ini… Aku masih benar-benar berterima kasih. Terima kasih banyak!”
Ini mungkin sangat memalukan baginya, segera setelah menyelesaikan
kalimatnya, Takuma kembali ke kelasnya dengan kecepatan penuh.
Tatsuya dengan samar sadar dengan fakta bahwa Takuma sensitif tentang
semua hal yang berhubungan dengan Sepuluh Master Clan.
Namun, untuk berpikir bahwa itu membuatnya sebahagia itu….
Tatsuya diingatkan sekali lagi dari fakta bahwa setiap orang memiliki
rasa yang berbeda dari nilai-nilai, dan apa yang penting.
◊ ◊ ◊
Hari ini adalah hari Pertemuan Seleksi Sepuluh Master Clan, sebuah acara
yang dilakukan selama 4 tahun sekali. Bersamaaan dengan Sepuluh Master Clan,
Kepala masing-masing dari 18 Rumah Asisten dapat terlihat. Disamping Keluarga
Kudou, semuanya datang.
“Baiklah kalau begitu, Pertemuan Seleksi Sepuluh Master Clan dapat
dimulai.”
Mengikuti deklarasi Futatsugi Mai, semua anggota berdiri.
“Pertama-tama, sesuai terjadi, jika semua orang hadir memiliki keberatan
atau merasa tidak puas dengan apa yang dikatakan oleh Sepuluh Master Clan,
tolong tetap berdiri. Jika kau tidak memiliki, duduklah dalam menit
selanjutnya.”
Pemungutan suara utama adalah tradisi khas Pertemuan Seleksi. Bahkan jika
hanya satu orang tetap berdiri, maka kertas akan didistribusikan dan pemungutan
suara akan beralih ke suara yang sebenarnya. Suara akan memutuskan siapa yang
akan menjadi 10 Keluarga yang akan menjadi yang paling cocok untuk memegang
gelar Sepuluh Master Clan, dan penghitungan yang akan dilakukan di bawah pengawasan
3 Anggota dari Sepuluh Master Clans sekarang serta 3 Anggota dari 18 Rumah
Asisten total 6 Anggota.
Namun, ini akan menjadi ‘pemungutan ditandatangani’. Kriteria untuk
memilih anggota Sepuluh Master Clan akan Namun, ini akan menjadi 'suara
ditandatangani'. Kriteria untuk memilih berikutnya Sepuluh Master Clan akan
menjadi kekuatan yang dilakukan oleh masing-masing rumah pada saat ini dalam
waktu. Namun, 'Kekuatan Sihir' tidak akan menjadi satu-satunya faktor dalam
ini, untuk kemampuan untuk mendukung Bangsa juga akan diperlukan.
Bahkan jika kau mendukung Rumah yang tidak cocok, kau tidak akan
kehilangan Angka. Namun, dalam 3 tahun kedepan Rumahmu akan mendapat hukuman,
atau sebaliknya, stigma tidak memiliki mata cerdas.
Mengikuti instruksi Mai, 10 anggota pertama disekitar meja kembali ke
kursi mereka.
Kepala dari 18 Rumah Asisten sekarang juga mulai untuk duduk satu per
satu.
Saat jarum kedua dari jam telah membuat 180o, hal yang terduga terjadi.
Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi duduk.
Mereka berdua telah diharapkan untuk memilih bagi Keluarga Kudou yang
baru saja diberhentikan oleh Sepuluh Master Clan, sehingga tindakan ini memberi
pukulan ke anggota lain dari 18 Asisten Rumah yang tidak menduga keadaan ini.
Anggota yang masih berdiri melihat satu sama lain.
Satu per satu, orang-orang duduk seperti terhenti di jalan mereka.
Saat 50 detik telah berlalu, tidak ada yang berdiri.
Saat satu menit tercapai, Mai berdiri sekali lagi.
“Lalu, untuk 4 tahun kedepan, Keluarga Ichijou, Keluarga Futatsugi,
Keluarga Mitsuya, Keluarga Yotsuba, Keluarga Itsuwa, Keluarga Mutsuzuka,
Keluarga Saegusa, Keluarga Shippou, Keluarga Yatsushiro, dan Keluarga Juumonji
akan dikenal sebagai Sepuluh Master Klan. Semuanya, aku mengharapkan
berlanjutnya kerja sama kita.”
Sembilan anggota lainnya di meja berdiri, dan mengikuti perkataan Mai,
membungkuk.
18 Rumah Asisten yang mengitari Sepuluh Master Clan yang baru juga ikut
bertepuk tangan.
Saat seleksi dari Sepuluh Master Clan baru berakhir, sudah menjadi
tradisi bahwa 18 Rumah Asisten akan meninggalkan mereka untuk Sepuluh Master
Clan dapat mendiskusikan tentang organisasi dan struktur baru mereka. Namun,
saat Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi mencoba untuk pergi, Mai menghentikan
mereka.
“Kuki-dono, Kuzumi-dono, tunggu sebentar.”
“Futatsugi-dono?”
“Apa ada masalah?”
“Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengan kalian berdua. Apa kau
bersedia meluangkan waktumu sedikit?”
Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi mengangguk. Saat Anggota lain dari 18
Rumah Asisten telah selesai keluar, hanya Sepuluh Master Clan tersisa, juga
dengan dua keluarga yang memiliki Angka ‘Sembilan’, untuk total 12 nama.
“Apa yang ingin kau tanyakan kepada kami?”
“Futatsugi-dono, biarkan aku mengambil alih mulai dari sini.”
Orang yang menghentikan Mai adalah Shippou Takumi, anggota terbaru dari
Sepuluh Master Clan.
“Kuki-dono, Kuzumi-dono. Walaupun keluargaku diberikan kehormatan untuk
menjadi bagian dari Sepuluh Master Clan, sejujurnya, kami tidak memiliki angka
yang dibutuhkan untuk memenuhi misi kami. Biasanya kami akan mengawasi area
Kyoto dari Kudou-dono, tapi tugas ini terlalu besar bagi keluargaku sekarang.”
“Dalam masalah itu, mengapa kau tidak meminta bantuan Yotsuba-dono atau
Futatsugi-dono? Jika Kyoto bermasalah, maka Ichijou-dono juga bertanggung jawab
tentang area ini.”
Takumi menggelengkan kepalanya dengan senyuman terhadap penawaran oleh
Kepala dari Keluarga Kuki.
“Ini juga sebuah ide. Namun, aku ingin Keluarga Kudo untuk melanjutkan
mengawasi Kyoto-Shiga dan Semenanjung Kii. Tentu saja, Keluarga Shippou tidak
berencana untuk hanya membuat permintaan. Aku ingin semua orang yang memiliki
angka ‘Sembilan’ meminjamkan kekuatan keluarganya padaku.”
Setelah momen dimana mata terbelalak, Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi tersenyum
lebar.
“Mengerti.”
“Aku akan mengkonsultasikan masalah ini dengan Makoto-sama, kami pasti
akan mendapat jawaban positif.”
“Aku bergantung kepada kalian.”
Takumi membungkuk dengan dalam, dua Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi juga
membungkuk dengan sopan.
Setelah kepergian mereka, suasana hati yang agak santai melayang di ruang
konferensi.
“Baiklah, mari kita lanjutkan Konferensi Master Clan.”
“Sebuah rencana balasan pada ideologi Humanist bukan?”
Perkataan Mai mengundang pertanyaan ini.
“Tidak, sebelum itu kita membicarakan kapal mencurigakan yang terlihat
disekitar Izu.”
Orang yang mengatakan itu adalah Gouki.
“Ichijou-dono… Tidak perlu terburu-buru sekarang bukan?”
Walaupun Isami menegurnya dengan ekspresi terkejut.
“Jika itu kapal teroris, aku tidak dapat membayangkan sisi lain akan
tetap menunggu.”
Gouki tidak menghasilkan.
“Aku tidak mempermasalahkan hal itu, Itsuwa-dono.”
Orang yang menjawab itu adalah Kouichi, yang telah mengembalikan sikap
biasanya dalam semalam.
“Lalu mari kita dengarkan tentang masalah ini.”
Walaupun sikap Kouichi sama seperti biasa, tampaknya Gouki tidak ingin
berhubungan dengannya lagi. Untuk seseorang seperti Gouki, komunikasi rahasia
dengan musuh merupakan alasan yang tak termaafkan.
“Tidak ada reaksi saat mencari penyihir di kapal pengangkutan yang
koordinatnya diberikan Yotsuba-dono. Tidak senjata atau amunisi ditemukan di
kapal.”
“Apa kau menemukan sesuatu?”
“Ada kemungkinan bahwa peledak ditransportasikan. Karena ini juga mungin
bahwa kapal itu akan digunakan untuk tujuan melarikan diri, kita berencana
untuk tetap memantau.”
“Bagaimana dengan pergerakan USNA?”
Mengambil momentum Gouki, kali ini kesempatan Katsuto untuk bertanya
kepada Kouichi.
“Seorang agen telah dikirim. Dengan kata lain, kelompok yang telah
mengkhianati USNA telah ditemukan, tapi mereka tidak bijaksana dalam hal ini.
Ini mungkin bahwa tugas ini bukanlah perintah dari Pemerintahan USNA sendiri.”
“Dengan kata lain, pemburu favorit mereka berkeliaran, bersembunyi di suatu
tempat?”
“Informasi pesiar yang diterima Yotsuba-dono telah dipastikan berada di
luat wilayah laut. Dia dapat secara tak terduga bersembunyi di situ.”
Mendengar jawaban Kouichi, Isami menunjukkan ekspresi termenung.
“Jika ini laut, apa aku harus pergi dan melihatnya? Akan mungkin untuk
mengkamuflasekan menjadi sebuah kecelakaan menggunakan alasan bencana alam.”
“Masalahnya bukan pada pemburu USNA, tapi teroris yang telah menyusup ke
negara.”
Pada tawaran Isami, Atsuko mengeluarkan opini yang benar-benar
berlawanan.
“Ini memang masalahnya. Kita tidak memiliki bukti dari kehadiran mereka
disaat yang sama, tapi kita juga tidak memiliki bukti tentang absennya mereka.
Ini benar-benar mengkhawatirkan bahwa kita bahkan tidak tahu jika mereka
mengintai.”
Raizou mendukung argumen Atsuko.
“Mereka mungkin bahkan mentarget Pertemuan Sepuluh Master Clan untuk
semua yang kita ketahui.”
Ini pasti adalah sebuah kebetulan.
Namun, ini kebenarannya.
Segera setelah Raizou mengatakan ini, sebuah suara yang sangat kuat
dengan getaran kuat menyerang ruang konferensi.
◊ ◊ ◊
5 Februari 2097 Masehi., 10 : 33 A.M.
Ini sekarang waktu istirahat antara periode kedua dan ketiga di SMA 1.
Sebuah suara dengungan keluar dari kantung Tatsuya saat dia sedang menuju
Ruang Praktek, ini adalah sinyal darurat.
Mengeluarkan terminalnya untuk memastikan isinya, kau dapat membaca
wajahnya bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.
“Maaf, pergilah dahulu tanpaku!”
Tatsuya meninggalkan teman sekelasnya, diantaranya adalah Mizuki, dan berlari
menuju Ruang Praktek.
Tatsuya, yang menerima izin dari gurunya Jennifer Smith untuk pulang
lebih awal, bertemu Miyuki dalam jalannya ke gerbang utama.
“Onii-sama juga menerima sinyal darurat?”
Miyuki, yang wajahnya sudah kehilangan warnanya, bertanya kepada Tatsuya
dengan kalimat pendek.
“Ayo pergi.”
Tatsuya menjawab bahkan dengan jawaban yang lebih singkat.
Walaupun Miyuki mengangguk dan baru saja akan mempercepat jalannya,
sebuah suara terdengar memanggilnya dari belakang.
Minami muncul dari pintu masuk, ditemani teman sekelasnya Saegusa Kasumi,
juga saudaranya Izumi dan yang terakhir Shippou Takuma. Semua dari mereka
berhubungan dengan Sepuluh Master Clan. Semua dari mereka, kecuali Minami,
berhubungan darah dengan Sepuluh Master Clan.
“Miyuki-senpai.”
Izumi berlari menuju Miyuki.
“Izumi-chan, juga.”
“Jadi ini bukan alarm palsu!”
Miyuki mengangguk kepada pertanyaannya.
Izumi mulai gemetar tak terkendali.
“Kita akan melihat apa yang terjadi untuk diri kita sendiri. Bagaimana
dengan kalian.”
Tatsuya, yang selahkah didepan, bertanya kepada anak kelas satu.
“Aku juga ikut.”
Takuma segera menjawab.
“Kami juga akan ikut.”
Kasumi memegang tangan saudaranya yang gemetaran.
Minami mendekat kepada Miyuki. Jadi dia dapat membuat pelindung padanya
saat terjadi apa-apa.
Memimpin kelompok, Tatsuya dan lima orang lainnya segera pergi ke
stasiun.
◊ ◊ ◊
Disaat yang sama, di SMA 3.
“Masaki, ada apa!”
Masaki berlari keluar kelas setelah meminta izin untuk pulang lebih awal.
Kichijouji, yang mengejarnya sampai dia kehabisan napas, bertanya seperti itu.
“Ayahku diserang.”
Bahkan menyesali waktu yang dihabiskan melihat ke belakang, Masaki
menjawab.
“Sebuah serangan? Tapi… sekarang seharusnya sedang ditengah Konferensi
Master Kl…”
“Aku mengatakan bahwa Konferensi Master Clan adalah korban dari serangan
teroris.”
“Apa katamu!”
Melihat Kichijouji kehilangan kata-kata, Masaki berbalik.
“Aku tidak yakin apa yang benar-benar terjadi hanya dari sinyal darurat.
Aku hanya tahu bahwa dia masih hidup. Aku akan menuju ketempat itu dengan
helicopter. Aku mengandalkanmu untuk menjaga Akane dan yang lain.”
“Ba-baiklah, aku mengerti! Berhati-hatilah, Masaki.”
“Ya, aku tahu.”
Masaki bukan menuju rumah, dia menuju ke lapangan helicopter perusahaan.
◊ ◊ ◊
Disaat yang sama, di Universitas Sihir.
“Saegusa-san, ada masalah.”
Selama pelajaran yang dalam bentuk debat, guru perempuan memanggil
Mayumi.
“Maafkan aku, Sensei. Bisakah aku berbicara denganmu sebentar.”
Dengan ekspresi gelap diwajahnya, Mayumi berjalan dengan cepat ke meja
dosen.
Dia diam-diam menunjukkan terminalnya kepada dosennya yang masih
menampilkan sinyal darurat.
Baru saja saat dosen itu akan menaikkan suaranya, dia berhasil untuk
menjaganya dalam kontrol dengan gesturnya, dia lalu mendekat ke telinganya.
“Aku tahu bahwa orang-orang dari keluargaku gelisah. Kakakku mungkin akan
pergi ke tempat kejadian, aku akan kembali ke rumah dan mencoba menenangkan
semuanya.”
Dosen itu mengangguk dengan wajah serius.
Tidak membiarkan teman sekelasnya merasa ambigu, Mayumi menyatakan dengan
tersenyum dan sedikit permintaan maaf bahwa dia harus pergi untuk urusan
keluarga.
◊ ◊ ◊
Ledakan terjadi tepat dibelakang pintu konferensi, api merah mengenai
dinding.
Namun, api itu dapat segera dimatikan.
“Juumonji-dono, bagus.”
Tidak ada satupun anggota Sepuluh Master Clan yang terluka. Panas dan
dampaknya telah sepenuhnya dihambat oleh pelindung anti panas milik Katsuto.
“Mutsuzuka-dono juga, seperti yang diharapkan.”
Penghapusan api dilakukan oleh Manipulasi Panas milik Mutsuzuka Atsuko.
Untuk Penyihir dengan Angka ‘Enam’, mematikan api yang bahkan tidak dapat
melelehkan besi adalah permainan anak-anak.
“Kita mungkin seharusnya menuju ke pintu keluar. Jika kita tenggelam
hidup-hidup, akan lebih susah untuk melarikan diri.”
Sementara Futatsugi Mai telah menghentikan oksidasi struktur dari panas
sehingga tidak akan ada penyebaran asap beracun, dia membuat komentar itu
dengan suara tenang.
“Setuju. Sepertinya bom bunuh diri skala besar telah terjadi.”
Selagi Mitsuya Gen memiliki beberapa sihir yang siap, dia mengangguk pada
perkataan Mai.
“Boneka teroris! Mengerikan cara mereka melakukannya.”
Gouki mendecakkan lidahnya karena menggunakan manusia sebagai boneka
untuk melakukan tindakan. Menggunakan Sihir atau obat-obatan untuk membuat
boneka manusia dari manusia, ada juga cara untuk menghilangkan seseorang dari
kontrol dengan sihir.
Apa yang Gouki dirasakan adalah yang terakhir, sebuah sihir yang
mengendalikan daging. Dia merasa kehadiran di lobi lantai pertama, serta
koridor setiap lantai yang bergerak lambat, hal itu tampaknya akan menurun.
Meskipun keluarga Ichijou dan Penyihir Angka 'Satu' ahli dalam Sihir yang
mengganggu dengan daging dan tubuh, sihir yang memanipulasi gerakan tubuh
selalu dilarang. Ada contoh 'kehilangan nomor satu' bagi mereka yang
mengabaikan hukum itu. Itulah sebabnya bahkan jika Gouki mengerti apa yang
sebenarnya terjadi, dia tidak tahu bagaimana untuk menghentikan hal jahat ini
yang dikenal sebagai Boneka Terorisme.
"Ini buruk."
Merasakan bahwa lantai akan segera runtuh, Yatsushiro Raizou mengeluarkan
Sihir Kontrol Gravitasi. Ini tidak dapat dibandingkan dengan Sihir Terbang, dan
mengangkat sebuah area sebesar ini yang kehilangan semua dukungan membutuhkan
usaha yang sangat besar.
“Mari kita bergegas.”
Semuanya mengangguk pada perkataan Kouichi, Maya, Mai, dan Atsuko
meninggalkan ruangan, sepuluh Penyihir bersenjata diluar sebagai kelompok.
Membidik pembom yang berkeliaran di koridor, Ichijou Gouki melepaskan
'Rupture'.
"Mereka bukan pelaku bom bunuh diri. Mereka hanya mayat yang
dimanipulasi membawa bom."
Aliran penghinaan yang Gouki, yang baru saja meledakkan lengan mayat
untuk menghalangi prosedur peledakan, meludah dengan suara marah, melebihi
harapan orang lain.
Untuk mencegah terkubur karena lantai runtuh, para pemimpin dari Sepuluh
Master Clan memutuskan untuk pergi ke atap dan melompat dari sana selagi membuang
mayat pembom yang mereka temui.
Itu Mitsuya Gen dan Saegusa Kouichi yang tercepat dalam mengambil
tindakan terhadap pelaku bom. Ada teknik yang awalnya memungkinkan orang untuk
melakukan hingga maksimum sembilan Rangkaian Sihir yang berbeda pada saat yang
sama, kemudian menyimpannya untuk digunakan bersamaan, seketika melepas mereka
semua. ‘Speed-Loader’, menggunakan ‘Octet’ Kouichi memungkinkan dia untuk
mempertahankan 8 Sihir berbeda dari 4 Sistem yang berbeda siap dan memilih
Sihir yang ia harus berurusan dengan berbagai macam situasi langsung.
Mayat-mayat berjalan bahkan tidak bisa berharap untuk mendekati mereka.
Waktu aneh ledakan tidak bisa dicegah, dinding pelindung berlapis-lapis
‘Phalanx’ adalah alat yang sempurna.
Sihir Kontrol Gravitasi Raizou ada di sana untuk mencegah tanah dari
tiba-tiba jatuh di bawah kaki mereka.
Sihir Manipulasi Panas Atsuko bisa menghapus api apapun.
Futatsugi Mai akan menghilangkan asap beracun.
Maya menjadi senter dalam koridor gelap itu saat api dimatikan.
Itsuwa Isami dan Shippou Takumi tidak memiliki kesempatan untuk melakukan
apapun.
Mustahil untuk mereka mayat pembawa bom untuk membunuh atau bahkan
melukai mereka.
Kepala Keluarga telah menyadari fakta ini.
"Ini akan sulit menemukan balasan ke Media."
Gen mengeluh selagi membuat keju Swiss keluar dari mayat.
"Saya kira kita tidak punya cara untuk menipu mereka sama
sekali."
Sementara memadamkan dinding api, Atsuko membuat komentar dengan nada
pasrah.
"Meskipun kami berhasil mendapatkan foto dari fakta bahwa itu adalah
mayat yang memegang bom ... aku pikir mengungkapkan ini ke publik akan memiliki
efek yang cukup negatif."
Isami, yang telah menyerah pada harapan mendapatkan giliran pada
melakukan apa-apa, dia setuju saat mengambil foto.
"Namun, aku ragu dengan sengaja melukai diri kita sendiri akan cukup
membantu."
Mendengar perkataan Maya, Raizou mengangkat bahunya.
"Bagaimana kalau kita bersembunyi sampai api mereka dingin."
Komentar Raizou ini yang mungkin lelucon atau pernyataan yang serius,
tidak ada suara keberatan datang.
5 Februari 2097 Masehi, 10:30 A.M.
Jumlah korban teror bom Hakone Hotel XXX ini menjadi 22, dan ini menjadi
bencana dengan korban sebanyak 34 orang.
Selanjutnya, jumlah orang tak terluka 33 orang. Jumlah Penyihir diantara
mereka 27 orang.
Kritik paling kasar datang dari opini publik dari mereka yang mengklaim
Penyihir telah memprioritaskan diri mereka sendiri diatas orang lain.
(Versi koran elektronik menunjukkan tanggal 6 Februari 2097 Masehi. Lebih lengkap di sini
Kampus terbaik di lampung : https://teknokrat.ac.id
ReplyDeleteCampus terbaik dilampung : https://teknokrat.ac.id
ReplyDelete