MENU

Monday, June 27, 2016

Mahouka Koukou No Rettousei Volume 17



Mahouka koukou no Rettousei Volume 17

Chapter 1

2 Januari 2097 Masehi, berita yang telah disebarkan dari Asosiasi Sihir pada awal tahun baru telah membuat kegemparan diantara beberapa pihak.
Orang yang mengumumkan hal tersebut adalah salah satu dari Kepala Keluarga dari Sepuluh Master Clan, Yotsuba Maya, dari Keluarga Yotsuba.
Berita yang disebarkan termasuk penunjukkan pewaris dari Keluarga Orang yang mengumumkan hal tersebut adalah salah satu dari Kepala Keluarga dari Sepuluh Master Clan, Yotsuba Maya, dari Keluarga Yotsuba.
Berita yang disebarkan termasuk penunjukkan pewaris dari Keluarga Yotsuba, juga pertunangan dari Kepala Keluarga selanjutnya.
Maksudnya adalah bahwa Yotsuba sedang maju ke generasi berikutnya. Shiba Miyuki ditunjuk untuk menjadi Kepala Keluarga selanjutnya dari Yotsuba, dan secara tak terduga Shiba Tatsuya juga ditunjuk sebagai tunangannya. Dua berita tersebut menjadi pengumuman besar untuk era baru dari Masyarakat Sihir Jepang.
Namun, berita ini tidak hanya memberikan ekspektasi dari ‘Era Baru’. Kegelisahan dan keterkejutan muncul dari orang yang tahu tentang Tatsuya dan Miyuki. Mengkesampingkan fakta bahwa mereka berhubungan dengan Yotsuba (dalam beberapa cara) dimana mereka sembunyikan sampai sekarang, ini diungkap bahwa mereka bukanlah saudara kandung. Persaingan emosional diantara anak laki dan perempuan, mungkin, melihat ini sebagai ‘hal yang benar-benar mengejutkan’, dimana merupakan hal yang normal setelah apa yang telah terjadi.
Diantara mereka yang terkejut dari ini adalah putra tertua Keluarga Ichijou dari Sepuluh Master Clan, Ichijou Masaki.
◊ ◊ ◊
2 Januari, 4 P.M., Masaki kembali dari Ritual Tahun Baru dan pergi ke ruang tamu ayahnya setelah dipanggil.
Jarang sekali bagi ayah Masaki untuk ada dirumah dalam waktu seperti ini. Dia biasanya berpindah pindah di penambangan dasar laut, karena itu adalah bisnis keluarganya. Jika tidak dia akan mengawasi latihan penyihir dibawah Keluarga Ichijou, dari hari pertama tahun baru sampai hari ketiga, dia telah menerima salam tahun baru sebagai Kepala Keluarga Ichijou dari Sepuluh Master Clan. Untuk lebih baik atau buruk, kewajibannya sebagai Kepala Keluarga memintanya untuk tetap dirumah.
Kediaman Keluarga Ichijou bergaya Barat, dan ruangan untuk menyambut tamu terletak diujung lorong menepel dengan ruang tamu yang didesain menurut arsitektur bergaya Jepang, seperti kediaman bergaya Samurai.
Masaki datang didepan ruang tamu ayahnya, dan berlutut di lorong sebelum mengetuk pintu daripada tiba-tiba langsung masuk ke ruangan.
“Ini aku, Masaki.”
“Masuklah.”
Dia menerima respon kasar dari sisi lain pintu geser. Suaranya tidak seperti Masaki yang memiliki suara seperti orang berwibawa, tapi ini juga bukan suara yang kasar. Tapi, ini memiliki getaran liar yang dapat kau rasakan diperutmu tak peduli seberapa besarnya.
“Permisi.”
Dia membuka pintu geser selagi berlutut, dan segera setelah memasuki ruangan, dia berlutut lagi. Ini mungkin terlihat sebagai hal yang berlebihan untuk ayah dan anak, tapi ini cocok dengan kebiasaan Masaki dan kehalusannya.
Di tangan lain, ayahnya, Ichijou Gouki, yang mengenakan haori hakama dengan lambang keluarga didadanya, merubah posturnya dengan menaruh sikunya di kakinya. Dia terlihat seperti ‘Kaisar’ dalam drama populer yang berlatar di akhir Era Showa, tapi Gouki terhindar dari pengawasan karena sikap yang kasar.
Masaki duduk didepan ayahnya. Mereka tidak menunjukkan sebagai ayah dan anak. Putra dan putri Keluarga Ichijou mengurus ibu mereka, dan hanya itulah fakta yang diketahui.
Tahun ini Gouki berusia 42 tahun, dan jika dia dideskripsikan dalam satu kata, kata itu adalah ‘jantan’. Tubuhnya sepenuhnya kecoklatan, dan dikepalanya ada rambut yang dipotong pendek, itu semua karena menghabiskan banyak waktu dibawah sinar matahari. Penampilannya cocok dengan martabat orang seusianya. Sebaliknya, tubuhnya tidak telihat setua itu, ototnya kuat, walaupun tidak terlalu besar, tapi kencang dan terlihat. Meskipun dia kasar, dia memiliki kesan yang enak.
“Baik, jangan terlalu tegang.”
Itu adalah kalimat pertama yang dikatakannya kepada anaknya, yang duduk tepat didepannya dengan sikap yang tegang dari awal.
“Maka, aku tidak akan menahan diri.”
Dia berganti dari baju Tahun Baru –dengan seragamnya—sehingga Masaki mengikuti perkataan ayahnya dan merilekskan posturnya. Gouki tidak menyukai hal yang formal, tapi dia tetap latihan untuk perbedaan derajat. Siapapun mungkin itu, sebagai anggota Sepuluh Master Clan, atau Kepala Keluarga Ichijou, semua manusia harus berlatih untuk bersikap sopan. Sekarang, segera setelah dia meminta anaknya untuk ‘tidak tegang’, dia bersikap seperti ayah Masaki, daripada seorang Kepala Keluarga Ichijou.
“Masaki. Akan susah untuk menjawab sejujurnya tentang pertanyaan ini kepada ayahmu di usiamu, tapi tolong berusahalah yang terbaik.”
“Apa yang terjadi? Apa ini sesuatu yang serius?”
Ini tidaklah biasa bagi Gouki untuk memberikan pembukaan. Dia biasanya langsung, orang yang blak-blakan. Terutama terhadap anaknya sendiri. Masaki benar-benar bingung.
Namun, Masaki juga memutuskan untuk mengikutinya, karena dia sudah disana.
“Kau benar-benar harus menjawab dengan jujur. Apa kau kenal gadis yang bernama Shiba Miyuki?”
“Me-mengapa kau bertanya seperti itu!?”
Masaki berbicara dengan suara panik, yang menunjukkan bahwa dia memiliki jawaban positif untuk pertanyaan itu.
“Apa iya, Masaki?”
Namun, Gouki menginginkan jawaban jelas, sehingga dia bertanya sekali lagi kepada Masaki.
“…Aku mengenalnya.”
Dia masih tidak tahu apa yang dipikirkan ayahnya. Setelah bertanya dengan gigih, Masaki memilih untuk menjawab dengan taat.
“Kapan dan bagaimana kau bertemu dengannya?”
Masaki hampir berteriak ‘Mengapa aku harus menjawab pertanyaan seperti ini kepada ayahku?’. Walaupun itu sudah hampir dikatakan, Masaki menariknya kembali, menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan sia-sia. Ayahnya mungking memiliki sifat yang tegas, tapi dia tidak akan mengatakanhal seperti itu tanpa alasan.
“Di Kompetisi Sembilan Sekolah, dua tahun yang lalu. Aku melihatnya pada Upacara Pembukaan. Aku mulai mengenalnya pada Pesta Perayaan saat aku dan dia menjadi pasangan dansa.”
“Jadi memandangnya pada pandangan pertama. Karena dia tidak menolak ajakan dansamu, setidaknya kau tidak dibencinya.”
Dia tidak memberikan informasi yang cukup hanya dari itu, dan tebakannya membuat wajah Masaki menjadi lebih panas. Namun, ini masih awal.
“Lalu, apa kau menyukai Miyuki-jou?”
Dalam seketika, tatapan intens muncul dari Gouki, dan Masaki terlihat seperti berhenti jantungnya.
“Ap-apa yang kau kata---!”
“Aku bertanya kepadamu, apa kau jatuh cinta padanya?”
“Mengapa aku harus menanyaiku pertanyaan seperti itu!?”
Lidahnya terlipat karena kegelisahannya, sehingga perkataan Masaki tidak terdengar dengan baik dan seperti sebuah teriakan. Kali ini, dia tidak dapat menekan perasaannya.
“Kira-kira 30 menit yang lalu, aku mendapat pesan dari Yotsuba via Asosiasi Sihir.”
Gouki menjawab pertanyaan anaknya dengan nada suram. Dia ridak akan pernah, mengejek anaknya tentang cinta, dan juga menertawakannya.
“Dari Yotsub?”
Dia segera memberitahu Masaki tentang itu. Kata ‘Yotsuba’ yang keluar dari mulut Gouki membuat Masaki kehilangan ketenangannya.
“Apa urusan yang dimiliki Yotsuba dengan Ichijou?”
“Ini bukan hanya antara Kepala Keluarag. Keluarga Yotsuba mengumumkan kepada seluruh Sepuluh Master Clan, 18 Rumah Asisten, juga Seratus Keluarga. Ini seperti salam bagi semua rumah dari Masyarakat Sihir Jepang.”
“Salam? Hebat sekali, untuk Yotsuba yang tak bersahabat untuk melakukan hal seperti itu… Tapi sebenarnya apa yang terjadi sampai-sampai mereka mengirimkan salam seperti itu?”
Masaki dan Gouki menatap mata masing-masing untuk sesaat. Masaki memastikan tidak ada kebohongan sama sekali dalam informasi yang dikatakan ayahnya, dan dia memastikan bahwa Gouki telah siap untuk memberitahukan kebenaran kepada Masaki.
“Keluarga Yotsuba telah menunjuk Kepala Keluarga selanjutnya. Dia adalah murid kelas dua SMA 1, Shiba Miyuki.”
“Shiba-san, dari Yotsuba, Kepala selanjutnya…?”
Meskipun nadanya tetap sopan, Masaki benar-benar terguncang. Fakta bahwa Miyuki merupakan anggota dari Keluarga Yotsuba, diatas fakta itu adalah bahwa dia ditunjuk sebagai Kepala Keluarga selanjutnya. Sebuah fakta yang tidak pernah dipikirkannya.
Gouki tetap mempertahankan tatapannya pada Masaki selagi melanjutkan untuk menjelaskan cerita kepada Masaki yang sedang kebingungan.
Segera setelahnya, sebuah bom besar dijatuhkan kepada Masaki.
“Masaki, Yotsuba telah menunjuk Miyuki sebagai Kepala Keluarga selanjutnya. Sebagai tambahan, diumumkan juga bahwa Shiba Miyuki bertunangan dengan sepupunya, Shiba Tatsuya.”
“Shiba-san bertunangan…?”
Masaki benar-benar terkejut. Namun, dia hanya membutuhkan waktu singkat untuk menyadari detail dari fakta ini.
“Sepupu, katamu? Shiba-san dan Shiba Tatsuya seharusnya adalah saudara kandung!”
Gouki mengangguk kepada perkataan anaknya.
“Aku juga sudah mengkonfirmasi fakta itu. Pastinya, mereka seharusnya saudara sampai sekarang. Namun, kelihatannya mereka adalah sepupu.”
“Kelihatannya?”
Meskipun dia benar-benar sedih, perkataan ayahnya masihlah suatu masalah. Dia menyadari bagian yang aneh.
“Shiba Tatsuya adalah anak dari Yotsuba Maya yang lahir dari inseminasi buatan dari telurnya. Tolong baca baik-baik, data keluarganya dirubah pada akhir tahun lalu.”
Gouki juga tidak senang dengan hal ini.
“Pastinya, ini masuk akal. Setidaknya, tidak ada bukti bahwa Yotsuba-dono tidak mengatakan kebohongan. Namun, tidak ada bukti bahwa Yotsuba-dono mengatakan yang sebenarnya juga.”
“Ayah, apa kau pikir… bahwa Yotsuba berbohong?”
Suara Masaki terdengar seperti dia tersedu-sedu.
“Itu bukanlah masalah utamanya.”
Namun, Gouki menggelengkan kepalanya kepada anaknya.
“Tidak peduli mereka saudara atau sepupu, ini tidaklah baik untuk menikah dengan kerabat dekat. Gen dari penyihit di negara ini dipertaruhkan. Pernikahan diantara kerabat dekat mungkin membahayakan gen mereka, sehingga ini harus dihindari. Ini merupakan kewajiban dari Sepuluh Master Clan terhadap negara.”
Masaki merubah posisi kakinya dan merubah postur secara tak sadar.
“Ini adalah keputusan sepihak keluarga Yotsuba. Walau begitu, mereka tidak dapat mengabaikan kemungkinan yang dapat terjadi. Itulah mengapa aku bertanya kepadamu. Masaki, apa kau menyukai Miyuki-jou? Apa kau jatuh cinta kepadanya?
Gouki menatap Masaki dengan dalam. Dia memiliki mata yang kuat, yang mungkin dpat bertahan tidak berkedip bahkan dalam samudra yang menggelora. Namun, Masaki tidak memiliki alasan untuk takut akan itu.
“Ya. Aku jatuh cinta pada Shiba-san. Itu merupakan cinta pada pandangan pertama.”
Masaki tidak memiliki rasa bersalah dengan perasaan ini.
“Aku mengerti.”
Gouki mengangguk dengan puas setelah mendengar jawaban anaknya.
“Maka, sebagai orang tua, aku harus membantu perasaan anakku. Oh, jangan khawatir. Keluarga Ichijou masih dapat diwarisi Akane. Kau bebas untuk pergi sebagai menantu tanpa menahan diri.”
“Ayah?”
Masaki percaya diri bahwa cintanya untuk Miyuki sungguh-sungguh. Dia diyakinkan bahwa perasaannya benar.
“Pertama-tama, kita harus memaksa pertunangan ini dibatalkan. Untuk itu, apa kita harus memintanya dari pihak kita sekarang?”
“Tunggu sebentar, Ayah!”
Namun, untuk ayahnya untuk menyampaikan perasaannya tanpa dikatakannya sendiri terasa salah untuknya.
“Tidak ada waktu untuk menunggu. Pihak lain sudah menyampaikan kepada dunia bahwa mereka bertunangan.”
Namun, setelah melihat tatapan ‘jangan menjadi pecundang’ di mata ayahnya, Masaki tidak dapat berkata apa-apa kepada argumen tak beralasan ayahnya.
◊ ◊ ◊
3 Januari. Hari sebelumnya, Keluarga Yotsuba mengirimkan pengumuman pertunangan kepada Keluarga Sihir di Jepang, dan Keluarga Ichijou membuat penolakan via Asosiasi Sihir.
Tapi, yang merasa paling tertarik bukanlah Keluarga Yotsuba, tapi Kepala Keluarga Saegusa, Saegusa Kouichi.
Ichijou Gouki mengirimkan penolakkan kepada Asosiasi Sihir yang ditampilkan dalam kertas elektronik, dan Kouichi membacanya dengan senyuman kecil.
(Kau memang berani seperti biasa…)
Kouichi dan Gouki telah menjadi teman lama sejak mereka muda. Walaupun hubungan mereka tidak terlalu dekat, mereka tidak membenci satu sama lain, juga. Karena mereka memiliki kepribadian yang berbeda, merupakan hal yang biasa untuk mereka menjaga jarak. Mereka lebih cocok dipanggil kenalan.
Lagipula, perbedaan umur mereka merupakan alasan mengapa hubungan mereka tidak terlalu dekat. Kouichi enam tahun lebih tua daripada Gouki. Saat mereka pertama bertemu, Kouichi sudah mahasiswa sementara Gouki masih murid SMP. Mungkin, itulah alasan mengapa Kouichi tidak dapat menghilangkan kesan bahwa Gouki adalah adik yang memakan waktu, dan tidak ada kebencian diantara mereka. Bahkan dengan penolakan, Kouichi merasa seperti mengatakan ‘kau melakukan hal ceroboh lagi’.
(Satu langkah salah dan Keluarga Ichijou akan dihujani kritikan.)
Sepuluh Master Clan ditingkatkan setara diantara semua anggota, dan tidak dalamn posisi apapun untuk menganggu situasi internal keluarga lain. Seperti perusakan gen berharga karena pernikahan antara kerabat dekat, sehingga tanpa memperhatikan pembenaran, tidak diperbolehkan untuk menolak pertunangan dari keluarga lain.
Namun, jika situasi mempengaruhi dirinya, maka ini cerita yang berbeda.
Kali ini, yang menolak pertunangan dari Kepala Keluarga selanjutnya Yotsuba bukan hanya Kepala Keluarga Ichijou. Bersama dengan oposisi dari pertunangan antara sepupu yang memiliki ibu monozigotik kembar, dia juga menawarkan pertunangan dari putra tertua Keluarga Ichijou, Ichijou Masaki, dengan Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya Shiba Miyuki.
Menawarkan pertunangan kepada pihak yang telah menentukan tunangan umumnya akan dipandang sebagai cinta gelap. Namun, dalam masalah ini, alasan utama adalah untuk menghindari kerusakan gen dari penyihir.
Fakta bahwa Keluarga Ichijou mengganggu Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya karena Gouki mendukung cinta anaknya tidak diketahui Kouichi. Ini mungkin bagi Kouichi untuk berjudi untuk cinta anaknya, tapi Gouki yang dikenalnya dari masa lalu dapat melakukan seperti itu.
(Namun, ini bukan masalah waktu.)
Fakta bahwa Shiba Miyuki ditunjuk sebagai Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya, dan bahwa Shiba Tatsuya akan menjadi tunangannya telah ditebak oleh Kouichi.
Meskipun dia adalah seorang pendatang baru, Shiba miyuki telah menguasai sihir tingkat akhir seperti ‘Inferno’ dan ‘Niflheim’, dan dia juga berlatih sihir mematikan yang tak diketahui selama Keributan Yokohama. Jarak dan efek dari sihir itu tidak diketahui karena itu sebuah sihir interpersonal, tapi kekuatannya dapat dibandingkan dengan ‘Meteor Shower’ yang telah diprediksi oleh Peneliti Keluarga Saegusa.
Lalu, Shiba Tatsuya, yang memiliki sihir tarung terkuat dan Sihir Decomposition yang tak teridentifikasi juga sebagai keajaiban dari sihir. Kouichi juga menerima laporan bahwa Tatsuya merupakan Penyihir Kelas-Strategis yang menyebabkan insiden ‘Scroched Halloween’. Terlebih lagi, dia juga berhubungan dekat dengan Battalion 101 JSDF, yang dikatakan sebagai Battalion Sihir Independen Terbang pertama didunia.
Kouichi juga tahu sebelumnya bahwa mereka berdua berhubungan dengan Yotsuba. Waaupun dia tidak tahu bahwa Shiba Tatsuya merupakan anak dari Maya, dia hanya tahu bahwa tidak ada bukti konkret bahwa Shiba Miyuki adalah anak dari Miya. Saat dua individu menjadi pusat dari Keluarga Yotsuba, 27 Rumah lainnya yang merupakan Sepuluh Master Clan – 18 Rumah Asisten mungkin akan tidak dapat menekan Yotsuba, bahkan sebagai kelompok. Ini tidak diketahui oleh Kouichi, tapi Kudou Retsu juga memiliki ketakutan yang sama.
Mengenai penunjukan Shiba Miyuki sebagai Kepala selanjutnya dari Keluarga Yotsuba dan Shiba Tatsuya sebagai tunangannya, Kouichi merespon secara tidak tenang tentang berita ini. Dia berpikir bahwa Tatsuya dan Miyuki adalah saudara (walaupun mereka memang saudara), dan jika salah satu dari mereka meninggalkan Yotsuba, mungkin itu adalah Tatsuya. Walaupun ini tidak cukup untuk melemahkan Keluarga Yotsuba, Kouichi berpikir bahwa ini akan menjaga keseimbangan kekuatan dalam negeri dari persuasi dari waktu ke waktu. –Tentu saja, ini juga berarti bahwa dia akan memasang perangkap untuk mendapat kekuatan persuasi.
Itu mengapa saat Maya mengumumkan Shiba Tatsuya bukanlah kakak dari Shiba Miyuki, dan bahwa mereka berdua bertunangan, Kouichi menarik kembali semua miskalkulasinya. Ini tidak masalah apa mereka saudara kandung atau bukan karena dia tidak dapat memeras pemeriksaan yang tepat dari mereka, karena berita yang dipublikasikan adalah kebenaran. Jika mereka memang menikah, Shiba Tatsuya akan menjadi pilar kokoh bagi Yotsuba, bersama dengan Shiba Miyuki. Kouichi takut bahwa suatu saat kebenaran akan disadari.
Saat itu terjadi, tidak akan ada cara untuk menghentikan mereka. Fakta bahwa mereka telah mengeluarkan pengumuman melalui Asosiasi Sihir mengenai pertunangan formal berarti bahwa mereka tidak dapat dihentikan. Kouichi mengigit dengan sebal, tapi—
(Masih ada cara itu, huh.)
Walaupun reaksi Gouki itu kasar, itu bukanlah ceroboh. Dia tahu bahwa Gouki telah memikirkannya setidaknya sejauh itu. Tapi, menurut kebiasaan Gouki, Kouichi menyimpulkan bahwa ada kemungkinan lebih besar bahwa Gouki tidak berdasarkan intuisinya daripada memikirkannya.
Namun, tidak ada keraguan bahwa ini adalah langkah yang sah.
Kouichi segera memanggil anaknya ke ruang keluarga.
Kouichi masih mengenakan jas sementara putrinya semua sudah mengenakan kimono lengan panjang yang glamor. Walaupun mereka tidak mengenakan furisode dengan rela, mereka tetap mengenakannya. Ini bukan karena permintaan orang tua mereka. Hal seperti itu tidak ada, tapi mereka terutama melakukannya untuk menghibur para pengunjung. Sementara putra tertua dari keluarga Saegusa memiliki peran menghibur para tamu, tiga anak perempuan memiliki peran membimbing para tamu. Di samping catatan, ibu Mayumi adalah terasingkan dengan dalih perawatan medis.
“Otou-sama, ada masalah apa?”
Mayumi tiba-tiba bertanya kepada Kouichi yang duduk didepannya. Walaupun dia mengenakan furisode setiap tahun, dia tidak begitu ramah walaupun dia mengenakan kimono.
“Aku belum memberitahu kalian tentang ini, tapi kemarin akan menerima pengumuman dari Asosiasi Sihir, dari Keluarga Yotsuba kepada Sepuluh Master Clan, 18 Rumah Asisten, dan Seratus Keluarga.”
“Tidak hanyta 28 Rumah, tapi Seratus Keluarga juga? Apa itu sepenting itu?”
Dengan perkataan Kouichi, Izumi tidak menunjukkan adanya respon tegang seperti saudaranya, dan muncul sesuai perintah ayahnya.
Melihat Izumi yang sedikit tertarik dengan topik meskipun dia menolak untuk mendengar cerita ayahnya, Kouichi mengangguk dengan kepuasan. Anak kembarnya cantik, bahkan Izumi saat dilihat dari sudut pandang orang dewasa, dan tampaknya mempermanis Kouichi juga.
“Ini penting. Bagi Keluarga Yotsuba, dan kalian juga.”
“Kami juga?”
Mayumi bertanya dengan suara yang lebih keras. Kouichi tidak memperhatikannya.
“Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya adalah seorang murid kelas dua SMA 1, Shiba Miyuki-jou.”
“Ehh!?”
ORang yang menaikkan suaranya adalah Mayumi. Izumi, di tangan lain, melebarkan matanya selagi memegang kedua tangannya dengan erat. Kasumi tetap relatif tenang, walaupun dia sedikit susah untuk mempercayai berita ini mendadak.
Mayumi, yang memiliki hubungan paling dekat dengan Shiba bersaudara dalam keluarganya, sebenarnya pernah menduga bahwa Tatsuya berasal dari Keluarga yang merupakah ‘Extra dengan Angka Empat’ setidaknya. Namun, mereka bertiga tidak pernah berpikir sedikit pun bahwa Miyuki adalah anggota dari Keluarga Yotsuba.
“Juga, diumumkan bahwa Shiba Miyuki-jou bertunangan dengan siswa dari SMA 1, Shiba Tatsuya-kun.”
“Huh!?”
“Tidak mungkin!”
“Walaupun jika mereka berasal dari Keluarga Yotsuba, saudara tidak menikah satu sama lain, bukan?”
Izumi terdiam, sementara Mayumi mengeluarkan suara seperti dia berteriak, sebelum Kasumi memintanya untuk tenang.
“Mereka sebanarnya adalah sepupu.”
“Sepupu?”
Kasumi tidak sesedih saudaranya karena kepribadian tenangnya, tapi dia memiliki sedikit kesukaan terhadap Tatsuya dan Miyuki. Kouichi, yang mengerti temperamen anaknya, dapat mengerti ini. Kouichi juga tahu bahwa Izumi tertarik dengan kecantikan Miyuki.
Itulah mengapa ketertarikan pada kesedihan luar biasa dari Mayumi.
“Ibu Shiba Miyuki-jou adalah Yotsuba Miya-san. Shiba Tatsuya-kun adalah anak dari Kepala Keluarga sekarang, Yotsuba Maya-san yang lahir dari sel telur bekunya.”
“Tatsuya-kun….adalah anak dari Kepala Keluarga Yotsuba?”
Kasumi memutuskan untuk memfokuskan pandangannya daripada melihat saudaranya terkejut. Saudara kembar telah memutuskan untuk meninggalkan mereka sendirian untuk sementara waktu karena mereka tidak memiliki apa-apa untuk dibicarakan.
“Sebaliknya,”
Namun, nada tajam Kouichi berlanjut, dan Kasumi sadar dengan nada ayahnya.
“Kepala Keluarga Ichijou, Ichijou Gouki-dono, telah menentang pertunangan mereka berdua melalui Asosiasi Sihir.”
“Keluarga Ichijou melakukan itu?”
Mayumi membuat wajah bingung setelah mendengar perkataan ayahnya.
“Itu benar. Dia tidak hanya menentang pertunangan itu, tapi dia juga menawarkan pertunangan antara anak tertuanya, Masaki-kun, dan Miyuki-jou kepada Maya-dono.”
“Apa begitu?”
Mayumi terlihat sudah dapat mengatasi kesedihannya. Dia mencoba untuk membuat spekulasi hal-hal dibalik layar dari pertunangan putra tertua Keluarga Ichijou dan Kepala Keluarga selanjutnya dari Yotsuba.
“Mayumi, apa kau memiliki ide?”
Tidak ada tanda bahwa Mayumi terkejut pada berita tak terduga dari Tatsuya dan Miyuki lagi, karena dia ingin tahu apa yang dipikirkannya karena dia dapat mengembalikan ketenangannya dalam waktu yang singkat.
“Tidak, ini tidak penting. Aku hanya baru ingat bahwa Ichijou Masaki-kun memiliki ketertarikan yang kuat kepada Miyuki-san.”
“Aku mengerti. Mayumi, aku ingin tahu, kapan kau menyadati hal itu?”
“Kompetisi Sembilan Sekolah dua tahun lalu, selama pesta perayaan. Aku sangat yakin bukan hanya aku yang menyadarinya.”
Namun, tak terduga, apa yang dikatakannya membantu Kouichi. Tampaknya, motif Keluarga Ichijou adalah untuk membantu percintaan anaknya.
“Aku mengerti. Karena itu, daripada bertindak secara politik, dia memilik untuk memikirkan perasaan anaknya.”
Kouichi tidak dapat memikirkan hal yang sama seperti Gouki. Dia tidak akan pernah mengambil tindakan yang akan membawa ketidakuntungan bagi Keluarga Saegusa demi cinta anaknya. Namun, dia mengerti prinsip dari apa yang dilakukan Gouki, lebih daripada anak-anaknya.
“Ngomong-ngomong, bagaimana kau melihat Shiba Tatsuya-kun? Mayumi, apa yang kau pikirkan tentangnya?”
Ditanyai oleh Kouichi, mata Mayumi mulai menunjukkan kegelisahan.
“Bahkan jika kau menanyaiku… Aku pikir dia adalah adik kelas yang hebat.”
Kouichi tidak melewatkan fakta bahwa anaknya sedikit tersipu saat Mayumi mencoba untuk menjawabnya dengan sopan.
“Bagaimana dengamu, Kasumi?”
“Aku jarang memiliki kontak dengan Shiba-senpai sehingga pengetahuanku tentangnya hanya dari yang terlihat. Aku hanya tahu bahwa dia adalah seseorang yang hebat dalam Magic Engineering.”
Kasumi mengatakannya dengan sikap yang samar, sebelum dia mengalihkan pandangannya kepada Izumi.
“Aku rasa Izumi lebih tahu tentangnya daripada aku, karena dia bekerja dengannya di Dewan Siswa.”
“Aku mengerti.”
Kouichi mengalihkan pandangannya kepada Izumi.
“Izumi, bagaimana pendapatmu tentang Shiba Tatsuya-kun?”
Izumi merubah tatapan kosongnya seketika saat namanya disebut. Dia mengerti apa tentang pertanyaannya, sehingga dia tidak berpura-pura untuk menjawab dengan serius, tapi secara natural dan tegas menjawabnya.
“…Aku rasa Shiba-senpai…adalah seseorang yang tidak dapat diukur dengan standard normal.”
“Benarkah.”
Orang yang mengatakan itu bukan hanya Kouichi. Kasumi menunjukkan tatapan terkejut kepada Izumi, selagi Mayumi memiringkah tubuhnya menghadap Izumi.
Tanpa berkedip dari perhatian yang ia bawa pada dirinya sendiri, Izumi melanjutkan perkataannya dan kembali menatap langsung wajah Kouichi.
“Aku yakin kau ingat bahwa SMA 1 membuat eksperimen Stellar Furnace pada April lalu.”
“Ah, jika aku ingat dengan benar, Shiba Tatsuya-kun lah yang memiliki inisiatif itu.”
Itu adalah saat dimana Kouichi berencana untuk merusak reputasi Yotsuba dimata publik. Dia tidak akan melupakannya dengan mudah.
“Pada Kompetisi Sembilan Sekolah, Shiba-senpai berkontribusi besar sebagai anggota dari Staff Tehnik. Bahkan saat Kompetisi Sembilan Sekolah tahun sebelumnya, Shiba-senpai juga memperkenalkan Sihir Terbang yang baru saja dipublikasikan sebelum Kompetisi Sembilan Sekolah mulai untuk lomba Mirage Bat.”
Kouichi juga tahu tentang ini, tapi dia mengarahkan pandangannya kepada Mayumi untuk konfirmasi.
“Itu benar. Dia mengimplementasikan Sihir Terbang pada beberapa CAD. Dia juga mengembangkan sihir baru yang telah dicatat oleh indeks sihir.”
“Tahu ini, dia terpilih untuk meningkatkan sihir tingkat tinggi seperti Invisible Bullet dan Phonon Maser.”
Mayumi menambah lebih jauh pada testimoni Kouichi.
“Itu adalah hal lain.”
Apa yang dikatakan anaknya semua diketahuinya, tapi secara natural dia terlihat terkejut, seperti jika dia mendengarnya untuk pertama kali.”
“Namun, hal tak terduga yang aku temukan dari Shiba-senpai, adalah diluar dia tidak terlihat memandang apa yang dilakukannya sebagai pencapaian.”
Izumi tidak berakhir disitu.
“Shiba-senpai… dan kita, melihat dunia yang berbeda… Selagi dia hidup, dia secara fundamental tinggal di dunia lain… Terkadang, aku merasakan hal seperti itu.”
“Apa itu karena dia memiliki penglihatan spesial seperti Mayumi?”
“…Aku tidak tahu. Maaf, Otou-sama, ini hanya sebuah perasaan samar.”
Izumi terlihat sedih tidak dapat menjelaskan perasaannya secara jelas.
Kouichi menatap Mayumi.
Mayumi juga menggelengkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia juga tidak tahu.
Walaupun kesan Izumi tentang Tatsuya memancing ketertarikan Kouichi, dia melewatkan fakta dalam kesimpulannya. Kouichi memutuskan untuk sementara menghentikan keingintahuannya.
“Lalu, apa pendapatmu tentangnya sebagai pria?”
Izumi mengangkat wajahnya terhadap pertanyaan yang tak diduganya, selagi membuka matanya lebar-lebar karena terkejut.
“Dia bukanlah seseorang yang dapat kupercaya!...Ini disesalkan, benar-benar disesalkan.”
“Izumi, apa maksudmu?”
Tiba-tiba, ketenangan Izumi hancur, Kouichi terlihat lebih pada gelisah daripada khawatir tentang pandangan ini.
“Dari sudut pandangku, Shiba-senpai sangat manipulatif… Bahkan jika dia lebih cocok dengan Miyuki-senpai, tapi…”
“Izumi, apa kau tahu apa yang kau coba katakan? Bahkan untukku, ini sedikit mengejutkan kau tahu?”
Sepertinya Kasumi lupa bahwa ayahnya menatapnya, dia tepaksa memandang Izumi dengan wajah terkejut.
Dengan wajah tidak nyaman, Kouichi membasahi tenggorokannya.
Kasumi dan Izumi gemetar seperti jika tersetrum listrik, dan selaras menundukkan kepala mereka dengan malu.
“Mayumi, bagaimana dengamu? Apa pendapatmu tentang Shiba Tatsuya-kun sebagai seorang pria?”
Kouichi tidak menegur Kasumi dan Izumi—yang sekarang, ragu-ragu untuk melanjutkan komentar mereka—lalu melanjutkan dengan Mayumi.
“Bahkan jika kau bertanya kepadaku…”
Walaupun ini sudah diduga bahwa dia kan ditanyai ini, mata Mayumi tidak tenang karena panik. Namun, meskipun dia gugup, tidak ada tanda bahwa dia membencinya.
Tidak ada sedikitpun ekspresi tidak suka juga.
“Tentang itu, dia sanagt dewasa….”
Jika semuanya jatuh tempat rapi seperti yang direncanakan Kouichi, ini mungkin berjalan dengan baik. Selaras dengan Gouki, ia mungkin bisa menghancurkan rencana Maya.
“Mayumi, jika kau memiliki perasaan ini, kau seharusnya mengencaninya.”
Kouichi memberitahunya dengan hormat pada rencananya.
“Aku tidak setuju!”
Kasumi mengeluarkan penolakannya.
“Kasumi, kendalikan dirimu.”
Tidak hanya dia mengganggunya dengan sikap yang terlalu cepat, ini juga sikap yang tidak cocok untuk seorang murid SMA. Kali ini, Kouichi menegurnya seketika.
“….Maafkan aku.”
Kasumi juga sadar bahwa sikapnya tidak sopan. Walaupun dia tidak senang, dia tidak bisa melawan ayahnya.
“Otou-sama, jika Onee-sama memiliki perasaan seperti itu untuk Shiba-senpai, aku akan menyarankan dia untuk memiliki hubungan yang tepat, tapi aku juga menolak hal itu.”
“Izumi. Apa kau memiliki alasan?”
Kouichi, berpikir serius dalam menghadapi Kasumi, tidak bermaksud untuk segera menegur Izumi tapi sebaliknya memintanya untuk melanjutkannya. Walaupun sikap sopan Izumi hanya mengatakan setengah alasan, alasan utamanya adalah Kouichi lebih menyayangi Izumi.
“Untuk seorang wanita secara aktif mendekati seorang pria yang sudah bertunangan dimata publik, jika berita ini tersebar, ini akan benar-benar tak dapat diterima. Keluarga Ichijou hanya dapat melakukan apa yang dilakukannya karena Ichijou-san adalah pria. Shiba-senpai adalah laki-laki sehingga dia hanya bisa tertawa jika cintanya akan direnggut, tapi untuk Miyuki-senpai, itu akan sangat menyakitinya.”
“….Apa begitu?”
Saat ini tentang sensibilitas wanita, bahkan Kouichi tidak bisa menyangkalnya. Faktanya, hanya bertanya hal seperti itu sudah mendorongnya sampai batas.
“Ya!”
Orang yang mengucapkan itu adalah Miyuki.
“Untuk meminta orang yang baru saja mengumumkan pertunangannya, jika perkataan keluar, itu akan tak dapat diterima. Belum lagi aku lebih tua daripadanya. Aku tidak ingin menyebarkan rumor bahwa aku senpai yang menggoda kouhai nya atau aku tidak bermoral.”
“Ap begitu.”
Kouichi hanya dapat meninggalkan hal dalam posisi tidak menguntungkan. Untuk selanjutnya, Kouichi tidak pernah mengungkit masalah tentang pengumuman pertunangan Keluarga Yotsuba lagi. Dari titik ini, dia perlu fokus pada masalah Miyuki dan Tatsuya karena mereka sekarang dikenal sebagai Keluarga Yotsuba. Kouichi membubarkan anak-anaknya.
◊ ◊ ◊
Setelah 8 P.M., pengunjung kediaman Saegus telah pergi semua. Tidak ada keterlibatan lebih sebelum setiap perjamuan makan malam sebelum besok. Kouichi dan putrinya, berganti dari kimono mereka ke pakaian normal, dan ia menyelesaikan makan malam sebelum mengunci dirinya di ruang kerjanya.
Ini tidak berbeda dari rutinitas normalnya. Walaupun makan malam bersama putrinya adalah pemandangan yang jarang, kembali ke ruang kerjanya adalah hal yang biasa dilakukannya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai Kepala dari Sepuluh Master Clan dan sebagai pembisnis, juga membaca laporan operasi rahasia, panggilan yang diharapkan Kouichi akhirnya sampai.
“Selamat Tahun Baru, Saegusa-dono.”
“Selamat Tahun Batu, Ichijou-dono. Maaf memintamu menghubungiku.”
Ichijou Gouki sebenarnya adalah orang yang ditunggu-tunggu oleh Kouichi.
“Tidak, akulah yang membuatmu menunggu, maaf.”
“Aku tidak perlu menunggu lama.”
Ini sudah dua jam sejak Kouichi mengirimkan permintaannya kepada Gouki untuk menghubunginya saat Gouki sudah bebas. Karena itu, untuk mengatakan bahwa dia tidak menunggu lama terlalu bijak.
“Lalu, apa yang ingin kau diskusikan, apa ini tentang Keluarga Yotsuba?”
Walaupun, dalam masalah usia, Kouichi lebih tua dari Gouki tujuh tahun, orang yang berbicara dengan cara yang familiar adalah Gouki. Namun, ada aturan yang tak tertulis saat Sepuluh Master Clan berkedudukan seimbang dan ini adalah maksud Kouichi bahwa bicara formal tal dibutuhkan.
Kouichi mungkin hanyalah satu-satunya dari Sepuluh Master Clan yang menaati hal itu.
“Ya, tapi lebih jelasnya ini tentang permintaan Ichijou-dono kepada Keluarga Yotsuba, terutama tentang putramu.”
Kouichi mengatakannya sambil tersenyum, Gouki mulai cemberut.
“Tolong, jangan berlaku seperti jika kau mengenalku?”
Karena respon Gouki sesuai kalkulasinya, Kouichi menjawab pelan-pelan.
“Aku bermaksud untuk mendukung cinta putramu.”
Mungkin komplain tentang kelakuan tak beralasan Gouki telah mulai terlihat. Untuk melanjutkan pembicaraan, Kouichi dengan jelas mengatakan maksud nya sebelum Gouki merasa terusik.
“Apa begitu. Terima kasih.”
Gouki berterima kasih kepada Kouichi selagi mencoba untuk menebak niat aslinya, menyebabkan Gouki untuk menunjukkan ekspresi aneh.
“Aku, juga, sedih dengan pertuangan yang diumumkan oleh Yotsuba-dono.”
Ekspresi Gouki berubah dari terkejut menjadi setuju. Dibandingkan dengan menyesal tentang anaknya, menolak tentang pertunangan Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya adalah alasan yang lebih enak.
“Maka, aku akan menganggap Saegusa-dono merasa bahwa pernikahan antara dua kerabat dekat yang akan dilakukan oleh Keluarga Yotsuba terlalu berbahaya?”
“Ya, tepat sekali. Aku juga sering mendengar Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya, Shiba Miyuki-jou memiliki kualitas yang luar biasa dari anakku.”
Ini adalah kebohongan. Kouichi dan anaknya bahkan tidak ‘sering’ melakukan pembicaraan dengan anaknya. Intel pada Miyuki dan Tatsuya lah yang memberikan semua informasi tentang kehidupan pribadi mereka.
Jika dia jujur tentang itu, namun, pertanyaan bagaimana Kouichi mengetahui tentang Miyuki dan Tatsuya meskipun Yotsuba telah menutupinya akan muncul. Ya atau tidak Kouichi telah secara rahasia melakukan investigasi akan juga muncul menjadi kecurigaan, jadi lebih cocok untuk mengatakan bahwa dia telah mendengarnya dari anaknya.
“Lagipula mustahil untuk mengabaikan kemungkinan dari kemampuannya tidak diturunkan.”
Perkataan Kouichi dimaksudkan untuk menggemakan niat Gouki. Tidak terduga namun, Gouki menggigit bibirnya dengan tidak senang, yang berada diluar kalkulasi Kouichi.
“—Tidak hanya Miyuki-jou, Shiba Tatsuya-kun, juga, adalah Penyihir yang telah mengalahkan anakku. Walaupun aku mungkin terdengar seperti idiot berkata seperti ini, tapi aku kemenangannya atas Masaki cukup berharga.”

“Ya. Seperti yang kau katakan.”
Kouichi segera membenarkan pendiriannya. Walaupun Gouki mungkin berpikir dirinya bodoh baru saja, menang atas Masaki adalah prestasi besar. Sebenarnya, saat tim SMA 3 dipimpin oleh Masaki kalah dengan tim SMA 1 yang dipimpin oleh Tatsuya pada Kompetisi Sembilan Sekolah 2095, kegemparan sangat besar hingga Asosiasi Sihir hampir melkukan rapat online via saluran langsung untuk mendiskusikan respon mereka.
“Kemampuan Shiba Tatsuya-kun harus dijaga dengan baik.”
Kouichi bukan hanya bermain mulut saja dengan persetujuan segeranya dengan perkataan Gouki.
“Lalu, Saegusa-dono, apa yang ingin kau lakukan? Apa untuk meminta kepada Yotsuba-dono untuk membatalkan rencana pernikahan ini, atau mendukung anakku?”
Walaupun diluar Kouichi tampak muncul untuk mendukungnya , Gouki menunjukkan wajah yang tak senang, tentu saja mencurigai Kouichi akan memanfaatkan anaknya.
Itu jauh dari kalkulasi Kouichi, atau mungkin, itu bahkan dalam kalkulasinya.
“Sebenarnya, aku ingin memiliki Shiba Tatsuya-kun untuk menjadi menantuku.”
Disini, Kouichi mengungkapkan bahwa dia hanya berpura-pura rendah hati selagi menundukkan kepalanya.
Gouki tidak dapat berbuat apa-apa tapi bergoyang untuk menunjukkan kesimpulan yang sama dengan Kouichi.
“…Bukankah Mayumi-jou sekarang sedang berkencan dengan putra termuda Keluarga Itsuwa?”
Gouki menyelidiki Kouichi dengan ekspresi dan nada berbicara dari ketidakmampuannya untuk menyembunyikan kekagetannya.
“Ya, mengeksampingkan gagalnya hubungan antara Mayumi dan Hirofumi, mereka berdua sepertinya tidak bermaksud untuk melanjutkan hubungan mereka, ke tahap yang lebih lanjut.”
“Jika ini Shiba Tatsuya-kun, apa kau mengatakan bahwa Mayumi-jou berpikir seperti itu?”
“Untuk Mayumi, Shiba Tatsuya-kun juga Kouhai, tapi baginya untuk merasa seperti itu bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Mayumi sudah dua puluh sekarang, dan sebagai ayahnya, dia mendekati usia dimana aku ingin dia segera membuat rencana pernikahan.”
Intuisi Gouki mengatakan kepadanya bahwa Kouichi ingin memanfaatkan Keluarga Ichijou, tetapi tingkat pemahamannya gagal membiarkan dirinya untuk memahami hal ini. Perkataan Kouichi sama sekali tidak menunjukkan hal yang mecurigakan, dan itu membantu bahwa ia mendekati Gouki pada saat ini.
“Aku malu untuk mengatakan ini tapi aku masih berada di tingkat dimana aku sedang bernegosiasi dengan putriku, dan masih belum berada ditingkat saat aku akan mengusulkan pernikahan. Oleh karena itu, di tempat proposal aku berharap aku bisa menambahkan namaku pada perbedaan pendapatmu.”
Gouki merasa bahwa sedikit demi sedikit dia mulai terjatuh kedalam jebakan.
“Lalu sebagai Kepala Keluarga, ini adalah sesuatu yang aku syukuri.”
Namun, dia sekarang hanya mempertimbangkan untuk menerima tawaran Kouichi atau tidak.
“Jika kau dapat memberikanku jawaban secepatnya, aku akan sangat senang. Sebagai Kepala Keluarga, aku memiliki rencana untuk mengkontak yang lain yang juga merasa rencana Yotsuba-dono berbahaya, bagaimana menurutmu?”
“Jika orang seperti itu memang ada, tolong kenalkan kepadaku.”
Ini bukanlah permintaan yang dibuat oleh Kouichi, tapi lebih pada Gouki mencoba sebisanya untuk menjaga posisinya sebagai pihak utama yang terlibat. Namun, pada tingkat ini hanya inilah yang dapat dilakukan Gouki.
“Oh, tentu saja.”
Kouichi selagi tersenyum, mengangguk. Gouki mengerti dari awal bahwa untuk mengetahui pemikiran sebenarnya dari Gouki melalui telepon adalah mustahil, sehingga dia menyerah.
“Lalu, aku akan mengirimkan dokumen asli ke Asosiasi Sihir nanti.”
“Jika terjadi masalah aku akan mengirimkan dokumen yang tertandatangani kepadamu dulu, jadi tolong lakukan pengecekan ulang.”
“Baiklah.”
“Maka, sudah ditentukan. Ichijou-dono, terima kasih banyak.”
“Tidak, akulah yang seharusnya berterima kasih. Aku akan pergi sekarang.”
Percakapan dengan Gouki berakhir memuaskan bagi Kouichi.
◊ ◊ ◊
Saat Tatsuya dan Miyuki membawa Minami kerumah, ini sudah Jumat, 4 Januari.
Mereka yang tahu hubungan Tatsuya dan yang lain dengan Keluarga Yotsuba hanya terbatas pada orang-orang tinggi pada masyarakat sihir. Namun, tidak butuh beberapa hari lagi untuk hal ini tersebar kepada semua orang yang berhubungan dengan sihir. Keberadaan dari lokasi rumah mereka, juga, hanya masalah waktu. Hayama telah mengatakan persiapan di Tokyo untuk membuat kediaman kedua Keluarga Yotsuba; Tatsuya memikirkan bahwa pertimbangan harus dibuat tentang kemungkinan pindah ke sana.
Walaupun jika perpindahan itu dilakukan, namun, Tatsuya mengantisipasi bahwa ini akan terjadi hanya dalam satu sampai dua bulan. Dia harus menyiapkan beberapa urusan dulu.
Jika ini akhir dari abad lalu, ini akan berarti membersihkan rumah, membersihkan semua bersama dengan semuanya. Untuk rumah sekarang dimana pekerjaan rumah dilakukan dengan otomatis, namun, tidak masalah untuk meninggalkan tugas bersih-bersih kepada automatons. Setelah makan siang di rumah, Tatsuya dan Miyuki pergi ke kuil Yakumo – Kuil Kyuuchouji, meninggalkan Minami di rumah.
Tatsuya berganti mengenakan setelan sementara Miyuki mengenakan kimono. Mengendarai motor Tatsuya diluar pertanyaan; sepatu tidak perlu disebutkan. Untungnya, jarak rumah Tatsuyta dengan Kuil Kyuuchouji berada dalam jaringan transportasi umum dimana pengemudi asisten AI (Artificial Intelligence / Kecerdasan Buatan) dapat membawa mereka secara otomatis. Tapi mereka memilih untuk menggunakan mobil pribadi mereka daripada transportasi umum.
Perjalanan ke Kuil Kyuuchouji hanya memakan waktu selama sepuluh menit. Sebuah panggilan dilakukan sebelum mereka pergi untuk memastikan mereka tidak datang saat tidak ada orang.
Meskipun begitu, Tatsuya yang datang tepat waktu justru diminta untuk menunggu. Yakumo memang berada di kuil. Namun, masih ada pengunjung yang belum pergi. Datang sebelum Tatsuya, orang itu segera pergi tanpa membuat pengaturan terlebih dahulu
Melihat seperti dirinya adalah pengunjung, yang tidak dapat ditinggalkan Yakumo. Salah satu murid berbakat Yakumo yang dekat dengan Tatsuya meminta maaf kepadanya dengan sedalam-dalamnya.
Tatsuya memutuskan jika dia harus mengunjungi pada hari lain walaupun dihentikan oleh murid itu, dan keputusannya adalah menunggu lebih lama. Tatsuya tidak memiliki acara yang penting di jadwalnya hari ini dan dia tidak sedang ingin bekerja juga, jadi dengan pikiran tidak apa-apa, Tatsuya melanjutkan menunggu.
Saat Tatsuya akhirnya dipanggil, ini sudah 30 menit sejak dia sampai.
Meninggalkan ruang pengajaran ke ruang utama, Tatsuya melewati taman saat dia melihat punggung dari pengunjung sebelumnya di gerbang utama.
Itu adalah orang botak. Mungkin dia berasal dari sekte Buddhis yang sama, pikir Tatsuya, tapi dia segera pergi. Walaupun pengunjung botak itu dikira seorang pendeta, apa yang dikenakannya adalah setelah dan mantel. Walaupun pendetak yang mengenakan setelan mungkin masih ada, orang itu pasti bukanlah salah satunya, intuisi Tatsuya mengatakan seperti itu. Setidaknya dia bukan pendeta, dan dia memberi kesan bahwa dia salah satu dari pihak berwenang.
Mungkin Tatsuya merasa dilihat, orang tua itu membalikkan kepalanya dari kiri.
Mata kiri orang tua itu, berwarna putih.
Pergerakan orang tua itu membuat Tatsuya merasa tidak tenang. Jika melihat mata kirinya memiliki gangguan, maka seseorang akan memutar kepalanya dari kanan.
Di mata itu, terdapat extraordinary sight.
Orang tua itu segera kembali ke posisis sebelumnya, lalu dia pergi melalui gerbang kuil.
“Onii-sama?”
Mendengar panggilan Miyuki, Tatsuya langsung sadar kembali. Perhatiannya yang diberikan kepada orang tua itu terlalu banyak.
Tidak yakin dengan apa yang dikhawatirkannya, Tatsuya merubah fokusnya.
Berlutut didepan Yakumo, Tatsuya tidak menanyakan identitas orang itu.
“Sensei, kami sudah mengunjungi pada waktu yang terlambat. Selamat Tahun Baru.”
Tatsuya pada saat itu berpikir jika dia harus menginvestigasi pengunjung lain. Walaupun dia tidak mempunyai alasan untuk melakukannya, bertanya tidak akan menghasilkan jawaban.
Miyuki membungkuk dengan formal, selarah dengan Tatsuya.
“Selamat. Aku sudah mengerti situasinya jadi tidak usah dipikirkan lagi.”
Mendengar jawaban Yakumo, saudara itu menaikkan kepala mereka bersamaan.
“Untuk sudah mengetahuinya, seperti yang diharapkan darimu.”
Bagi tatapan kagum Miyuki yang diisi dengan hormat, Yakumo tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
“Tidak, tidak. Ini tidak pantas mendapat kekaguman. Karena berita bahwa Miyuki-kun menjadi Kepala selanjutnya dan pernikahan diantara kalian berdua sudah menyebar sangat cepat.”
“…Apa banyak orang sudah mengetahuinya?”
Untuk menjengkelkan Tatsuya yang bertanya, Yakumo secara melodramatik melebarkan matanya tiba-tiba.
“Tentu saja. Bagi orang yang berhubungan dengan sihir, ini adalah berita besar. Plus, ini adalah hal yang berhubungan dengan Keluarga Yotsuba yang dikelilingi misteri dan perdebatan, mendapat perhatian yang sesuai dugaan. Selain itu, sekarang sudah hampir tiba waktunya untuk Konferensi Sepuluh Master Clan. Terutama karena Konferensi Sepuluh Master Clan yang dilakukan empat tahun sekali dilakukan tahun ini? Hal yang baru saja terjadi sebelumnya tidak mungkin akan dilewatkan.”
Tatsuya mengerutkan alisnya selagi Miyuki terlihat tertekan. Walaupun pemberitahuannya hanya untuk 28 Rumah dan Seratus Keluarga, berita itu secara cepar menyebat saat Asosiasi Sihir mengumumkannya. Berita ini awalnya bermaksud untuk membiarkan pihak ketiga mengetahui keberadaan Tatsuya dan Miyuki. Untuk membiarkan mayoritas yang berhubungan dengan sihir mengingat bahwa ini adalah maksud lain dari Keluarga Yotsuba.
Itu hanyalah rencana dari Maya. Tatsuya tidak ingin seperti ini. Mengeksampingkan rumor di jalan, bagaimana reaksi murid SMA 1 di semester baru, lebih mendepresikan mereka berdua.
“Ngomong-ngomong… untuk berpikir bahwa kalian bukanlah saudara tapi sepupu, dan bertunangan.”
Yakumo tertawa.
“Bahkan aku benar-benar tak menyadarinya. Selamat.”
Mendengar selamat dari Yakumo, Miyuki tersipu selagi mengalihkan pandangannya.
Namun, ekspresi Miyuki membeku pada kalimat Yakumo selanjutnya.
“Baik, dimana kebenaran berakhir?”
“Kami dengar ini semua benar.”
Saat Yakumo menunjukkan senyuman berisi ketertarikan pada satu sisi, Tatsuya, segera menjadi tak berekspresi, menjawab dengan percaya diri.
“Hmmm, jadi aku mendengarnya, huh.”
“Karena aku tidak mengetahui apapun tentang hal ini, aku hanya dapat mendengarnya dari orang lain.”
“Apa begitu, apa begitu. Bahkan jika Tatsuya-kun, kau tidak akan ingat apa yang terjadi segera setelah kau lahir. Tidak menyebutkan apa yang terjadi sebelumnya, kau akan hanya dapat mengetahui tentang mereka dari mendengar orang lain. Kau benar.”
Yakumo terdengar selagi menatap dingin Tatsuya.
Tatsuya, seperti jika mengatakan “Seperti yang kau katakan”, merendahkan kepalanya dengan diam.
Setelah ini, hanya pembicaraan kecil dan setelah hampir 20 menit berlalu Tatsuya dan Miyuki berdiri.
Yakumo seperti jika biasa, berdiri juga, mengikuti saudari itu dibelakang. Dibawah keadaan seperti ini, terlepas dari perasaan was was yang mungkin mereka punya, Tatsuya dan Miyuki mengerti bahwa ini tak berarti bagi Yakumo. Mereka berdua, terjepit antara murid yang ditugaskan untuk memimpin jalan dan Yakumo, jalan terus keluar gerbang menuju ke tempat parkir.
Di gerbang, Miyuki dan Tatsuya berdiri dengan tegak sekali lagi, bersiap-siap untuk menyampaikan salam sekali lagi.
Namun, yang lebih cepat berbicara adalah Yakumo.
“Tatsuya-kun. Besok, aku akan memberimu latihan yang lebih keras, kau lebih baik mempersiapkan diri dan mentalmu.”
Tatsuya, tidak siap, melebarkan matanya. Perkataan Yakumo yang barus saja menandakan bahwa Tatsuya tidak perlu memikirkan masalah ini dan seharusnya datang latihan seperti biasa. Maksud Yakumo ini, meskipun identitas Tatsuya sebagai seseorang yang berasal dari Yotsuba sudah diketahui publik, menjalani hari seperti biasa, tidak apa-apa.
“Tolong latih aku juga di tahun ini, Sensei.”
Walaupun Tatsuya tidak menunjukkan petunjuk bahwa dia akan bergerak.
“Sensei, terima kasih.”
Walaupun di mata Miyuki, air mata mengalir.
◊ ◊ ◊
Pada hari setelah Tatsuya mengunjungi Kuil Kyuuchouji, dia meninggalkan Miyuki di rumah dan menuju ke Markas Brigade 101 JSDF yang berada di Tsuchiura, Ibaraki.
Destinasinya adalah Markas Batallion Independen Sihir. Ini bukan untuk latihan tapi untuk menyapa Kazama.
Walaupun Tatsuya mengenakan pakaian biasa, kartu ID yang dibawanya tidak berbeda dengan yang dibawa oleh tentara biasa. Dia hanya perlu melewati scanner kartu dan bio-scanner sebelum Tatsuya dapat melewati gerbang, setelah dia berjalan melewari bangunan yang ditempati oleh Batallion Independen Sihir. Tatsuya mulanya berencana untuk langsung menuju ke tempat Kazama, tapi di plaza kokok yang mencakup tiga lantai diatas dan bawah, dia melihat sosok yang familiar, sehingga dia datang menuju itu.
“Selamat Tahun Baru, Letna Khusus Ooguro.”
“Selamat Tahun Baru dan selamat, Letnan Satu Fujibayashi.”
Saat mereka berdua bertemu, Tatsuya dan Fujibayashi bertukar salam Tahun Baru. Tatsuya, menambahkan ucapan selamatnya bukanhanya untuk harapan Tahun Baru.
“Terima kasih, Letnan Khusus. Peningkatan gaji pada tingkat ini benar-benar membuatku senang.”
Fujibayashi menjawab dengan bercanda. Tatsuya merasa bahwa perkataannya berisi kompleks tersembunyi, tapi tidak benar-benar menunjukkannya.
“Aku juga ingin menyampaikan salam Tahun Baru kepada Letnal Kolonel.”
“Tentu saja, Komandan juga sudah menunggumu. Mari.”
Fujibayashi memberikan senyuman kepadanya sebelum berbalik.
Tatsuya mengikutinya dari belakang.
“Ini Fujibayashi.”
“Masuklah.”
Kazama memberikan izin untuk memasuki ruangan, dalam menanggapinya Fujibayashi membuka pintu. Hanya ada satu orang di Kantor Komandan.
“Permisi. Aku membawa Letnan Khusus Ooguro bersamaku.”
“Kalian berdua, berdiri disitu dan tunggu sebentar.”
Saat dia berbicara, Kazama mengoperasikan diujung mejanya. Di dinding dekat pintu, sebuah bagian turun setinggi tangannya, dan berhenti saat itu menjadi paralel dilantai untuk membentuk kursi.
Tatsuya dan Fujibayashi duduk di kursi yang disiapkan. Ada bantal di kursinya, jadi tidak terasa tidak nyaman saat mendudukinya.
Kazama melanjutkan mengulangi gerakannya dengan pena di monitor bersandar pada kemiringan 15 derajat, seperti jika dia menandatangani dokumen, sebelum mengangkat kepalanya.
Fujibayashi dan Tatsuya berdiri bersama didepan meja dimana monitor itu ditempatkan. Tatsuya maju setengah langkah sebelum memberi hormat pada Kazama.
“Komandan, Selamat Tahun Baru untukmu. Juga, selamat atas kenaikan pangkatmu kali ini.”
“Ya. Letnan Khusus, aku juga sangat menantikan untuk aktif tahun ini.”
“Ya. Terima kasih banyak.”
Kazama melonggarkan ekspresinya, lalu berdiri.
Dibelakang punggung Tatsuya dan Fujibayashi, muncul sofa yang keluar dari bawah lantai.
“Baik, duduklah.”
Selagi mengatakan seperti itu, Kazama duduk di sofa itu. Tatsuya lalu duduk di sofa dekat pintu juga.
Langit-langit diantara mereka berdua, membentuk meja kopi. Sebuah teko, cangkir, dan lepek telah dipersiapkan di meja.
Fujibayashi, masih berdiri, mengangkat ketel, mengisinya dengan air panas, lalu menuangkan teh ke cangkir setelah beberapa saat. Dia lalu menempatkan dua cangkir, lepek, dan teko didepan Kazama dan Tatsuya. Tersenyum untuk merespon Tatsuya yang berterima kasih kepadanya, Fujibayashi mulai berpindah ke kiri Kazama.
“Walaupun aku tidak berpikir kau memiliki masalah yang membuatmu membutuhkan bantuanku, kau tidak datang hari ini hanya untuk menyampaikan salam Tahun Baru saja bukan?”
Kazama bertanya kepada Tatsuya saat dia mengangkat cangkir tehnya. Walaupun cangkirnya tidak diisi dengan air mendidih, cangkit teh yang terbuat dari seladon seharusnya masih sangat panas, namun Kazama sepertinya tidak menunjukkan reaksi terhadap itu.
“Aku mendengar Komandan naik pangkat, sehingga tentu saja aku tidak dapat berpura-pura tidak mengetahuinya.”
Dalam merespon pertanyaan Kazama, Tatsuya menjawab selagi tersenyum, Walupun ini sopan, senyuman itu tidak diikuti oleh emosi apapun. Alih-alih ekspresi yang tulus, senyum dipilih sebagai gantinya.
“Walaupun ini disebut naik pangkat.”
Kazama merespon senyum palsu Tatsuya dengan senyumannya. Namun, Kazama terpaksa tersenyum.
“Gajiku hampir tidak meningkat dan dibanding yang lain, aku sudah menjadi salah satunya. Ya, walaupun aku merasa lebih baik bahwa aku naik pangkat, itu hal yang baik di situasi dimana bawahanku yang merasa tertekan akan hilang.”
Seperti yang dikatakan Kazama, dalam perintah resmi rutin yang dikirim pada 1 Januari, kenaikan pangkat tidak hanya terbatas pada Kazama. Seperti yang telah dikatakan Tatsuya, Fujibayashi naik pangkat dari Letnan Dua, Sanada dan Yanagi berdua naik pangkat dari Kapten menjadi Mayor, pangkat militer mereka meningkat.
Saat Kazama lebih muda, menjalankan beberapa misi, dia sekali mengecewakan Petinggi Sentral, menyebabkan catatan dan akta, kekuatan, reputasi dan posisi untuk ditekan, inkonsisten dengan penghargaannya. Setelah menjadi Komandan dari Batallion Independen Sihir, ini berkat dari usaha dari Brigade Komandan-Mayor Jenderal Saeki yang akhirnya menjadi Petugas Lapangan, tapi Birokrat yang mengurusi Masalah Militer dan Politik tidak berencana untuk menaikkan pangkat Kazama lagi.
Namun, hasil yang didapat pada Insiden Yokohama bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan oleh Kementerian Pertahanan. Sebaliknya, penalaran bahwa Batallion Independen Sihir adalah unit rahasia, alasan bahwa promosi langsung akan mengekspos mereka sebagai koperasi yang diberikan Batallion. Dengan demikian promosi yang seharusnya diberikan pada bulan Januari dan Juli tahun lalu ditunda, tetapi mereka tidak bisa terus mengabaikan protes dari mereka yang telah mencapai kemenangan dan tidak diberi apa yang mereka layak. Oleh karena itu, mereka hanya bisa mengirim perintah rutin yang Kazama adalah di antara orang-orang yang dipromosikan.
Dia diikuti Sanada, Yanagi, dan Fujibayashi, mereka bertiga juga mendapatkan kenaikan yang ditunda.
“Kenaikan pangkat seharusnya bukanlah hal buruk. Bahkan jika itu hanya sedikit, jika ada kenaikan pemasukan, tidak ada yang mengalahkan itu.”
“Kau memang benar. Berbicara tentang pemasukan Letnan Khusus, perasaanku jadi sedikit kompleks.”
“Perbedaan pada pemasukanku tidaklah terlalu besar. Karena CAD adalah produk dari sektor Magic Engineering, pasarnya masih sangat kecil.”
Tatsuya dan Kazama berdua tersenyum diwaktu yang sama. Setelah itu mereka bersamaan mengencangkan ekspresi mereka.
“Letnal Kolonel, bagaimana pengukuran anti-mata-mata?”
“Mereka selesai.”
Dalam respon pada pertanyaan Tatsuya, Kazama mengangguk selagi menjawab.
Tatsuya mengambil napas kecil.

“Letnan Kolonel, apa struktur Batallion Independen Sihir berubah?”
“Tidak ada perubahan kali ini. Karena Batallion Independen Sihir kita adakah unit rahasia, Mayor Jenderal merasa bahwa ini bukan masalah bahkan jika pangkat dan lingkup pekerjaan tidak cocok.”
“Mengerti.”
Tatsuya dikerahkan dalam Batallion Independen Sihir sebagai Pasukan Khusus dan indentitasnya dekat berhubungan, dengan pribadi, dengan Kazama atau Sanada. Jika kepala berubah, maka konsiderasi butuh dibuat jika dia akan terkena imbas juga.
Perkataan itu yang baru saja bukanlah ucapan yang sopan, sebaliknya mereka bukannya tulus sehubungan dengan kepentingan Keluarga Yotsuba. Jika dia ditempatkan dibawah perintah dari orang yang tidak dapat dipercaya, dia akan memikirkan ulang apa dia akan keluar dari militer. Namun kali ini, sepertinya kekhawatirannya tidak diperlukan.
“Tatsuya, kita hanya bisa seperti sebelumnya, jadi apa kau pikir kita dapat mendapat dukunganmu?”
Kali ini, Kazama menanyai Tatsuya dengan ekspresi gugup.
“Ya.”
Tatsuya menganggukkan kepalanya, menandakan setuju.
“Bukankah kau dipercayakan dengan identitas baru oleh Keluarga Yotsuba?”
“Itu tidak berhubungan dengan Batallion Independen Sihir.”
Tatsuya menjawab tidak dengan ‘JSDF’ tapi dengan ‘Batallion Independen Sihir’ dalam merespon pertanyaan Kazama, setelah dia secara sadar berpikir seperti itu.
“Setidaknya, untuk sekarang.”
Maksud dari kata ‘untuk sekarang’, Kazama benar-benar memahaminya.
“Kami memprediksi bahwa dalam beberapa bulan mendatang, situasi internasional akan meningkat pesat, termasuk juga Jepang. Bahkan jika ini tidak sampai skala Perang Dunia, kemungkinan dari konflik militer tingkat menengah dapat terjadi di masa mendatang, terutama dalam satu tahun, di bagian Asia Timur signifikan.”
“Apa maksudnya adalah Angkatan Darat? Atau Staff Umum?”
Mengarah kepada Perang Dunia III yang berlangsung selama 20 thun, JSDF adalah organisasi yang berubah dalam skala besar. Kementerian Pertahanan diubah menjadi Staff Bersama Konsolidasi , yang sekarang termasuk Markas Umum dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Staff Bersama menjadi berafiliasi dengan Kantor Staff Bersama dan melapor langsung ke Ketua dari Staff Bersama, yang sekarang, disaat yang sama, mengasumsikan posisi dari Direktur dari Kantor Staff Bersama. Fungsi dari Kantor Staff Bersama adalah untuk mengadakan selama keadaan darurat untuk bertindak sebagai JSDF badan pembuat keputusan tertinggi.
Sebagai contoh, saat Insiden Yokohama tahun lalu, dalam dua jam dari mulainya invasi, Kantor Staff Bersama memustuskan dan kemudian memutuskan untuk otorisasi dan penggunaan 'Burst Material'.
Dalam sistem sekarang, dibawah AD, AL, dan AU, masing-masing telah mendirikan sendiri masing Markas Umum bertanggung jawab untuk mengelola intelijen, tempur dan penyebaran. Perbedaan mereka dari konsolidasi Kantor Staff adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk menganalisa intelijen militer juga memberikan saran. Pertanyaan Tatsuya bertanya tentang tingkat mana dari analisis perkataan Kazama tadi.
“Tidak, ini analisis Pak Saeki.”
Jawaban Kazama bukanlah yang diharapkan Tatsuya. Seperti yang terlihat, setidaknya, analisis informal internal Batallion 101. Namun, Tatsuya percaya dalam prediksi konfik militer bukannya melonjak.
Ini berasal dari seorang hebat dan berpengalaman ahli tanpa konsiderasi dari keputusan politisi, tanpa konsiderasi untuk opini populer atau bias politik. Ini dapat dikatakan bahwa ini merupakan hasil dari analisis murni. Walaupun Tatsuya sama sekali tidak ingin prediksi untuk menjadi nyata, dia tidak memiliki kepercayaan untuk secara optimis mengatakan itu tak berdasar.
“Walaupun Sepeluh Master Clan adalah sebuah organisasi untuk menjadi hak Penyihir, mereka tidak akan menghindar dari tugas Pertahanan Nasional. Berdasarkan ini, Keluarga Yotsuba dan JSDF memiliki tujuan yang sama.”
“Aku tidak akan melibatkanmu dalam masalah yang tak berhubungan dengan Pertahanan Nasional, maksudnya aku tidak akan memaksamu pada kewajiban apapun. Tatsuya, aku tidak sabar dapat bekerja denganmu lagi tahun ini.”
Dengan ucapan yang sama yang memulai, Kazama mengakhiri pembicaraan dengan Tatsuya.
Setelah memberi salam kepada Kazama, Tatsuya sebenarnya berencana untuk megunjungi Sanada, Yanagi, dana Yamanaka. Namun Yamanaka tidak sedang di markas saat itu, sementara Sanada dan Yanagi sedang bekerja. Dalam dilema harus menunggu atau pulang, Tatsuya diundang ke café kantor oleh Fujibayashi, yang membantu memastikan status tiga ini, sebagai gantinya.
Sekarang jam 10:50 A.M. Walaupun ini masih terlalu awal untuk makan siang, ini hanyalah minum kopi. Terutama karena ini masih periode Tahun Baru, semua Brigade belum mulai latihan dengan sungguh-sungguh, mengakibatkan café menjadi sesak daripada terasa hidup.
Walaupun ini periode Tahun Baru, personil masih dalam tugas, dan petugas semua mengenakan seragam. Fujibayashi, juga, mengenakan seragam personil logistik wanita. Sebaliknya, Tatsuya mengenakan baju biasa. Jika ia telah memegang mantelnya di satu sisi ia tidak mungkin telah merasa begitu dibuang, tetapi dalam situasi sekarang, dia mencolok di café.
Fujibayashi terlihat tertarik dengan Tatsuya yang menghadapi ketidaknyamanannya dengan tenang.
“….Jadi Tatsuya-kun kau bisa malu seperti ini juga.”
Karena Tatsuya berusaha untuk menjaga hargi dirinya, dia tidak mengatakannya keras-keras tapi melihat Fujibayashi dengan tak berdaya.
“Aku tidak terlaly suka memancung perhatian orang.”
Mendengar jawaban Tatsuya, Fujibayashi hampir saja tertawa dengan keras.
“Maka, ini dapat dikatakan sebagai malapetaka bagimu.”

“Tidak ada yang harus dilakukan tentang hal itu. Terutama karena tidak ada pilihan menolak.”
Fujibayashi, seakan mencoba menyelidiki perasaan terdalam Tatsuya, menatap Tatsuya.
“Apa ini tentang pernikahan?”
“Tentu saja.”
“Apa kau tidak senang dengan itu?”
“Ini hanya tidak ada cara lain. Diperintahkan untuk bertunangan dengan seseorang yang selalu menjadi adikmu, otakku tidak bisa berubah secepat itu. Terutama mengerti bahwa Miyuki harus menjadi tunangan, membuat ini lebih sulit untuk ditolak…”
Jawaban Tatsuya hanyalah jawaban sopan. Ini bukan karena dia butuh menjadi tunangan tapi mungkin karena dia memang tidak bisa melepaskan Miyuki.
Jika siapa saja yang tahu perasaan saudara untuk satu sama lain bisa memikirkan itu, itu tidak sulit untuk Fujibayashi untuk melihatnya melalui Tatsuya. Namun, keluar dari mulut Fujibayashi bukanlah kata-kata untuk menggoda Tatsuya.
“Tunangan dibutuhkan, huh….”
Tatsuya melihat Fujibayashi, terkejut.
Namun, dia tidak bertanya tentang itu. Karena memikirkan usia Fujibayashi, lebih mudah untuk menyimpulkan bahwa keluarganya memaksanya untuk menikah.
“…Akhir-akhir ini, ini mulai mengganggu. Ngomong-ngomong, aku juga sudah disuruh untuk menikah juga.”
Walaupun Tatsuya ingin menghindari topik ini, tapi sebaliknya topik ini dimulai oleh Fujibayashi.
“Walaupun aku juga tahu bahwa aku sudah diumur itu….”
Mengingat tren modern Penyihir diminta untuk menikah cepat, ini tidak sulit untuk membayangkan bahwa Fujibayashi berada dalam tekanan yang besar oleh keluarganya. Karena ini Tatsuya tidak mengatakan apa-apa kepada Fujibayashi.
Tepatnya karena mengetahui alasan Fujibayashi untuk tidak ingin menikah, bahkan lebih sulit untuk mengatakan hal yang tak berhati.
“Aku tahu. Ini sudah waktunya untuk benar-benar meluruskan pemikiranku. Jika aku terjebak dengan orang itu, dia mungkin tidak akan senang juga.”
Hari ini, tak terduga, Fujibayashi menginjak ranjau bahkan Tatsuya ingin menghindarinya. Dibandingkan dengan mata penasaran ‘Petugas’, mendengarkan perkataan Fujibayashi sekarang, sebaliknya, membuat Tatsuya lebih tidak nyaman.
Pada Pertarungan di Okinawa pada tahun 2092, Fujibayashi kehilangan tunangannya. Walaupun ini diatur oleh orang tua mereka, dia masih belum dapat melupakannya.
Tunangan barunya. Terbunuh dalam tugas dalam penugasan pertamanya.
Fujibayashi, yang sebelumnya seorang peneliti, juga menjadi personil militer karena kematian tunangannya. Dia tidak membenci militer karena kehilangannya, tapi mungkin karena ini tempatnya, dia ingin memenuhi mimpinya. Tatsuya belum pernah mendengar tentang hal ini secara detail.
Apa yang dimengerti Tatsuya adalah bahwa Fujibayashi tidak dapat melupakan tunangannya yang terbunuh dalam tugas, dan orang yang disekitarnya tidak dapat memaafkannya.
“Ah, maaf! Aku benar-benar… untuk membuatmu mendengarku, ini hanya akan mengganggumu Tatsuya-kun.”
Merasakan posisi sulit Tatsuya, Fujibayashi merasa malu dan segera meminta maaf.
“Tidak… Aku rada keluargamu hanya mengkhawatirkanmu.”
Untuk Fujibayashi sekarang, Tatsuya hanya bisa mengatakan sesuatu seperti ini.
◊ ◊ ◊
Seperti yang dikatakan oleh Yakumo, rumor tentang Tatsuya dan yang lain sudah menyebang diantara penyihir dengan cepat.
“Shizuku, itu, apa benar!?”
“…Tidak salah lagi.”
Merubah hadapannya dari pandangan Honoka yang berdiri di sisi lain dari meja, Shizuku menjawab dengan kesulitan.
“Miyuki adalah Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya!?”
“Ya.”
Seperti jika dia kehilangan kekuatannya, Honoka duduk kembali.
Didepan mereka berdua ada kue dan teh merah.
Hari ini Minggu, 6 Januari. Shizuku dan Honoka berada di ruang makan Kediaman Kitayama menikmati pencuci mulut setelah makan. –Walaupun atmosfer berubah tapi ‘menyenangkan’.
Dengan Honoka, yang jarang datang (tepatnya, Shizuku lah yang mengundangnya), membicarakan topik ini membuat Shizuku sendiri merasa tidak nyaman, tapi dibandingkan untuk memberitahunya tiba-tiba setelah bertemu dengannya lagi nanti, dia merasa lebih baik memberitahunya sekarang.
Seperti yang dipikirkan Shizuku, Honoka benar-benar terkejut, dan dia sekarang duduk di kursi, dalam keadaan lesu.
“Miyuki adalah… Jadi seperti ini…”
Namun, kelesuannya bertahan hanya dalam waktu yang singkat. Honoka, bergumam, seperti jika menerimanya, lalu menatap Shizuku dengan tegas.
“Walaupun itu membuatkan sedikit takut, aku dapat menerimanya. Jika ini Sepuluh Master Clan dan bahkan salah satu dari Keluarga Yotsuba, ini terada seperti memiliki kemampuan dan kekuatan yang tak dapat dimengerti.”
Walaupun ekspresi Honoka diwarnai dengan kesendirian, dia menatap Shizuku dengan ekspresi pengertian.
“Baik, dari siapa kau mendengar berita itu? Bibi? Atau Paman?”
“Keluarga Yotsuba menghubungi Kepala Anggota Utama dari Sepuluh Keluarga. Karena berita tidak dirahasiakan, kemungkinan sumber rumor itu dari tempat kerja tidaklah kecil.”
Awalnya, Shizuku merasa sedikit beruntung pada fakta bahwa ayah Honoka tidak dirumah. Ayah Honoka tidak tahu bahwa dia jatuh cinta. Hanya dengan mengatakan sedikit tentang Tatsuya dan Miyuki kepada ayahnya mungkin akan menyebabkan dia menyuruh Honoka menjauhi mereka berdua.
“Honoka.”
“Ya, ada apa?”
Namun, bagi Shizuku, ini tidak mudah untuk mengatasi masalah ini. Terutama mengetahui dia tidak bagus dalam pemilihan kata-kata, masalah bagaimana dia kan memberitahunya makin lama makin besar.
(Tapi…. Aku benar-benar harus memberitahunya.)
Honoka mungkin menangis. Tidak, dia pasti menangis. Pada waktu itu, satu-satunya yang dapat membuatnya menangis secara jujur hanyalah dirinya sendiri, dan perasaan Shizuku pada tugasnya mulai membaik.
Jika dia tidak melakukannya, ini akan terasa melarikan diri dari topik.
“Sebenarnya, ada tambahan yang kudengar dari Ibu.”
“Tambahan? Tepatnya apa itu?”
Shizuku menarik napas kecil.
“Bahwa sebenarnya Miyuki dan Tatsuya-san bukanlah saudara kandung tapi sepupu. Juga, sepertinya terlihat bahkan Miyuki dan Tatsuya-san tidak mengetahui hal ini. Mengikuti hal itu, Tatsuya-san juga telah ditunjuk menjadi tunangan Miyuki.”
Selesai dalam satu napas.
“Tidak mungkin….”
Wajah Honoka mencoba tetap kuat, lalu segera menjadi senyuman.
“Be-nar-kah, Shizuku. Hentikan lelucon jahatmu ini. April mop masih tiga bulan lagi.”
Honoka menunggu Shizuku untuk tersenyum juga. Menunggu, untuk Shizuku menjawab seperti ‘Aku ketahuan’ dengan ekspresi tanpa kebencian.
Namun, Shizuku hanya menatap mata Honoka dengan ekspresi tenang.
“Hey, Shizuku. Berhenti bercanda.”
Ketakutan muncul dimata Honoka. Walau begitu, mempertahankan senyuman, dia meminta Shizuku dengan nada setengah bercanda untuk memberitahunya bahwa ini adalah sebuah lelucon.
“Honoka.”
Namun, nada Shizuku tidak seperti yang ditunggu Honoka, tapi nada tulus.
“….Apa benar?”
Honoka bertanya, selagi gemetaran.
“…Ya.”
Shizuku menegaskannya dengan menyakitkan.
“Bagaimana mungkin….!”
Honoka berdiri, memeluk Shizuku dengan erat.
“Lepaskan!”
Honoka berjuang dengan tindakan agak kasar. Dia tidak siapa yang dipeluknya. Yang lebih penting, bahkan dimana dia sendiri ingin pergi, tidak, apa yang ingin dilakukannya, dia tidak tahu.
Namun, sebuah insting bertahan hidupnya mengatakan bahwa dia haru berlari sekuat tenanga, menjauh dari kegelapan.
Dengan tangannya yang mendorong, kekuatannya benar-benar tak terkontrol/
“Kya!”
Sebuah raungan. Juga dengan suara memukul meja. Suara gesekan kaki meja. Suara kursi terjatuh. Suara dari garpu jatuh di lantai, perabotan pecah.
“…Uhh.”
Diikuti dengan erangan menekan rasa sakit, yang menarik kembali kesadaran Honoka.
Apa yang dilihatnya saat kepalanya panik, adalah Shizuku yang bersandar di kursi. Selagi di lantai dibelakangnya, ada pecahan dari semua perabotan.
“Shizuku! M-maaf! Apa kau baik-baik saja?”
Melupakan apa yang dia tangisi – berubah ke wajah seperti dia menangis untuk sesuatu yang lain, Honoka segera lari kearah Shizuku.
“Ini tidak apa-apa.”
Memegang tangan yang berusaha menolongnya, Shizuku berdiri hampir dengan kekuatannya sendiri.
“Ini hanya tabrakan kecil. Tidak ada luka.”
Kalimat ini bukan hanya dikatakan untuk Honoka saja, tapi disaat yang sama juga untuk pelayang yang berlari saat mendengar keributan.
Shizuku berdiri seperti jika ingin untuk membuktikan maksudnya, tidak mengungkapkan dalam satu tandan kesakitan. Namun, setelah melihat ke rok dari gaunnya, dia sedikit mengerutkan dahinya.
“Tumpah pada diriku seperti dugaan. Ayo ganti baju dikamarku.”
Rok dari gaun itu, ketumpahan teh susu yang terbang tadi.
“Kalau begitu, biarkan aku membantu—“
Itulah adalah perkataan dari salah satu pelayang, dipotong oleh perkataan tak berekspresi Shizuku.
“Tidak perlu. Dibandingkan itu, sebaliknya maafkan aku telah mengganggumu dengan ini.”
“Mengerti.”
Namun para pelayan, tahu bahwa ‘Ojou-sama’ keluarga ini tidak suka orang membantunya ganti baju atau mandi, tidak lagi dibesarkan permintaan tersebut di atas dan segera hadir untuk permintaan Shizuku.
“Honoka ikutlah denganku.”
“y-ya.”
Shizuku terbanting ke meja dan lantai – walaupun sedikit berlebihan – keterkejutan yang baru saja diterima Honoka tertutupi oleh kekagetannya mendorong Shizuku jatuh ke lantai, dan dia setuju pada perkataan Shizuku tanpa memikirkannya dulu.
“Itu, Shizuku… Maafkan aku, aku sangat kasar padamu…”
Saat sampai dikamar Shizuku, Honoka terlihat seperti sudah tenang kembali. Di dalam ruangan hanya mereka berdua, apa yang dikatakan Honoka, adalah permintaan maaf kepada Shizuku.
“Jangan pikirkan. Tidak ada luka, dan ini sepertinya tidak meninggalkan bekas.”
Setelah dia menjawab, Shizuku yang sudah melepaskan gaunnya, menjatuhkannya di lantai. Setelah dia membiarkan Honoka memeriksa pinggang kirinya, bahu, dan bahu yang terkena . Tentu saja, kulit putri salju Shizuku menunjukkan sedikit kemerahan, tapi itu tampaknya tidak sampai akan meninggalkan bekas.
“Honoka, dimana kau ingin.”
Bergantu baju ke gaun panjang yang terbuat dengan bahan tebal, Shizuku memberitahu Honoka selagi berdiri. Honoka melihat sekitar ruangan, lalu duduk disamping ranjang besar.
“Aku membuatmu menunggu.”
Shizuku yang selesai berganti baju duduk disamping Honoka. Fakta bahwa Honoka lebih tinggi, tercerminkan dalam tinggi mereka saat duduk.
Sebenarnya, Shizuku mengintip dari bawah, bertabrakan langsung dengan wajah Honoka.
“Honoka, apa kau tidak apa-apa?”
Kalimat ini menjadi pemancing yang besar, menyebabkan kesedihan di hati Honoka kembali.
Air mata menetes dari kedua mata Honoka.
Shizuku menegakkan pugungnya, menaruh tangannya di bahu Honoka, memeluknya.
“Tatsuya-san dan Miyuki adalah sepupu, apa itu benar?”
“Mhm.”
“Tatsuya-san dan Miyuki, telah dipastikan bertunangan….”
Selagi tersedu-sedu, Honoka menjawab.
Dalam merespon pada pertanyaan yang dia sudah jawab sekali, Shizuku memeluk dengan erat temannya sebagai jawaban.
“Bagaimana mungkin ini….Ini terlalu kejam….”
Seperti dam yang hancur, Honoka terus menangis.
“Tatsuya-san sebelumnya mengatakan….Dengan jelas bahwa mereka bersaudara….Miyuki juga….Mengatakan bahwa kita teman.”
Shizuku, tanpa mengatakan apa-apa, menaruh satu lututnya di ranjang dan memeluk kepada Honoka dengan erat didadanya.
Saat suara tangisan Honoka mulai mengecil – tidak berhenti, tapi lebih tepatnya lelah menangis –Shizuku tetap memeluk Honoka erat-erat didadanya selagi menggerakkan bibirnya ke telinga Honoka.
“Honoka, kau memiliki tiga jalan untuk dipilih.”
Tubuh Honoka menunjukkan reaksi yang berbeda dari tersedu-sedu. Memastikan bahwa perkataannya telah dipastikan, Shizuku lanjut berbicara.
“Jalan pertama adalah kau menyerah akan Tatsuya-san. Aku takut bahwa jalan inilah yang paling tidak menyakitkan.”
Honoka tidak bereaksi. Dia menunggu pilihan selanjutnya.
“Jalan kedua akan masih belum menyerah, terus menyerang Tatsuya-san. Tatsuya-san melihat Miyuki sebagai seorang adik, aku sangat yakin dengan itu. Bagi Tatsuya-san, dan bagi Miyuki, masalah tentang mereka bukanlah saudara seharusnya sangat mengejutkan.”
“…Apa begitu.”
Suara Honoka bercampur dengan tangisan.
“Mhm.”
Shizuku secara spesifik tidak menggunakan kata ‘mungkin’ dan ‘aku pikir’ untuk membuat pernyataan yang kuat.
“Miyuki mungkin melihat Tatsuya-san sebagai pria yang dicintainya dari awal tapi Tatsuya-san mencintainya sebagai adik. Karena itu, untuk tiba-tiba memastikan pertunangan mereka, Tatsuya-san pasti juga bingung.”
“Tapi, mereka sudah mengumumkan pertunangan mereka….”
“Mereka hanya belum menolaknya. Ini bukan berarti dia menyetujuinya, karena itu, kesempatannya tidaklah nol.”
Shizuku tidak mengatakan ‘tidak ada kesempatan’ tapi sebaliknya dia menggunakan ‘tidaklah nol’.
Adapun artinya, Honoka sekarang mulai mengerti.
“….Jalan ketiga?”
Shizuku menarik napas, dan lalu mengatakannya dengan ragu-ragu.
“…Ketiga asalah, menjadi simpanan Tatsuya-san.”
“Simpanan!?”
Mungkin ini terlalu mengejutkan. Honoka mengangkat wajahnya yang penuh air mata menatap Shizuku.
“Tentu saja, ini tidak perlu segera. Miyuki mungkin tidak akan segera menjadi Kepala Keluarga Yotsuba, juga, dan aku pikir pernikahan adalah sesuatu di masa depan. Menjadi simpanannya adalah sesuatu saat Tatsuya-san dan Miyuki menikah.”
“Menjadi simpanan.”
“Honoka, kau tidak bisa tahan tidak memiliki Tatsuya hanya untuk dirimu?”
“Ini!...mungkin sedikit, tapi, dibandingkan untuk tidak dapat bersama.”
Honoka, tersipu dan menundukkan kepalanya, dipeluk oleh Shizuku lagi.
“Tatsuya-san memiliki disposisi sihir agak spesial. Tentang memiliki gen keturunan nya yang diwariskan oleh lebih banyak orang, adalah sesuatu yang Keluarga Yotsuba harus pertimbangkan juga.”
Pada dada Shizuku, Honoka memegang tangannya erat-erat.
“…Jalan yang paling tidak menyakiti Honoka adalah jalan pertama. Menyerah pada jalan kedua pada saat itu menjadi tidak bisa dipertahankan akan menghentikanmu dari yang terluka juga. Dengan jalan ketiga, namun, bahkan jika semuanya lancar, kau akan harus hidup selagi menahan luka yang tidak dapat disembuhkan. Tidak hanya untukmu Honoka tapi bahkan untuk Miyuki juga.”
“….….”
“Kalau bagiku, aku sebenarnya ingin kau mengambil jalan yang pertama. Namun, itu semua terserah padamu.”
Shizuku tahu bahwa masalahnya sangat pelik. Namun, jika ditinggalkan begitu saja, Honoka mungkin hanya akan jatuh kedalam jurang kesedihan, tidak dapat naik lagi. Shizuku sebaliknya takut akan menjadi seperti itu.
Jika dia terus melanjutkan ini, kesedihan Honoka aku makin dekat untuk memadamkan mimpinya. Shizuku bahkan lebih takut kalau ini terjadi.
Shizuku sudah tidak mengatakan apapun, menunggu jawaban Honoka.
“….Aku tidak bisa menyerah.”
Itulah jawaban Honoka.
“aku, sepertinya, aku masih belum bisa melepaskannya. Namun, aku benci bahwa aku tidak dapat menjadi yang paling dicintai. Miyuki dan aku menyelesaikannya dengan menyakiti satu sama lain, tapi untuk melukainya lagi dan lagi, aku pasti tidak bisa melakukannya.”
Shizuku mulai merasa sakit hati. Namun suatu tempat dihatinya, dia bernapas lega.
“Lalu.”
“Aku akan memilih jalan kedua. Sampai kemungkinannya menjadi nol, tidak peduli butuh berapa kali, aku akan mendekatinya. …..Walaupun, aku tidak bisa melakukan apa-apa sekarang.”
Sampai bagian terakhir dari perkataan Honoka, Shizuku tidak tahu bagaimana untuk menjawabnya dan mengerutkan alisnya.
“….Butuh sedikit istirahat.”
“Istirahat dalam cinta?”
“Istirahat dari hati yang jatuh cinta.”
Honoka sedikit tertawa didada Shizuku.
Shizuku melepaskan Honoka lalu duduk dengan tegak, sebelum menunjukkan senyum malu.

Chapter 2
8 Januari, hari pertama dari semester baru. Kelompok Tatsuya yang bersisi tiga orang pergi ke sekolah 30 menit lebih awal daripada biasanya.
Ini bukan karena upacara pembukaan. Wakaupun mereka bertiga adalah anggota Dewan Siswa, ini bukan karena mereka butuh menyiapkan acara yang berhubungan dengan semester baru juga.
Alasan mereka berangkat lebih pagi adalah karena mereka telah mendapat pesan langsung dari sekolah. Kemarin, Tatsuya dan Miyuki menerima e-mail meminta mereka datang ke Kantor Kepala Sekolah sebelum sekolah dibuka.
E-mail sampai pada siang hari. Pada saat itu, walaupun Miyuki masih dirumah, Tatsuya sudah pergi menuju FLT. Karena itu, ini hanya setelah makan malam mereka dapat membicarakannya, mereka segera mengerti alasan dibalik pemanggilan ini.
Akan sulit untuk memikirkan alasan lain selain konfirmasi kepada Asosiasi Sihir tentang posisi Tatsuya dan Miyuki sebagai anggota keluarga Yotsuba.
Pertanyaan yang bercampur, dan teguran untuk menyerahkan informasi palsu tentang identitas mereka kepada sekolah dan tekanan untuk memastikan itu, meskipun fakta bahwa mereka bertunangan, mereka juga akan masih berlaku seperti biasa disekolah. Ini adalah hal yang diduga mereka.
Prediksi ini akan dibuktikan di tempat.
Didepan Tatsuya dan Miyuki adalah Dean Yaosaka, dan lebih dalam di kantor, dibelakang meja yang mengesankan, adalah Kepsek itu sendiri, Momoyama Azuma. Sementara, Minami ada dikelasnya. Pesan itu hanya ditujukan kepada Tatsuya dan Miyuki saja.
“Lalu, kau mengatakan bahwa kau tidak pernah bermaksud untuk memberikan informasi palsu kepada sekolah?”
“Tentu. Karena bahkan ini tercatat di Data Keluarga, sampai sekarang, aku juga mempercayainya.”
Momoyama cemberut pada nada militer Tatsuya, atau ini mungkin karena sikap Tatsuya yang tanpa ketegangan, bahwa dia merasa dibatas penghinaan.
Yaosaka telah menjadi sangat perseptif perubahan suasana hati Kepsek selama bertahun-tahun dan ia mulai gugup dirinya sambil terus menginterogasi Tatsuya.
“Lalu itu artinya Data Keluarga dipalsukan? Dalam kemungkinan orang-orangmu sengaja memalsukan surat-surat resmi, ada kemungkinan kalian akan dihapus dari Data Sekolah.”

“Tentang itu, aku telah mendengar bahwa kalian sudah mendapat surat permintaan maaf dari ayahku juga dengan dokumen yang menjelaskan semua masalah ini.”
“Aku memang sudah menerima suratnya. Bahwa ada kesalahan tulis dari ibumu pada akta lahirmu dan kau belum mengetahuinya sampai sekarang, adalah itu. Namun, aku mempertanyakan hal yang mustahil untuk tak disadari kesalahannya selama 17 tahun.”
“Ayahku tidak tertarik kepadaku. Sekarang aku pikir, ini mungkin karena aku bukanlah anak kandungnya.”
Bahkan setelah mendengar seorang ayah yang tidak peduli pada anaknya, ekspresi Yaosaka tidak terlalu berubah. Itu karena cerita seperti ini, dimasa lalu maupun sekarang, bukanlah hal yang jarang.
Karena itu, dia tidak memikirkan perkataan Tatsuya adalah kebohongan.
“Kepsek, aku tidak merasa bahwa penjelasan Tatsuya-kun memiliki keanehan.”
Momoyama tidak kembali segera menjawab.
“Data Publik, termasuk Data Keluarga, telah dibetulkan. Jika kita menerima keadaan khusus keluarga mereka, aku rasa tidak perlu adanya hukuman, bagaimana menurutmu.”
“Aku mengerti situasinya.”
Momoyama mengangguk dengan sungguh-sungguh. Di tangan lain, Yaosaka menunjukkan tanda-tanda tenang yang jelas.
“Memang betul, bukanlah kalian berdua yang bertanggung jawab akan hal ini. Ini bukanlah tempat tim pendidikan memberikan hukuman pada pihak yang tak bersalah. Namun, walaupun jika penghapusan kalian dari Data Sekolah dibatalkan, jangan lupakan hal apa yang dapat menimpa kalian jika ini terjadi lagi. Tolong sampaikan peringatan ini kepada orang tua kalian.”
“Mengerti.”
Untuk menyamai Tatsuya yang membungkuk, Miyuki juga membungkuk dengan sopan juga.
“Mulai sekarang, walaupun kalian bertunangan, aku meminta kalian untuk tidak terlalu menunjukkannya di sekolah. Mengingat keadaan khususmu, aku tidak berniat melawan hubungan kalian.”
“Terima kasih banyak.”
Mereka berdua membungkuk kepada Momoyama sekali lagi.
“…Sampai sekarang banyak hal yang dibebaskan karena kalian bersaudara, namun, jangan lupa mulai sekarang kalian akan dilihat sebagai tunangan.”
“Mengerti.”
Setelah Yaosaka mengatakan fakta ini, interogasi dan nasihat di Kantor Kepala Sekolah berakhir.
◊ ◊ ◊
‘Nasihat’ dari Dean dan Kepsek berakhir jauh lebih cepat dari yang dipikirkan. Tapi, jika dibandingkan dengan waktu biasa Tatsuya sedikit terlambat pergi ke Kelas 2-E.
“Ah, itu dia.”
Itu mungkin alasan Erika telah menunggu di jendela sampai di datang.
“Yo, Tatsuya. Sudah cukup lama.”
Sepertinya Leo, setelah mengetahui Tatsuya belum sampai, dia kembali ke kelasnya sendiri untuk sesaat. Leo menyapanya dari belakang saat dia melewati Kelas F.
“Erika, Leo, lama tidak jumpa.”
Tatsuya berhenti di lorong dan menjawab mereka seperti itu. Ngomong-ngomong, alasan nama Erika disebutnya lebih dulu adalah karena kalau tidak dia akan merajuk.
“Tatsuya-kun, kapan kau kembali ke Tokyo?”
Saat dimana Erika menanyai hal itu, Tatsuya mengingat bahwa dia telah berjanji untuk segera mengabarkan jika urusannya sudah selesai.
“Empat hari yang lalu. Maaf tidak memberitahumu.”
Tatsuya bukanlah tipe orang yang pelupa. Untuk lebih tepatnya, dia tidak dapat melupakan hal. Namun, kali ini, dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan itu.
“Tidak apa-apa. Pasti benar-benar susah bukan?”
“Aku tahu, tapi tetap, ini mungkin akan lebih buruk mulai sekarang. Aku sudah mengalami shock awal sehingga, tidak ada masalah bagiku.”
Tatsuya sedikit terkejut dengan perkataan Leo. Ini bukan keanehan bagi Erika untuk mengetahui surat dari Keluarga Yotsuba kepada semua Asosiasi Sihir. Keluarga Chiba masuk ke daftar dari banyak Keluarga yang dikirimi duplikat surat.
Namun, keluarga Leo tidak memiliki hubungan pada Masyarakat Sihir Jepang. Masalahnya, gen sihir Leo berasal dari kakeknya yang merupakan pengungsi dari Jerman, dia tidak memiliki hubungan dari dengan Keluarga Sihir apapun di Jepang. Itulah mengapa seharusnya dia tidak mengetahui informasi dari Asosiasi Sihir ataupun mendengar rumor dari Keluarga apapun yang merupakan bagian dari itu.
Apa informasi tentang hubunganku, Miyuki dan Keluarga Yotsuba sudah menyebar sejauh itu… Jawaban untuk pertanyaan Tatsuya adalah menanyai dirinya sendiri segera setelah itu diberikan kepadanya.
Segera setelah dia memasuki kelas, semua tatapan temannya terkumpul padanya, lalu segera berpindah.
“Selamat pagi.”
Tatsuya kurang lebih mengerti apa yang dipikirkan orang lain tentangnya, tapi, dia menyapa Mizuku yang duduk disampingnya seperti biasa.
“Ah, umm, selamat pagi…..”
Seperti dugaan, Mizuki segera memalingkan pandangannya setelah menjawab. Itu jelas bahwa dia telah mendengar situasi Tatsuya dan Miyuki.
Tatsuya juga memalingkan matanya dari Mizuki dan mengeluarkan terminal yang terpasang dimejanya.
Dua orang yang telah berbicara dengan Tatsuya sebelum dia memasuki kelas. Erika, sedang mengistirahatkan lengannya di jendela, dan Leo yang berada dibelakangnya, menunjukkan tatapan gelisah pada Tatsuya.
Tatsuya menemui pandangan mereka dan membuat ekspresi yang mengatakan ‘jangan khawatir’.
Pagi ini, Mikihiko tidak muncul di Kelas 2-E.
◊ ◊ ◊
Kelas pagi telah selesai. Sepertinya cara teman Tatsuya menghadapi dirinya adalah dengan mengabaikannya sebisa mereka.
Tatsuya memang tidak sering berbicara dengan temannya; namun, ini pertama kalinya tidak ada seorangpun yang memanggilnya selama setengah hari. Meskipun dia telah menjaga jarak, sudah biasa bahwa beberapa orang meminta bantuannya saat mereka memiliki masalah.
Tatsuya tidak memperdulikan tatapan temannya, bahkan jika mereka merasa jijik atau permusuhan. Jika mereka siap untuk mengucilkannya maka dia hanya perlu untuk menutup dan menolak keberadaan mereka.
Ini bukan seperti jika Tatsuya membenci manusia.
Tapi diwaktu yang sama, ini bukan berarti dia juga menyukai mereka. –dirinya termasuk.
Tatsuya sangat merasa selama Miyuki berada didekatnya, dia tidak membutuhkan apapun.
Keberadaan dari orang selain Miyuki tidaklah penting baginya, meskipun itu lebih baik untuk memiliki orang-orang sekitar untuk menjalani kehidupan sekolah yang menyenangkan, ini lebih jauh daripada itu. Namun untuk alasan itu, dia ingin untuk menjaga setidaknya hubungan yang baik seperti tidak menjadikan mereka musuh.
Di atmosfer sekarang, ini akan menjadi tidak nyaman untuk membuat langkah pertama. Itulah pemikiran Tatsuya.
“Mizuku, aku akan pergi ke Ruang Dewan Siswa, bisakah kau mengatakannya jika ada yang bertanya.”
“Y-ya!”
Suaranya kepada Tatsuya, reaksi Mizuki menunjukkan tanda ketakutan.
Sehingga tidak kehilangan Mizuki sepenuhnya, sudah diperlukan untuk berinteraksi, walaupun itu akan menakutinya.
Tatsuya tidak berbohong saat dia mengatakan dia pergi ke Ruang Dewan Siswa. Namun dia berputar balik didepan pintu.
Itu karena Honoka dan Shizuku didalamnya.
Tanpa membukan pintu ataupun menggunakan ‘Elemental Sight’ nya, dia dapat mengetahuinya, jika mereka hanya dipisahkan oleh satu pintu. Ini akan berbeda cerita jika mereka dapat membuat kehadiran mereka sulit untuk dirasakan Tatsuya, untuknya, ini merupakan hal yang tak disadari, namun murid biasa tidak menyembunyikan kehadiran mereka di area sekolah.
Karena Honoka adalah anggota dari Dewan Siswa ini tidaklah mengejutkan jika dia ada. Dia juga terbiasa dengan Shizuku yang sering juga mengunjungi. Namun, fakta bahwa mereka berdua ada di hari-hari ini adalah mengejutkan.
Tidak seperti ekspektasinya, Miyuki tidak hadir di Ruang Dewan Siswa.
Tatsuya meninggalkan tempat itu.
Alasan Honoka dan Shizuku berada di Ruang Dewan Siswa adalah untuk menghindari tatapan curiga yang akan dirasakan mereka di ruang makan. Mereka sangat dikenal oleh semua murid SMA 1 sebagai teman Miyuki. Jumlah gadis di kelas dua yang juga tahu tentang perasaan Honoka kepada Tatsuya juga bukan beberapa.
Untuk alasan yang sama, Miyuki menghindari ruang makan. Terlebih lagi dialah rumor yang dibicarakan. Sebagai Ketua Dewan Siswa, Miyuki sering memakan makan siangnya di Ruang Dewan Siswa. Tatsuya pikir seperti itu juga hari ini. Jika apa-apa, Tatsuya pikir yang ingin menghindari Miyuki adalah Honoka, tapi ini sepertinya sebaliknya.
Mengingat apa yang dikatakan Kepsek kepada mereka pagi tadi, untuk sementara Tatsuya lebih baik menghindari makan siang bersama. Sepertinya Miyuki juga berpikir bahwa ini diperlukan, Tatsuya telah datang dengan proposisi ini segera setelah mereka keluar dari Kantor Kepala Sekolah, mengenakan ekspresi tidak puas yang dia telah terima dengan enggan.
Untuk alasan itu, mereka belum memutuskan tempat bertemu. Namun, dengan sedikit memfokuskan indera, Tatsuya dengan cepat mengetahui lokasi Miyuki. Ini tidak terlalu sulit untuk memikirkan apa yang dilakukannya, setelah mengetahui lokasinya, Tatsuya menuju ketempatnya.
Pintu ke atap dibuka. Dan tanpa bayangan keraguan, Miyuki berada disitu.
Walaupun salju belum turun atau sejenisnya, suhu masih hanya di babak pertama dari kisaran satu digit. Jika kau pikir tentang ini, tidak akan ada satu murid pun yang akan naik ke atap saat di udara dingin. Ini adalah tempat yang baik untuk seseorang yang ingin sendiri.
“Ah, Onii-sama. Aku telah menunggumu.”
Ya, ini memang bukan benar-benar ‘untuk sendiri’ walaupun lebih pada ‘hanya berdua sendiri’. Ini terlihat seperti rencana Miyuki dari awal.
“Jika kau mengatakan kepadaku aku akan segera datang aku tahu?”
Miyuki tersenyum dengan halus pada jawaban Tatsuya.
“Tidak mungkin Onii-sama tidak tahu dimana untuk menemukanku.”
Sesuai dengan senyuman yang ditujukan kepadanya, tubuh Tatsuya merasakan kehangatan yang lembut. Ini bukan hanya sebuah imajinasi. Itu adalah sihir Miyuki.
“Onii-sama, kau masih belum makan siang bukan? Tolong duduk disini.”
Miyuki menawarkan duduk disampingnya. Dia sekarang sedang duduk di kursi untuk tiga orang, di ujung kanannya. Karena Tatsuya aslinya berencana untuk duduk disampingnya, dia menerima tawarannya tanpa keberatan.
Miyuki mengeluarkan dua kotak dengan ukuran yang bervariasi dari paket yang berada dalam pangkuannya. Yang kecil berada dipangkuannya dan dia memberikan yang besar kepada Tatsuya. Tanpa perlu berkata, ini adalah bento.
“Jadi kau bahkan menyiapkan bento?”
“Ya, aku menyiapkannya setelah Onii-sama pergi untuk latihan pagi. Aku pikir ini akan berguna hari ini.”
Sekarang setelah dia mengatakannya, Tatsuya ingin bahwa Minami membawa tas yang sedikit besar selagi mereka berangkat menuju Kantor Kepala Sekolah.
“Aku mengerti. Terima kasih, Miyuki.”
Tatsuya pikir bahwa ini akan menjadi tidak berguna untuk tidak menunjukkan rasa terima kasihnya sebelumnya. Namun itu bukanlah sesuatu yang harus dikatakannya, atau seperti pikirannya. Miyuki hampir dipastikan menyiapkan dua kota bento karena dia mengantisipasi apa yang kan terjadi hari ini. Dan alasan untuk tetap diam tentang mereka mungkin bahwa dia tidak ingin dia untuk sadar seberapa buruk situasi akan menjadi.
“Jangan katakan itu. Tapi, lagipula ini sepertinya kita berakhir makan siang bersama.”
Tatsuya tidak bisa melakukan apa-apa tapi memberikan senyuman kecut kepada perkataan Miyuki bercampur dengan sedikit celaan.
“Jika kau sudah memberitahuku tentang bento pagi ini aku tidak akan menyarankan kita makan siang terpisah.”
“Oh, apa itu betul?”
Meskipun nada tidak puas nya Miyuki dalam suasana hati yang ceria. Mungkin karena, mengkesampingkan detail-detal kecil, mereka makan siang berdua.
Namun, dalam mata Tatsuya, sedikit kesombongan mungkin akan tercampur juga.
“Baiklah kalau begitu. Maka, aku akan memakannya.”
“Tolong, kalau begitu.”
Menerima ijin itu, Tatsuya membuka penutup bento itu.
Menunjukkan senyum nakal, Miyuki memberikan sumpit kepada Tatsuya.
“Ngomong-ngomong, tidak ada masalah untuk aku memberikanmu makanan juga.”
Menjaga keseimbangannya agar tidak menjatuhkan bento dari pangkuannya, Miyuki mengambil sebiji dari makan siang Tatsuya dengan sumpit. Lalu dia membawanya ke mulut Tatsuya.
“Biarkan aku.”
Mengatakan itu tanpa tanda panik, Tatsuya mendekatkan lehernya untuk memakan apa yang Miyuki pegang dengan sumpitnya tanpa menyentuhnya.
Wajah Miyuki segera memerah.
Miyuki mengatur kembali postur duduknya dengan panik dan membuka tutup bento nya sendiri.
Dengan kata lain, dia baru saja melakukan gerakan penghancur diri.
“Bento yang dipersiapkan Miyuki seperti dugaan, benar-benar enak.”
Selagi berkata seperti itu, Tatsuya mencuri pandang pada wajah Miyuki.
Dan, ia memperkirakan bahwa menggoda tidak perlu terlalu jauh. Sejujurnya dia benar-benar ingin untuk menindaklanjuti dengan "Maukah kau menyuapiku lebih lama?" tapi menahan diri.
“…Hanya berdua itu enak, namun, hanya melihat langit musim dingin sebagai pemandangan dapat membuat depresi. Jika kita dapat menemukan kelas yang tidak digunakan aku ingin merelokasinya mulai besok.”
Tatsuya tidak ingin candaan ini membuatnya melakukan sesuatu yang buruk sehinggia dia merubah topik, Miyuki, yang menggantung kepalanya kebawah, melihatnya.
“Apa tidak apa-apa untuk kita… makan bersama mulai besok?”
“Aku rasa lebih baik melakukannya seperti ini untuk sementara. Walaupun, hari dimana Dewan Siswa kan memiliki banyak pekerjaan akan berbeda.”
Walaupun itu berbeda dari tujuan yang telah mereka rencanakan pagi tadi, Miyuki tidak menolaknya.
“Mari kita cari satu sebelum akhir hari.”
Mengepalkan tangan, Miyuki dengan kuat menyatakan itu.
“Aku juga akan mencari satu juga, jadi jangan paksakan dirimu terlalu kelas.”
Pada senyuman Tatsuya, semangat adiknya mulai menenang
“—Bagaimana kalau Kelas-A?”
Tatsuya memulai percakapan ini setelah mereka berdua selesai memakan bento mereka.
“Aku tahu ini memang tak bisa dihindari tapi ini tetap tidak nyaman. Ini seperti semua orang melihatku dari kejauhan dan ini terasa mereka membicarakan dibelakang kita.”
“Tidak ada yang menyapaku juga hari ini.”
“Aku bahkan tidak bisa berbicara dengan Honoka atau Shizuku.”
Mendengar ini, Tatsuya sedikit mengerutkan dahinya.
“…Apa mereka marah?”
“Selama aku berbicara langsung kepada mereka, mereka akan menjawab tapi….Ya. setidaknya aku mendapat kesan bahwa mereka menghindariku.”
Miyuki terlihat sedikit kesepian selagi menjawab.
“Apa tidak apa-apa bahkan jika kita diak berbicara kepada mereka tentang ini? Aku rasa mereka berdua akan mengerti bahwa kita tidak bisa apa-apa dalam masalah ini.”
“…Itu akan bagus jika itu masalahnya.”
Senyuman Miyuki memiliki sedikit kesedihan didalamnya.
“Aku rasa tidak apa-apa. Tidak ada gunanya mengkhawatirkan tentang sesuatu yang tidak dapat kita lakukan.”
Tatsuya menaruh tangannya di pipi Miyuki. Miyuki menekan tangannya berlawanan dengannya dan menutup matanya.
“Mengerti.”
“Waktu mungkin akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Untuk sekasrang, itu bukan ke titik di mana kita harus pesimis tentang hal itu.”
“Aku mengerti…. Namun, itu juga sama bagi Onii-sama.”
Miyuki membuat tatapan main-main pada Tatsuya.
“Karena kita berbicara tentang Onii-sama, mungkin temanmu berpikir meninggalkanmu sendirian ‘sampai waktu menyelesaikannya’ juga? Aku rasa bahwa terkadang, seseorang harus memulai langkah untuk menyelesaikan masalah, bukan?”
“Kau mengalahkanku.”
Tatsuya tersenyum kecut dengan ekspresi “terpengaruh”.
◊ ◊ ◊
Setelah sampai dirumah, Tatsuya menghubung nomor dari Kepala Keluarga Yotsuba.
Walaupun Tatsuya tidak diperbolehkan untuk menghubungi Maya secara langsung sampai Malam Tahun Baru, hubungan mereka sekarang adalah ibu dan anak.
Miyuki disamping Tatsuya. Walaupun biasanya ini adalah waktu untuk menyiapkan makan malam, Miyuki tahu masalah ini lebih penting. Makan malam hari ini diserahkan kepada Minami.
“Maaf membuatmu menunggu. Waktu melapornya Tatsuya-san sempurna.”
Faktanya, ini adalah panggilan kedua. Pada panggilan pertama Hayama lah yang muncul di layar. DIa meminta untuk memanggil kembali sekitar 20 menit,.
“Kau memiliki perintah kepada kita?”
“Apa kau akan membiarkanku mendengar ceritamu terlebih dahulu, Tatsuya-san?”
Walaupun Tatsuya sedikit gelisah tentang urusan apa yang ingin mereka katakan, dia dengan taat menuruti permintaannya.
“Hari ini kami dipanggil oleh Momoyama, Kepsek SMA 1.”
Mulai seperti ini, Tatsuya melaporkan apa yang telah dibicarakan dalam pertemuan mereka.
“Momoyama-sensei terlalu disipilin…”
Maya mengeluarkan nada kagum untuk beberapa alasan. Menilai dari bagaimana dia membicarakannya, mereka mungkin kenalan.
“Bagaimanapun, terima kasih sudah melapor. Tatsuya-san tidak perlu melakukan apa-apa.”
“Seperti yang kau katakan.”
Tatsuya dan Miyuki membungkuk kepada kamera.
“Ada sesuatu yang harus kukatakan kepadamu, pada sisiku.”
Setelah mereka berdua melihat keatas, Maya mulai menjelaskan.
Tampaknya, mereka akan mendapat misi baru. Berpikir seperti itu, Tatsuya menirukan postur seseorang mendengarkan dengan perhatian.
“Mengenai masalah tentang notifikasi Asosiasi Sihir tentang pertunanganmu, sepertinya kita mendapat protes formal dari Keluarga Ichijou.”
“Oba-sama, mengapa Keluarga Ichijou melakukan seperti ini?”
Walaupun suara Miyuki terdengar tenang, kebencian yang kuat tersembunyi didalamnya. Mengerti tentang hal ini bukanlah hal yang sulit bagi Tatsuya dan Maya.
“Ini tidak mudah dikatakan tapi.”
Selagi itu mungkin benar, Maya tidak menyimpannya sendiri dan mulai menjelaskan. Ini bukan karena dia sensitif tentang perasaan Miyuki bahwa dia ragu-ragu, lebih tepatnya, sepertinya dia sangat menikmati pemandangan Miyuki berjuang untuk menjaga emosinya.
“Argumen Keluarga Ichijou adalah karena hubungan darah terlalu dekat. Talenta penyihir adalah properti negara, tidak baik untuk memiliki generasi selanjutnya terganggu dengan cacat secara genetika.”
“Seperti itu.” “Tentu saja ini tidak hanya sebatas itu.”
Mengganggu Miyuki yang akan berteriak, Tatsuya memberikan pertanyaan kepada Maya.
“Pencegahan dari generasi masa depan yang memiliki cacat genetika bukanlah masalah yang terbatas kepada penyihir. Itulah mengapa hukum melarang untuk menikah dengan kerabat.”
“Ini mungkin bukan hanya alasan tapi ini pastinya adalah porsi terbesar penolakan mereka.”
“Sebaliknya, Sepuluh Master Clan seharusnya tidak memiliki kekuatan untuk mempertanyakan pertunangan yang sesuai hukum. Tentu saja Keluarga Ichijou memiliki hal lain yang ingin dibicarakan?”
Mendengar perkataan Tatsuya, Maya menunjukkan senyum puas dan mengangguk.
“Tepat seperti yang kau katakan. Seperti yang diharapkan oleh Tatsuya-san.”
Tatsuya ditangan lain tidak menunjukkan rasa kepuasan saat dipuji.
“Lalu, apa yang mereka katakan?”
“Baik, itu…. Mereka menawarkan putra tertua mereka menjadi tunangan Miyuki-san.”
“Tolong ditolak!”
Pada jawaban Maya, suara Miyuki naik seketika.
“Miyuki.”
“Ini tidak apa-apa, Tatsuya-san.”
Walaupun Tatsuya baru saja akan menegur Miyuki karena menaikkan suaranya seperti itu, Maya menunjukkan toleransi kepada responnya.
“Ini pantas jika Miyuki-san marah. Aku juga memiliki masalah dengan fakta mereka menjawab dengan notifikasi pada pernikahan dengan lamaran pernikahan mereka sendiri.”
“Dalam masalah itu, jawaban penolakan….?”
Miyuki bertanya ini.
“Tidak, belum, Miyuki-san. Aku tidak bermaksud untuk menjawab Keluarga Ichijou untuk sesaat.”
Namun, berbeda dari ekspektasinya, jawaban Maya halus ‘Tidak’.
“Jika itu masalahnya, bukankah posisi kita menderita?”
Maya menjawab pertanyaan Tatsuya dengan anggukan dengan maksud “Aku tahu”.
“Aku tidak bermaksud untuk meninggalkannya seperti ini selamanya. Itulah mengapa kalian berdua tidak perlu mengkhawatirkan hal ini terlalu banyak.”
“Tidak ada langkah ceroboh, bukan?”
“Tentu. Kalian berdua hanya perlu menikmati waktu dengan bahagia seperti biasa.”
Pada perkataan Maya yang memperluas kata ‘dengan bahagia’,
“Oba-sama…”
Miyuki melihat mengalihkan pandangannya dengan ekspresi malu.
“Mengerti.”
Namun, Tatsuya membungkuk kepada kamera selagi menjaga ekspresi serius di wajahnya.
◊ ◊ ◊
Walaupun ini hari kedua dari semester sekolah, tidak ada perubahan dalam kehidupan sekarang Tatsuya dan Miyuki di SMA 1. Murid lain ragu-ragu mendekati mereka, tapi mereka tidak dapat menyembunyikan keingintahuan mereka. Oh ya, lagipula ini bukanlah jenis situasi yang dapat menjadi lebih baik hanya dalam satu hari. –Namun ini dapat menjadi lebih buruk dalam satu hari.
Sebenarnya, Miyuki kecenderungan diidolakan di SMA 1. Penampilannya, kemampuannya, hanya karena dua hal itu, dia sangat sulit untuk didekati. Dan sekarang, garis keturunan pun termasuk. Tidaka hanya teman sekelasnya dan adik kelasnya tapi juga kakak kelasnya juga gugup dengan kehadirannya.
Di tangan yang lain, jumlah orang yang jauh didalam hatinya merasa ‘takut’ dengan Tatsuya juga tidaklah sedikit.
Takut. Horror. Kegelisahan. Jenis dari ketakutan, kengerian, dan kekaguman yang prajurit luar biasa akan menginspirasi.
Dan setelah mereka mengetahui bahwa Tatsuya merupakan bagian dari Keluarga Yotsuba, perasaan ini menjadi lebih kuat. Makin mendekati terlalu menakutkan dan disaat yang sama, mereka terlalu takus untuk mengabaikannya sepenuhnya. Penyangkalan ini membuatnya terlihat seperti mereka dingin terhadapnya.
Ketertarikan yang mereka miliki terhadap mereka, tentu saja, tidak hanya sebagai rasa ingin tahun seorang anak SMA. Bintang dan Idola menjadi pusat skandal bukanlah sesuatu yang baru. Merelka tidak dapat menahan diri dari penasaran tentang cerita saudara itu yang memiliki hubungan yang terlalu baik, yang selanjutnya diungkapkan sebagai sepupu, bertunangan dan, bahkan sekarang, masih tinggal bersama.
Sebelum kelas pagi dimulai. Segera setelah sampai di Kelas 1-C, Minami dikelilingi oleh kerumunan orang yang sebagian besar adalah gadis.
“Seperti yang aku katakan, tidak ada yang berubah dari sebelumnya.”
Minami telah mengulang-ulang jawaban ini berkali-kali sejak dia sampai. Responnya terkadang bervariasi antara “Mereka tidak melakukan hal seperti itu” sampai “Aku tidak diperbolehkan merespon ini” atau bahkan “Maaf, aku tidak bisa jawab itu.”
“Eeh, tapi, kalian bersama semalaman bukan?”
“Itu berarti, saat mereka tidur juga…. Bukan?”
Sebuah jeritan bernada tinggi muncul dari kerumunan. Minami ditangan lain mengeluarkan napas.
“Seperti yang telah aku katakan, Tatsuya-sama dan Miyuki-sama tidak pernah melakukan hal seperti iyu.”
Meskipun fakta bahwa Minami juga sadar bahwa mereka tidak akan mendengarkannya, dia tetap menjawabnya dengan tepat. Dia melakukan itu karena mereka mungkin menganggap diamnya sebagai setuju.
Mungkin kegigihannya menang pada akhirnya karena pertanyaan berikutnya berbeda.
“Ngomong- ngomong Sakurai-san, sampai Desember kau memanggil Shiba bersaudara ‘Tatsuya-niisama’ dan ‘Miyuki-neesama’ bukan? Apa mungkin, Sakurai-san juga anggota Keluarga Yotsuba?”
Pembicaraan di kerumunan itu tentang Minami tiba-tiba berhenti. Apa yang akan dijawabnya? Mereka menunggu dengan napas tertahan demi jawabannya.
“Aku memanggilnya begitu sampai sekarang karena itu perintah langsung dari Tatsuya-sama. Aku, juga, memiliki hutang kepada Keluarga Yotsuba, sehingga….”
Jawaban aslinya akan terdengar terlalu seperti kebenaran bahwa ‘dia didedikasikan untuk melayani Keluarga Yotsuba’ jadi dia segera merubahnya. Namun, karena ini, dia berhenti pada penjelasannya, ini memberikan kesan bahwa ‘dia menyembunyikan sesuatu’.
“Hmm, benarkah?”
“Itu kebenarannya.”
Karena ini faktanya bahwa dia berbohong, bahkan suara yang dia gunakan untuk menyangkal keraguan orang lain terlalu lemah. Jika dia menaikkan suaranya dan menggunakan nada kuat yang menolak, ini mungkin lebih mudah untuk membohongi para murid.
“Eh…. Jadi Keluarga Yotsuba juga melakukan hal seperti itu.”
Ada banyak hal berbahaya dalam pekerjaan Penyihir. Ini bukanlah hal aneh untuk mendengar laporan tentang anak penyihir selagi melakukan pekerjaannya dan menyelesaikan tugas mereka. Di SMA 1. Tidak, di ruangan Kelas C, sudah ada beberapa masalah. Itulah alasan tidak ada reaksi canggung pada penjelasan ‘mereka membantuku’ Minami.
“Namun, karena kau mendapat bantuan dari Keluarga Yotsuba, itu berarti kau tidak dapat dianggap benar-benar tidak memiliki hubungan dengan mereka bukan?”
Itu mungkin masalahnya tapi ini biasa untuk menginvestigasi dengan langsung bertanya kepada orang yang bersangkutan terus-menerus.
“Tidak, tidak juga….”
“Baiklah semuanya, pelajaran akan segera dimulai! Jika kau tidak segera kembali ke tempak dudukmu kau mungkin akan kehilangan beberapa poin dari nilai evaluasimu.”
Orang yang baru saja menyelamatkan Minami dari pertanyaan tidak pengertian teman-temannya dalah orang yang memiliki figur pemimpin di kelas.
“Saegusa-san? Tapi kita masih memiliki beberapa waktu.”
Bagi Kasumi yang telah mengganggu dengan suara besar bertanya dari belakang, seorang murid perempuan yang melihat terminal nya untuk memastikan waktu dan jawab balik.
“Pelajaran akan segera dimulai bukan?”
Namun Kasumi membalas komplain temannya dengan kalimat yang sama persis dengan senyuman.
“Aku-aku rasa begitu.”
Ini bukan karena apa yang dikatakan Kasumi benar, tapi lebih karena, tidak ada satu muridpun yang dapat bertahan dari perasaan kuat pada senyuman yang diberikannya, orang yang mengelilingi Minami pelan-pela mulai menghilang karena mereka mulai duduk dalam kelompok dua atau tiga orang.
Kasumi melipat lengannya dan melihat murid yang tersisa sebelum duduk dengan bangga di kursinya.
“Um, Saegusa-san. Terima kasih banyak.”
Minami mengekspresikan rasa terima kasihnya.
“Jangan dipikirkan. Aku juga benci hal seperti ini.”
Kasumi memutar kepalanya mengahadap Minami dan berkedip.
Selama waktu istirahat Minami berhasil menghindari menjadi pusat kerumunan. Namun itu hanya karena periode kedua adalah kelas praktek dan mereka tidak bisa melakukan itu sambil bergerak menuju kelas. Sayangnya, itu tidak akan mudah untuk menghindar saat istirahat makan siang. Jumlah teman sekelas yang berpikir ini akan menjadi waktu terbaik untuk berbicara dengan bebas tidak hanya satu atau dua orang.
Lebih dari setengah Kelas C berdiri segera setelah bel berbunyi menandakan akhir dari kelas pagi.
“Sakurai-san, kau akan pergi ke Ruang Dewan Siswa bukan? Mari kita pergi bersama.”
Namun, orang yang lebih cepat mengajaknya adalah Kasumi.
Sedikit banyak, ini adalah hal biasa karena pengaturan duduk untuk kelas satu diatur berdasarkan dengan gender urutan suku kata. Nama keluarga Kasumi, tentu saja, ‘Saegusa’ selagi Minami adalah ‘Sakurai’. Dengan kata lain, kursi Kasumi berada didepan Minami. Jadi tentu saja ini biasa, membuat semua orang bereaksi di waktu yang sama, Kasumi akan menjadi orang yang pertama mencapainya.
“Ah…. Ya.”
Minami sedikit terkejut pada pembicaraan tiba-tiba ini. Keterkejutannya tak dapat dimengerti, lagipula, meskipun fakta bahwa mereka telah menjadi teman sekelas selama sembilan bulan sampai sekarang, ini pertama kalinya Kasumi secara langsung mengajakmua ke suatu tempat.
“Ayo, kita pergi.”
Sedang didesak oleh Kasumi, Minami mengambil tasnya yang berisi bento nya dengan panik dan berdiri dari tempat duduknya.
“Baiklah, Saegusa-san.”
Mereka berjalan menuju tangga yang menuju ke Ruang Dewan Siswa saat Minami menyamai kecepatan Kasumi dan mulai berbicara, ekspresinya sepertinya seseorang yang memiliki beberapa pertanyaan.
“Hmm, apa itu?”
Setelah mencuri pandang pada Minami, Kasumi menajawab dengan pertanyaan singkat.
“Tepat seperti pagi ini, terima kasih banyak atas apa yang kau lakukan. Namun, bolehkah aku bertanya mengapa kau membantuku.”
Sampai sekarang Kasumi tidak pernah memberi Minami alasan apapun untuk berpikir dia membecinya, tapi ini tidak seperti dia memberi alasan apapun untuk berpikir dia menyukainya juga. Itu pasti bukanlah hanya kesan dari Minami saja. Ini adalah fakta bahwa tidak pernah ada setiap tingkat percakapan di atas minimum yang diharapkan antara dua teman sekelas. Minami sendiri tidak pernah benar-benar mencoba untuk secara proaktif berbicara kepada Kasumi, karena itu mengapa dia masih belum bisa mengerti alasan dibalik tindakannya.
“Aku sudah memberitahumu sebelumnya. Kalau aku membenci hal seperti itu.”
Senyuman yang Kasumi berikan kepada Minami menjadi sedikit canggung. Alasannya adalah secara terbuka diberitahukan oleh seseorang yang kau tidak terlalu dekat dengan untuk memulai dengan, ‘kau menolongku’, adalah sedikity terlalu banyak untuk Kasumi, dengan kata lain dia malu.
“Aku tahu bagaimana hal seperti itu rasanya. Mereka sebenarnya tidak memiliki niat buruk, mereka hanya memuaskan rasa ingin tahu mereka, tapi mereka dapat terlalu tidak sensitif terkadang.”
“Kau benar.”
Minami tidak terluka karena rentetan pertanyaan ugal-ugalan itu tetapi oleh fakta bahwa ada banyak pertanyaan yang dia tidak bisa jawab karena posisinya. Namun, karena dia juga ingin pihak lain untuk mengerti perasaannya, dia tidak bisa berbuat apa-apa tetapi mengangguk mendengar kata-kata Kasumi.
“Hmmm. Aku juga memiliki beberapa pengalaman buruk.”
Minami mengerti bahwa dia mencoba untuk menghiburnya. Kasumi tidak bermaksud untuk menyebut dirinya sendiri dengan ‘Boku’, sesuatu yang tidak pernah dilakukannya di sekolah.
Kasumi tidak menyadari kekeliruannya.
Saat itu mencapat telingannya, Minami sedikit kaget, namun karena menurut latihannya sebagai pelayan dia mempertahankan wajah datarnya.
◊ ◊ ◊
Sabtu, 12 Januari, ini adalah akhir pekan pertama sejak mulainya semester baru.
Walaupun kelas di hari Sabtu hanya di pagi hari, ruang makan masih dibukakan untuk murid dengan aktivitas klub dan aggota komite. Erika, Leo, dan Mizuki memiliki aktivitas klub sementara Mikihiko memiliki tugasnya sebagai anggota dari Komite Kedisiplinan, mereka semua berkumpul di ruang makan untuk menyiapkan siang hari.
Dibandingkan dengan satu bulan lalu, jumlah orang yang hadir saat istirahat makan siang sudah setengahnya. Karena Tatsuya, Miyuki, dan Honoka adalah anggota dari Dewan Siswa mereka seharusnya memakan makan siang mereka di Ruang Dewan Siswa – walaupun masalah Tatsuya dan Miyuki, ini terlihat bahwa sejak awal dari semester baru samapai kemarin mereka telah memakan makan siang mereka secara rahasia di kelas lainnya. Ini adalah informasi yang didengar Erika dari Shizuku.
Alasan dari berkurangnya percakapan dimeja bukan hanya karena jumlah mereka yang berkurang. Pencipta suasana hati, Erika, ekspresinya dan semua gesturnya mengalir dari ketidaknyamanannya.
Mungkin Mikihiko berpikir lebih baik untuk cepat bubar, dia menyelesaikan makannya dengan cepat dan akan sedang berdiri dari kursinya.
“Miki, tunggu sebentar.”
Namun, Erika yang memaksanya duduk kembali lagi menghentikan gerakannya diam ditempat.
“Apa ini.”
Untuk menyembunyikan kegelisahannya karena usaha melarikan dirinya tetangkap, dia menjawab dengan suara yang kuat.
“Tunggu samapai Mizuki selesai makan.”
Tentu saja, Erika bukanlah tipe orang yang dapat menahan dengan mudah. Orang yang tenang dengan gemetaran menenangkan mereka berdua adalah Mizuki.
Pada akhirnya, Mizuki menaruh sumpit di piringnya yang masih ada sepertiga dari isi awalnya.
Sekarang, mereka berempat duduk dengan urutan seperti ini, Erika dan Mizuki duduk bersebelahan sementara Leo berhadapan dengan Erika.
Erika menujukan suara tajam kepada Mikihiko, yang duduk menyamping darinya.
“Miki, apa sebenarnya yang kau lakukan?”
“Apa maksudmu.”
Mikihiko sekalo lagi menjawab dengan nada yang kuat namun, suaranya secara tidak natural kaku.
“Aku mengerti, jadi kau tidak mengerti sampai aku mengatakannya secara langsung? Kalau begitu akan kulakukan!”
Erika mengayunkan telapak tangannya di meja.
Dia memperhatikan apapun sampai berapa banyak tatapan yang menujunya karena suara keras yang baru saja dikeluarkannya.
“Aku bertanya kepadamu mengapa kau menghindari Tatsuya-kun!”
Ruang Makan tiba-tiba menjadi hening. Tatapan semua orang terpusat pada Erika dan Mikihiko. Selagi Erika mengabaikan tatapan orang lain, Mikihiko tidak dapat seperti itu.
“Aku tidak benar-benar… menghindarinya atau apapun.”
“Huh? Jadi kau akan pura-pura bodoh?”
Mikihiko tersendat dalam menghadapi api yang di mata Erika.
“Ini jelas kau menghindari Tatsuya-kun, bahkan idiot ini pun menyadarinya.”
Orang yang ditunjuk Erika dengan jarinya dalah Leo.
“Siapa yang kau panggil idiot! …..Kesampingkan itu, Mikihiko. Seperti yang dikatakan tomboy ini—“
Setelah mengatakan itu, Leo tiba-tiba berteriak.
“Aduh! Kau…! Kau pasti memiliki sesuatu di sepatumu!”
“Jangan khawatir, itu bukan seperti lapisan besi atau semacamnya.”
Jika kau bertanya apa yang baru saja terjadi, sepertinya Erika menendang kaki Leo dibawah meja.
Atmosfer sedikit menurun. Bagi Mizuki dan Mikihiko, ini bukanlah hal yang jarang terjadi.
“Huh… Entahbagaimana aku merasa lelah.”
Ini membuat mereka dapat bernapas sebelum kembali ke masalah sebelumnya, bahkan untuk Erika, ini adalah hal yang buruk.
“Oh baik. Miki, jujur saja, aku bahkan tidak ingin mendengar mengapa kau menghindari Tatsuya-kun. Namun, jika ini hanya karena Tatsuya-kun berasal dari Keluarga Yotsuba, maka ini bukanlah alasan untuk menghindarinya seperti yang kau lakukan. Jika kau berpikir seperti itu, maka tidak ada gunanya untuk menyebutmu temannya.”
Erika dengan diam menatap Mikihiko dimatanya. Ini karena Erika telah sangat agresif bahwa Mikihiko telah keras kepala beberapa saat sebelumnya. Namun, dengan tatapan seperti itu padanya, rasa bersalah yang dia rasakan tidak mengijinkannya untuk berpura-pura tidak peduli lagi.
“…Ini bukan karena dia anggota Keluarga Yotsuba. Tidak, jujur saja itu salah satu alasan. Sebaliknya aku membenci Tatsuya untuk tidak memberi tahu kami cepat.”
Meskipun mengatakan bahwa dia membencinya, ekspresi yang ditunjukkan Mikihiko adalah penyesalan.
Erika dan Leo secara naluri melihat satu sama lain.
“Tunggu sebentar, Mikihiko. Apa kau tidak merasa ada sedikit salah?”
Leo terus berbicara kepada Mikihiko yang tidak bisa menatap matanya.
“Tidakkah kau berpikir bahwa Tatsuya merasa bersalah dipaksa untuk menyembunyikannya dari kita? Kau seharusnya mengerti lebih baik dari siapapun karena ini adalah semacam tradisi yang harus dipatuhi bukan?”
“Miki.”
Erika mengeluarkan suara tajamn kepada Mikihiko yang masih belum menunjukkan reaksi kepada perkataan Leo.
“Mari kita asumsikan kau telah mendengar ini langsung dari Tatsuya-kun, apa akan berubah?”
Mikihiko kehilangan kata-kata. Tidak, bahkan jika dia mencoba untuk menjawab kembali dia tidak dapat untuk membuat respon yang masuk akal. Menggunakan kesempatan ini, Erika menekannya lebih jauh.
“Jika kau mendengar ini langsung dari Tatsuya-kun, apa kau pikir ini akan berakhir dengan mudah “Oh, aku mengerti”? Apa kau pikir kau dapat bersikap seperti sebelumnya? Melihat dari bagaimana kau bersikap pada masalah ini, aku tidak benar-benar berpikir itu masalahnya.”
Mikihiko tidak dapat menjawab balik. Dia bahkan tidak dapat membuat kebohongan sementara.
“Dengan kata lain, Miki, kau hanya takut dengan nama Yotsuba.”
“…Bagaimana denganmu Erika.”
Mikihiko akhirnya meninggalkan sikap pura-pura tangguhnya. Mengambil sikap menantang, dia menjawab balik Erika dengan suara cemberut.
Namun, itu adalah pertanyaan bodoh.
“Apa yang kau pikirkan, tentu saja aku takut.”
Bagi Erika, menggertak tentang kelemahannya adalah sesuatu yang tidak bisa dia lakukan begitu saja.
“Dia adalah anggota dari Keluarga Yotsuba. Jika kita pernah menemukan seseorang yang tidak takut setelah mendengar hal itu, dia pasti hanyalah orang bodoh. Kita melewati batas-hal yang kau bisa dengar untuk pertama kalinya dan dilakukan dengan hal itu.”
“Lalu bagaimana kau tetap bersikap seperti tidak terjadi apa-apa?”
“Bukankah ini jelas, itu karena kita teman.”
Erika menjawab pertanyaannya dengan ekspresi yang sama persis saat dia mengakui bahwa dia takut sebelumnya.
“Keluarga Yotsuba itu menakutkan. Tidak ada yang tahu apa yang mereka lakukan dan itu membuatku tidak mudah menerimanya. Tapi, Tatsuya-kun adalah temanku. Bhakan jika aku tidak mempercayai Keluarga Yotsuba, aku percaya Tatsuya-kun. Dan tetap seperti itu walaupun jika ada banyak hal yang dia harus sembunyikan dari kita.”
Erika menatap Mikihiko dimatanya dan mengeluarkan serangan akhir.
“Untuk memulainya, ada beberapa hal yang Miki sembunyikan dari kita juga, dan itu tidak terbatas hanya 10 sampai 20 hal saja.”
“Itu…”
“Tak akan kubiarkan kau mengatakan itu bukan masalahnya. Lagipula kita sudah berteman untuk waktu yang lama.”
“……”
“Itu juga sama bagiku. Hal yang aku tidak ingin kalian ketahui, hal yang aku pasti tidak akan kubagi dengan kalian, ada banyak.”
Mikihiko memalingkan pandangannya dengan canggung. Alasannya adalah, dia sebenarna memiliki ide untuk bertanya kepadanya ‘hal yang dia tidak ingin diketahui orang’ adalah apa.
“Ada beberapa hal yang dia tidak dapat beritahu kiya? Tentu saja, kita tidak menikah atau semacamnya, jadi bukankah ini normal.”
Mikihiko memalingkan wajahnya dengan muka sedih. Seperti saat dia sekarang, dia tidak memiliki alasan tersisa.
“Bagaimana bisa… Erika dan Leo dapat dengan cepat membiasakan diri dengannya setelah semua ini?”
Diluar perasaan Mikihiko, Erika mencuri pandang pada Leo.
“Aku rasa karena aku tidak pernah berhadapan dengan Yotsuba. Aku bahkan tidak tahu seberapa berbahaya Penyihir Yotsuba. Namun, aku tahu Tatsuya. Meskipun tahu bahwa seberapa berbahayanya Tatsuya, aku juga tahu bahwa aku dapat mempercayainya sampai akhir.”
Leo merasa malu dengan apa yang dikatakannya dan mengeluarkan senyum bodoh secara terpaksa sebelum melanjutkan.
“Ya, itu mungkin dapat diterima. Walaupun aku mengetahuinya dengan sendiri. Aku tahu mengapa dia tetap diam tentang ini dan diatas semuanya, aku percaya Tatsuya karena dia temanku. Membiarkan ‘kesempatan’ ini untuk merusak hubungan kita adalah hal bodoh.”
“Leo…. Kau adalah orang yang luar biasa.”
Mikihiko bukanlah satu-satunya orang yang menatap Leo dengan tatapan kagum. Erika juga sama. Saat dia menangkap mata Mikihiko berpaling darinya dia segera mendapatkan kembali ketenangannya.
“Apa itu juga sama bagimu Erika?”
“Tidak terlalu… Bahkan aku tidak dapat segere mengeluarkan reaksi sesuai. Namun, aku tidak butuh memikirkannya sampai tiga atau empat hari.”
Erika mengetahui garis keturunan Tatsuya pada Februari tahun lalu. Bahkan jika dia mengetahui fakta itu, keterkejutan yang dia rasakan sama persis dengan yang lain. Nmaun, bahkan jika situasi mereka, Erika berhasil untuk kembali dari shock mental nya kurang dari sehari.
Jika Erika tidak mengalam shock yang sama maka mustahil dia untuk mengerti dilema Mikihiko sampai sejauh ini, itulah yang dia pikirkan. Namun, dia tidak bisa datang untuk berdamai dengan kenyataan bahwa sementara ia telah ragu-ragu, dia telah mengatasi traumanya.
“….Aku mengerti.”
Mikihiko menutup matanya dan mengakhiri semua gerakannya. Posturnya tidak memiliki ketenangan seperti seseorang yang bermeditasi, tapi menderita konflik internal.
“….Aku mengerti.”
Setelah membuka matanya, Mikihiko mengatakan seperti itu kepada Erika.
“Aku juga menganggap Tatsuya sebagai teman. Akan kulakukan yang terbaik. Pada Senin minggu depan, semua akan selesai.”
Ekspresi Mikihiko terlihat sedikit tersegarkan.
Erika tersenyum dengan kepuasan, dia lalu memalingkan pandangannya dekat Mizuki.
“Mizuki, ini juga berlaku bagimu.”
“Eh!?”
Reaksi Mizuki bukanlah seperti orang yang mendadak disapa, sebaliknya, ini seperti jika dia baru saja menghindari tombak dengan luasnya rambut.
“Kau harus berhenti memperlakukan Miyuki dan Tatsuya-kun sangat dingin. Bahkan Miki mengatakan akan melakukan yang terbaik, jadi kau juga seharusnya dapat melakukannya juga, bukan?”
“Hmm…”
“Kau-dapat-melakukannya-juga,bukan?”
“Y-ya… Mengerti! Aku akan melakukan sesuatu tentang ini!”
Erika dengan terpaksa memberikan tampang tegas kepada Mizuki.
“Shibata-san, aku juga akan berusah sebaik mungkin. Mari kita lakukan bersama.”
Untuk menjawab perkataan Mikihiko.
“….Ya! Mari kita lakukan yang terbaik.”
Mizuki dengan bahagia mangangguk.
Menegur Mikihiko didepan Mizuki sudah merupakan rencana Erika. Erika menduga Mizuki akan sulit untuk dibujuk jika dia harus mencobanya sendirian, itulah mengapa dia membuat Mikihiko berjanji terlebih dahulu untuk merubah hubungannya dengan Tatsuya, untuk membuatnya melakukan hal yang sama.”
Hasilnya seperti yang telah diprediksinya.
Namun, seperti yang dia rencanakan, menghadapi dua orang yang (secara mental) memegang angan mereka dengan keberanian, Erika menunjukkan ekspresi “Aku tidak dapat bertahan dari ini” dan memalingkan pandangannya.
◊ ◊ ◊
Karena bujukan Erika (dan Leo, sedikit), Mikihiko dan Miyuki memutuskan untuk meninggalkan sikap mereka yang sekarang kepada Tatsuya dan Miyuki.
Namun, menghadapi perasaannya bukan semudah itu bagi Honoka.
Dia telah memutuskan bagaimana dia akan menghadapi Tatsuya di masa depan. Namun, dia belum mengumpulkan keberanian untuk benar-benar melakukannya, belum lagi bagaimana dia harus bersikap terhadap Miyuki.
Sejujurnya Honoka menganggpa Miyuki sebagai teman.
Namun, disaat yang sama, dia adalah rival yang kuat dalam cinta. Terlebih lagi, dia berada dua atau tiga langkah didepan.
Setelah ditegur oleh Shizuku, dia tidak lagi memeperdulikan fakta bahwa Tatsuya dan Miyuki menipunya. Lagipula, sepertinya Tatsuya dan Miyuki juga tertipu.
Tapi, ini tidak mungkin bagi Honoka untuk tersenyum kepada mereka seperti sebelumnya. Karena kebiasaan Honoka, Miyuki sendiri tidak tahu bagaimana untuk bersikap dan atmosfer telah menjadi canggung diantara mereka, ini adalah siklusnya.
Bahkan sekarang, Honoka melarikan diri dari Ruang Dewan Siswa dan menuju ke Markas Manajemen Klub . Honoka adalah Bendahara Dewan Siswa. Memberikan anggaran tambahan untuk berbagai Klub adalah bagian dari pekerjaannya. Karena itu, tidaklah aneh untuk melihatnya mengunjungi Markas Majemen Klub. Namun bahkan jika orang di sekitarnya tidak berpikir ini aneh – dia sendiri tahu bahwa dia hanya menghindari Miyuki. Fakta bahwa dia sebenarnya sadar pada fakta itu membuatnya lebih sedih.
Kepala dari Manajemen Klub sekarang berada di klub yang sama dengan Honoka, kenalannya dari kelas satu, namanya adalah Igarashi. Seorang anak laki-laki yang halus dan malu. Pernah ada perkataan bahwa “Dia bukan gula juga bukan garam” pada masalah Igarashi, kau pasti dapat mengatakan bahwa dia gula.
Dia tidak selera Honoka tetapi dalam keadaan emosionalnya saat ini, ia adalah rekan yang menyenangkan. Dia telah menjadi orang yang cocok untuk berbicara dengannys ketika dia ingin merubah suasana hatinya.
“Permisi. Ini Mitsui dari Dewan Siswa.”
“Silahkan masuk.”
Setelah dia melapor kunjungannya melalui interphone, jawabannya tidak keluar dari speaker, pintu terbuka dan dia mengundangnya masuk langsung.
Murid yang baru saja keluar adalah Shippou Takuma.
Walaupun, pertama, ada rumor buruk tentangnya diantara teman kelasnya, sikapnya benar-benar berubah pada akhir April.
Ketegasannya kuat seperti biasa, namun dia tidak merasa harus menekannya lagi.
Ambisi dan keinginannya dalam memimpin masih ada, namun melihatnya dengan baik, kau dapat menyadari bahwa sikapnya sebelumnya telah, benar-benar hilang.
Ya, untuk memulai dengan, kebiasaan berdarah panasnya tidak dapat dirubah dengan mudah tapi dia telah mencapat titik dimana dia dapat dengan jujur meminta maaf dan mengakui jika kau mengatakan kesalahannya.
Ini telah terakumulasi menjadi poin selama Kompetisi Sembilan Sekolah, dia secara spontan menjadi manager dari sembilan anak kelas satu pada tim SMA 1.

Tanpa arogan, di secara stabil meningkatkan kemampuannya. Seperti hari ini, tidak hanya teman kelasnya tapi juga banyak kakak kelas secara terbuka mengakui usahanya.
Honoka juga tidak senang terhadap Takuma pertama kali, setelah insiden dengan Tatsuya. Namun, sekarang, dia tidak memiliki kesan buruk tentangnya. Dia dapat dengan rendah hati mengakuinya sebagai adik kelas yang menjanjikan.
“Permisi, aku memiliki janji dengan Ketua Igarashi.”
“Dengan ketua? Baru saja ada panggilan dan dia baru saja pergi.”
Honoka mengatakan bahwa dia akan datang sebelum dia pergi ke Ruang Dewan Siswa. Namun, sepertinya ada masalah yang terjadi. Walaupun usaha mantan Ketua Hattori telah terpusat pada menghapuskan stigma bahwa hanya murid tingkat tinggi saja yang dapat mendapat kedudukan penting, Igarashi terlihat untuk memiliki efek negatif pada sikap orang lain.
Honoka berpikir ini akan bagus jika itu hanya kebetulan. Walaupun dia seharusnya tidak menjadi salah satu yang khawatir tentang situasi orang lain memikirkan kondisi mentalnya, ini adalah kebiasaan bagus berbicaranya yang tak dapat dipungkiri. Tentang hal itu, Honoka tidak dapat benar-benar mengkomplain tentang Igarashi.
“Apa ini urusan penting?”
Selagi Honoka berpikir bahwa tidak bisa apa-apa dan mulai untuk pergi kembali, dia berhenti pada perkataan Takuma.
“Ya tapi karena dia tidak ada aku akan datang lagi nanti.”
“Tolong tunggu sebentar.”
Adalah Takuma yang bertanggung jawab dalam komunikasi, sebaliknya dia mengambil headset nirkabel yang memiliki microphone. Itu adalah perangkat yang terintegrasi dengan gelombang otak. Dia memasang headset itu dan menghadap ke terminal desktop.
“Ini adalah Markas, Shippou berbicara. ….Mitsu-san dari Dewan Siswa ada disini. ….Ya, mengerti. Aku akan menyampaikan pesannya.”
Takuma melepas headset dan berdiri, dia lalu menghadap Honoka.
“Mitsui-senpai, Ketua memintaku untuk memintanmu menunggu, jika mungkin, karena dia sudah dalam jalannya kesini.”
“Di jalannya… Berapa lama?”
“Dia tidak mengatakannya dengan jelas tapi jika kita ambil contoh, aku akan mengatakan sekitar lima menit.”
Lima menit adalah kira-kira jumlah waktu yang dibutuhkannya untuk kembali ke Ruang Dewan Siswa. Karena dia tidak ingin untuk kembali kesana dulu, Honoka memutuskan untuk mengikuti rekomendasi Takuma dan menunggu.
(Tapi, hari-hari ini, aku tidak melakukan apa-apa tapi tidak menyelesaikan pekerjaan kantor, meja kerjaku pasti penuh…)
Namun, ini terutama saat dia tidak melakukan apa-apa bahwa Honoka tidak bermaksud terlalu menyudutkan dirinya. Ini juga, karena kebiasaannya .
(Ini mungkin akan berakhir dalam kedipan mata jika Tatsuya-san membantu…. Walaupun aku tidak bisa memintanya, ini akan menjadi benar-benar canggung….)
(Tapi, Miyuki benar-benar dapat mengatasi pekerjaan… Walaupun tanpa aku katkan, dan jika dia akan meminta pertolongan Tatsuya-san… Maka, bukankah mereka akan berpikir bahwa aku tidak dibutuhkan!?)
Honoka membuatnya wajahnya menjadi pucat.
“Um…. Mitsui-senpai, apa kau merasa tisak enak badan?”
Jika kau melihatnya dari luar, maka delapan atau sembilan dari sepuluh kau akan menyimpulkan seperti itu. Bahkan jika kau adalah seseorang yang kurang memperhatikanb orang lain seperti Takuma.
“Eh!?”
Namun, pada keadaannya sekarang, tentu saja maksud dari pertanyaan itu akan melayang dipikiran Honoka. Yang paling penting, dia tidak berpikir seperti dia tertangkap dalam delusi, dia bukanlah tipe orang yang dapat menunda pemikiran seperti ini seketika saat seseorang mengganggunya.
“Benarkah, tidak apa-apa.”
Tapi, reaksi ini, tidak peduli bagaimana kau melihatnya hanyalah gertakan.
Takuma berpikir seperti itu juga.
Dan dalam pikirannya, dia bahkan menambahkan penjelasannya.
“Mitsui-senpai, bagaimana aku mengatakan ini….”
“Ya?”
“Um.. aku sepenuhnya mengerti bahwa ini bukan urusanku tapi, tentang masalah Shiba-senpai…”
“Tunggu sebentar, Shippou-kun? Apa yang baru saja kau katakan?”
Honoka yang tersipu segera mencoba untuk menghentikan perkataan yang keluar dari mulut Takuma.
Namun, bahkan jika Takuma salah tentang kondisi Honoka, dia pastinya tidak akan salah paham alasan dari kesedihannya.
Ini tepatnya karena dia benar tentang Honoka tersipu. Apa yang Takuma akan katakan, Honoka tidak ingin mendengarnya.
“Aku rasa kau harus menyerahkan Shiba-senpai.”
Meskipun itu, Takuma telah mengatakannya.
“Berhenti!”
“Tapi pada tingkatan ini, Senpai akan lebih menderita!”
Takuma telah merubah sikapnya akhir-akhir ini, kebiasaannya telah benar-benar meningkat. Tapi, dia masih belum menyerah dengan ambisinya. Dia masih memiliki harapan yang menjanjikan sebagai seorang Penyihir, dengan membuat Honoka sekutunya, dia dapat medekat dengan Shizuku.
Tapi diatas semua, Takuma terpikat dengan Honoka.
Ini terjadi saat Takuma dan Kasumi pergi bersama, yang berakhir denga pertengkaran diantara kembar Saegusa dan dirinya sendiri. Banyak orang menegurnya, namun Honoka telah mengulurkan tangannya menolongnya. Berbicara objektif, satu-satunya hal yang dilakukannya waktu itu adalah membantunya dan bertanya “Apa kau dapat berdiri?”, ini bukan seperti jika dia telah meminjamkannya bantuan atau semacamnya.
Apa yang dimulai dengan pembubuhan satu sisi memori yang belum mekar menjadi perasaan penuh romantis. Mereka tidak benar-benar memiliki banyak kesempatan untuk berbicara satu sama lain baik sehingga deskripsi tadi tepat.
Walaupun hari ini, kebetulan, mereka berdua sendirian, dan tidak sengaja, dia melihat Honoka kesulitan dengan perasaan yang tak terbalaskan. Kau dapat mengatakan bahwa Takuma, dirinya menjadi liar.
“Senpai! Aku-!”
Honoka menutup matanya dan menutup telinganya dengan tangannya.
Takuma merentangkan tangannya pada tangan Honoka.
“Shippou, apa yang kau lakukan…?”
Namun, ini adalah sejauh yang dapat dilakukannya. Suara dari Ketua Igarashi, yang baru saja sampai di ruangan, menghentikan tindakan Takuma.
Igarashi tidak sendirian. Shizuku tiba-tiba berjalan dari belakangnya dan berhenti didepan Honoka, dia menaruh kepala Honoka didadanya.
“Shizuku….?” “Ya.”
Shizuku dengan halus menepuk punggung Honoka beberapa kali untuk memberitahunya bahwa semuanya baik-baik saja.
Kekakuan tubuh Honoka menghilang.
Shizuku memberikan tatapan dingin terhadap Takuma selagi memegangi Honoka.
“Apa yang kau katakan?”
Nada dari suaranya cocok dengan tatapan yang diberikannya.
“Ya, itu….”
Takuma bermaksud untuk menyelesaikan kalimatnya yang dimulai dengan “Aku-“ dengan mengatakan “Aku khawatir terhadapmu!”.
“Mencoba untuk menggoda seseorang saat dia sedang sedih, kau yang terburuk.”
Shizuku telah menuduhnya. Tapi, ini bukan sepenuhnya salah.
Alasan Takuma tidak dapat menjawab adalah pasti karena dia sendiri sadar akan hal itu.
“Ayo pergi, Honoka?”
Shizuku membawa Honoka keluar dari Markas Manajemen Klun.
Tidak ada protes yang keluar dari mulut Takuma.
Igarashi, yang datang untuk memenuhi janjinya, tidak dapat melakukan apa-apa selain berdiri tercengang.
◊ ◊ ◊
Hari itu, Honoka tida pulang ke rumahnya. Seperti biasa mereka datang kesekolah terpisah dari Tatsuya dan Miyuki, saat mereka sampai di stasiun Honoka diminta oleh Shizuku untuk menginap dirumahnya.
Dia bahkan tidak mengatakan jika dia setuju dengan itu. Ini adalah keputusan sepihak.
Ini bukan berarti tinggal di rumah Shizukuy tidak enak atau semacamnya. Dia menyadari keraguannya saat sendiri dan jika dia ditinggalkan sendirian dia mungkin akan merasa tertekan dengan sangat cepat, itu sebabnya undangan Shizuku ini diterimanya.
Dia makan malam dengan orang tua Shizuku, yang segera pulang ke rumah, dan seperti biasa mereka mandi bersama. Namun, saat disana, tidak ada percakapan.
Apa yang berbeda dari yang biasa adalah fakta bahwa Shizuku mengajak Honoka ke kamarnya setelah itu.
Honoka memiliki kamar sendiri di rumah Keluarga Kitayama. Walaupun itu hanya kamar tamu, kenyataannya itu kamar itu hanya digunakan olehnya saja. Interiornya cocok dengan selera Honoka dan kau bahkan dapat menemukan pakaian dalamnya di lemari.
Walaupun begitu, Honoka sendiri tidak terlalu sering menggunakan kamar ini. Saat Honoka menginap, dia biasanya akan berada di kamar Shizuku, dan bahkan tidur disana. Namun hari ini, Shizuku mengajaknya ke ‘Kamar Honoka’.
Honoka dengan taat duduk diranjangnya, dibandingkan dengan beberapa saat yang lalu namun, selagi dia menunjukkan ekspresi bahagian selama makan malam, suram, sakit sekarang muncul di wajahnya.
Shizuku duduk didepannya.
Dia duduk di lantai dengan gaya seiza.
Tentu saja, duduk di ranjang, wajah Honoka lebih tinggi. Shizuku memandang kebawah, wajah sedih Honoka secara langsung.
“Honoka.”
“Aku tahu…”
Honoka mencoba untuk terlepas dari pandangan Shizuku dengan lebih melihat kebawah.
“Kau mungkin mengkasihaniku sekarang…”
Dengan suara gemetar yang sudah akan menjadi suara tersedu-sedu sebentar lagi, Honoka berkata begitu.
“Walaupun aku benar-benar tidak apa-apa.”
“Tapi, kau berekspresi seperti itu.”
“Eh….?”
Honoka mengangkat kepalanya.
Tatapan Shizuku tidak berubah saat dia duduk di lantai, ini masih tertuju pada Honoka.
“Honoka, seluruh minggu ini ekspresimu seperti ini.”
“Ekspresi seperti apa?”
“Kecewa.”
Honoka tidak dapat berbuat apa-apa tapi terkejut.
“Tidak mungkin…”
“Bahkan lebih buruk dari Shippou.”
Tanpa menahan apapun lagi, Shizuku menyebut itu.
“Semuanya disekitarmu yang melihatmu telah mengatakan hal yang sama.”
“Aku tidak mau itu! Aku tidak ingin orang lain mengkasihaniku!”
“Tidak peduli apa yang dipikirkan Honoka. Mereka berpikir seperti itu untuk kebaikanmu.”
Shizuku, dengan tegas menangkap kedua tangan Honoka jauh dari menutupi matanya, dan ia menatap langsung ke matanya.
“Mereka menunjukkan simpati karena mereka mengkasihanimu, tapi melakukan itu, mereka dapat meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka tidak menyedihkan.”
“Aku… aku tidak menyedihkan!”
“Hmm.”
Shizuku mengangguk pada perkataan Honoka berhasil keluar.
Honoka menyamai tatapan Shizuku dengan kemauannya.
“Aku tahu bahwa Honoka tidak menyedihkan. Mereka tidak tahu bahwa Honoka itu kuat.”
Shizuku tidak melihat apapun kecuali Honoka selama ini.
“Mereka tidak tahu mengenai tekad Honoka. Mereka tidak tahu bahwa Honoka itu kuat.”
Honoka mengangguk dengan matanya.
“Itu karena Honoka tidak menunjukkan kepada mereka bahwa dia tidak menyedihkan.”
Shizuku melepaskan tangannya dan berdiri.
“Honoka.”
Kali ini, ini Shizuku yang melihat dari atas.
“Senin.”
Honoka menarik napas dengan ekspresi serius diwajahnya.
“Tunjukkan padaku bahwa tidak ada alasan untuk semua orang mengkasihani dirimu.”
Tanpa menunggu jawaban ‘Ya’ atau ‘Tidak’ dari Honoka, Shizuku meninggalkan ruangan.
◊ ◊ ◊
Minggu, 13 Januari. Tatsuya pergi ke FLT. Bagian Pengembangan CAD, dengan kata lain Divisi Ketiga, tidak berbeda dari biasa meskipun hari ini hari libur.
Walaupun seperti yang sudah dikatan, ini tempat tentang Pengembangan CAD, Tatsuya tidak sedang mengerjakan untuk mengembangkan CAD atau software yang berhubungan dengan CAD sekarang.
Dia sedang mengerjakan Stellar Furnace, sumber penyedia energi, desain untuk model penggunaan sihir non-militer.
Perusahaan tidak sadar bahwa Tatsuya mulai membuat seperti itu. Terutama karena dia tidak melaporkannya. Lagipula, Tatsuya bukanlah pegawai tetap di FLT, dia adalah peneliti yang dibawah kontrak. Berarti, disamping dari kerahasiaan yang harus dihormatinya, dia memiliki sedikit kebebasan.
Karena posisinya, Tatsuya diberikan ruang pribadi di Divisi Ketiga, jadi jika dia benar-benar ingin melakukan hal yang rahasia itu dapat dilaksanakan. Bahkan Ushiyama, yang dianggap setengah dari Taurus Silver, tidak tahu tentang itu.
Namun, sikap semua anggota tidaklah berubah.
“Ah, selamat pagi Tuan Muda.”
“Tuan Muda, selamat pagi.”
Selagi menuju ke ruang pribadinya, banyak orang menyapa Tatsuya. Mereka sudah tahu tentang identitasnya sebagai anggota Keluarga Yotsuba. Itu karena Tatsuya sudah mengumpulkan mereka dan mengungkapkan hal itu lebih cepat tahun ini.
Tapi, sikap mereka tidak berubah dan mereka tetap menyebutnya seperti biasa ‘Tuan Muda’. Sepertinya posisi di Divisi Ketiga menarik orang-orang yang berpaling dari otoritas, sehingga tidak mengherankan bahwa mengetahui dia adalah bagian dari keluarga Yotsuba tidak memicu reaksi apapun di luar "Apa itu". Berkat itu, ia bisa berkonsentrasi pada rencananya untuk proyek sendiri.
Proyek Penggunaan Sihir non-militer (Extract both useful and harmful Substances from the Coastal Area of the Pacific using Electricity generated by the Stellar-generator), rencana konstruksi ‘ESCPES’. Itu adalah 'cara melarikan diri' untuk Penyihir dari nasib mereka sebagai senjata hidup.
Pertama, proyek ini dibuat untuk ‘melarikan diri’ dari pengaruh Keluarga Yotsuba dan memberikannya dengan maksud untuk hidup seterusnya. Walaupun motifnya sekarang sedikit berbeda sebagai bagain dari kepala keluarga dari Yotsuba, ini tidak merubah fakta bahwa ini akan menjadi peningkatan besar bagi aplikasi sihir non-mliter. Dengan reaktor fusi nuklir yang dioperasikan oleh sihir, listrik stabil dan bahan bakar dapat diproduksi. Terlebih lagi posisi yang lebih penting dalam mayarakat industri dapat dijaga hanya dengan produk penyuplai sumber mineral dari laut. Sebagai hasilnya, Penyihir dapat mengurus dirinya sendiri tanpa dipaksa ikut militer. Itu adalah pemikiran utama dari proyek ini.
Sumber listrik sekarang berasal dari energi alam seperti panas matahari, kekuatan angin, biomassa. –Sebagai hasilnya dari peningkatan ketergantungan terhadap energi yang dapat terbarukan, industri modern telah menjadi sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Tentu saja, ini lebih diinginkan oleh masyarakat yang bergantung pada energi fosil dan energi fisi nuklir. Terutama, untuk pengembangan jangka panjang, ini adalah masalah krusial untuk umat manusia untuk secara aktif melindungi lingkungan. Namun, ini tak bisa disangkal, bahwa ini memprovokasi situasi pengiriman bahan bakar yang tidak stabil. Sistem dibalik orbital satelit dilengkapi dengan panel surya fotovoltaik juga salah satu proyek dimaksudkan untuk menurunkan ketergantungan pada kondisi cuaca untuk pasokan energi.
Pekerjaan Tatsuya dengan Stellar Furnace terdiri dari empat poin krusial : furnace itu sendiri menghasilkan listrik. Itu lalu menggunakan listrik ini dan dari temperatur tingginya membuat gas hidrogen dengan elektrolisis. Demikian menggunakan listrik yang dihasilkan furnace lagi, air segar terproduksi dengan osmosis terbalik pada air laut. Peninggalan dari operasi sebelumnya adalah konsentrasi tinggi air laut, yi mana sumber daya yang berguna serta zat-zat beracun dapat diekstraksi.
Walaupun, pengetahuan Tatsuya tentang teknologi industri berada dalam tingkatan Murid SMA. Itu tidak akan ada gunanya untuk tidak bekerja sama dengan spesialis untuk hal-hal selain Stellar Furnace itu sendiri. Walaupun pembuatan gas hidrogen dan koleksi dari sumber daya yang dapat digunakan dalam air laut dapat dilakulan langsung dengan sihir, tanggung jawab dari Penyihir akan terlalu konsekuen. Menggunakan Penyihir sebagai bagian dari proses rekayasa sendiri akan disalahartikan pada akhirnya, terlebih lagi ini bukan keinginan Tatsuya.
(Orang yang seharusnya mendekati Komunitas Non-Sihir seharusnya adalah Komunitas Sihir itu sendiri. Ini akan lebih mudah untuk mencari rekan jika nama Yotsuba digunakan, terlebih lagi oposisi dari Asosiasi Sihir akan dihindari. Jadi masalahnya hanya akan membuat pengaturan konkret.)
Pekerjaan lapangan sudah selesai. Rencana konseptual untuk Stellar Furnace seharusnya sudah siap dalam waktu 3 bulan, desain dasar bisa diharapkan dalam waktu setengah tahun. Sejak saat itu, bahkan Tatsuya harus mengakui bahwa ia akan membutuhkan kerjasama.
(Ini mungkin sedikit terlalu cepat mengingat aku masih hanya seorang murid SMA….)
Dia tidak akan dapat menemukan siapapun yang mau berpartisipasi karena usia mudanya. Itulah adalah pemikiran terbesar Tatsuya sekarang.

Chapter 3

Rabu pagi, minggu kedua dari semester baru.
“Selamat pagi.”
Memasuki Kelas 2-E, Tatsuya menerima salam pagi dari Mizuki, yang duduk disampingnya seperti sebelumnya.
“Selamat pagi, Mizuki.”
Mizuki menjawab salam Tatsuya dengan senyuman. Kecuali, senyumnya sedikit canggung.
Ini akan sedikit mencurigakan jika dia memberikan senyuman natural, Tatsuya berpikir tanpa petunjuk keraguan.
Dia merasa diberkati bahwa teman-temannya akan membebani diri mereka dengan santai mencoba tersenyum.
Tidak ada salah, dari perspektif Mizuki setidaknya, bahwa dia akan memilih untuk tetap menjaga jarah dari karakter mencurigakan seperti dia, pikir Tatsuya. Mizuki bukanlah rahasia kepada Dunia Penyihir. Dia terikat takut kekejian Keluarga Yotsuba lebih dari orang biasa. Diatas itu, disini ada karakter mencurigakan yang akan menutupi identitas aslinya untuk teman terdekatnya sampai dua tahun sekarang. Bahkan kemudian, seorang gadis normal seperti Mizuki telah mencoba untuk terhubung dengannya seperti seorang teman. Tatsuya tidak terganggu dengan hal ini, sebaliknya dia menganggap ini normal.
Dia mendekati kursinya sendiri selagi menunjukkan senyuman tipis di bibirnya.
Suara menggema di jendela sampai ke lorong yang berada disamping Tatsuya saat dia akan duduk.
“Selamat pagi, Tatsuya-kun.”
“Selamar pagi, Erika.”
Erika lah yang berbicara kepadanya dari sisi lain jendela. Dia tidak bersama Leo hari ini, tapi Tatsuya tidak mengatakan itu. Dia mengingat terakhir kali saat Erika telah marah kepadanya karena memperlakukannya seperti pasangan. Disamping itu, Erika dan Leo tidaklah berpacaran. Mereka tidak bersama-sama bukanlah hal yang aneh.
“Selamat pagi juga kepadamu, Mizuki.”
“Selamat pagi, Erika-chan.”
Erika mengangguk dengan gembira dengan senyum puas seperti terangnya hari di musim semi, tidak kurang dari apa yang Mizuki biasanya akan lakukan.
Dengan senyum itu sendiri, Tatsuya dapat mengetahui bahwa campur tangan Erika adalah untuk menghibur Mizuki. Walau begitu,
“Ada masalah, Erika? Kau terlihat bertenaga.”
Tatsuya berani bertanya.
“Eh, tidak apa-apa.”
Erika mengembalikan jawaban yang Tatsuya harapkan.
◊ ◊ ◊
Deangan kelas siang yang berakhir, Miyuki berdiri dari kursi dan kembali menuju Gedung Praktek dimana Tatsuya menunggu. Gedung Praktek juga memiliki ruang pertemuan untuk instruksi pertarungan besar.
Dan begitu, seminggu berlalu dengan mereka makan siang di waktu spesifik untuk mencoba dan menghindari perhatian. Ini menyenangkan bagi Miyuki untuk dapat sendirian dengan Tatsuya, tapi dia merasa kesepian saat dia mengingatkan dirinya sendiri pada hubungannya.
“Miyuki.”
Miyuki tiba-tiba mendengar namanya dipanggil dari belakang, dan dia berlari seterusnya berpikir dia tidak seharusnya tidak membuat Tatsuya menunggu.
“Honoka, ada masalah apa?”
Honoka mengeluarkan suara.
Wajahnya kaku dipenuhi ketegangan.
Miyuki, meskipun mengenakan ekspresi yang tak berubah selama ini, juga tegang. Ini sudah hampir seminggu sejak dia berbicara dengan Honoka yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Tidak, tegang akan lebih baik diterapkan untuk keadaan Kelas 2-A yang menempatkan pandangan mereka pada dua gadis, yang tidak bersuara.
“Oh, ini pasti tentang hal nanti siang ini, bukan? Bisakah kita pergi ke Ruang Dewan Siswa?”
Miyuki tidak mampu untuk langsung menjawab. Dia ingin menebus kesalahan dengan Honoka, tapi dia tidak menyangka akan bertemu Honoka ditengah jalan.
“Apa tidak apa-apa jika aku pergi denganmu?”
Shizuku menaikkan suaranya dari samping sebelum berubah menjadi suasana yang canggung dimana keheningan Miyuki dapat diartikan sebagai penolakannya. Itu ucapan tunggal dari Shizuku telah dengan ramah diterima oleh kedua Miyuki dan Honoka.
“Baiklah, ayo.”
Miyuki menunjukkan senyuman yang terang dan mengangguk kepada Honoka dan Shizuku.
Miyuki, Honoka, dan Shizuku telah telah duduk saat Tatsuya, yang mengkontak melalui mobile terminal nya, telah memasuki Ruang Dewan Siswa.
Tidak satupun diantara para gadis itu mengambil sumpit. Miyuki belum membuka penutup bentonya; Honoka dan Shizuku belum mengeluarkan apapun didepan mereka.
“Onii-sama, terima kasih sudah menunggu.”
“Tatsuya-san, silahkan. Tolong, sebelah sini.”
Miyuki dan Honoka berdiri untuk memandu Tatsuya ke tempat duduknya. Itu berada disamping Miyuki dan didepan Honoka. Shizuku juga berdiri, tapi dia pergi ke jaringan makan dan mengambil nampan untuk dua orang yang telah bersiap.
Mereka berempat dengan ramah mulai makan. Ini hanya Honoka dan Shizuku yang menawarkan topik pembicaraan di meja makan, selagi Tatsuya dan adiknya tidak memecahkan keheningan sama sekali. Ini terasa seperti Honoka dan Shizuku menghindari jaringan makan masuk, dan Miyuki membagikan teh kepada semua orang.
“Miyuki.”
Berdiri, suaranya dan ekspresinya mengkhianati stresnya, Honoka menaikkan suaranya.
“Ada apa?”
Miyuki, juga, menghilangkan senyumannya dan menatap Honoka dengan wajah serius.
Shizuku menatap mereka berdua dengan seksama dari sisi Honoka.
Tatsuya, juga, diam-diam mengamati situasi dari sisi Miyuki.
“Umm… Umm… Aku…”
Honoka mengeluarkan kata-kata dengan ekspresi panik.
Miyuki, selagi menunggu, tidak pernah memalingkan pandangannya dari mata Honoka.
“Aku tidak akan menyerah!”
Miyuki, Tatsuya, dan Shizuku menghadap Honoka. Untuk memastikan niat Honoka, dan untuk melihat tekad Honoka dengan mata mereka sendiri.
“Aku tidak akan menyerah tentang Tatsuya-san!”
Honoka dengan berhasil menyatakan perasaannya tanpa tersendat, bahkan dengan mata semua orang menatapnya.
“Aku tidak akan mengalah.”
Miyuki merespon tanpa melewatkan satu momen pun.
Dia lalu berdiri dengan sopan dan memegang tangan kanannya ke Honoka.
Tangan itu dalam posisi yang menuntut itu goncang.
“Aku pasti tidak akan terkalahkan.”
Honoka memegang tangan Miyuki. Jiwa bersaingnya tertampilkan diwajahnya.
Tatsuya mencoba untuk membuat senyum pahit, tapi itu gagal. Dua gadis didepannya telah mendeklarasikan persaingan dari kasih sayangnya. Ini hanya natural bahwa dia akan pura-pura bodoh dalam hal ekspresi yang harus dia buat.
Shizuku, ditangan lain, lebih tak berekspresi daripada biasanya. Tidak, karena dia selalu kehilangan perubahan ekspresinyam kita tidak dapat mengatakan dia tidak berekspresi sekarang. Sebaliknya, kali ini dia sengaja menghilangkan ekspresinya.
Berbicara tentang perasaan asli seseorang, Shizuku berharap Honoka akan segera menyerah atas Tatsuya. Tapi Honoka memilih jalan bertarung dengan Miyuki dalam perjalanannya menuju hati Tatsuya. Dia mengerutkan dahinya pada pemikiran bahwa Honoka akan memilih jalan yang begitu jalan yang kasar, jalan yang berduri –kerutan yang Shizuku bertahan erat-erat.
◊ ◊ ◊
Setelah sekolah di Ruang Dewan Siswa, masalah berjalan dengan sikap yang bersahabat sebelum pengumuman. Izumi dan Minami menyadari perubahan ini, tapi juga ingin menginvestigasi alasan perubahan ini. Mereka lega karena atmosfer tegang telah mereda, yang ditunjukkan melalui ekspresi wajah mereka dan sikap mereka.
Namun, mereka bukanlah tipe orang yang akan bersikap hati-hati. Itu akan membuat mereka menjadi minoritas SMA 1.
“He, Izumi. Bukankah atmosfernya terasa berubah dari biasanya?”
Kasumi telah menaiki tangga karena ini sudah hampir waktu untuk gerbang sekolah ditutup. Dia dengan diam-diam mendekati Izumi – dan bertanya dengan suara yang cukup keras.
“Apa begitu? Semuanya terlihat normal bagiku, Kasumi-chan.”
Dengan ekspresi tenang diwajahnya, Izumi menanggapi dengan intensitas yang sulit untuk ditentang.
Merasa bahwa dia entah bagaimana telah membuat Izumi marah, meskipun tidak mengerti mengapa, Kasumi mengangguk dan mengganti subjek.
“Huh? ….Uh, ya.”
Baru saja datang dari Markas Moral Publik, reaksi Mikihiko sedikit lebih terjaga daripada Kasumi
“Ada masalah apa?”
Reaksinya bahwa lebih hebat saat mendengar suara Tatsuya.
“Tidak, tidak apa-apa.”
Dia merespon dengan cara yang sama yang dia gunakan sebelum Libur Musim Dingin. –Ini berbeda dari minggu lalu.
Tatsuya berpikir bahwa Mikihiko telah dimarahi oleh Erika. Tatsuya berpikir seperti itu, tapi tentu saja dia tidak mengatakan ini.
Meskipun itu, dia tidak menahan bibirnya yang gemetaran.
“Ada apa, Tatsuya? Apa ada sesuatu yang baik terjadi.”
“Ya. Tapi, ini bukan hal penting.”
Ya, ini bukan hal penting. Ini pasti adalah ‘hal yang baik’. Untuk Miyuki, dan untuk dirinya.
Sampai pada kesimpulan itu, Tatsuya memutuskan untuk merubah suasana hatinya.
“Terlebih lagi, tunjukkan laporan hari ini.”
“Baiklah. Ini tidak apa-apa jika aku menunjukkannya padamu selagi kita disekolah.”
Tatsuya segera melihat e-reader yang diberikan Mikihiko, dan memasukkan hard key nya sebagi tanda tangan konfirmasi Dewan Siswa.
“Apa ada suatu masalah terjadi diluar sekolah?”
Tatsuya bertanya seperti itu saat dia mengembalikan e-reader kepada Mikihiko. Mikihiko setuju untuk menunjukkannya ‘di sekolah’ yang menarik perhatian Tatsuya.
“Ya…. Setelah foto candid itu, jumlah murid yang mengikuti kita bertambah.”
“Penguntit?”
Tidak sadar, itu adalah pertama kalinya Tatsuya mendengarnya. Tangannya telah penuh akhir-akhir ini dan ia memiliki mata hanya untuk apa yang ada di sekelilingnya.
“Kau dapat menyebutnya penguntit… ini sepertinya adalah Organisasi ‘Humanist’.”
“Kau mengatakan bahwa murid di sekolah ini telah menjadi target dari Organisasi Anti-Penyihir?”
Mata Tatsuya berkilau tajam.
Mikihiko juga telah menarik perhatian dari Miyuki dan Honoka saat mereka sudah bersiap-siap untuk pulang.
“Sepertinya belum ada murid yang diancan atau diserang. Yang telah dikatakan, sejak kelompok itu dibentuk, beberapa murid telah dilecehkan secara verbal.”
Mikihiko menjawab pertanyaa Tatsuya dengan nada provokasi.
“Minami-chan.”
Kembali ke kursi ketuanya, Miyuki berbicara kepada Minami.
“Ya, Ketua.”
Minami berdiri dan berpindah untuk berdiri didepan Miyuki. Namun, Miyuki menghentikannya ditempatnya dengan tatapannya.
“Mengenai masalah yang kita dengar dari Ketua Komite Moral Publik, apa Dewan Siswa sudah mengetahuinya?”
“Tunggu sebentar.”
Dalam menanggapi pertanyaan Miyuki, Minami menekan tombol di terminal desktop nya yang telah dimatikannya. Bertentangan dengan bagaimana sistem informasi dari setengah abad lalu bekerja, itu langsung menyala. Sistem operasi segera muncul di layar.
Minami memasukkan kata pencarian dan lalu membaca hasil yang ditampilkan.
“Jumlah orang dan peristiwa yang dibahas di Dewan Siswa termasuk 24 orang yang mencakup total 38 peristiwa. Mereka sudah melaporkan ini ke polisi, namun tidak ada laporan dari setiap tindakan keras yang dilaporkan.”
“Mereka mengabaikannya!?”
Honoka menaikkan suranya seperi jika mengatakan “Aku tidak bisa mempercayai ini” dalam merespon pada perkataan yang telah dibaca Minami dengan keras.
“Mereka dapat berbicara kasar, tapi tindakan keras akan sulit.”
Shizuku menjawab dengan helaa napas.
“Meskipun foto candid, itu sulit untuk dijadikan bukti dari penguntitan.”
Mikihiko bergumam kesal.
Jika ini jelas seperti musuh di Insiden Yokohama, mereka akan dengan mudah menyerang balik dan menghancurkan mereka. Tapi mereka tidak punya cara untuk serangan balasan yang dibagi, serangan samar datang dari kalangan warga kota jika tidak baik. Jika mereka bertindak, mereka akan dicap penjahat. Untuk memulai, mereka tidak tahu siapa musuh itu, atau bahkan bagaimana mengalahkan mereka.
“Kita seharusnya meminta semua murid untuk berhati-hati. Waspada untuk setiap serangan langsung dan juga berhati-hati untuk tidak bereaksi berlebihan agar tidak beresiko menimbulkan kesalahan. Atau lebih tepatnya, sehingga tidak dicap penjahat.”
“Mengerti. Aku akan kuatasi segera.”
Tatsuya telah menunjukkan respon terhadap reaksi Miyuki.
◊ ◊ ◊
Sabtu, 19 Januari. Akhir dari minggu kedua semester baru.
Kelas pagi telah berakhir, dan sekarang ini waktunya untuk klub dan aktiviras komite.
Kasumi dan Izumi sebelumnya telah pergi ke ruang makan untuk mengisi kembali energi mereka. Izumi ingin makan siang bersama Miyuki di Ruang Dewan Siswa, tapi dia tidak dapat menahan Kasumi yang memaksa “Kita harus makan bersama-sama sesekali”. Kasumi dan Izumi berdua populer diantara anak kelas satu. Tidak, mereka juga terkenal diantara anak kelas dua dan tiga, tapi mereka terutama orang populer bagi anak kelas satu. Mereka berdua bukanlah tipe orang yang sangat membantu sehingga mereka tidak dapat membuat faksi seperti ‘Tentara Kasumi’ atau ‘Pelindung Izumi’, tapi disaat yang sama mereka tidak berhubungan dengan perselisihan faksi apapun sehingga mereka disenangi semua orang sebagai ‘Idola Semua Orang’. Ini berbeda jauh dengan Takuma yang langsung membuat ‘Grup Shippou’ karena bantuan keluarnya.
Kasumi dan Izumi tidak secara normal memiliki seseorang yang mengikuti mereka jadi tidaklah sulit bagi mereka untuk menjaganya hanya mereka. Di tangan lain, saat tentang makan siang, mereka terus mengumpulkan sekelompok anak kelas satu dengan nampan makan siang mereka di tangan.
Apa yang menonjol tentang mereka berdua adalah bahwa murid yang datang dekat dengan mereka sebagian besar perempuan. Yang mengatakan, anak laki-laki tidak terintimidasi oleh mereka seperti mereka dengan Miyuki, sehingga anak-anak bisa mengekspresikan kasih sayang bagi mereka seperti yang mereka lakukan untuk maskot.
Untuk alasan itu, meskipun mereka terus-menerus memiliki banyak orang di sekitar mereka, tidak satu pun akan mengganggu mereka ketika mereka berbicara. Dalam keadaan ini, mereka berdua terlibat dalam percakapan tak terkendali saat menyeruput mie mereka.
Izumi makan, seperti biasanya, tapi Kasumi juga makan dengan hati-hati. Dia pelan-pelan memorong kakiagenya menjadi kecil-kecil dan memakannya dengan sikap yang baik. Dia tidak pernah berbicara dengan makanan dimulutnya yang menandakan kecepatannya cukup lambat. Tanpa diragukan, adegan makan siang yang tenang membuat sulit untuk menebak apa yang mereka bicarakan tentang.
“Dua atau tiga hari ini, atmosfer di sekolah menjadi sedikit suram, bukan?”
“Itu rumor tentang Shiba-senpai dan Miyuki-senpai? Ini akan menjadi masalah besar jika orang-orang senrou seperti mereka berlari-larian membuat masalah setiap waktu.”
“….Apa arti dari ‘senrou’?”
“Itu berarti hina.”
“Ah, maksudmu mereka harus menjaga rasa ingin tahu mereka dan tidak membuat masalah setiap waktu, bukan?”
“Jika kau ingin langsung tentang itu, ya.”
“Maka kau seharusnya langsung mengatakannya.”
“Aku bahkan tidak menyebut teman sekelasku ‘rendah’, apalagi seorang kakak kelas. Aku percaya setiap murid di sekolah ini adalah orang yang baik.”
“Aku mengatakan hal yang sama dengan yang kau katakan, tapi kau harus tidak terlalu kejam, Izumi.”
“Ini tidak benar, Kasumi-chan. aku hanya berpikir saat tidak ada karakter yang benar-benar 'rendah', kadang-kadang mereka menjadi delusi ketika terobsesi dengan hal-hal dasar seperti.”
Izumi, mengatakan hal seperti itu dengan ekspresi tenang, mengangkat mangkok nasi yang ditaruhnya di nampannya. (Didalam : menu makan siang memiliki ukuran kecil/sedang/besar)
“Baik, aku tidak merasa kau seharusnya menyembunyikan perasaanmu yang sesungguhnya dengan kata-kata rumit.”
Kasumi telah bergumam dengan diam selagi Izumi fokus dengan tangannya. Jika dia tidak melepaskan mengatakan seseuatu dengan Izumi, bahkan walaupun di tahu karakter asli saudaranya, hal akan menjadi terlalu tegang baginya.
“Kasumi-chan, apa kau mengatakan sesuatu?”
Tapi waktunya sedikit terlalu cepat, dan Izumi mengangkat wajahnya saat dia menaruh sumpitnya di mangkuknya.
“Tidak, aku tidak mengatakan apapun.”
Kasumi mengatakan seperti itu, selagi mengangkat mangkuk nasinya seperti yang dilakukan Izumi.
Kasumi menyeruput sobanya dengan sedikit lebih antusias daripada Izumi. Dengan alisnya mengerut pada saudara kembarnya, Izumi juga memindahkan sumpitnya. Terbiasa dengan sikapnya sebagai pelindung untuk mengarahkan percakapan, Kasumi menaruh mangkuknya dan berbicara kepada Izumi seperti tidak terjadi apa-apa.
“Ngomong-ngomong, bagaimana menurutmu Ruangan Dewan Siswa? Aku hanya melihat sekilas tapi sepertinya mereka sudah berdamai lagi.”
“Walaupun mereka hanya sedikit berbeda dari kita, aku yakin semua pihak yang terlibat adalah orang dewasa.”
Izumi menjawab pertanyaa Kasumi dengan nada yang tidak memuji.
“Aku rasa Mitsui-senpai khususnya memiliki banyak hal yang baik tentang dia… Miyuki-senpai dan Shiba-senpai bersikap seperti biasa juga.”
“Hmm… Baik, Ketua telah menahan seberapa lekatnya dia dengan Shiba-senpai, dan sepertinya dia juga memperhatikan orang lain.”
Izumi membuat merubah ekspresinya pada kata ‘lekat’, tapi Kasumi tidak disangkal kebenarannya.
“Tidak peduli seberapa dekat kau sebagai teman, mengabaikan orang lain akan membuatmu menjauh.”
“Bahkan teman dekan harus tetap sopan, bukan?”
“Betul. Mengkesampingkan fakta bahwa banyak orang kacau pada tingkat kedekatan itu, sebaliknya, mereka meremehkan ini, dan memilih untuk menghibur diri mereka sendiri dengan menyebarkan rumor tak bertanggung jawab. Hal ini dapat menyebabkan penurunan tak terelakkan dalam keseluruhan hubungan..”
Izumi berhenti sesaat, lalu menanbah sesuatu setelah dia mengingat sesuatu.
“Setidaknya, itu aturan umumnya.”
Teman sekelas Kasumi dan Izumi semua menggantung kepala mereka dan meringkuk.
◊ ◊ ◊
Sekitar waktu yang sama –juga, itu benar-benar cukup banyak waktu sesudahnya –kantin Universitas Sihir dipenuhi mahasiswa.
Bercampur dengan yang menuju ke Akademi Pertahanan Nasional golongan ‘Penelitian Perang Khusus’. Diluar semua mahasiswa ini, dua gadis menghadap satu sama lain, seorang mahasiswa normal dan petugas sihir dalam pelatihan. Tidak ada perbedaan yang mencolok dalam bagaimana mahasiswa terlihat, hanya melirik mereka tidaklah cukup. Senyuman petugas itu membuatnya sulit untuk memberitahu jika dia normal atau pelajar Universitas Sihir.
“Hey Mari! Kau tidak perlu tertawa seperti itu, bukan?”
“Maaf. Tapi masih, kau dan dia….”
Watanabe Mari, mahasiswa pengunjung dan mantan Ketua dan Komite Kedisiplinan SMA 1, meminta maaf saat dia melanjutkan untuk menekan tawanya. Didepannya adalah Saegusa Mayumi, mantan Ketua Dewan Siswa SMA 1, wajahnya memerah dan matanya menatap Mari.
Wajah tersipunya bukanlah wajah marah tapi wajah malu. Dia memelototi Mari dengan mata berair, tapi mereka tidak merasa terancam sama sekali.
“Hey!”
“Tidak, aku benar-benar minta maaf.”
Pada akhirnya, Mayumi gemetaran dan berbalik yang membuat Mari berhenti tertawa.
“Apa kau benar-benar memberitahuku bahwa Kepala Keluarga Saegusa ingin membuatmu menikahi Tatsuya-kun?”
“Ini pertunangan! Bukan pernikahan!”
Tetap memalingkan wajahnya dan melipat tangannya, Mayumi membentak pada perkataan Mari.
Mari tiba-tiba bertanya pada dirinya bagaimana ini seharusnya berbeda, tapi dia memutuskan untuk menjaga perkataan itu padanya sendiri.
“Baiklah lalu, mengapa bahkan kita membicarakan tentang pernikahan Mayumi dan Tatsuya-kun?”
Universitas Sihir lebih fleksibel dalam hal istirahat dan makan siang daripada Akademi Pertahanan Nasional. Pada saat yang sama, itu tidak seperti siswa dapat makan siang selama mereka inginkan. Mari memutuskan untuk beralih ke topik utama.
“Kau juga mendengarnya, Mari?”
Pembicaraan ini sebenarnya dimulai oleh Mayumi, yang ingin mengatakan komplain. Masih merajuk, dia menyadari bahwa istirahat masing-masing sudah hampir berakhir, dan wajahnya kembali ekspresi serius.
“Apa ini tentang Keluarga Yotsuba? Ya, aku tidak mengatakan bahwa sudah kuduga, tapi ini juga tidak terlalu mengejutkan.”
Pada masalah ini, mengharapkan dan terkejut adalah dua hal yang benar-benar berbeda, tapi Mayumi tidak menekannya untuk memutuskan pikirannya. Lagipula dia merasa dengan cara yang sama dengan Mari.
“Seberapa banyak kau tahu ini, Mari?”
“Seberapa banyak… Saudara itu sebenarnya adalah sepupu dan keturunan langsung dari Keluarga Yotsuba. Dan bukankah Shiba ditunjuk sebagai Kepala Keluarga Yotsuba selanjutnya dan bukankah Tatsuya-kun telah bertunangan dengan Shiba? Bukankah hanya itu?”
Mayumi menutup matanya dan menggelengkan kepalanya kepada pertanyaan ragu Mari.
“Itulah yang dipublikasikan. Masih ada lebih banyak, kau tahu.”
Mayumi membungkuk di meja.
Melihat Mayumi seperti itu, Mari membawa wajahnya mendekat.
“Hari setelah Keluarga Yotsuba mengumumkan pertunangan Tatsuya-kun dan Miyuki-san, Keluarga Ichijou menaikkan keberatan mereka pada pertunangan itu.”
“Keberatan pada pertunangan?”
Ini seperti jika wajah Mari bertanya, “Bisakah mereka melakukan itu?” Mayumi memberi petunjuk dengan senyum paksa.
“Mereka mengatakan hubungan darah mereka terlalu dekat bahwa ada resiko bahwa pernikahan ini akan mengancam genetik penyihir, yang akan menjadi sumber tak bernilai bagi negara.”
“Mereka mengatakan ‘sumber’ sekarang?”
Mari terlihat terkejur. Pemikiran seperti ini, yang cukup kontroversial bahkan dalam Sepuluh Master Clan, akan tedengar seperti alasan mencurigakan oleh Seratus Keluarga kepada Penyihir untuk tidak tahu.
Kesimpulan Mari sebagaian besar benar. Sebaliknya, itu tepat. ‘Sumber’, pada konteks ini, merupakan sinonim dari properti. Menyebut gen seseorang ‘properti’ membuat seseorang tidak berbeda dari ternak. Satu langkah salah akan membawa semua situasi ini menjadi kekacauan politik berbahaya karena menempatkan gen diatas yang lain.
“Aku tidak pernah bisa membuat diriku menyukai aspek dari Sepuluh Master Clan.”
“Jika aku disuruh memilik untuk mengatakan aku menyukainya atau tidak, aku akan menjawab belakangan, tapi keputusan ini untuk kebaikan yang lebih besar. Walau begitu, aku tidak akan terpusat pada mereka campur tangan pada kehidupan pribadiku, seperti seluruh urusan pertunangan ini.”
“Apa ada yang lain?”
Saat topik akan mencapai klimaks, Mayumi menghela napas.
“Keluarga Ichijou menaikkan keberatan mereka, mengatakan bahwa hubungan darah yang terlalu dekat sebagai dasar mereka. Di saat yang sama, mereka menawarkan Miyuki-san bertunangan dengan putra tertua mereka, Masaki-kun, kepada Keluarga Yotsuba.”
“Aku tidak tahu apa mereka tidak tahu malu, atau tidak sensitif….”
Melihat Mari yang tidak bisa berkata-kata, Mayumi mengangkat bahunya.
“Tapi tentu sebuah pernikahan antara Miyuki-san dan Masaki-kun akan lebih diinginkan daripada antara Tatsuya-kun dan Miyuki-san. Mereka hanya harus mengabaikan perasaan orang-orang pribadi yang terlibat.”
“Jadi, ini yang akan mereka sebut sebagai pernikahan untuk kenyamanan, yang dilakukan oleh Komunitas Sihir.”
Mari berpikir lebih sebagai kawin ternak ras lebih dari perkawinan kenyamanan, tapi ia ragu-ragu menjelaskan seperti itu.
“Itu benar, tapi… aku tidak merasa bahwa ini murni untuk kenyamanan keluarga. Maksudku, Masaki-kun adalah putra tertua, jadi secara normal dia akan berada di posisi untuk menerima pengantin.”
Sampai pergi sejauh ini, Mayumi berbalik matanya pergi untuk beberapa alasan seperti malu sedikit.
“Keluarga Ichijou menunjukkan kesombongan adalah karena Masaki-kun menyukai Miyuki-san, aku pikir.”
“…Oh.”
Mari, yang cemberut baru saja, menyeringai lebar seolah-olah dia baru saja menemukan sesuatu terobosan.
“Jadi itu. ….Ayahmu mencoba untuk membuatmu menikah karena kau menyukai Tatsuya-kun. Apa itu?”
“Tidak, bukan itu!”
Wajah Mayumi memerah saat dia memukul meja dengan kedua tangannya. Tidak salah lagi area pengganggu yang ditempatkan disekitar mereka adalah satu-satunya hal yang mencegah seluruh kantin melihati mereka. Reaksi Mayumi sampai seperti itu.
“Anjing licik itu hanya salah mengerti! Dia hanya menggunakanku untuk mengganggu Keluarga Yotsuba!”
“Benarkah sekarang?”
“Mengapa kau terlihat tidak yakin!? Aku benar-benar satu-satunya yang merasa tidak nyaman disini!”
“Jadi kau sebaiknya tidak?”
Mayumi tak bisa bicara, tanpa dia menyadarinya, oleh pertanyaan cepat Mari.
Mari menaikkan kedua ujung bibirnya seperti jika untuk menunjukkan dia telah mengerti seluruh rencana.
Dipaksa oleh rasa bahwa dia dalam bahaya benar-benar mengakui kata-kata Mari, Mayumi memaksa lidah bekunya untuk pindah.
“Ini bukan seperti jika aku tidak, tapi… Tapi aku hanya tidak bisa melihat Tatsuya-kun seperti itu. Aku tidak bisa memikirkan aku bertunangan dengan Tatsuya-kun.”
“Mengapa seperti itu?”
Mari menyerang tanpa menunda.
“Mengapa kau mengatakan—“
“Tentu saja Saegusa Mayumi tidak akan cocok dengan Shiba Tatsuya. Namun, ceritanya berubah saat dia menjadi keturunan langsung dari Keluarga Yotsuba. Dia bukan tidak memenuhi syarat untuk menjadi suami dari putri tertua dari Keluarga Saegusa, dalam hal hubungan darah dan kekuatan.”
“Maksudku, Tatsuya-kun bahkan dua tahun lebih muda dariku!?”
“Aku tidak merasa perbedaan itu akan menjadi masalah besar. …Apa dia bahkan terlihat lebih muda darimu? Kau terlihat lebih muda daripada Tatsuya-kun dari sudut pandangku.”
“Kasar sekali! Jika kau akan mengatakan itu, maka kau juga tidak terlihat lebih tua daripadanya, kau tahu!”
“Dari semesta mana aku terlihat lebih muda daripada Tatsuya-kun?”
“ ’Oh, aku tidak bisa melakukan ini,’ ‘Oh, terminal ini tidak bekerja dengan benar,’ ‘Oh, ini tidak bisa mencetak laporan,’ Kau selalu bermanja dengan Tatsuya-kun! Sebenarnya, bukankah kau yang lebih menyukai Tatsuya-kun!?
“Aku memiliki Shuu, kau tahu!”
“Itu bukanlah alasan untuk menyukai atau tidak menyukai Tatsuya-kun, sekarang!”
Mayumi dan Mari menatap wajah masing-masing, lalu segera memalingkan pandangan mereka.
Kedua wajah mereka merah. Biasanya, ini akan terjadi adegan dimana mereka saling menunjukkan senyum kosong, dan lanjut ke topik yang benar-benar berbeda dari argumen mereka.
Namun, kali ini tidak terjadi.

Mari berakhir tersipu dari pembicaraa mereka, tapi dia segera mengembalikan dirinya yang biasa. Senyuman dapat terlihat di wajah Mari saat matanya sekali lagi menatap Mayumi.
“Mayumi, apa yang sebenarnya ingin kau lakukan?”
Mayumi, terkejut dengan suara serius Mari yang tak terpikirkannya, melihat pada Mari lagi.
“Ada apa tiba-tiba?”
Mari menatap Mayumi dengan baik-baik. Wajah itu tidak mungkin bercanda.
“Ini tidak ada gunanya bagi adik Tatsuya-kun, tapi ini juga tidak merugikanmu, Mayumi.”
“Apa maksudmu? Maksudku, aku tidak menganggap Tatsuya-kun sebagai orang yang spesial…”
Mendengar perkataan kuat Mari, Mayumi berhenti membuat alasan.
“Aku bermaksud ingin mengetahui mengapa kau belum memiliki pacar sampai sekarang. Mengenai kegagalan hubunganmu dengan putra tertua dari Keluarga Juumonji atau Itsuwa, aku mengerti bahwa ini protes untuk masa depan yang ditentukan untukmu.”
Mayumi tidak menyangkal perkataan Mari. Itu bukan bahwa Mari memukul dengan kata-kata, tapi Mayumi ingin mendengarkan segala Mari harus mengatakan pertama.
“Bukankah kau selalu memberitahuku bahwa kau tidak mungkin dapat melihat Juumonji sebagai pacar? Apa itu karena dia adalah tipe rekan yang akan langsung menyadari? Juumonji selalu menjadi sesama Penyihir dari Keluarga Juumonji bagimu, bahkan bukan sesama murid. Itulah mengapa dia melihatmu sebagai Mayumi, putri tertua Keluarga Saegusa, bukan seseorang yang berasal dari gadis SMA.”
Mayumi mendengar perkataan Mari tanpa mengatakan satu katapun atau menunjukkan reaksi apapun. Ekspresinya mengingatkan tentang topeh Noh.
“Kau melihatnya jika dia cocok sebagai anggota Sepuluh Master Clan, bukan jika dia cocok sebagai rekan. Tidak mungkin perasaan cinta akan muncul seperti itu. Hormat, mungkin, tapi bukan cinta.”
Mari lanjut berbicara, tidak memperhatikan Mayumi yang tidak merespon.
“Tapi Tatsuya-kun berbeda, bukan? Kau pertama memperkenalkan dirimu sebagai seseorang yang lebih tua darinya, dan secara bertahap mulai menyukainya, dan lalu mengetahuinya sebagai bagian dari Sepuluh Master Clan. Aku akan menganggap menurutku sebagai rasa sayang kepada lawan jenis, tapi aku tidak akan sejauh seperti untuk menyiratkan itu. Namun, kau setidaknya menyukainya. Apa aku salah?”
“Kau tidak salah. Aku tidak merasa rasa sukaku pada Tatsuya-kun sebagai cinta, tapi yang lain seperti yang kau katakan.”
Mayumi menjawab dengan acuh tak acuh; Mari mengangguk.
“Kebetulan, orang yang kau sukai adalah orang yang mereka biarkan untuk mengencani putri tertua Keluarga Saegusa. Ini akan menjadi pengalaman pertamamu.”
“Hmm, itu benar.”
“Baiklah, apa langkah pertamamu? Tidak, tunggu, ini bukan bagaimana ini seharusnya ditanyakan. Mayumi.”
“Apa?”
“Apa kau akan menunggu tanpa berbuat apa-apa? Atau kau sebenarnya ingin melakukan sesuatu?”
“Aku tidak ingin pasif, tapi apa yang dapat kulakukan?”
“Aku ingin memberitahumu, ‘Temukan jawabannya sendiri’, tapi ya. Baik, aku punya ide; kau memiliki kesempatan untuk memastikan bagaimana perasaanmu sebenarnya kepada Tatsuya-kun.”
Mayumi mengatakan, “Aku tahu,” lalu dia berhenti.
“Apa maksudmu?”
“Jika kau tahu jika kau memiliki perasaan untuk Tatsuya-kun, kau dapat meluruskan ketertarikanmu dengan ayahmu. Kau dapat berpura-pura dimanfaatkan ayahmu, tapi sebenarnya kalian berdualah yang sebenarnya memanfaatkannya.”
“Menggunakan anjing licik itu, katamu… Itu menggiurkan.”
Mayumi berhenti mengeluarkan apa-apa selain senyum jahat tanpa sadar.
“…Tapi itu akan membutuhkan banyak usaha.”
“Kau akan tahu saat kau coba mengencaninya, sekarang bukan?”
“Mengencani seseorang yang kusukai? Sebaliknya, yang aku tidak yakin kusukai atau tidak?”
Menyadari bahwa mereka hanya berputar-putar, Mayumi menyerah dan mengatakan pikirannya.
“Itu akan menjadi terlalu aneh, bukan? Bukankah ini biasa dikatakan? ‘Mari kita berteman’, atau semacamnya?”
“Itu bukanlah hal yang kau katakan kepada seseorang yang tidak kau kenal. Kita mulai berteman dengan hubungan kita sekarang. Dan apa yang kulakukan saat gagal? Katakan kau mengencaninya, dan langsung bertunangan. Aku tidak bisa mundur hanya dengan ‘Menjadi kekasih tidak akan berguna’ setelah menjalani itu semua!”
“Jadi bagaimana menurutmu?”
“Tentu saja!”
“Aku mengerti… Baiklah kalau begitu, sepertinya satu-satunya pilihanmu adalah mengencani Tatsuya-kun tanpa diketahui oleh adiknya.”
“Bagaimana kau dapat sampai pada kesimpulan itu!?”
“Bukankah kau sendiri ingin memastikannya? Bagaimana kau merasa tentang Tatsuya-kun?”
“Aku katakan padamu bukan itu masalahnya…”
“Baiklah kalau begitu, mengapa kau membicarakannya denganku?”
Ekspresi Mayumi membeku.
“Bukankah kau selalu datang padaku saat kau dalam masalah? Walaupun ini pertama kalinya bagimu untuk mengencani seseorang yang sudah bertunangan, tidak mampu menyelesaikan masalah ini sendiri? Jika kau pikir cukup keras, bukankah seharusnya kau dapat menolak tawaran? Karena dia sudah bertunangan, situasi adalah batas mustahil seperti berdiri.”
“…Aku sudah menolak. Tapi anjing licik itu terus akan mengulang-ulangnya lagi dan lagi.”
“Ayahmu mungkin sudah membacamu, kau tahu. Fakta bahwa kau tidak benar-benar menentangnya.”
“………”
“Mayumi. Pada tingkat ini, kau hanya akan berakhir mengikuti arus, bimbang sampai akhir.”
“Walau jika kau mengatakan itu…”
Mayumi bingung. Dia mungkin akan rusak jika dia maju lebih jauh dari ini. Mari sok melirik jam militer multifungsinya yang ada di pergelangan tangan kirinya.
“—Waktu kita habis. Mayumi, kau harus memikirkan itu lagi.”
“Ya. …Terima kasih, Mari.”
Mari berdiri selagi Mayumi juga dengan meninggalkan kursinya.
◊ ◊ ◊
Tatsuya yang baru saja sampai di rumah melihat dia memiliki surat, yang aneh dan memaksanya mengerutkan dahinya. Ini bukanlah email, tapi sebuah komunikasi diskrit menggunakan papan pesan untuk murid dan alumni SMA 1.
Pengirimnya adalah Mari.
Tatsuya pikir bahwa dia mungkin mengirimnya ke salah orang, tapi dia tidak dapat memeriksanya tanpa membuka suratnya. Dia juga berpikir untuk membukanya dengan trik untuk mencegah tertinggalnya tanda, tapi ini akan menyebabkan hal yang lebih rumit setelah efek. Dia tidak apa-apa jika dia tidak harus bertemu Mari setelahnya, tapi sepertinya itu bukan masalahnya.
Meskipun ia punya firasat ini akan menyebabkan situasi usil, ia membuka pesan.
Hal pertama yang disimpulkannya dari pesan itu, tentu, untuknya.
Pesan itu dimulai dengan salam, bertanya tentang kondisinya, dan bagaimana dia akhir-akhir ini. Tak diduga ini akan ditulis dengan aturan yang sopan. Ini mungkin hasil dari edukasi militernya.
Inti dari pesan ini sangat sederhana.
Ini hanya sebuah pertanyaan apa mereka dapat bertemu besok malam.
Akan lebih baik jika ini dirahasiakan.
Ya, biasanya ini masalahnya, tapi sekarang dia memiliki tunangan dia membutuhkan izin darinya untuk bertemu dengan seorang gadis sendirian.
Tanpa mengirim jawaban, dia mengetuk pintu menuju ruangan disampingnya.
“Watanabe-senpai mengatakan ingin bertemu Onii-sama?”
Tatsuya melihat kecurigaan pada ekspresi Miyuki. Jika itu hanya secercah sedikit keraguan, dia akan menulis ini sebagai sebuah keniscayaan, tetapi yang tidak percaya sejauh ini benar-benar tak terduga.
“Aku terkejut seperti dirimu tentang undangan mendadak ini. Terakhir kali aku melihatnya adalah saat upacara kelulusan.”
Tatsuya dengan santai pura-pura tak bersalah.
“Lalu apa niatnya?”
Miyuki tidak berpikir bahwa Tatsuya berselingkuh, ini sebenarnya adalah Mari yang diragukannya.
Tatsuya (dalam sudut pandang Miyuki) adalah pria yang sangat menarik. Walaupun mereka tahu bahwa Mari sudah memiliki pacar, Tatsuya akan menjadi seseorang yang diinginkan untuk perselingkuhan (sekali lagi, ini menurut sudut pandang Miyuki).
“Ini bukan perselingkuhan.”
Dia hanya tidak sadar tentang pemikiran adiknya, tapi ia juga terus terang menyatakan bahwa ia melihat melalui dirinya.
Wajah Miyuki menjadi merah.
Selagi mengamati adiknya, Tatsuya pura-pura tidak tahu dan lanjut berbicara.
“Chiba Naotsugu-san adalah kekasih yang cocok untuk Watanabe-senpai.”
“….Dia mungkin bertengkar dengannya.”
Miyuki menyembunyikan rasa malunya dengan mengatakan opininya dengan nada tidak puas.
“Jika dia hanya ingin mengomel, dia akan memanggil Saegusa-senpai, bukan?”
Miyuki mudah untuk memahami perilaku membuat Tatsuya tertawa selama pembicaraan mereka.
“…Tidak, sebenarnya, ini kebalikannya.”
Terkejut, dia memasang tampang serius, meskipun mempesona.
“Kebalikan… Jadi maksudmu Saegusa-senpai dibuang kepada Watanabe-senpai?”
Tatsuya memasang ekspresi serius sepenuhnya dan mengangguk kembali kepada pertanyaan Miyuki.
“Ini tidak terbatas pada Watanabe-senpai. Jika alumni SMA 1 memiliki sesuatu untuk didiskusikan, mengingat apa yang baru saja terjadi, ini pasti tentang Keluarga Yotsuba.”
“Ah, itu benar.”
Ada juga orang yang memberikan saran tanpa memikirkan waktu dan tempat, dan hanya mengatakannya untuk kenyamanannya saja. Pemikiran pertama Miyuki sampai kesitu dengan refleks, tapi dia juga mengerti bahwa ada pengecualian dalam hal ini.
“Bahkan jika kau memikirkan tentang itu, aku akan mengabaikan pengecualian kita tidak dapat melakukan apapun.”
Pikiran Miyuki nampak melalui Tatsuya.
“…….”
Kulit putih Miyuki memerah kembali.
Tanpa memikirkan dirinya dengan dia menatap lantai, Tatsuya meneruskan alasannya.
"Jika aku harus menebak siapa yang akan mengambil tindakan mengenai pemberitahuan yang diberikan oleh Keluarga Yotsuba, penyebab paling mungkin akan menjadi orang-orang dari Sepuluh Master Clan. Aku berasumsi bahwa Saegusa-senpai diseret ke skema yang dikandung oleh Kepala Keluarga Saegusa. Kemudian, Saegusa-senpai yang bingung pergi ke Watanabe-senpai untuk saran. Mengingat hubungan mereka, undangan ini tidaklah aneh sama sekali. "
“Tidak mungkin!”
Miyuki mengangkat wajahnya dengan penuh semangat yang masih merah. Kegelisahan yang dalam terlukiskan pada wajahnya.
“Mengapa kau panik seperti itu?”
Dia tidak dapat mengerti mengapa Miyuki panik, karena itu Tatsuya menghentikan penjelasannya dan bertanya mengapa.
“Apa mungkin… Keluarga Saegusa membuat skema untuk Onii-sama menjadi tunangan Senpai?”
Pemikiran Miyuki membuat Tatsuya terkejut. Ini pasti akan menjamin keprihatinannya.
“…Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, bukankah itu berjalan terlalu cepat?”
Tentu saja ini bukan tidak mungkin, tapi Tatsuya memiliki pola pikir bahwa itu tidak akan terjadi bahkan jika kesempatan itu ada. Kebiasaan Mayumi bukan salah satu yang akan patuh menikah sebagai bagian dari politik.
“Aku ingin tahu…”
Miyuki dan Mayumi berbagi sifat yang sama, tidak akan mudah menjadi boneka orang tua mereka sendiri. Tetapi jika Mayumi bersama keputusan ayahnya – itu akan menjadi cerita yang berbeda.
“Tidak, ini tidak seperti itu.”
Untuk menghilangkan kegelisahannya, dia berbicara perkataan penyangkalan pada dirinya sendiri
“Maka Onii-sama, apa yang akan kau lakukan terhadap undanan Watanabe-senpai?”
“Aku tidak perlu mengabaikannya. Ditambah, aku penasaran tentang mengapa dia susah-susah menghubungiku.”
Tatsuya bernuansa kata-katanya berarti 'tidak ada cara lain sehingga ia bisa menghindari menyedihkan Miyuki.
◊ ◊ ◊
Hari selanjutnya, sore jam 5 : 55 P.M., Tatsuya mengunjungi café dekat Akademi Pertahanan Nasional Departemen Riset Perang Khusus bangunan tambahan.
Untuk membuatnya jelas, Departemen Riset Perang Khusus adalah golongan dengan kurikulum untuk Penyihir yang fokus pada penelitian dan juga latihan untuk Penyihir petarung. Mereka melakukan banyak penelitian bersama dan juga memiliki bangunan sekunder di dekat Universitas Sihir.
Mahasiswa Departeman Riset Perang Khusus telah dibebaskan dari gaya hidup asrama. Walau begitu, Mari membuat lokasi pertemuannya dekat dengan akademi karena latihan militer yang mereka miliki pada hari Minggu.
Tatsuya sampai 5 menit lebih awal. Lalu pada 5 : 59 P.M., dia melihat sosok Mari.
“Hey, maaf membuatmu menunggu. Sudah lama tak bertemu Tatsuya-kun.”
“Ya, sudah lama.”
Dibawah mantel, Mari menggunakan pakaian normal. Celana-setelan combo nya tidak aneh di universitas, tidak di pemerintahan atau perusahaan kantor. Kemungkinannya adalah bahwa dia mendapatkannya dari Akademi Pertahanan Nasional, dan itu seragam.
“Aku menyewa kamar di area ini.”
Mari memberikan penjelasan saat dia menyadari Tatsuya menatap bajunya. Sepertinya dia memilih tempat ini bukan karena dekat dengan akademi, tapi karena ini dekat dengan tempatnya.
“Itu benar, kita juga memiliki pelatihan hari ini juga… aku merasa bersalah memanggilmu di jam seperti ini.”
“Mari kita kesampingkan itu duli sekarang. Apa urusanmu denganku?”
Tatsuya tidak mencoba untuk mendorong Mari menjauh. Seperti yang dia katakan, ini sedikit telah untuk pria dan wanita bertemu. Karena mereka dekat dengan Akademi Pertahanan Nasional, ini tidak aneh untuk melihat mahasiswa mengunjungi tempat ini… tapi untuk menghindari kesalahpahaman, mereka memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat.
“Itu benar. Kita berdua memiliki kelas besok, jadi mari kita simpan obrolang kosong kita lain kali.”
Setelah mengatakan itu, dia memesan kopi panas pada terminal diatas meja toko.
“Tapi aku memilih untuk tidak akan meninggalkan tempat ini hanya dengan air. Tunggu sebentar.”
Seperti yang dikatakan Mari, dia tidak mengatakan apa-apa sampai minumannya datang. Dia merencanakan kalimatnya selama waktu kosong.
Oleh kebetulan, toko tempat mereka bertemu bukanlah toko 'jadul'. Ini bahkan tidak mengambil satu menit dari memesan untuk bunyi selesai terdengar keluar. Mari kembali dari meja dan duduk di depan Tatsuya, tiba-tiba bergerak wajahnya dekat dengannya.
“Tatsuya, apa pendapatmu tentang Mayumi?”
Tanpa pengantar apapun, dia membisikkan sebuah pertanyaan.
“Menurutku dia adalah Penyihir yang hebat. Dia bertalenta, dan juga berpengalaman. Adapun hidupnya dan perawakannya, dia dapat memisahkan mereka dengan baik. Aku memiliki kesan yang baik dari dia karena itu.
Terlepas dari pertanyaan yang tiba-tiba, Tatsuya menjawab tanpa ragu-ragu.
“…Kau tahu, aku membenci bagianmu yang itu.”
Mari menatap Tatsuya dengan ekspresi kesal. Dia tahu bahwa dia tahu apa yang dia maksud, bahkan jika ia memasang wajah pura-pura ketidaktahuan.
Tatsuya bereaksi terhadap tatapan Mari tanpa goyah. Dia bahkan tidak menaruh minumnya turun.
“Mengapa kau ingin tahu hal seperti itu?”
Ekspresi Tatsuya berubah menjadi cemberut saat dia mengeluarkan pertanyaan balik.
Mari tidak menjawab Tatsuya. “Aku akan bertanya padamu lagi. Apa pendapatmu tentang Mayumi sebagai seorang wanita? Apa kau menyukainya? Apa kau membencinya? Tolong jawab dengan serius.”
“Seperti seorang lawan jenis, ini tidak bisa dijelaskan dalam hitam dan putih.”
“Walau begitu, aku ingin mendengarkannya.”
Tatsuya tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan Mari. Dengan situasi Tatsuya sekarang menjawab akan membawa dia lebih banyak masalah daripada manfaat.
“Aku akan mengatakan aku menyukainya.”
Tapi dia masih menjawab. Bukan karena tekanan dari gadis didepannya, tapi lebih pada keingintahuannya apa yang akan keluar selanjutnya.
“Seperti seorang lawan jenis bukan?”
“Ya.”
“Aku mengerti…” Tatsuya tidak memiliki kemampuan merasakan ‘menyukai seorang lawan jenis.’ Ini bukan berada dalam batas emosi yang dapat diprosesnya. Kasih sayang dari anggota lawan jenis jauh dibawah prioritasnya pada Miyuki. Tapi dia tidak perlu menjelaskannya pada Mari.
“Apa suka itu dapat diartikan cinta?”
“Ini tidak. Jika aku harus mengatakannya, perasaan ini lebih pada hasrat seksual.”
Tatsuya tidak menunjukkan rasa malu sama sekali saat mengatakan itu. Mari, ditangan lain, tersipu.
“Ka-kau punya hasrat seperti itu juga, huh?”
‘Mari sedikit tidak berpengalaman pada topik ini,’ Tatsuya pikir. Meskipun seks pranikah adalah tabu di generasi ini, reaksinya sangat polos untuk seseorang yang telah berada dalam hubungan untuk waktu yang lama.
Tentu saja, Tatsuya memiliki akal sehat untuk tidak melecehkan Mari dengan perkataan itu.
“Tentu saja aku memilikinya. Itu adalah hasrat primordial untuk melestarikan keturunan.”
Itu bukanlah kebohongan. Tapi Tatsuya tidak berbagi seluruh kebenaran bahwa batas seksual atasnya telah ditentukan sebelumnya. Tidak memiliki kemampuan untuk memerintah tindakan atau pikirannya. Sihir Pengganggu Mental Miya memastikan ini.
Karena itu, masalah 'hasrat seksual' Tatsuya tidak akan membujuk dia untuk membuatnya melakukannya. Ini tidak perlu dikatakan baik.
“Watanabe-senpai. Kau bertanya padaku bagaimana perasaanku terhadap Saegusa-senpai. Apa yang akan kau lakukan dengan informasi ini?”
Mari belum sepenuhnya pulih dari shock yang didapatnya dari Tatsuya. Saat subjek utama pertemuan mereka tiba-tiba diangkat, dia membuat dirinya berhenti tersipu.
“Tatsuya-kun, apa kau mau pergi dengan Mayumi?”
“….Pergi, maksudmu seperti tiu, bukan? Apa Senpai tidak tahu tentang aku dan Miyuki?”
Tatapan dingin Tatsuya membuatnya berkecil hati, tapi dia segera mengumpulkan keberaniannya dan melanjutkannya.
“Aku tahu bahwa adikmu sebenarnya adalah sepupumu, dan kalian berdua bertunangan.”
“Jadi kau seharusnya mengerti bahwa Saegusa-senpai dan aku seharusnya tidak pergi bersama.”
Tatapan Tatsuya menjadi lebih dingin.
Sihir dingin adalah spesialis adiknya, tapi Mari merasa tatapannya dapat membekukannya sampai mati. Dia berteriak didalam dirinya untuk tetap sadar, untuk beberapa alasan dia meulai berhalusinasi bahwa tertidur dapat membuatnya mati kedinginan.
“Pertunanganmu ditentang oleh Keluarga Ichijou. Benar bukan?”
“Kau cukup tahu. Apa kau mendengarnya dari Saegusa-senpai?”
Pertentangan formal dari Keluarga Ichijou seharusnya tidak sampai ke telinganya. Pertunangan Tatsuya dan Miyuki adalah hal legal –, jika hubungan asli antara Tatsuya dan Miyuki bocor, mereka akan dihukum karena melakukan pemalsuan dokumen resmi –, Keluarga Ichijou telah membuat skandal dalamn dunia sihir. Pada hal itu di pikiran, semua topik ini telah dijadikan lebih pribadi.
“Oh ya. Juga, Mayumi juga berada dalam situasi yang sama. Hmm, mengatakan ini dalam cara yang salah akan mengakibatkan kesalahpahaman… Mayumi juga berada dalam kapal yang sama dengan putra tertua Keluarga Ichijou. Mereka berdua diminta oleh orang tua mereka untuk mengisi peran yang sama.”
Kedinginan dalam tatapan Tatsuya menghilang. Ini digantikan dengan kedinginan yang membuat Mari tidak nyaman di tempat duduknya.
“Itu… adalah cerita yang mengejutkan.”
Perkataan Tatsuya adalah evaluasi terhadap keputusan Keluarga Saegusa, tapi hatinya berbeda. Dia bergidik takjub pada pengungkapan yang Mayumi buat untuk menjadi calon tunangan untuk Tatsuya. Dia terpesona pada intuisi Miyuki ini begitu tepat. Meskipun dia masih dianggap sebagai wanita muda, intuisi wanita adalah menakutkan ... itu hanya pikiran dalam pikiran Tatsuya ini.
“Aku pikir juga begitu.”
Pernyataan santai Mari disambut oleh lidah tajam Tatsuya.
“Apa kau benar-benar mengerti apa yang terjadi?”
“Apa?”
“Orang yang akan difitnah oleh masyarakat bukanlah aku, tapi Saegusa-senpai.”
Mata Mari tiba-tiba diwarnai cahaya kecil.
“Baik sekali dirimu.”
“Keprihatinan seperti ini adalah biasa.”
Tatapan Tatsuya tidak merileks.
“Jika Mayumi tidak memiliki perasaan terhadapmu, aku akan meninggalkan masalah ini dari dulu. Aku memberitahunya untuk tidak menderita dari hal ini, tapiu dia tidak mengerti perasaannya sendiri.”
Lalu? Tatsuya bertanya balik dengan matanya.
“Mayumi tidak memahami perasaannya terhadapmu sekarang. Dia tidak tahu seberapa dalam cintanya. Tidak, ini lebih seperti dia tidak ingin untuk mengakuinya. Dia melarikan diri dari emosinya.”
“Bukankah ini karena dia mengerti dengan posisinya dalam masalah ini?”
“Dia memang. Mayumi tidak dapat memilih seseorang yang dicintainya. Memiliki kekasih dan menikah adalah hal yang berbeda, shingga jatuh cinta menjadi tak berarti. Itulah bagaimana perasaan yang dirasakannya.”
“Apa kau yakin kau tidak terlalu membesar-besarkannya? Ada kecenderungan untuk mencegah penyihir tingkat tinggi dari yang belum menikah, tetapi tidak ke titik di mana kau tidak dapat memilih pasangan pernikahanmu.”
“Bagaimana dengamu? Adikmu?”
Kali ini Tatsuya tetap diam.
Mari tidak mengejarnya lebih jauh tentang mereka berdua.
“Aku ingin dia merasakan cinta. Ini mungkin tidak perlu dan hal yang merepotkan, tapi setelah memikirkan situasinya, aku tidak ingin dia melewatkannya. Kau adalah seorang pria sehingga kau mungkin tidak mengerti apa yang aku mengerti.”
“Kau benar. Aku tidak mengerti.”
“Ok… setidaknya mengerti ini; Mayumi telah menyadari perasaannya padamu. Kau mungkin cinta pertama dan terakhir yang dimilikinya.”
Perkataan Mari penuh ketulusan. Dia hanya memikirkan tentang perasaan temannya.
“Kau melebih-lebihkannya lagi.”
Tapi Tatsuya mengeksampingkan ketulusan itu dengan perkataan itu.
“Tatsuya-kun, kau!”
“Aku tidak mengenalnya seperti dirimu, tapi Saegusa-senpai tidak terlihat seperti dia selemah itu.”
Mari diberhentikan keberatan Tatsuya ini.
“Menyerah pada masalah ini. Tinggalkan ini. Dia tidak akan terlihat sebagai anak yang penurut jika dia mengejar jalan ini. Bahkan jika aku tidak membalas perasaannya, ia akhirnya akan menemukan seseorang. Bukan?”
Tatsuya berdiri, melihat kebawah pada Mari yang kehilangan kata-kata.
“Dan diatas semua hal, mustahil karena aku adalah tunangan Miyuki.”
Pembayaran untuk minuman Mari sudah diambil.
Dan seperti itu, Tatsuya meninggalkan toko.

Chapter 4

Raymond S. Clark. Dia sekarang adalah anak kelas dua SMA di USNA Berkeley, California. Dia telah menjadi satu dari teman sekelas Shizuku saat masa pertukaran pelajarnya.
SMA yang dihadiri berbeda dengan SMA di Jepang itu bukan dalam fasilitas pada Latihan Sihir. Pada sekolah ini, Studi Sihir dan Praktek Sihir adalah pelajaran optional. Namun, bahkan USNA tidak dapat melarikan diri dari keterkaitan tentang kekejaman guru tentang pelajaran Sihir. Karena jumlah murid sangat mengalahkan jumlah guru, setiap dan semua sekolah menggunakan ujian masuknya sendiri untuk memilih murid masa depan. Berbicara objektif, sekolah Raymond telah menjadi ‘SMA Sihir’.
Itu tidak menunjukkan bahwa dia Penyihir lemah. Diantara teman-temannya, Raymond merupakan yang tertinggi di kelas. Tapi, ini masih belum cukup untuk memasuki STARS atau semacamnya. Nilainya dan talentanya berada dalam hal lain.
Itulah bagaimana mereka disebut Agensi Intelijen USNA. Kenyataannya, mereka tidak begitu banyak organisasi karena mereka adalah sekelompok individu yang tidak terafiliasi dengan kemampuan khusus yang sama.
‘Hliðskjálf’ adalah sistem hacker tersembunyi dalam interceptor komunikasi di seluruh dunia USNA 'Eselon III'. Hanya tujuh ‘operator’ yang dapat mengakses itu. Itulah kemampuan dari ‘The Seven Sages’, menggunakan Hliðskjálf, yang sangat-sangat melampaui operator yang sah dari Echelon III, untuk mengumpulkan informasi dari belahan dunia manapun, memberikan mereka gelar ini.
Diantara tujuh operator Hliðskjálf, hanya ada satu orang yang benar-benar menggunakan gelar ini. Orang ini, pada kemauannya, memberikan informasi untuk USNA tentang organisasi anti-pemerintahan dan memperkenalkan dirinya sebagai salah satu dari ‘The Seven Sages’. Ini, tentu saja, tidak lain adalah Raymond.
Hari ini juga, Raymond berenang di lautan informasi yang membawanya dengan Hliðskjálf. Dia adalah orang yang tekun dalam mendapatkan pengetahuan. Dia juga suka menginvestigasi tentang hal spesifik disini dan disana, tapi mengumpulkan informasi tanpa topik spesifik lebih dekat sebagai hobinya. Bagi Raymond, Hliðskjálf adalah mainan terbaiknya.
Seperti yang telah dikatakan, untuk menggunakan Hliðskjálf, seseorang harus mendefinisikan parameter pencarian terlebih dahulu. Terminal dari Hliðskjálf dioperasikan dengan gelombang otak pengguna dan gestur dalam VR (Virtual Reality) seperti pembuatan lingkungan oleh HMD (Head-mounted Display). Kamera yang menangkap gerakan jarinya, sinar diproyeksikan dalam lingkungan virtual. Operator memasukkan kriterian pencarian dengan karakter dari cahaya, menentukan pengaturan dengan bantuan gelombang otak mereka.
Sekarang, Raymond sedang menggunakan tema ‘skandal dari tentara USNA’ dalam pencariannya. Informasi dalam jumlah banyak terbuka di langit, ditunjukkan dalam beberapa ‘jendela’. Jendela di kejauhan menampilkan hanya judul dari artikel sementara jendela dekat dengan itu menampilkan isinya. Jendela lain terdiri dari diagram dengan teks yang menyertainya, yang lain berisi gambar, dan lain adalah video. Jika kau mengarahkan matamu pada jendela, itu akan datang lebih dekat, sambil melihat jauh akan mengirimkannya pergi. Sejauh mata memandang, ada jendela yang tak terhitung di setiap arah.
Kecepatan membaca dan menghafal yang kuat dari Raymond. Puluhan jendela antri sambil progresif diingat isinya ke kepalanya. Namun, ia tiba-tiba menghentikan operasi ini. Konten sebuah jendela tertentu menarik perhatian Raymond.
(Isi dari sebuah gudang tua untuk misil kecil hilang….?)
Ini tidak akan mengherankan jika fakta ini telah menjadi berita utama. Sayangnya, ini bukanlah tidak biasa untuk mendengar bahwa senjata tua yang rencananya akan dibuang dan menghilang.
Misil yang menghilang menggunakan C-20 (cyclotrimethylene trinitramine) sebagai bahan peledak utama untuk infanteri pada misil anti-pesawat. Walaupun ini sedikit digunakan salam perang yang berlangsung sampai 2020, kemajuan pada teknologi nano memungkinkan ledakan melampaui batas sebelumnya telah dipaksa senjata ini ke obsoletion.
(Tapi, ini adalah alat perang yang bagus… Aku tidak bisa memikirkan urusan ini hanya masalah kelalaian kontrol.)
Raymond menjilat bibirnya pada perspektif telah menemukan sesuatu yang mencurigakan. Keunggulannya adalah membaca cepat dan ingatan yang bagus, tapi dia juga memiliki semacam indera keenam untuk mendeteksi masalah mencurigakan.
Bagi Raymond, peristiwa yang terjadi di dunia nyata yang seperti menunjukkan termegah. Semakin besar dan serius peristiwa itu, semakin besar minatnya.
Dia benar-benar tahu bahwa dia bukan manusia super. Bahkan jika talenta sihirnya kelas satu, ini tidak mencapai tingkat terbaik dunia. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa menjadi Penyihir berpengaruh. Dia juga tidak akan menjadi pahlawan yang mengelilingi dunia. –Tidak peduli berapa banyak dia mengharapkannya.
Raymond melihat potensinya seperti itu. Itulah mengapa, dengan meminjamkan kekuatannya kepada pahlawan asli, dia akan merasa seperti dia berada dalam petualangan mereka. Dia lalu dapat menikmati peristiwa yang terungkap di panggung yang telah ditetapkan. Itulah yang dia pikir, dan Hliðskjálf membuat ini mungkin.
Ini seperti Hliðskjálf telah mengijinkannya untuk melakukan seperti itu.
(Haruskah aku mulai dengan memeriksa ini dari situasi tempat pengelolaan?)
Bahkan jika dia menemukan dimana misil itu menghilang, dia tidak yakin bahwa semua hal ini akan berakhir disitu. Tidak peduli masalahnya, selalu tangan manusia yang menyebabkannya. Siapa yang dapat menaruh senjata itu dalam pasar gelap? Raymond mulai untuk mencari dengan prosedur yang biasa digunakannya.
◊ ◊ ◊
Sebelum Raymond menyadari hilangnya misil tua –dua hari lalu—masalah ini telah menjadi masalah Tentara USNA. Ini bukan suatu hal yang bisa tetap dalam yurisdiksi dasar, sehingga Kepala Staf Gabungan dari Divisi Intelijen USNA telah memulai penyelidikan internal.
Alasan masalah ini tidak dipercayakan kepada gendarmerie adalah karena mereka menduga adanya keterlibatan teroris dalam masalah ini. Misil itu dapat ditaruh dipasar gelap dan berakhir ditangan teroris. Jika bencana itu menjadi kenyataan, ini akan berarti saat misil itu telah digunakan dan asal mereka diketahui, ini akan memancing timbulnya skandal dunia. Departemen Pertahanan sudah siap untuk melakukan apapun demi mencegah hal itu terjadi.
Namun, investigasi telah dimulai enam hari yang lalu, tapi sekarang 27 Januari dan hampir belum ada yang berkembang. Meskipun fakta bahwa hari ini adalah Minggu, Nomor 2, Kolonel Balance, hadir di kantornya. Dia memiliki ekspresi muram saat dia membaca laporan yang diberikan.
Hampir tidak ada petunjuk apapun yang dapat membantu menyelesaikan masalah ini.
Dia mengerti dari awal bahwa pelaku pasti telah mendapat bantuan dari dalam. Untuk memulainya, itu hampir mustahil untuk mencuri senjata dari militer, setua senjata-senjata itu, tanpa kerja sama dari dalam. Namun, bahkan jika mereka berhasil menyuap kapten dari unit yang bertugas menjaga gudang, tidak mungkin mereka dapat mengambil senjata tanpa meninggalkan jejak satupun.
Datang dan perginya senjata ganda, jika tidak diperiksa berlapis-lapis. Selain RFID, gudang dilengkapi dengan sensor biometrik, dan terlebih lagi, tidak mungkin untuk membuka atau menutup akses jika kau sendiri karena butuhnya bantuan dua orang tidak dapat dilewati. Mereka sedang menyelidiki jika ada anomali dalam sistem-sistem, tidak berhasil.
Balance ingat hal yang mengganggunya : Bagaimana mereka sadar ada barang yang hilang?
Kehilangan misil disadari oleh orang yang bertanggung jawab untuk memeriksa jumlah. Namun, jika pencurian ini dilakukan oleh organisasi yang mampu untuk melewati keamanan dari gudang, mengapa mereka tidak memalsukan catatan jumlah? Ini adalah senjata usang yang menunggu untuk dibuang. Jika mereka telah merubah data untuk membuatnya seperti telah dibuang, tidak akan ada yang menyadarinya. Ini seperti jika seseorang mencurinya dan membiarkan orang lain untuk mengetahuinya dengan sengaja. Kolonel Balance benar-benar merasa bahwa ini masalahnya.
(Tapi lalu, siapa yang dapat melakukan itu, dan untuk tujuan apa? Tidak, untuk memulainya, bahkan siapa yang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu seperti ini?)
Kurangnnya informasi membuat tidak mungkin untuk dicari kesimpulannya. Mengetahui begitu, Balance terhanyut dalam pemikiran yang tidak penting.
Balance merekam suaranya sendiri sebagai suara ringtone ponselnya, menandakan bahwa ada email baru. Ini juga bukanlah email biasa. Ini adalah komunikasi yang menggunakan kode yang hanya diketahui oleh anggota tingkat tinggi dari Divisi Intelijen.
Dengan latihan, gerakan tangannya yang seperti mesin, dia mengirimkan isi email kepada decoder offline setiap prosedur. Ini tidak akan dibaca pada perangkat yang tersedia pada massa untuk mencegah berbagi informasi dalam teks biasa. Saat dia melihat pesan yang telah diuraikan dan melihat nama pengirim, Balance menunjukkan ekspresi kagum.
‘Seven Sages’.
Matanya berkilau saat dia membaca isinya. Lupa untuk bernapas, butuh beberapa saat baginya untuk menenangkan diri setelah membaca email tersebut.
“Apa hal seperti ini diperbolehkan?”
Informasi rahasia yang diterima dari ‘Seven Sages’ mengatakan bahwa Asisten Ketua dari Wakil Kepala Staff terlibat dalam masalah ini. Dan yang lebih buruk adalah motifnya. Jika apa yang ditulisnya benar, maka semua ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar yang jauh melebihi dugaan Balance.
Balance merentangkan tangannya terhadap visiphone saat tangannya berhenti.
Dia ragu untuk siapa yang akan dia hubungi. Tidak, lebih tepatnya, dia tidak tahu ingin menghubungi siapa.
Kepada siapa dia akan membagikan informasi ini, dan jika dia dapat mempercayai siapa saja tentang informasi ini, Balance sedang kebingungan.
◊ ◊ ◊
Angelina Sirius, Komandan Tinggi yang diperintah langsung dari Kekuatan Angkatan Darat Penyihir USNA, STARS, sedang menikmati istirahat berbelanja yang langka. Tentu saja, dia sekarang tidak sedang berjalan sebagai “Penyihit Kelas-Strategic Angie Sirius” tapi sebagai 17 tahun, Lina.
Bukannya pergi ke kota terdekat Roswell, Silvia Mercury First, panggilan Silvie, yang sedang menemani Lina, sangat merekomendasikannya untuk memperluas perjalanannya ke Albuquerque.
Karena misi mereka di Jepang tahun lalu, mereka berdua sudah menghabiskan banyak waktu bersama. Meskipun ada perbedaan usia, Silvie memperlakukan Lina seperi jika dia adalah adiknya. Kurangnya pengucapan Lina yang dari akal sehat gadis menimbulkan pusaran emosi pada dirinya, dan dia hanya tidak bisa meninggalkannya.
Hari ini, seperti sebelumnya, Silvie sedang bermain baju dengan Lina seperti boneka. Namun, Lina juga menikmatinya. Walaupun selera fashion nya dipertanyakan, dia senang berdandan. Untuk bersikap adil, jika selera subjek baik-baik saja, tidak banyak yang harus ditingkatkan. Pada masalah ini, Lina tidak memiliki seseorang untuk tampil cantik untuk dibandingkan dengan Miyuki, yang membuat adanya kesenjangan besar.
Mengeksampingkan semua hal itu, Lina akan kembali ke rumah penginapan dalam suasana hati yang sangat baik, membawa rampasan perangnya.Kau bisa mengatakan bahwa mereka menjalani liburan yang sangat memuaskan. Meskipun dia tidak menerima perintah mobilisasi sebagai Sirius, sesi keras pelatihan sedang menunggunya besok. Hari ini telah cukup menyegarkan, Lina cukup puas.
Namun, suasana hatinya yang bahagia segera hilang oleh email yang dia terima pada terminal kamarnya.
“Pesan yang dienkripsi!?”
Ini tidaklah aneh baginya untuk menerima pesan yang dienkripsi dengan isi perintah rahasia. Namun, pesan itu menggunakan enkripsi khusus yang hanya diketahui oleh Komandan Tinggi, Wakil Kepala Staff dan Kapten dari STARS, dikirim langsung ke terminal kamarnya.
Apa mungkin ini darurat? Dengan ketidaksabaran dan kegugupan yang bercampur, Lina menunggu hingga decoder selesai menuliskan pesannya. Perasaan terkejut ditunjukkannya saat dia mulai membaca pesan itu.
“The Seven Sages…?”
Nama pengirimnya adalah ‘The Seven Sages’.
“Sebuah lelucon?” adalah reaksi pertama Lina tapi dia menghilangkan pikiran itu secepatnya. Tidak mungkin seorang peretas biasa dapat mengakses kode enkripsi khusus STARS. Untuk memulainya, nama ‘The Seven Sages’ tidak diketahui oleh orang diluar Markas Kepala Staff Gabungan.
Lina segera melanjutkan membacanya. Beberapa peristiwa tanpa tampaknya ada kaitannya dengan tugasnya dicatat.
“Eh!? Dalang dibalik peristiwa Parasite!?”
Namun, saat dia mencapai akhir dari pesan, informasi yang berhubungan kuat sengan Lina mulai muncul.
Lina telah dikirim ke Jepang karena peristiwa yang terjadi pada 31 Oktober, 2095 Masehi. Dia telah dikirim untuk mencari tahu identitas dari pengguna Sihir Kelas-Strategic yang membinasakan ujung selatan Semenanjung Korea, ‘Great Bomb’ (adalah nama yang diberikan USNA pada ‘Material Burst’). Namun, saat anggota STARS dikendalikan oleh Parasite meninggalkan dan pergi ke Jepang, sebagai bagian dari tugas Komandan Tinggi nya dia memerintahkan ‘pembuangan’ mereka.
Lina diberitahu bahwa lepasnya Parasite adalah hasil dari kecelakaan. Menurut fakta, ini harusnya berakhir dengan kematian dari orang yang dijangkiti. Namun, jika sumber ini dapat dipercaya, maka Masalah Parasite telah disengaja dan pelaku bertanggung jawab untuk rekan yang Lina terpaksa bunuh. Keputusasaan yang ditambahkan dari tugas pembunuhan itu juga akan menjadi kesalahan penghasut ini.
Ini pastilah sesuatu yang tidak dapat dimaafkan.
“…Dalang dari Parasite berusaha untuk melakukan tindak terorisme di Jepang dengan menggunakan misil tua yang dicurinya? Ini tidak mungkin!?”
Setelah dia selesai membaca emai itu, Lina mendapati dirinya secara tak sadar berteriak.
Ini adalah informasi dari sumber yang meragukan. Tidak ada jaminan bahwa informasi ini benar.
Sebuah profiler yang bekerja untuk Angkatan Darat USNA telah menganalisis 'The Seven Sages' dan sampai pada kesimpulan bahwa mereka kemungkinan besar menikmati reaksi yang dipicu oleh tindakan aneh mereka. Bahkan jika surat itu benar-benar berasal dari 'The Seven Sages', Lina tidak bisa mengelak kemungkinan bahwa ini semua bagian dari rencana rumit untuk memainkan beberapa jenis trik pada dirinya.
Meskipun itu, Lina mempercayai informasi ini.
Selama babak terakhir dari Masalah Parasite tahun lalu, seperti kemarin, lalu USNA akan memiliki hutang besar terhadap Jepang. Mengingat ketegangan terhadap Jepang sekarang, jika senjata buatan USNA digunkan dalam aksi terorisme… maka ini tidak akan mengejutkan jika Jepang menuduh mereka menghasut terorisme dalam wilayah mereka.
Jika kau berpikir tentang perbedaan kekuatan dua negara, kemungkinan terjadinya perang agak kecil. Namun, yaitu jika kita hanya memperhitungkan kemungkinan perang konvensional, dan bukan sesuatu seperti Sihir Kelas-Strategic yang bertanggung jawab atas ‘Scroched Halloween’. Jika area sihir itu dapat diperluas bahkan lebih jauh daripada Samudera Pasifik –sebagai pengguna Sihir Kelas-Strategic lain, akal sehat Lina menyangkal kemungkinan terburuk dapat terjadi.
Itulah mengapa dia mempercayai informasi ini.
Lina teryakinkan dia harus menghentikan rencana ini dari mencapai hasil. Tidak hanya menghambat, tapi sebenarnya membunuh dalam dari semua ini juga.
Namun, menurut informasi yang diberikan oleh ‘The Seven Sages’, sang dalang ‘Jiedo Heigu’ telah meninggalkan USNA ke Jepang. Tentu, ini akan menyulitkan Lina untuk bertindak diluar negaranya, sendiri di Jepang.
Lina memutuskan untuk berkonsultasi masalah ini dengan satu-satunya orang yang dia pikir dapat membantunya.
◊ ◊ ◊
Balance merentangkan tangannya kepada visiphone yang berbunyi.
Posturnya hancur sesaat. Dia segera pulih dan menekan tombol untuk menerimanya.
“Kolonel, maafkan aku tidak mengabari terlebih dahulu.”
Lina muncul di layar, memberikan hormat dalam seragam ungu-hitam STARS nya.
Melihat Lina, seperti jika dia merasa dirinya segar, seragam ketat, Balance merasa sedikit nostalgia.
“Mayor Sirius. Bukankah kau berangkat hari ini?”
Ekspresi Lina bertentangan dengan kekagetannya. Dia bermasalah untuk mengerti mengapa Balance tahu tentang jadwalnya meskipun dia tidak berada dalam perintah langsungnya. Dari sudut pandang Balance, ini adalah bagian dari sesuatu yang harus diketahuinya tentang pergerakan Penyihir Kelas-Strategic, salah satu dari ‘Twelve Apostles’, penyihir terkuat dari USNA dan Komandan Tinggi dari STARS, Angie Sirius.
“Jangan perhatikan pada apa yang baru saja aku katakan. Jadi, ada urusan apa denganku?”
Meminta maaf atas basa basinya, Balance bertanya tentang alasan panggilan ini.
“Ya. Saya membutuhkan bantuan dari Kolonel tantang laporan yang aku terima.”
Didesak oleh Balance, Lina mulai menunjukkan masalahnya.
“Katakan.”
“Mengerti. Untuk memberitahu kebenarannya, dalam jangka waktu 0900 jam hingga 1632 jam aku keluar, aku menerima pesan yang terenkripsi dari seseorang yang mengklaim dirinya anggota dari ‘The Seven Sages’.”

“Saat kau mengatakan Seven Sages, apa maksudmu ‘Seven Sages’ “mereka” ?”
Menyembunyikan keterkejutannya, dia menunjukkan wajah datar, Balance merespon seperti itu.
“Itu memang nama pengirimnya. Walaupun, aku tidak tahu ini benar atau tidak.”
“Hmm.
Balance mengangguk dan meminta Lina melanjutkan dari kamera.
“Mengasumsikan bahwa sumber informasi ini adalah ‘The Seven Sages’, laporan yang mengatakan bahwa senjata yang dicuri dari tentara kita akan digunakan dalam aksi terorisme. Targetnya adalah Jepang.”
“Senjata jenis apa?”
“Infanteri Misi Anti-Pesawat.”
“…Mayor, apa kau pikir pencurian itu benar-benar terjadi?”
“Aku tidak memiliki jawaban pasti. Namun, memang ada rumor tentang senjata yang menunggu pembuangan dicuri dari kita.”
Balance menghela napas. Jika seseorang seperti Lina yang cukup terisolasi dari pasukan militer biasa…
Jika informasi bocok terlalu jauh bahkan ‘Petugas yang Dilindungi’ seperti dia tahu tentang masalah ini, maka itu berarti bukan hanya staff yang bertugas dalam pengawasan senjata yang melakukan kesalahan.
“Kolonel?”
Ekspresi khawatir mulai muncul dari wajah Lina. Mengetahuinya, dia mungkin berpikir bahwa menghina Balance secara tidak sengaja.
Balance sendiri merasa seperti itu. Baginya, ini agak menjengkelkan.
“Tidak, tidak apa-apa. Silahkan lanjutkan.”
“Mengerti. Walaupun tidak dikatakan secara jelas targetnya, ada beberapa referensi tentang dalang. Namanya adalah Jiedo Heigu. Dia menjadi pengungsi politik dari reruntuhan Dahan, nama Chinanya adalah Gu Jie. Umurnya diperkirakan antara 60 dan 90 tahun. Mata hitam dan rambut putih, sepertinya meskipun dia keturunan Asia Timur, dia memiliki kulit hitam. Ada catatan khusus mengatakan bahwa dia mungkin merupakan salah satu orang dari Institut Kunlunfang.”
“Institut Kunlunfang? Bukankah itu Laboratorium Penelitian Sihir dari Dahan yang telah dibinasakan oleh Yotsuba?”
“Aku rasa memang itu yang terjadi.”
Mereka tidak mungkin berpikir untuk balas dendang pada Yotsuba dengan menggunakan misil, bukan? pikir Balance, tapi dia segera menghilangkan hipotesis tak masuk akalnya. Jika Yotsuba dapat ditangani semudah itu, mereka tidak mungkin ditakuti sebagai ‘Tak Tersentuh’ oleh dunia.
“Selanjutnya.”
Selagi Balance tenggelam dalam pemikirannya, Lina melanjutkan laporannya.
“Sepertinya Jiedo Heigu adalah dalang dari Masalah Parasite.”
Balance terlihat mengerti.
“Aku mengerti, jadi ini adalah alasan utamamu menghubungiku.”
Bahkan jika maksudnya diketahui, Lina tidak menutup-nutupinya.
“Kolonel, Bahkan jika informasi tentang hubungan Jiedo Heigu dengan Masalah Parasite adalah benar, aku ingin tahu seberapa dalam dia terlibat. Pembelot mungkin tidak memiliki hubungan dengan Wabah Parasite, dan bisa saja bidak belaka. Namun, jika Jiedo Heigu memiliki bahkan hubungan sedikit pun untuk urusan ini, aku tidak bisa mengabaikan hal itu. Jika aku tidak membayar dia kembali dengan tanganku sendiri, aku tidak akan bisa mendapatkan lebih dari itu.”
“Mayor Sirius. Apa kau mengatakan kepadaku kau ingin pergi ke Jepang sekali lagi?”

“Betul, Kolonel.”
Balance cemberut seperti jika dia tiba-tiba sakit kepala.
Mengijinkan Lina untuk meninggalkan negara adalah masalah yang sulit. Bahkan dibawah keadaan terbaik, melepas penyihir ke negara lain seharusnya dilakukan dengan hati-hati. Tingakt kesulitan meningkat oleh beberapa perintah dari beberapa kali lipat jika mereka membicarakan tentang Penyihir Kelas-Strategic ‘Sirius’. Salah satu dari Penyihir Kelas-Strategic dari USNA, Roland Bart, telah ditempatkan di wilayah Inggris Gibraltar, tapi walau begitu, hampir tidak ada catatan sama sekali dia keluar dari markas. Sampai-sampai ia sengaja dipanggil kembali ke USNA selama liburan nya. Mengirimkan Lina ke Jepang tahu lalu ada pengecualian dari pengecualian.
Lina sendiri mungkin mengerti tentang ini dengan baik. Itulah mengapa Balance juga mengerti maksud dari panggilan yang dibuat Lina. Bahkan, Balance mengerti sepenuhnya keinginan Lina untuk membalas dendam pada Heigu dengan tangannya sendiri.
“…Pada waktu ini aku tidak bisa memberimu jawaban. Mayor, kau harus memberiku beberapa waktu.”
Lina tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya didepan kamera. Baginya, siapa yang berpikir bahwa dia akan segera ditolak, respon Balance berjalan mengejutkan dalam jalan yang baik.
“Ya, aku mempercayakannya kepadamu, Kolonel.”
Panggilan itu berakhir dengan Lina memberi hormat di layar.
◊ ◊ ◊
Sementara itu, Jiedo Heigu, atau Gu Jie, berada di laut.
Walaupun sampai beberapa hari yang lalu dia tinggal di Pantai Barat USNA, dia tidak memiliki kependudukan USNA.
Tanah air Gu Jie adalah Dahan, sebuah negara yang sudah menghilang. Dia dulu merupakan bagian dari Institut Pengembangan Penyihir dari Kunlunfang. Dalam kemungkinan Dahan akan runtuh, pemerintah USNA setuju memberikannya status pengungsi, dan seperti, status sosialnya sekarang adalah pengungsi biasa.
Namun, pada saat Gu Jie sampai di Benua Amerika Utara pada 2054, nama negara masih USA. Keruntuhan Dahan terjadi pada Februari 2064 Masehi., hanya setahun setelah kehancuran dari Institut Kunlunfang.
Setelah Dahan runtuh, sebaliknya, kehancuran Institut Kunlunfang, Gu Jie tidak mencari rumah sakit jiwa dari Amerika Utara. Dia melarikan diri dari Dahan.
Institut Kunlunfang berdiri sebelum pembagian menjadi Great Asian Alliance dan Dahan, dan dapat dianggap sebagai Laboratorium Penelitian Sihir Modern Utama pada area Asia Timur lama.
Namun, ini bukan seluruhnya kebenaran.
Institut Kunlunfang telah cukup terkenal dalam pengembangan Sihir Modern. Tapi itu bukanlah satu-satunya hal yang mereka kerjakan.
Sihir Kuno dan Sihir Modern diteliti.
Namun, seperti negara lain, dua ‘faksi’ itu, dapat dikatakan, bertentangan.
Sebenarnya, Institut Ke-9 di Jepang seharusnya menggunakan bagaimana kerja dari Sihir Kuno untuk mengembangkan Sihir Modern. Itulah yang dikatakan, ini tidak meneliti tentang Sihir Kuno dan Sihir Modern secara bersamaan. Pada akhirnya, Pengguna Sihir Kuno memberontak, dan pemberontakan juga mengambil alih Institut Ke-9.
Kedua grup berubah menjadi sesuatu yang sama dengan organisasi, berkompetisi untuk kepemimpinan. Pengguna Sihir Kuno dan Sihir Modern berargumen tentang semua dan setiap kebijakan dari Laboratorium Penelitian, termasuk tujuan, anggaran, dan sumber daya manusia.
Bahkan dalam Institut Kunlundang, Pengguna Sihir Kuno dan Sihir Modern sengit berkompetisi untuk kontrol.
Meskipun fakta bahwa Institut Kunlunfang adalah laboratorium utama dari Dahan, sengketa internal berlanjut. Tidak, sebaliknya, itu intensif dan eskalasi ini akan membawa bencana tidak lama. Sihir Modern berakhir memenangkan perebutan kekuasaan dan mengusir pengguna Sihir Kuno dari Institut. Ini terjadi pada tahun 2054.
Ini saat Gu Jie, sebagai pengguna Sihir Kuno, terbang ke Amerika Utara dengan muridnya Zhou Gongjin. Itulah mengapa, dibawah keadaan normal, Gu Jie seharusnya tidak memiliki dendam terhadap Yotsuba ataupun Penyihir Jepang. Yotsuba lah yang mengahancurkan sekte Penyihir Modern, yang mengambil alih Institut Kunlunfang. Mereka seharusnya sesuatu yang sama dengan ‘musuh dari musuhku adalah sekutuku’ keberadaan Gu Jie.
Namun, setelah Dahan runtuh, Gu Jie memutuskan bahwa Yotsuba dan Masyarakat Sihir Jepang adalah target balas dendam. Tepatnya proses pemikiran seperti apa yang membawanya pada kesimpulan itu, tidak ada yang mengetahuinya.
Apa itu patriotisme?
Apa dia merasa seperti balas dendamnya pada Dahan telah diambil darinya?
Apa musuh hanya perlu mempertahankan kebersamaan bawahannya?
Satu-satunya hal yang pasti adalah bahwa Gu Jie membuat jaringan kriminal yang terdiri dari pembelom Dahan, yang dikontrolnya dan sejauh ini tujuan utamanya adalah balas dendam. Adapun orang yang bersangkutan, tidak ada yang lain diketahuinya.
Saat dia masih hidup, Zhou Gongjin rupanya dibandingkan obsesinya dengan sebuah 'roh pendendam'.
Karena kurang jelasnya alasan dari aksinya, ini mustahil untuk meyakinkannya untuk berhenti. Kehilangan muridnya, Zhou Gongjin, dia memutuskan untuk mengambil masalah ke tangannya sendiri.
Namun, Gu Jie langsung, potensi pertempuran langsungnya rensah. Walaupun dia juga pengguna dari Sihir Benua Kuno, sihir yang dimilikinya tidak cocok untuk pertarungan langsung. Jika kita berbicara tentang duel, Zhou Gongjin lebih hebat. Ini adalah sesuatu yang Gu Jie sendiri harus akui.
Gu Jie ahli dalam tehnik yang menggunakan organ manusia atau bagian untuk menciptakan alat sihir, seperti masalah ‘Sorcery Boosters’, itu, untuk mengubang manusia menjadi alat fungsional seperti ‘generator’. Dan sihir untuk mengkontrol mayat.
Dia adalah praktisi dari sisi Sihir yang memusatkan semua pada aspek hina, tapi kesampingkan pertanyaan etis, dia benar-benar bukanlah tipe untuk bertarung langsung. Sebenarnya, dia hanya membuat dirinya menjadi serorang manipulator hingga sekarang.
Bagi Gu Jie sendiri untuk datang ke Jepang adalah bukti bahwa dia telah terpojok, dan tidak memiliki pilihan lain.
Organisasi Politik Anti-Sihir Internasional yang telah mendukungnya , ‘Blanche’, telah dianggap terlemahkan dengan tekanan dan ukuran yang digunakan oleh pemerintahan dari beberapa negara. Sebagai pemimpin dari sindikat kriminal ‘No Head Dragon’, dia juga mencoba untuk menyebarkan rumor di Jepang dan USNA (dengan kooperasi dari Great Asian Alliance) tapi rencananya berakhir gagal juga.
Akhirnya, dia kehilangan utusannya di Jepang, Zhou Gongjin, Zhou Gongjin telah dibawah perintah Gu Jie selama lebih dari 40 tahun, orang terakhir yang tersisa yang pergi meninggalkan Dahan dengannya. Dengan kehilangan ini, Gu Jie terpaksa untuk bekerja sendiri.
Zhou Gongjin telah terbunuh Oktober tahun lalu.
Itu sedikit masa pertengahan Januari ketika Gu Jie meninggalkan dari pelabuhan Los Angeles .
Ini bukan karena dia berduka atas kematian muridnya, atau karena rencananya telah gagal yang membuat Gu Jie butuh dua bulan untuk bergerak. Sejujurnya, dia ingin segera pergi ke Jepang dan balas dendam, namun, jika dia gagal, maka semua akan berakhir semua. Dia sadar akan fakta itu.
Dengan kemampuan sihirnya, terlalu agresif itu mustahil. Itu bukan mengatakan bahwa dia tidak memiliki kemampuan sihir, tapi melawan penyihir kelas-satu, itu bahkan tidak cukup dekat. Itulah mengapa dia pertama butuh senjata.
Jika Blanche dan No Head Dragon telah lebih baik, sebuah kata sederhana akan dilakukan kesepakatan, dan satu bulan sudah lebih dari cukup untuk mengumpulkan bahan-bahan.
Itu akan termasuk pengaturan yang dibutuhkan untuk kapal melewati Samudera Pasifik. Sebagaimana hal-hal, dia harus menyiapkan itu sendiri. Untuk lebih tepatnya, dia menemukan preman acak untuk dijadikannya boneka sekali pakai, tapi karena dia perlu melewati masalah dari menyiapkan dirinya juga sekaligus memberi perintah, itu pada dasarnya seolah-olah dia telah melakukan semua pekerjaan sendiri. Selanjutnya, untuk membuat sehingga bonekanya tidak terlacak kembali padanya, dia meninggalkan mereka di kapal untuk disingkirkan di laut.
“Tuan Gu. Kita akan sampai di Pelabuhan Yokosuka besok pagi.”
Kapten kapal melaporkan itu pada Gu Jie yang sedang melihat laut didepannya. Deck kapal sepenuhnya dipenuhi oleh panel surya.
“Seperti rencana.”
Tanpa jejak dari kelelahan akibat perjalanan panjang, Gu Jie menjawab dengan suara yang tegas.
Gu Jie sekarang berumur 97 tahun. Namun penampilan luarnya menunjukkan orang yang berumur lima puluhan. Rambutnya benar-benar putih, namun, keriting, menurun dan titik usia yang akan terlihat pada orang yang sudah berusia tidak tampak.
“Dan juga, umm… Tuan, bayaranku.”
“Aku mengerti. Besok pada senja pagi, aku akan melakukan Sihirku.”
“Terima kasih banyak! Bahkan setelah perjalanan ini berakhir, aku janji akan selalu setia padamu, Tuan.”
Hadiah yang dimaksudkan Kapten adalah. Umur panjang dan keabadian.
Ini memang benar jika ‘operasi’ Gu Jie dapat mempertahankan kemudaan, buktinya adalah wajahnya sendiri.
Namun, bahkan jika dia dapat menjamin fisik yang muda, umur panjang jauh dari kemampuannya. Dia tidak bisa memberikan keabadian.
Operasi ini dari sihirnya yang dikembangkan di Institut Kunlunfang, dan inilah alasan dirinya di Institut Kunlunfang.
Tidak mengherankan, berasal dari manusia dengan kekuasaan, para pemimpin dari Dahan merindukan kemudaan. Dan sementara Pengguna Sihir Modern di Institut Kunlunfang menjawab bahwa itu tidak mungkin, Pengguna Sihir Kuno meyakinkan mereka sebaliknya. Untuk Pengguna Sihir Kuno yang posisinya telah jatuh di belakang Sihir Modern dalam perlombaan senjata yang Kunlunfang Institute anjurkan, sudah anugerah.
Orang yang mengembangkan sihir yang paling menjanjikan diantara kelompok Pengguna Sihir Kuno adalah Gu Jie. Tentu saja, ini adalah operasi untuk keabadian.
Pada tahun 2049 dia menggunakan sihirnya pada tubuhnya sendiri, seperti subjek tes.
Untuk memastikan apa sihir ini aman atau tidak, dia menggunakan pada sembilan murid pada tahun 2050.
Setelah 5 tahun berjalan, dipastikan bahwa penuaan Gu Jie telah terhenti. Muridnya tidak menunjukkan adanya efek samping juga, dan ini terlihat seperti sihir abadi telah ditemukan.
Namun, ada sihir ini memiliki kekurangan. Pastinya, ‘Operasi Abadi’ ini sepertinya menghentikan penuaan. Namun, jika sihir orang itu tidak memiliki bakat, kompensasi untuk tinggal muda adalah untuk mengkonsumsi kekuatan hidup mereka. Dengan kata lain, umur seseorang. Ada beberapa kasus kematian mendadak setelah tiga sampai enam bulan.
Sebuah sihir yang untuk mencapai keabadian adalah mustahil. Ini berlaku untuk Sihir Kuno dan Sihir Modern. Operasi untuk Keabadian mengandung mengimplantasikan sihir didalam seseorang yang lalu akan diaplikasikan.
Sihir ini telah spesifik untuk Praktisi Sihir Kuno.
Apa yang akan terjadi jika Penyihir mencoba untuk melakukan sihir yang dia tidak bisa?
Apa yang akan terjadi jika sihir ini digunakan seseorang yang bahkan bukan seorang Penyihir?
Operasi Keabadian memberi satu jawaban kepada pertanyaan itu.
Saat orang yang berada dalam pengaruh Dahan, yang telah menerima ‘Operasi Keabadian’ menunjukkannya pada saudara mereka, Gu Jie menjelaskan kepada mereka kelemahan dasri sihirnya.
Hasil berikutnya adalah pembersihan kelompok Pengguna Sihir Kuno.
Cepat belajar dari kegagalan eksperimennya, Gu Jie mengambil muridnya dan terbang ke Amerika Utara.
20 tahun kemudian, Gu Jie sadar bahwa sihirnya juga tidak memanjangkan umur seseorang juga.
Dia menyadarinya dengan kematian muridnya.
Pada akhirnya, operasi yang telah dikembangkannya hanya dapat menghentikan penuaan pada penampilan saja. Satu-satunya alasan Gu Jie dapat hidup sampai seusia itu karena dia sebenarnya memiliki hidup panjang didepannya.
Ini adalah jenis dari sihir tak sempurna yang diharapkan oleh kapten kapal.
Dari sudut pandang Gu Jie, masalah ini sedikit lucu.
Orang yang memberitahukan operasi ini pada kapten tak lain tak bukan adalah Gu Jie sendiri. Untuk mendapat kooperasi dari kapten, dia memberitahunya “ada tehnik rahasia yang membuat seseorang untuk muda sampai hari kematiannya”. Jika kau bekerja sama denganku, aku akan menggunakannya padamu.
Ini bukanlah kebohongan. Tanpa keraguan, kapten ini akan terlihat muda sampai kematiannya. Yang mungkin akan terjadi dalam setengah tahun.
Gu Jie sendiri sadar bahwa waktunya sendiri sangat pendek.
“Aku akan cukup sibuk mulai besok kedepan.”
“Aku juga akan membantumu saat kita sudah sampai di Yokosuka. Tolong, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya kepadaku, Tuan.”
Tanpa mengetahui niat aslinya, kapten mengatakan itu dengan sikap gembira.
◊ ◊ ◊
Walaupun Balance telah meminta Lina untuk memberinya waktu, dia cukup cepat bertindak.
Dia meninggalkan kantornya besok paginya dan membuat pengaturan untuk perjalanannya. Destinasinya adalah Markas STARS yang berada di Roswell, New Mexico.
Merapikan semua pekerjaan penting yang harus dia kerjakan hari itu, dia menggunakan alat enkripsi pesan di rumahnya untuk mengamankan data via email. Mesin enkripsi ini adalah hadiah dari Kuroba Ayako, dan penerima dari pesan ini adalah Yotsuba Maya. Isi dari email ini pada dasarnya sama dengan apa yang dilaporkan Lina kepadanya, bahwa aksi terorisme akan terjadi di Jepang menggunakan misil curian dan kemungkinan dalangnya adalah, Jiedo Heigu, orang yang selamat dari Institut Kunlunfang.
Balance tidak memasukkan informasi rahasia bahwa Lina mengatakan kepadanya. Itu adalah, sebuah informasi yang berhubungan pada skandal di pemerintahan USNA. Walaupun Balance membentuk aliansi dengan Keluarga Yotsuba dia tidak benar-benar memberitahu semuanya kepada mereka. Dia memiliki alasan untuk ragu dalam bekerja sama dengan mereka, namun, dia tidak ingin membahayakan kepentingan nasional.
Jawaban dari Maya datang saat Balance sedang makan. Isi dari pesan memiliki kalimat sapaan yang sederhana untuk informasi yang disediakan. Jenis pesan yang seperti ini tidak penting baginya, tapi dia tidak terlalu keberatan. Itu karena tujuan ini surat itu hanya untuk menutup kesepakatan mengenai aliansi mereka.
Akhirnya, setelah mengkonfirmasi ulang jadwal dari setiap Komandan STARS, dia menuju ke kamar mandi.
◊ ◊ ◊
Maya menerima pesan dari Balance pada 08 : 00 A.M., Senin, 28 Januari, waktu standard Jepang.
“Hayama-san, tampaknya sisa-sisa dari Institut Kunlunfang merencanakan aksi terorisme di Jepang.”
“Itu adalah masalah yang penting.”
Jawaban Hayama agak netral. Tentu saja, dia sadar bahwa Maya memiliki kenangan buruk dengan Institut Kunlunfang. Mengingat perasaannya, ini benar-benar biasa untuknya tidak mengembalikan jawaban yang seharusnya, bahkan jika tidak ada kemarahan atau kebencian dari suara Maya.
“Masalah penting? Anjing liar yang kehilangan rumahnya?”
Namun, ini bukan seperti Maya sepenuhnya tak beremosi. Kau dapat mendengar sedikit penghinaan dalam suaranya.
“Nyonya, jika memang benar ada orang yang selamat dari Institut Kunlunfang maka itu berarti dia berhasil melarikan diri dari Kepala Keluarga sebelumnya.”
Hayama sedikit menegurnya. Harga diri Maya, tepatnya.
“Kita tidak tahu sama sekali kemampuan aneh apa yang dimilikinya. Aku sangat merekomendasikan kita tetap waspada.”
“Aku mengerti.”
Meskipun merespon seperti itu, bibir Maya berubah menjadi senyuman penuh hinaan.
“Tapi, apa yang dia harapkan dengan misil kecil? Lagipula Jepang bukanlah daerah konflik. Bergerak membawa benda ini menandakan bahwa dia ingin ditangkap, bukan begitu?”
“Selama Insiden Yokohama, pejuang gerilya yang menyembunyikan diri mereka sendiri di kota sebelumnya telah berhasil menyiapkan beberapa misil.”
“Itu berkat kapal perang mereka yang dikamuflasekan sebagai cadangan, bukan begitu?”
Keberatan pada refleks itu, Maya membalas.
“….Tapi, memang benar tidak ada jaminan bahwa kita akan dapat sukses mencegah aksi terorisme ini.”
“Bahkan Penyihir akan mati jika terkena misil dalam kondisi tidak berdaya. Terlebih lagi, tergantung dengan tujuan mereka, kita mungkin harus berhadapan dengan bahaya dalam wujud lain bersama-sama. Ada kemungkinan mereka membongkar hulu ledak dan menggunakan mereka sebagai bom juga. Kembali saat perang, bom bunuh diri seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi.”
Dihadapkan dengan Hayama yang memberikan berbagai contoh, bahkan Maya tidak dapat menyangkal perlunya berurusan dengan itu.
“Mengerti. Lalu mari kita cari tentang Jiedo Heigu ini. Banyak pekerja difokuskan pada persiapan Sepuluh Master Clan, namun, jadi kita tidak akan dapat memperkerjakan banyak personil.”
Konferensi Sepuluh Master Clan akan dilaksanakan bulan depan, pada awal Februari 2097. Khususnya, kali ini adalah pertemuan Sepuluh Master Clan yang dilakukan setiap 4 tahun sekali.
Konferensi akan menentukan anggota selanjutnya dari Sepuluh Master Clan untuk durasi 4 tahun. Ada 28 Rumah yang memenuhi syarat untuk menjadi anggota dari Sepuluh Master Clan, dan semua orang terburu-buru untuk melakukan tugas-tugas akhir untuk memiliki keuntungan untuk seleksi.
Seleksi akan ditentukan oleh pemungutan suara internal, dan karena hanya 28 Rumah yang berpartisipasi, ini tidak akan seperti pemilihan skala besar atau semacamnya. Namun, itu perlu untuk membuat berbagai pengaturan serta menemukan kesalahan dalam Rumah lain untuk memiliki peluang terbaik.
“Apa kita seharusnya membicarakan masalah ini dengan Rumah lain?”
Maya berpikir sesaat sebelum menggelengkan kepalanya dari kanan ke kiri pada saran Hayama untuk meminta kerja sama dari Klan lain.
“Aku sebaiknya tidak menjadi subjek gosip. Biarkan aku berpikir…. Baiklah, sebarkan rumor bahwa teroris mentarget penyihir telah menyusup kedalam negara. Dengan ini, kita seharusnya mengharapkan mereka melakukan pergerakan yang dibutuhkan. Bisakah kau mengerjakan hal ini sampai makan siang?”
“Mengert, Nyonya. Mereka akan siap dalam dua jam.”
Mencari dan Manipulasi Informasi, memberikan kata-katanya makna ganda ini, Hayama sopan membungkuk.
◊ ◊ ◊
9:00 A.M. waktu standard Jepang, 28 Januari, kapal Gu Jie sampai di pelabuhan Yokosuka.
Segera setelah sampai, Gu Jie mulai mengumpulkan personil yang dibutuhkan untuk rencananya. Seperti yang dikatakan, pengaturan telah dibuat sebelumnya. Meskipun kehilangan organisasi No Head Dragon, Gu Jie telah mengumpulkan banyak pengetahuan untuk membuat kesepakatan dengan masyarakat modern selama hari-harinya sebagai dalang. Selama kualitas bukanlah faktor krusial, tidaklah sulit untuk mengumpulkan personil. Tidak peduli seberapa makmur masyarakat ada, selalu ada orang yang malang.
Target telah dikonfirmasi bahkan sebelum sampai. Tentu saja, lokadi dari Konferensi Sepuluh Master Clan yang telah dibagikan kepada pihak yang terlibat. Namun, menggunakan Hliðskjálf akan membuat seseorang untuk mengetahui informasi itu dengan mudah.
Alat peretas super, Hliðskjálf. Gu Jie bukanlah tipe yang mengatakan sesuatu ‘super’, tapi masalahnya adalah, tidak ada ekspresi lain yang cukup untuk menjelaskannya.
Kemampuan pengumpulan informasi Hliðskjálf efektif secara mendunia. Gu Jie sadar bahwa tidak mungkin mengakses informasi yang hanya ada dengan offline, namun, pada hari dan zama ini, informasi yang tidak dapat ditemukan dengan menggunakan jaringan itu tidak ada. Tidak masalah seberapa kompleksnya enkripsi, Hliðskjálf dapat menguraikannya. Bahkan transmisi enkripsi quantum yang ‘tidak dapat diuraikan tanpa mengetahui kata kunci’ dapat benar-benar terbalik dan dibuat tidak berdaya.
Siapa yang sebanarnya menemukan sistem ini? Siapa, dan untuk tujuan apa, apa orang ini mengirimiku terminal ini? Bahkan Gu Jie telah mendekati pertama kali dengan hati-hati. Terutama, saat dia menemukan kelemahan tersembunyi di sistem setelah melakukan pencarian acak.
Kelemahan ini menjadi jelas terlalu cepat.
Hliðskjálf mencatat segala sesuatu yang menyelidiki pengguna. Operator lain juga bisa melihatnya.
Tapi, mereka masih tidak mengerti siapa sebenarnya yang membuat pencarian. Apa yang mereka ketahui adalah ‘apa yang dicari’ dan hanya itu.
Gu Jie ingat kekecewaan yang dirasakannya. Bahwa pembuat sistem itu akan dapat melihat apa yang dicarinya dalam harapannya. Walaupun identitas tujuh operator seharusnya tetap menjadi misteri dengan sistem ini, Gu Jie bukanlah tipe orang yang akan mempercayai perkataan orang dengan mudah (Setidaknya, itulah yang dia pikir tentang dirinya). Administrator dari sistem ini, orang yang paling sering mengirim terminal ini padanya, mungkin dapat mengerti siapa yang melakukan apa. Jika kau mengakui fakta ini dan masih ingin menggunakan terminal ini, maka fakta bahwa operator lain juga dapat mencari history pencarianmu seharusnya bukanlah masalah besar.
Gu Jie tidak memiliki keraguan dalam menggunakan Hliðskjálf.
Tentu saja, dia selalu memikirkan kemungkinan bahwa sistem ini dapat berbohong. Dia tidak menggunakannya untuk semua informasi yang diinginkannya. Ada beberapa kali dimana dia mengumpulkan informasi tanpa bergantung pada itu, untuk alasan yang telah dikatakan sebelumnya. Tapi masih, Hliðskjálf adalah alat yang benar-benar nyaman.
Masalah yang dihadapinya kali ini adalah bahwa Sepuluh Master Clan mungkin telah memprediksi serangan jika mereka mendengar rumor tentang seseorang membuat investigasi tentang lokasi konferensi mereka. Gu Jie tidak meremehkan kekuatan dari Sepuluh Master Clan. Ini juga mungkin bahwa jika orang diantara Sepuluh Master Clan juga memiliki akses kepada Hliðskjálf, sebuah sergapan akan menunggunya. Tentu saja, dia benar-benar berhati-hati dengan kata kunci apa yang digunakannya dalam pencarian, dan hanya karena berjalan mulus sampai sekarang bukan berarti kali ini akan sama.
Memikirkan itu, dia menyiapkan berbagai rencana dalam kemungkinan adanya sergapan.
Tujuan Gu Jie bukanlah untuk membunuh Kepala Keluarga dari Sepuluh Master Clan. Mengakhiri Keluarga Yotsuba yang telah menghancurkan Institut Kunlunfang secara sosial adalah tujuannya.
Selagi melihat boneka-bonekanya yang menuju ke kota dari Hakone di kendaraan angkutan, Gu Jie mencibir dalam kesenangan gelap yang meluap dari dalam dirinya. Boneka-boneka ini telah dibuat dari berbagai penduduk-penduduk malang di Yokosuka.
◊ ◊ ◊
Walaupun Lina sedikit terkejut dengan latihannya diganggu, dia mengikuti perintah dan menuju ke ruang kontrol markas.
Orang yang mengikutinya adalah Komandan dari Unit Satu STARS, Benjamin Canopus. Dia adalah orang yang paling diandalkan Lina. STARS Nomor 2.
“Ben, menurutmu ini tentang apa?”
Canopus menggelengkan kepalanya kepada Lina, yang suaranya berlawanan dengan kegelisahannya.
“Sejujurnya, aku tidak tahu. Namun, akhir-akhir ini tidak terjadi apa-apa sehingga aku ragu ini akan tentang teguran atau semacamnya.”
Bukanlah jarang bagi anggota STARS untuk istirahat selama latihan mereka. Hal seperti perlengkapan latihan, kendaraan, dan bahkan fasilitas. Mengigat bahwa anggota STARS dilatih untuk menghadapi situasi pertarungan, luka yang cukup besar tidak bisa dihindari, dan ini lebih terjadi saat personil Kelas-Komandan latihan. Lina telah mendengar banyak komplain tentang anggaran dari Komandan markas.
“Aku-aku rasa begitu.”
Canopus menatap Lina dengan senyuman selagi dia bergumam sendiri untuk mendorong dirinya. Dia memiliki anak perempuan yang hanya 2 tahun lebih muda dari Lina, dan karena itu, dia seperti memiliki perasaan orang tua terhadapnya.
Tanpa mengetahui bahwa rekannya memiliki tatapan hangat kepadanya, Lina mengepalkan tangannya dan memperkuat mentalnya sendiri. –Lina tidak sadar dengan kekanak-kanakannya, gestur imutnya mendorong perasaan Canopus.
Entah bagaimana berhasil mengelola untuk menempatkan kegelisahannya di sudut hatinya, ia menegakkan postur dan meniru - atau setidaknya dia pikir dia punya - ekspresi yang tepat bagi seseorang dari militer, lalu mengetuk pintu Ruang Komandan. Dengan suara sinyal untuk masuk, kunci pintu dibuka. Membuka pintu untuk dirinya sendiri, Lina naluriah mengangkat suaranya pada orang yang tak terduga di dalam ruangan.
“Kolonel Balance!?”
Tepat disamping komandan markas, yang berada dibelakang mejanya, adalah Kolonel Balance yang duduk di kursi.
“Mayor, apa yang kau lakukan. Masuklah.”
Diminta oleh suara jengkel komandan markas, Walker, yang juga bertingkat Kolonel, Lina segera maju ke depan meja.
Canopus mengikutinya dari belakang dengan sikap yang tersusun.
“Mayor Sirius, Mayor Canopus, tenanglah.”
Walker berbicara kepada kedua orang yang memberi hormat didepan mejanya.
“Ya.”
Lina dan Canopus berdua melakukan sikap istirahat bersamaan.
“Kolonel Balance memiliki sesuatu untuk diberitahukan kepada kalian.”
Mengatakan seperti itu, Walker berdiri.
“Lalu, Kolonel Balance.”
Balance berdiri dari kurisnya setelahnya.
“Kolonel Walker. Terima kasih untuk membiarkan kami meminjam ruanganmu untuk sesaat.”
Walker dan Balance memberi hormat satu sama lain, lalu Walker pergi keluar ruangan.
Mengunci pintu menggunakan remot kontrol, Balance akhirnya menghadap Lina.
“Mayor Sirius, walaupun aki pikir kau telah mengetahui alasan untuk kedatanganku, ini tentang masalah kemarin.”
“Ya.” Seperti yang dikatakannya, Lina telah menduga bahwa ini berhubungan dengan permintaannya kemarin.
“Sayangnya, namun, permintaan Mayor tidak diijinkan.”
Dan jawabannya seperti dugaan Lina.
“Kita tidak bisa dengan ceroboh memperbolehkan Komandan Tinggi dari STARS, seorang Penyihir Kelas-Strategic untuk meninggalkan negara.”
Walaupun dia sudah terbiasa dengan aladan ini, dia masih tidak dapat menerimanya didalam hatinya. Meskipun fakta bahwa dia memenuhi tugasnya saat dia dikirim ke Jepang, ini tidak merubah fakta bahwa dia benar-benar tidak cocok untuk tugas seperti ini.
Berpikir tentang hal itu, berurusan dengan ancaman teroris di negara ramah yang diizinkan untuk ada karena kesalahan pasukannya sendiri, pada kenyataannya, dianggap sebagai kewajiban STARS. Setidaknya, itu adalah pengalaman Lina tentang masalah tersebut. Bahkan lebih mempertimbangkan kemungkinan dalangnya adalah penyihir sangat tinggi.
“—Bagaimanapun, itu adalah alasan resminya.”
Namun, ketidaksenangan Lina mendengar jawaban ini sudah akan meroket.
“Kebenarannya adalah, para petinggi mulai berpikir jika Mayor simpati kepada Jepang. Beberapa bahkan berpikir bahwa Mayor akan mengasingkan dirinya ke Jepang. Dengan kata lain, ada masalah kepercayaan.”
“Tunggu sebentar! Aku sudah bersumpah setia pada negara ini, bukan?!”
“Aku tahu.”
Balance mengangguk dengan ekspresi tenang pada Lina yang bertindak secara naluriah.
“Aku tidak meragukan kesetiaan Mayor. Namun, fakta bahwa kau keturunan Jepang, dan kau masih berusia 17 tahun menyebabkan mereka meragukan kesetiaanmu.”
Lina malu. Baginya, memiliki sebagian besar wajah Anglo-Saxon, mengalami apa yang pada dasarnya sebesar rasisme adalah yang pertama. Selanjutnya, mengingat ini bukan diskriminasi langsung tapi sebaliknya dibisikkan dibelakangnya, kepalanya mulai mendidih dengan kemarahan.
“Aku tidak bisa menemukan kata lain selain kebodohan untuk memenuhi syarat ini. Namun, ini terutama karena orang bodoh seperti itu ada yang harus kita hindari memberi mereka kesempatan. Mayor, kau adalah aset terbaik negara.”
Tapi, meskipun pikirannya sedang marah, Lina tidak akan sampai melupakan latihan etikanya dan benar-benar melupakan perkataan terhadap orang yang lebih unggul. Ucapan itu telah dikatakan demi kepentingannya.
“Mustahil untuk mengirim Mayor Sirius ke Jepang. Namun, ini bukan berarti seperti kita dapat meninggalkan masalah ini tak terurus.”
Balance mengambil napas dan memberi kekuatan pada kalimat selanjutnya.
“Itulah mengapa, kami akan mengirim Mayor Canopus. Mayor Sirius, apa ini tidak apa-apa?”
“….Mengerti. Aku akan bersiap-siap untuk perintah lebih lanjut.”
Menelan ketidakpuasannya, dia memberi hormat kepada Balance.
Balance mengangguk dengan pelan dengan maksud ‘baiklah’.
“Kalau begitu aku akan mulai menjelaskan lebih rinci tentang misi kepada Mayor Canopus. Mayor Sirius kau dapat pergi.”
“Ya. Maka, permisi, Kolonel.”
Walaupun ada bagian dari Lina yang ingin menjelaskan masalah langsung kepada Canopus, dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu jadi dia tidak akan menghasilkan kecemburuan, dan itulah mengapa dia patuh.
“—Situasinya seperti yang dikatakan sebelumnya. Mayor Canopus, apa kau memiliki pertanyaan?”
Setelah menjelaskan kepada Canopus semuanya, dari misil yang dicuri sampai informasi ‘The Seven Sages’, Balance bertanya seperti itu.
“Tidak, aku tidak, Kolonel.”
Tidak diketahui apakah ada memang akan aksi terorisme di Jepang, dan sumber informasi mereka hanyalah ‘Seven Sages’ yang mencurigakan. Apakah ada ketidakpuasan untuk diberikan misi berdasarkan kecerdasan ambigu seperti itu? Yang telah menjadi nuansa yang bersangkutan pada Balance sebelumnya, tetapi tidak pertanyaan atau keluhan datang dari Canopus.
“Aku mengerti. Kalau begitu, Mayor Canopus, ada masalah yang ingin aku tanyakan padamu.”
“Ya, apa itu?”
Walaupun Balance dengan hati-hati meneliti ekspresi Canopus, bahkan alisnya tidak berkedut. Merasa lega lebih dari kecewa, Balance dengan hati-hati melanjutkan.
“Mayor Canopus, tidak, biarkan aku memanggilmu Mayor Benjamin Lowes disini.”
Ditengah pertanyaan Balance, alis Canopus bergerak sedikit.
“Mayor berhubungan darah dengan Asisten Wakil Kepala Staff, Mr. Kane Lowes, bukan?”
“Ya, aku pikir Kolonel sudah tahu tapi Asisten Wakil Kepala Staff dan ayahku adalah sepupu, dan dia adalah sepupu ipar ibuku.”
Dengan kata lain, dia terhubung dengan Keluarga Lowes melalui darah dan pernikahan, dan dengan hubungan dekat seperti ini tidak akan berlebihan untuk mengatakan dia bagian dari eselon atas masyarakat.
“Untuk sejujurnya, informasi yang diberikan ‘The Seven Sages’ kepada kita tidak terbatas pada apa yang aku katakan kepadamu sebelumnya. Aku harap ini sejenis kesalahan tapi…”
Melihat Balance ragu, ekspresi Canopus sedikit berubah.
Ekspresinya menunjukkan ‘Tidak mungkin?’.
“Sepertinya bahwa kedua akuisisi dari misil dan teroris meninggalkan negara dengan mereka diakomodasi oleh Asisten Wakil Kepala Staff, Mr. Lowes.”
“Apa kau mengatakan bahwa Asisten Wakil Kepala Staff telah dipengaruhi oleh teroris?”
Untuk pertanyaan Canopus, Balance menggelengkan kepalanya dengan ekspresi suram.
“Jika itu masalahnya, tidak akan terlalu rumit.”
“Jadi ada poin lain yang jadi perhatian?”
Balance cemberut sebelum membuka mulutnya.
“Sejujurnya, kemungkinan dia dan Asisten Wakil Kepala Staff memutuskan untuk memanfaatlan Jiedo Heigu lebih dari hipotesis korupsi.”
Selagi Canopus tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya, Balance memutuskan untuk menanyakan sesuatu yang tampaknya tidak berhubungan dengan materi di tangan.
“Mayor. Apa pendapatmu tentang Ideologi Humanist?”
Opini populer adalah bahwa ‘manusia harus hidup dengan kemampuan manusia’, atau setidaknya itu adalah doktrin yang digunakan oleh pemuja Anti-Penyihir Katolik. Lagi, ini adalah alasan biasa untuk menimbulkan sentimen Anti-Penyihir.
Namun, jawaban Canopus akan lebih ringkas.
“Histeria massa. Tapi, untuk menggunakan ini secara efektif, ini akan membutuhkan pengaruh sekaligus kehati-hatian yang ekstrem, aku pikir.”
“Sebagai Penyihir sendiri, apa kau tidak merasa terancam dengan itu?”
“Jika sepertinya itu akan meningkat maka saya pikir beberapa tindakan harus dipikirkan. Lagipula kami Penyihir tidak memiliki alasan untuk sujud kepada tuduhan palsu.”
“…Kau sepertinya memiliki opini yang agak radikal.”
“Kolonel, kau salah paham tentang semuanya. Aku hanya berpikir ini akan berbahaya untuk penduduk jika masyarakat tidak memperbolehkan mereka melakukan pembelaan-diri. Mereka fitnah calon korban menghasut rasisme dan diskriminasi, sesuatu yang memiliki resiko tinggi untuk memecah suatu negara, kita termasuk, jadi kita seharusnya tidak menganggap ini enteng.”
“Aku mengerti dengan pendirianmu. Tapi ini bukan masalahnya.”
Selagi mengatakan ini, Balance memiliki ekspresi yang tidak menyenangkan.
“Lowes, Asisten Wakil Kepala Staff, memiliki perbedaan proses pemikiran tapi tampaknya untuk sampai dengan kesimpulan yang sama denganmu.”
Walaupun Balance mengintip ekspresi Canopus, dia tetap tenang, jika
“Namun, ini adalah negara kebebasan. Perlu untuk menjamin kebebasan menyampaikan pendapat. Tidak peduli seberapa bagus penyebabnya, kita tidak dapat menekannya. Setidaknya, politisi berpikir seperti itu.”
“Aku setuju dengan ini, Kolonel.”
“…Itu tempat dimana grup Lowes memutuskan untuk bertindak, dan mereka berencana memberikan Humanist target lain selain mereka, negara lain.”
“Jadi mereka dapat melakukan aksi terorisme di Jepang, dan merasa cukup puas untuk tidak melakukan disini juga?”
“Sarkasmemu tidak dibutuhkan, Mayor. Ini adalah sesuatu yang aku tidak setuju darimu.”
Balance menegur dengan tampilan asam, Canopus menunjukkan senyuman penus ejekan/
“Maafkan kekasaranku, Kolonel.”
Berpikir bahwa dia sudah terlalu jauh, Canopus benar-benar meminta maaf.
Melihat Canopus meminta maaf, Balance sadar bahwa dia mungkin terlalu menegangkan dirinya sendiri dan melanjutkan pembicaraan.
“Mengkesampingkan itu, jika informasi yang diberikan oleh ‘The Seven Sages’ dapat dipercaya, tujuan grup Lowes bukanlah untuk terorisme itu sendiri.”
“Dengan kata lain?”
“Hal ini hampir mustahil untuk membatasi kerusakan dari bom teroris hanya target yang direncanakan. Warga juga akan sayangnya terlibat dalam hal ini.”
“Itu….”
Ini pertama kalinya sejak memasuki ruangan Canopus menujukkan ekspresi seperti itu.
“Dengan persenjataan seperti ini, akan mustahil untuk membahayakan Penyihir kecuali mereka melakukannya tiba-tiba. Namun, jika kau mempersiapkan bom yang menggunakan puluhan kekuatan destruktif, akan sulit bahkan untuk Anggota Sepuluh Master Clan Jepang. Meskipun penyihir tingkat tinggi pasti bisa bertahan dari ledakan dengan penghalang anti-panas, warga sipil yang kebetulan berada di daerah tidak akan memiliki kesempatan. Jika ledakan itu datang dari semua arah, kemudian bahkan melindungi yang tidak bersalah akan menjadi tidak mungkin. Akibatnya, hanya warga sipil yang akan menderita. Ini adalah skenario yang dibayangkan oleh 'The Seven Sages’.”
“Dan karena Penyihir Jepang membiarkan penduduk tak bersalah mati didepan mata mereka, Humanist akan mengambil mereka target baru mereka. Energi mereka akan dipusatkan di Jepang, demikian, pergerakan Anti-Penyihir di negara kita akan melemah. Terlebih lagi, resiko dari Humanist beralih ke langkah-langkah radikal karena frustrasi akan menurun, ap itu?”
“Tentu.”
Mata Canopus memiliki cahaya tajam.
“Kalau begitu, misiku adalah untuk menahan Jiedo Heigu sebelum aksi terorisme terjadi?”
“Apa yang kuminta darimu lebih dari itu.”
Balance mengambil sikap provokatif.
“Setelah Masalah Parasite tahun lalu, otoritas Jepang tidak akan melihat kita dalam cahaya yang baik. Mungkin akan mustahil untuk menangkap Jiedo Heigu tanpa memperingatkan Jepang. Yang akan menyebabkan penyelidikan mengapa kami menangkap Heigu, dan kemudian mereka akan menemukan senjata yang dia akan gunakan berasal dari kita.”
“Namun, jika aksi terorisme ini sukses, asal dari senjata digunakan mungkin juga akan diketahui juga. Aku berpikir bahwa itu akan jauh lebih menguntungkan untuk tidak menghentikannya terlebih dahulu.”
“Perbedaan antara kehilangan senjata dan membiarkan mereka membeli dari pasar gelap oleh teroris melawan membiarkan teroris mencuri dari kita.”
“…Jadi kita akan membiarkan penduduk Jepang dibantai?”
“Aku sudah secara rahasia memperingatkan Penyihir Jepang tentang kelompok teroris Jiedo Heigu.”
Ini bukan seperi Canopus akan benar-benar setuju dengan Balance. Namun, dia tidak dapat membantah fakta bahwa Tentara USNA untuk menutupi posisi mereka. Sebelum menjadi penyihir, Canopus adalah orang militer. Fakta ini adalah salah satu dari perbedaan besar antara dirinya dan Lina yang sopan.
“Mayor. Tugasmu tidak berhubungan dengan eksekusi dari aksi terorisme Jiedo Heigu, tidak peduli ini sebelum atau sesudah itu terjadi, misimu adalah untuk membunuhnya. Rencananya mungkin akan tetap disadari bahkan jika dia terbunuh, tapi kau tidak perlu mengkhawatirkan itu. Menurut ‘The Seven Sages’, Heigu tidak terlihat menggunakan transportasi udara. Jika dia di laut, kau boleh menggunakan ‘keras’ berarti untuk menyelesaikan pekerjaan. Jangan biarkan Jepang menangkapnya.”
Canopus berhenti memberi hormat dan tanpa mengenakan tindakan sulit, menggelengkan kepalanya.
“Kau senditi tidak perlu khawatir, Kolonel. Jika sesuatu terjadi, aku ingin menunjukkan rasa terima kasihku telah memilihku. Aku tidak ingin Komandan Tinggi…. Aku tidak ingin Lina menderita rasa sakit dari pekerjaan pembunuhan, sebanyak yang dapat aku lakukan.”
Memberi hormat sekali lagi, Canopus meninggalkan ruangan komandan.
◊ ◊ ◊
Canopus sampai di Markas Bersama Jepang-USNA di Yokosuka pada 29 Januari, 1800 jam, waktu standard Jepang.
Karena perang yang terjadi didunia selama 20 tahun, sebagian besar negara memutuskan untuk memanggil kembali tentara mereka ke wilayah masing-masing, demikian, hal seperti Markas US di Jepang menghilang. Namun, setelah US menjadi USNA, aliansi diantara mereka dan Jepang berlanjut, tapi berubah. Setiap negara membuat markas di setiap pulau, markas dapat digunakan dengan bebas oleh negara lain. Markas di Yokosuka lah yang dipilih. (Itu dikatakan, kegiatan-dasar yang dekat dengan tidak ada.)
Tentu saja, fakta bahwa Komandan Unit Satu STARS, Canopus, datang ke Jepang dibiarkan rahasia. Segera setelah sampai, bahkan tanpa keluar dari markas, dia pergi ke kapal penghancur di laut.
Kapal perang yang digunakan Canopus menuju ke selatan, menuju ke Teluk Sagami, dan ini dilewati oleh pesiar kecil pada 20 meter di tengah laut antara Semenanjung Boso dan Oshima. Canopus melompat dari kapal perang itu menuju ke pesiar kecil saat mereka berdua berdekatan. Kapal ini telah terkamuflase dengan Sihir Optik yang bahkan dapat memantulkan sinar inframerah. Meskipun bayangan samar mungkin akan muncul di kamera pengintai stratosfer, membedakan identitasnya seharusnya tidak mungkin. Dengan ini, Canopus bisa diselundupkan ke negara itu dengan aman.
Pesiar kecil itu sebenarnya dimiliki oleh kedutaan USNA untuk tujuan rekreasi, demikian, untuk menggunakannya sebagai pengumpul informasi, output daya dan armor luar lambung telah diperkuat. Tentu saja, sensor canggih telah dipasang juga. Walaupun pesiar ini tidak memiliki banyak senjata, selama Canopus berada disitu, tidak akan ada masalah.
Canopus memutar pesiar itu menuju Teluk Sagami. Pesiar itu pergi ke selatan, menuju ke Semenanjung Izu, lalu di Tanjung Irozaki berputar ke utara menuju Teluk Suruga. Karena kecepatan lambat dari kapal yang dinaikinya, ini sudah hampir tengah malam saat dia menemukan kapal target.
Itu adalah kapal pengangkut kecil yang deck nya dipenuhi dengan panel surya. Ketika berlayar, lengan pada masing-masing sisi lambung akan membuka, seperti sayap tobiuo, dan film solar tipis lalu akan meningkatkan pembangkit listrik. Sumber daya tambahan ini menggunakan model produksi hidrogen fotokatalitik dibangun menjadi sebuah sel bahan bakar reguler dan dengan hampir semua energi yang dibutuhkan berasal dari matahari, jenis kapal pengangkut ini telah menjadi model transportasi utama di paruh kedua abad ke-21.
Kapal pengangkut ini telah disebutkan bersama dengan perkiraan tanggal di mana Jiedo Heigu meninggalkan USNA. Namun, kapal ini seharusnya tiba kemarin di Jepang. Itu sebabnya pemeriksaan kapal itu tidak perlu, sehingga mereka memutuskan untuk mencari pelabuhan di mana ia telah berlabuh.
“Mayor, apa itu kapalnya?”
Kapten kapal yang merupakan petugas dari Angkatan Laut USNA berbicara kepada Canopus dengan campuran kekaguman dan ketakutan dalam suaranya. Sebagai bawahan sementara di bawah komandonya untuk misi ini, ia telah diberitahu tentang latar belakang Canopus. STARS sudah menjadi unit yang reputasinya dekat dengan legendaris, dan faktor dalam bahwa ia sekarang berbicara dengan salah satu petugas lapangan terbaik, dan kau mendapatkan hasil itu. Meskipun, kapten ini tidak menyadari bahwa 'Canopus' Nomor 2, tepat di belakang 'Sirius', jadi dia tidak perlu yang tegang. Jika dia telah menyadari peringkat Canopus, itu sangat mungkin bahwa ia tidak akan mampu untuk fokus pada pekerjaannya.
Kepada pertanyaan kapten, Canopus menunjukkan senyum pahit. Melihat senyuman ini tanpa intimidasi atau dengki, ketegangan kapten sedikit berkurang.
“Maafkan aku tapi kapal bukanlah keahlianku. Kalia seharusnya lebih ahli dalam hal ini, bukan?”
Mengerti bahwa Canopus secara tidak langsung mengatakan “Bukankah ini adalah sesuatu yang kalian harus jawab?”, kapten menegakkan tubuhnya.
“Maafkan aku, Tuan. Tidak salah lagi itu kapalnya.”
“Tentu saja, aku akan percaya padamu tentang hal ini.”
Canopus menunjukkan tatapan serius dan mengangguk, dan menghela napas lega melarikan diri dari bibir kapten.
“Kapten.”
“Ya, Mayor?”
Jawaban yang diberikan kapten itu cocok dengan ekspresi serius Canopus.
“Tetap awasi kapal itu. Karena Heigu membawa kapal ini dari Yokosuka menuju Numazu, dia mungkin berniat untuk menggunakannya lagi untuk melarikan diri.”
“Mengerti. Aku akan segera mengkontak agen lokal.”
“Kami akan terus mengamati kapal itu malam ini.”
“Mayor, bukankah kau akan ke pulau utama?”
“Kita sudah melewati waktu yang direncanakan untuk mendarat. Jika kita berhasil menyelesaikan misi ini, kita harus berusaha untuk tidak menarik perhatian sebisa mungkin.
“Tuan, ya, tuan!”
Mengangguk tanpa bicara, Canopus merubah perhatiannya pada kapal itu.
◊ ◊ ◊
Dibujuk oleh Balance, Lina dengan murah hati memutuskan untuk menyerah pergi ke Jepang. Dia pikir bahwa mengirim Canopus bukanlah kesalahan. Memikirkan hal itu, jika mereka mengecualikan Heavy Metal Burst, dia bahkan mungkin lebih kuat darinya, Sirius, karena dia adalah veteran dari penyihir petarung. Lina terus mengulang-ulang hal itu kepada dirinya bahwa dia tidak akan gagal pada tugasnya.
Tapi, Lina telah sampai pada titik hingga dia tidak tahan lagi untuk tidak melakukan apapun.
“…Itu benar, aku tidak dapat melakukan apa-apa. Aku harus patuh diam disini. Namun, jika aku tidak memperingatkan seorang te… kenalan, maka tidak akan ada masalah!”
Walaupun tidak ada yang mendengat monolognya, dia merasa harus segera membetulkan dirinya sebelum dia selesai mengatakan kata ‘teman’. Melihat kanan dan kiri dengan wajah yang merah, tidak pduli bagaimana kau melihatnya, itu kesadaran dirinya yang berlebihan.
Apa dia sadar bahwa kelakuannya sedikit kekanak-kanakan? Lina membersihkan tenggorokannya –yang sedikit imut dan dari dirinya sendiri – dan melihat kepada konsol visual.
Sekarang sudah dua jam dari tengah malam. Dengan kata lain, itu berarti Lina sudah khawatir sampai tengah malam, tapi ini juga berarti bahwa ini hanya jam enam di Jepang. Walaupun ini tidak direncanakan, ini hanyalah yang diharapkannya.
Walaupun dia memutuskan untuk menghubungi mereka, jika dia memberi dirinya sendiri waktu untuk ragu, ini akan terlalu terlambat. Lina memaksakan dirinya berdiri didepan konsol dan menghubungi nomor Miyuki.
Setelahg lima kerlip, layar menyala. Melihat pada layar, saingannya muncul, dan dibandingkan dengan tahun lalu, kecantikannya bahkan lebih meningkat.
“Oh! Lina, sudah lama.”
Bukan iri, ketakutan, hormat ataupun kekaguman muncul dari tatapannya, dan dia hanya melihat orang yang bernama ‘Angelina’. Lina mengingat ilusi dari air menyembunyikan leleh hatinya menjauh.
“Halo, Miyuki. Sudah lama memang. Apa semua baik-baik saja?”
“Ya, terima kasih kepadamu. Apa beratmu sudah turun aku ingin tahu? Apa kau baik-baik saja? Bukankah kau sibuk dengan pekerjaanmu?”
Menyebut pekerjaannya sebagai Komandan Tinggi STARS, tugas dari Sirius, hanya sebagai ‘pekerjaan’. Kepolosan spontan ini membuat Lina merasa senang.
“Beratku sebenarnya naik kau tahu? Mungkin aku menjadi lebih berotot.”
“Hmm… Sepertinya kau membentu tubuhmu sedikit. Aku sedikit iri.”
“Miyuki… Aku pernah memberitahumu jika seseorang sepertimu mengatakan seperti itu, itu akan terdengar seperti sebuah sindiran. Terlebih lagi, bagaimana denganmu? Menjadi lebih cantik. Kapan kau akan merasa puas dan berhenti?”
“Aku juga dapat mengatakan hal yang sama kepadamu, ini benar-benar terdengar seperti sindiran saat kau mengatakan hal seperti itu… Jika sepertinya aku terlihat cantik, maka ini hanya karena Onii-sama.”
Lina mendadak merasa sedih. Benar, jika situasinya berbeda… pikiran seperti itu muncul di kepala Lina, perasaan kekecewaan.
“…Ah itu benar, Miyuki sekarang bertunangan dengan Tatsuya, bukan. Selamat.”
“Terima kasih banyak, Lina. Tapi, sepertinya berita menyebar dengan cepat.”
“Ya, kau berbicara tentang ‘Putri’ dari Yotsuba. Itu normal untuk menanggung kepentingan.”
“Apa itu benar? Maka apa mungkin Lina menghubungi untuk memberikan selamat kepada kita?”
Lina terkejut dengan senyum bahagia Miyuki. Dan dengan itu dia ingat dengan tujuan utama panggilannya.
“Umm, tidak, maaf. Ini sebenarnya bukan untuk itu.”
Mendengar permintaan maaf Lina, Miyuki sedikit memiringkan kepalanya kesamping, tapi bukannya marah, dia bingung.
“Oh, jika begitu, apa ini masalah penting?”
Lina ingin bertanya mengapa Miyuki akan menunjukkannya wajah imut, tapi menahan diri dari melakukannya dan menelannya.
“Memang. Ini mungkin masalah yang sangat penting.”
“…Apa lebih baik jika aku panggil Onii-sama?”
Berpikir kurang dari satu detik, Lina menganggukkan kepalanya kepada tawaran Miyuki.
“Ya. Akan lebih baik Tatsuya juga mendengarnya.”
“Tolong, tunggu sebentar.”
Layar memasuki mode penangguhan.
Ini membutuhkan waktu tiga detik untuk layar menyala lagi, dan untuk sosok Miyuki muncul lagi.
“Lina, lama tidak berjumpa.”
“Ya, Tatsuya. Sudah lama.”
Tatsuya duduk disamping Miyuki. Untuk kekagetan Lina, jarak Miyuki dan Tatsuya bukanlah nol.
“Aku rasa ini adalah waktu dimana kita berbicara perlahan-lahan tentang bagaimana hal berjalan disekitar masing-masing, tapi kau terlihat memiliki urusan penting untuk kau bicarakan. Mari kita tinggalkan pembicaraan kita lain kali. Apa yang akan kau konsultasikan denganku?”
“Kau belum berubah, Tatsuya. Harus kukatakan, aku suka dengan sikap blak-blakanmu.”
Segera setelah mengatakan ini, Lina berpikir ‘sial’. Menggunakan ‘aku suka’ untuk menjukkan aspek Tatsuya saat Miyuki berada disampingnya, bukankah itu seperti menyiram seperti menuangkan bensin pada api sudah menyala yang disebut ‘Kecemburuan Miyuki’.
Namun, sekali lagi tak terduga, Miyuki tetap tenang.
Ini sangat mengerikan bagi Lina.
“Umm… Miyuki. Apa kau tidak marah?”
“Eh, tentang apa?”
Miyuki menjawab dengan wajah yang secara tidak langsung mengatakan bahwa dia tidak mengerti maksud perkataan Lina.
Dari sudut pandang Miyuki, ini biasa jika wanita lain tertarik dengan Tatsuya, atau setidaknya menemukan hal yang disukai darinya, sehingga tidak ada alasan untuk marah tentang hal yang sederhana. Lina tidak sadar akan hal itu.
“Ya, mari kita lupakan tentang ini.”
Jika dia tidak peduli tentang itu maka tidak ada alasan untuk membahas hal itu. Berkat itu, Lina dapat lanjut ke urusan mereka.
“Tatsuya, Miyuki, apa kau ingat tentang ‘The Seven Sages’?”
Tatsuya dan Miyuki melihat satu sama lain.
“Kami ingat.”
Orang yang ingat adalah Tatsuya.
“Apa kau sudah menerima informasi dari Seven Sages?”
Selagi mengingat wajah Raymond Clark, Tatsuya bertanya kepada Lina pertanyaan ini. Tidak mungkin dia tahu tentang identitas ‘The Seven Sages’. Tak peduli Raymond salah satu dari mereka.
“Tepat.”
Karena Lina tidak memiliki telepati atau kemampuan pikiran aneh lainnya, dia tidak dapat melihat gambaran yang ada dipikiran Tatsuya saat ini. Lina juga tidak memiliki kemampuan observasi pada tingkat untuk dapat membaca wajah datar Tatsuya.
“Menurut informasi yang kami terima, sisa-sisa dari Dahan berencana untuk melakukan aksi terorisme di Jepang.”
Menerima jawaban dari pertanyaannya sendiri, dia menjawab pertanyaan Tatsuya.
“Dalangnya adalah seseorang yang bernama Jiedo Heigu. Nama China nya adalah Gu Jie. Dia adalah penyihir yang masih hidup dari Institut Kunlunfang… Ada apa Miyuki?”
Miyuki baru saja akan menaikkan suaranya tapi segera mengentikannya, dan melihat itu, Lina bertanya untuk alasan dari responnya.
“Nama Institut Kunlunfang memiliki arti khusus bagi kami… Maafkan aku mengganggu penjelasanmu.”
Kebenarannya adalah mereka telah mendengar nama ini dari Raymond, bahwa ia anggota lain dari 'The Seven Sages', Miyuki segera menutupinya dengan kebohongan karena Tatsuya tidak memiliki reaksi apapun.
“Ah, aku mengerti….”
Lina tahu tentang hubungan Yotsuba dengan Institut Kunlunfang. Mengingat itu normal bagi pewaris Yotsuba untuk bereaksi seperi itu saat penyebutan ‘orang yang selamat dari Institut Kunlunfang’, Lina tidak memperpanjang masalah ini.
“Kau mungkin sudah menebak, tapi kami pikir bahwa kemungkinan dari Yotsuba menjadi target Heigu cukup tinggi.”
“Aku mengerti. Memang, pemikiran ini terlihat masuk akal. Apa itu alasan Lina menghubungi Miyuki?”
“Y-ya, ya, begitulah.”
Mendengar Tatsuya mengatakan ‘aku juga berpikir seperti itu’, Lina mulai tersipu tanpa adanya alasan jelas.
“Itu benar bahwa Miyuki dan aku berhubungan dengan masalah ini. Ada juga kemungkinan bahwa Miyuki akan langsung ditarget.”
“Tatsuya… Jangan membicarakan hal ini seperti masalah orang lain. Ada juga kemungkinan kau akan menjadi target.”
Kepada Lina yang mengatakannya dengan suara kagum.
“Akan lebih baik jika aku targetnya.”
Tatsuya menjawab dengan ekspresi tidak takut.
“…Ya, aku rasa begitu. Jika mereka menjadikanmu target, aku rasa masalah akan selesai dengan cepat.”
Mendengar jawabannya, Lina secara naluriah setuju.
Bahkan Lina tidak mengerti luasnya kemampuan asli Tatsuya. Walaupun itu, pertama, dia berpikir bahwa dia adalah Penyihir berbakat dalam bidang Sihir Pengganggu Mental, dia lalu meragukan hal ini selama pertarungan terakhir melawan Parasites.
Dalam kata, Tatsuya adalah, dan masih merupakan Penyihir misterius. Namun, jika apapun, Lina tidak dapat mempertanyakan kemampuannya. Lina bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana Penyihir yang tidak memiliki pilihan tapi untuk bergantung pada misil kecil yang mereka curi akan menghadapi Tatsuya.
“Lina, ada apa? Kau memiliki wajah seseorang yang kehilangan semua kekhawatirannya.”
Lina keras melompat pada Miyuki yang dengan santai mengungkapkan pikirannya.
Mengapa dia merasa sangat lega setelah memastikan Tatsuya tidak akan dikalahkan dengan mudah.
“Tidak, baik, kau tahu.”
Terhambat oleh suara bising hatinya membuatnya tidak bisa membentuk kalimat yang tepat.
“Kau tahu, bagaimana aku mengatakannya….”
Melihat senyum kecut Tatsuya, Lina ingat betapa menyebalkan itu.
“Ah, aduh! Kau, untuk menyimpulkan, aku hanya ingin untuk.”
Untuk memberitahu tentang Heigu, adalah apa yang akan dikatakannya, tapi dia berhasil untuk mengunci bibirnya sebelum mengatakannya.
“Aku mengerti… Dengan kata lain, kau sedang terburu-buru memberitahu kami tentang Heigu saat kau telah menyampaikannya, kau merasa lega, bukan?”
“Ya, itu benar!”
Lina menunjukkan reaksi yang sedikit besar terhadap tebakan Tatsuya.
“Ah…”
Sementara Lina makin memerah.
“Aku mengerti. Lina, terima kasih banyak.”
Tatsuya mengabaikan itu dan menyampaikan terima kasihnya kepada Lina.
“Ka-kau tidak perlu berterima kasih kepadaku! Aku hanya berpikir jika aku tidak memberitahu kalian aku akan tidak bisa tidur, hanya itu! Baiklah kalau begitu, Tatsuya, Miyuki, selamat malam!”
Melupakan perbedaan waktu antara negara mereka, Lina memutuskan transmisi setelah mengucapkan selamat tinggal nya.
Dia dengan kasar melepas bajunya dan memasukkan dirinya dibawah selimut tanpa mengenakan piyama nya.

Chapter 5

Seminggu telah berlalu sejak Tatsuya dan Miyuki telah menerima panggilan dari Lina.
Komunikasi dengan Lina dilakukan pada Selasa lalu, dan karena hari ini Senin, enam har4i telah berlalu. Masih belum ada petunjuk tentang aksi terorisme Heigu. Ini bukanlah masalah bagi Tatsuya saja, tapi juga Maya dan Canopus juga, tidak satupun orang yang telah membuat kemajuan.
Selanjutnya, hari ini 4 Februari. Konferensi Sepuluh Master Clan akan dilaksanakan selama dua hari.
Konferensi Master Clan adalah puncak dari Masyarakat Sihir Jepang. Bahkan bagi Penyihir Kuno, mereka tidak dapat menyangkal pengaruh dari Konferensi Master Clan. Terutama tahun ini, Pertemuan Pemilihan Sepuluh Master Clan akan dilaksanakan pada hari kedua. Ini akan memutuskan anggota selanjutnya dari Sepuluh Master Clan untuk 4 tahun kedepan, yang meningkatkan perhatian Penyihir.
SMA 1, juga, tidak tenang sejak pagi. Walaupun mereka hanyalah murid SMA, mereka sendiri adalah Penyihir, mereka tidak dapat mengabaikannya begitu saja. Terutama orang yang berhubungan dengan Sepuluh Master Clan dan 18 Rumah Asisten, atau orang yang terkait dengan Sepuluh Master Clan yang probabilitas seleksinya rendah, sangat gelisah sampai-sampai tidak mampu berkonsentrasi di sekolah.
Saat Miyuki memasuki Kelas 2-A, semua murid merasa terkejut, dan keheningan memenuhi ruangan.
“Selamat pagi, Shizuku, Honoka.”
Miyuki menyapa Shizuku yang duduk didepannya dan Honoka yang berdiri berdekatan dengan Shizuku. Dengan menyapa, dia menghilangkan keheningan teman-temannya.
“Miyuki!? Mengapa kau datang ke sekolah?”
Honoka mengeluarkan suara yang sama dengan teriakan. Dengan itu, Kelas 2-A dipenuhi dengan dengungan keras keributan.
“Mengapa… Bukankah ini hari kerja. Untuk anak SMA datang ke sekolah itu biasa, bukan? Atau karena aku telah dikucilkan teman-temanku? Atau mungkin ditindas?”
Miyuki memiringkan kepalanya dengan satu tangan di pipinya, membuat ekspresi bermasalah.
Dalam merespon hal itu,Honoka bingung. Shizuku juga menunjukkan wajah yang dia tidak tahu bagaimana untuk membantunya.
Namun, masalah mereka berdua tidak berlangsung lama.
“Maafkan aku, itu adalah lelucon.”
Senyuman muncul dari wajah Miyuki menjadi tawa kecil.
“Aku pikir kau akan absen? Lagipula hari ini Konferensi Sepuluh Master Clan.”
“Y-ya!”
Honoka yang mengikuti itu, ceman mendekati Miyuki.
“Miyuki, apa tidak apa-apa kau tidak datang ke Konferensi? Lagipula, kali ini, mereka mengadakan pertemuan seleksi, juga? Karena kau adalah pewaris, ah….”
Honoka menutupi mulutnya dengan tangannya, menunjukkan ekspresi bahwa dia kacau.
Teman sekelasnya yang mendengar itu, memalingkan wajah mereka seketika.
“Walaupun aku lebih suka jika kau tidak mempermasalahkan hal itu…”
Miyuki menunjukkan senyum malu. Tapi teman sekelasnya yang, sampai sekarang, peduli tentangnya, tidak dapat berbuat apa-apa selain mengkhawatirkan kedatangannya.
“Jadi Miyuki, apa tidak apa-apa kau tidak pergi?”
Mengikuti perkataan Miyuki, Shizuku sebaliknya menanyakan pertanyaan yang agak hambar untuk memecahkan suasana asam.
“Ya, aku tidak diundang.”
“Aku ingin tahu jika Honoka dan Shizuku tidak tahu ini. Tempat dari Konferensi Sepuluh Master Clan dijadikan rahasia bagi semua orang kecuali para undangan, seperti hari ini, mereka hanya dikatakan tentang kira-kita lokasinya, dengan detail tentang ruangan yang digunakan masih tidak diketahui.
“Tapi Miyuki….”
Bagi Honoka menunjukkan kekagetannya, Miyuki tersenyum dengan senang.
Itu melumpuhkan lidah dan tenggorokan Honoka.
“Aku tidak diundang. Karena itu, aku bahkan tidak tahu tempat pertemuannya. Ini bukan seperti aku tertarik dalam isi dari pertemuan ini tapi jika aku bahkan tidak tahu tempatnya, tidak mungkin aku bisa pergi, bukan?”
“Itu benar.”
Di tempat Honoka yang mulai memerah diam-diam, Shizuku mengangguk setuju dengan kata-kata Miyuki.
Di saat yang sama, sesuatu yang sama terjadi di Kelas 2-E.
“Hmm? Tatsuya-san, mengapa kau datang ke sekolah?’
“Selamat pagi, Mizuki. Untuk menyapaku dengan pertanyaan seperti itu dipagi hari.”
“Eh, ah, tidak, tentang itu…. Maafkan aku.”
Ini bukan seperti Tatsuya merasa tidak nyama tapi dia mengatakan seperti itu adalah hal yang biasa. Tatsuya tidak pernah absen untuk waktu yang lama dari sekolah, jadi untuk ditanyai, “Mengapa kau datang ke sekolah”, pada Senin, pertanyaan datang entah dari mana itu tidak kurang dari langka.
Tapi pada hari ini, ini bukan hanya Mizuki yang melupakan akal sehatnya.
“Tatsuya-kun, apa tidak apa-apa kau pergi ke sekolah!?”
Membuka jendela dengan keras, Erika berteriak dengan keras tanpa adanya sapaan yang biasa.
“Erika… mengapa kalian semua ingin aku absen?”
Melihat Tatsuya mengerutkan kening dengan tidak senang, di samping Mizuki malu melihat tatapan Erika.
“A, ahahahahahahaha.”
Menyadari sikapnya sedikit tidak sopan, dia menunjukkan senyum palsu. Sesuatu yang mustahil, bahkan baginya.
“Tapi, Tatsuya. Bukankah hari ini Konferensi Sepuluh Master Clan? Apa tidak apa-apa kau tidak pergi kesana?”
Untungnya bagi Erika, dia bukan hanyalah orang yang berani bertanya.
“Mengapa kau ingin tahu?”
Dalam merespon pertanyaan Leo, tanpa mencoba pura-pura tidak tahu, Tatsuya dengan penasaran menjawab pertanyaan dengan pertanyaannya sendiri.
“Aku rasa bahwa tidak tertarik akan aneh.”
Saat Erika menjawab pertanyaan Tatsuya, Leo menganggukkan kepalanya menandakan setuju.
‘Mereka berdua sudah mulai akur sekarang,’ Tatsuya berpikir selagi mengeluarkan pertanyaan lain.
“Seperti yang kukatakan, mengapa? Ya, ini memang terlihat dari jumlah orang yang tertarik tak terhitung tapi….”
Selagi mengatakan itu, Tatsuya menatap kebelakang, dan teman sekelasnya segera memalingkan matanya.
“Jika kau pikir hubunganku dengan Keluarga Yotsuba adalah alasan yang cukup, maka kau salah. Hanya karena sesorang berhubungan darah dengan Sepuluh Master Clan bukan berarti dia dapat berpartisipasi dalam Konferensi Master Clan. Contohnya, sebagai pewaris Keluarga Juumonji, Juumonji-senpai menghadiri pertemuan itu tapi, Saegusa-senpai tidak menghadiri pertemuan itu.”
“…Jadi seperti itu cara kerjanya?”
Leo menunjukkan wajah yang hilang ketertarikan. Sebaliknya, Erika menunjukkan ekspresi yang sepertinya menunjukkan isinya.
“Karena itu, bahkan jika aku tahu lokasi dari konferensi, aku tidak tertarik untuk pergi. Ditengah konferensi, sebaliknya daripada bosan menunggu, akan lebih baik pergi ke sekolah dan belajar.”
“Tapi tetap saja, bukankah kau tertarik dengan masalah yang didiskusikan dalam Konferensi Master Clan?”
“Aku tidak diijinkan untuk datang, jadi bahkan jika aku ingin pergi sekarang, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Semua hasil dari konferensi akan dipublikasikan. Tidak mungkin bagiku untuk mengetahui proses diskusi.”
“Haa… pada akhirnya, kita hanya perlu mengikuti pengumuman huh?”
“Itu memang yang terjadi.”
Jika diskusi berakhir disini, ini akan mengakhiri pembicaraan kecilnya.
“Pada akhirnya, Penyihir kecil hanya dapat mengikuti sesuatu yang kau putuskan? Itu terdengar seperti Sepuluh Master Clan-sama akan katakan.”
Monolog yang keras terdengar di kelas yang hening yang telah didengar Tatsuya.
Sumbernya berasal dari samping belakang Tatsuya. Lebih tepatnya, ini dari samping belakang Mizuki.
“Apa? Kau memiliki sesuatu untuk dikatakan?”
Menggunakan tatapan tajamnya, Erika memelototi Hirakawa Chiaki, murid yang mengatakan perkataan seperti itu.
Chiaki tidak menjawab pertanyaan Erika. Jika itu adalah perluasan reaksinya, ini akan berakhir baik-baik saja. Tapi, Chiaki memalingkan pandangannya.
Mata Erika berkedut karena terpancing provokasi.
Erika, yang berada di jendela, masuk melalui pintu. Lalu, dia menuju ke Chiaki.
“Tunggu sebentar! Chiba-san, tenanglah!”
Orang yang menghalangi Erika adalah seorang murid laki-laki.
Tidak menyerah terhadap semangat Erika, dia mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan damai seperti jika dia adalah ketua kelas. Murid tersebut adalah Tomitsuka, seorang pria yang pesimis.
“Tomitsuka-kun, bisakah kau minggir? Aku memiliki sesuatu yang ingin kubicarakan dengan gadis ini.”
“Tidak, itu pasti akan berakhir buruk!”
Tomitsuka, yang benar-benar mengerti apa yang Erika maksud dengan “sesuatu yang ingin kubicarakan”, mencoba untuk mati-matian menghalangi Erika.
Tapi, seperti jika usahanya sia-sia, Chiaki berdiri dibelakang Tomitsuka.
“Bukankah itu benar?”
“Apa?”
Di bahu Tomitsuka, dua orang gadis sedang menatap satu sama lain.
“Chiba-san, err, pelajaran akan segera dimulai…?”
Bertindak seperti pelindung Chiaki, Tomitsuka masih mencoba untuk menenghi masalah itu.
“Masih ada 5 menit.”
Tapi itu segera dijatuhkan.
“Jadi, Hirakawa-san, jawab aku?”
Intensitas tatapan Erika adalah seperti sesuatu yang bahkan bisa menyebabkan seorang pria dewasa gemetar.
Lutut Chiaki sekarang sedang gemetar, tapi dia masih menjawab dengan berani.
“Fakta bahwa dia berhubungan dengan Sepuluh Master Clan! Apa kau mencoba untuk mengatakan kepadaku aku salah?!”
“Dan? Ini memang benar Tatsuya-kun memiliki hubungan dengan Sepuluh Master Clan, terus kenapa? Bahkan jika orang tua seseorang berasal dari Sepuluh Master Clan, anak mereka bukan berarti juga terlibat.”
“Menyesatkan. Tidak jujur. Menjadi anggota Keluarga Yotsuba dibelakang kita selama ini, menyembunyikannya dan menipus kita!”
“Mungkin seorang gadis muda yang memiliki keluarga yang normal mungkin tidak tahu, tapi anak yang tidak mengambil nama keluarga orang tuanya bukanlah hal yang jarang di Komunitas Penyihir.”
Lidah Chiaki terikat dan dia tidak dapat menjawab karena dia tahu bahwa Erika mengatakan yang sejujurnya. Itu adalah pengetahuan umum.
“Ap-Mengapa…
“Nn? Jika kau memiliki sesuatu yang ingin kau katakan, katakan sekarang.”
Nada sombong Erika membuat Chiaki marah. Kemarahan meluap darinya tanpa adanya alasan.
“Chiba-san, mengapa kau marah karena orang itu!? Apa kau menyukainya atau semacamnya!?”
Teman sekelasnya yang melihat argumen itu cemberut. Ini karena alasan Chiaki kurang cocok untuk anak SMA. Kasarnya. ‘Jika seseorang menyukai seseorang atau tidak, apa masalahnya? Apa kau idiout?’ adalah apa yang mereka rasakan.
“Apa kau bodoh?”
Erika menyampaikan pikirannya dengan keras.
“Apa aku menyukai Tatsuya-kun? Aku tidak seceroboh itu.”
Mendengar sangkalan Erika murid Kelas 2-E memiringkan leher mereka bingung.
“Untuk menjadi saingan dari Miyuki, aku sudah tidak bisa membayangkannya. Aku lebih memilih untuk tidak membahayakan hidupku untuk skenario cinta yang seperti itu.”
Jika Miyuki mendengarnya, situasi tidak akan berakhir dengan mudah. Bahkan bersimpati dengan pernyataan itu akan berbahaya. Tapi, kecuali Tatsuya, Chiaki, dan Tomitsuka –Seluruh murid Kelas 2-E yang menyaksikan –mengangguk dengan dalam menunjukkan kesetujuan dalam perkataan Erika.
“Ah, untuk meributkan hal seperti ini, aku pasti terlihat sedikit bodoh.”
Mengatakan itu, Erika segera pergi.
“Tatsuya-ku, aku akan kembali. Sampai jumpa.”
“Ah, sampai jumpa.”
Melambai kepada Tatsuya, dia tersenyum dan meninggalkan Kelas 2-E.
Hasil akhirnya adalah Chiaki berhasil mengusir Erika keluar.
Tapi Chiaki hanya berdiri dan gemetaran selagi malu.
◊ ◊ ◊
Untuk murid SMA, konferensi mungkin terlihat seperti hal yang biasa, tapi bagi partisipan, Konferensi Master Clan adalah sesuatu yang tidak berbeda dari duel serius, yang mengenai hidup mereka.
Tempatnya di Hakone, diadakan di ruang konferensi yang disewa di hotel mewah. Karena pertemuan sudah hampir dimulai, kursi dari meja bundar disiapkan.
Mengenakan sweater warna coklat tembaga, yang menutupi tubuh tingginya dan tubuhnya yang terbakar matahari, adalah Kepala Keluarga Ichijou, Ichijou Gouki. Bertempat tinggal di Kanazawa, dia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 42 beberapa hari yang lalu. Pekerjaannya adalah Presiden dari Perusahaan Penambangan Dasar Laut.
Dengan rambutnya diikat, dan mengenakan kimono elegan, adalah Kepala Keluarga Futatsugi, Futatsugi Mai. Bertempat tinggal di Ashiya, 55 tahun. Dia adalah pemegang saham utama dari Perusahaan Industri Makanan.
Mengenakan jaket didepan kaos polo nya, ditambah dengan tampilan kasar, adalah Kepala Keluarga Mitsuya yang mungin tapi atletis, Mitsuya Gen. Bertempat tinggal di Atsugi, 53 tahun. Dia, karena tidak ada cara baik untuk menempatkannya, dia adalah Pedangang Senjata Internasional.
Dibungkus dengan gaun berwarna merah wine adalah Kepala Keluarga Yotsuba yang cantik, Yotsuba Maya. Tidak peduli siapapun yang melihatnya mengira dia masih 30 tahun, tapi dia sebenarnya 47 tahun.
Memakai baju yang rapi tapi juga memiliki penampilan yang biasa, seperti pengusaha yang tidak baik adalah Kepala Keluarga Itsuwa, Itsuwa Isami. Bertempat tinggal di Sendai, 29 tahun. Dia adalah pemilik Perusahaan Penggalian Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal.
Entah bagaimana fashion yang kuno dan mengingatkan kita pada pengusaha elit dari tahun 1980an sampai 1990an, adalah Kepala Keluarga Saegusa, Saegusa Kouichi. Bertempat tingga di Tokyo, 48 tahun. Mengenakan kacamata berwarna ringan, bahkan didalam ruangan, adalah karateristiknya. Dia adalah Pemodal Perusahaan.
Mengenakan setelan tanpa dasi dan rambutnya mengumpul, adalah Kepala Keluarga Yatsushiro, Yatsushiro Raizou. Bertempat tinggal di Fukuoka, 31 tahun. Dia adalah dosen di universitas dan pemegang saham utama dari Perusahaan Multi-Komunikasi.
Mengenakan setelah merek luar, pria berambut putih adalah Kepala Keluarga Kudou, Kudou Makoto. Bertempat tinggal di Ikoma, 64 tahun. Adalah pemegang saham, investor, dan kreditor dari banyak Perusahaan Industri Militer.
Orang botak dengan pakaian formal Jepang, sebuah haori hakama, adalah Kepala Keluarga Juumonji, Juumonji Kazuki. Bertempat tinggal di Tokyo, 44 tahun. Dia adalah pemilik Perusahaan Konstruksi dan Tehnik Sipil yang memiliki koneksi dengan Angkatan Pertahanan Nasional.
Ini adalah anggota Sepuluh Master Clan sekarang, dan Kepala mereka. Sebagai tambahan, hanya Juumonji Kazuki yang ditemani dengan putranya, Katsuto.
Saat semua anggota telah hadir, pintu ditutup. Orang yang mengunci pintu adalah yang paling muda diantara mereka semua, Katsuto.
“Juumonji-dono, apa kondisimu sudah membaik?”
Orang yang pertama berbicara adalah tetua, Kudou Makoto.
Semua Keluarga dalam Sepuluh Master Clan sejajar. Tidak ada hirarki atau semacamnya. Karena itu mereka menggunakan meja bundar di hotel.
Tapi untuk melaksanakan rapat tanpa seorang ketua adalah kondusif. Jadi antara Kepala Keluarga, itu telah menjadi hukum yang tidak tertulis yang tertua akan memiliki peran memfasilitasi pertemuan.
Makoto bertanya tentang kesehatan Juumonji Kazuki karena dia absen dari Konferensi Master Clan sebelumnya, dengan Katsuto yang menggantikannya. Bagi Kepala lain, ini sudah 3 tahun seja pertemuan terakhir mereka dengan Kazuki.
“Mengenai itu, aku memiliki pengumuman untuk semuanya.”
Mendengar perkataan Makoto, Kazuki berdiri. Berbicara selagi duduk adalah biasa dalam Konferensi Master Clan sehingga sikapnya terlihat memberi perasaan yang menunjukkan pengumuman penting.
“Ini mungkin mendadak tapi, aku, Juumonji Kazuki, akan menggunakan pertemuan ini untuk memindahkan posisi Kepala Keluarga Juumonji kepada putraku Katsuto. Dengan itu, aku ingin semua yang hadir menjadi saksinya.”
“Maksudmu, kau sudah tidak dapat menggunakan sihir lagi?”
Orang yang bertanya adalah Ichijou Gouki. Dalam Konferensi Master Clan, topik yang sulit yang harus disinggung tak terhitung.
“Sejak 3 tahun lalu, aku sudah menderita penyakit yang menyebabkan kekuatan sihirku menurun. 2 tahun lalu, aku berada ditingkat dimana aku tidak dapat lagi bertarung, karena itu aku meninggalkan semua pekerjaan sebagai Kepala Keluarga kepada Katsuto. Dan 3 bulan yang lalu, aku kehilangan kemampuan sihirku.
Pesan Kazuki tersebut membuat seisi ruangan terkejut.
“Sebuah penyakit yang dapat penurunan kekuatan sihir? Ini pertama kalinya aku mendengar hal seperti itu. Aku tahu ini tidak sopan tapi, sebagai penyihir ini adalah masalah besar. Apa kau memiliki informasi lebih? Apa tidak ada obatnya?”
Orang yang bertanya adalah Saegusa Kouichi. Baginya, saat Konferensi Master Clan berbicara dahulu dan debat kemudian.
“Saegusa-dono, kekhawatiran seperti itu tidak dibutuhkan. Ini hanyalah masalah Keluarga Juumonji.”
“Hanya masalah keluargamu? Apa kau yakin?”
“Saegusa-dono.”
Saat Kouichi berusaha untuk bertanya lebih lanjut, dia ditegur dingin oleh Maya.
“Lebih baik jika kau tidak bertanya tentang hal ini lebih dari ini.”
“Itu benar. Jangan mencampuri urusan keluarga lain. Itu bukanlah aturan yang hanya diikuti oleh anggota Sepuluh Master Clan, tapi juga seluruh Komunitas Sihir. Seperti yang Yotsuba-dono katakan, bisakah kita bisa berhenti bertanya seperti ini? Juumonji-dono telah mengatakan bahwa penyihir keluarga lain tidak akan terkena penyakit seperti ini, bukankah itu sudah cukup?”
Futatsugi Mai mengikuti opini Maya. Setelah Kudou Makoto, sebagai orang tertua selanjutya, dia memegang peranan sebagai penengah selama Konferensi Master Clan.
“Baiklah, aku mengerti. Juumonji-dono, maafkan kelakuanku.”
Kouichi segera mundur. Membiarkan sendiri Maya, dia tidak punya alasan untuk keras kepala terhadap Mai.
“Tidak, aku tidak terlalu mempermasalahkannya.”
Setelah Kouichi menjawab seperti itu, Kazuki menghadap Maya dan Mai menunjukkan rasa terima kasih dimatanya.
“Sekarang, semuanya. Apa ada opini tentang Pewarisan Juumonji?”
Tentang pertanyaan Kazuki.
“Walaupun tanpa adanya kami, aku tahu bahwa tidak apa-apa untuk masalah Keluarga Juumonji diselesaikan secara internal, tapi… aku tidak keberatan. Aku akan dengan senang menjadi saksi dari pewarisan kepada Katsuto-dono.”
“Aku juga tidak keberatan. Sebaliknya, aku rasa aku merasa terhormat. Aku akan dengan senang menjadi saksi.”
Saat Maya menaikkan suaranya, Mutsuzuka Atsuko melanjutkan. Atsuko memiliki kekakaguman kepada Maya, begitu sering ketika perselisihan pecah, dia akan menatap Maya . Salah satu dari Keluarga Cabang Yotsuba, putra tertua Keluarga Shibata, Katsushige belajar di SMA 5 Sendai. Hal seperti ini adalah karena hubungan pertemanan antara Maya dan Atsuko.
“Aku tidak memiliki protes kepada masalah pewarisan keluarga lain. Aku harap Katsuto-dono dapat bekerja sebagai Kepala Keluarga dengan baik. Ini sangat disayangkan bagi Kazuki-dono, tapi, mengingat jasamu untuk Komunitas Sihir Jepang, terima kasih atas kerja kerasmu.”
Mungkin karena apa yang terjadi sebelumnya, Kouichi secara aktif menunjukkan dukungan.
Dengan Maya dan Kouichi menerima tawaran Kazuki, Kepala yang tersisa menyelamati Katsuto, dan memberikan apresiasi kepada Kazuki.
“Sekarang Katsuto-dono. Sebagai Kepala baru dari Keluarga Juumonji, silahkan duduk di kursi itu.”
Terakhir Makoto mempersilahkan Katsuto, menganggapnya sebagai Kepala Keluarga Juumonji.
Katsuto memasuki ruangan, dan Kazuki meninggalkan ruangan, Katsuto duduk di kursi Kepala Keluarga Juumonji. Dengan penyesuaian, Konferensi Master Clan dimulai.
“Lalu Ichijou-dono.”
“Lekukan gunung daerah Hokuriku-San'in telah tidak melihat adanya gerakan yang mungkin dapat menjadi masalah. Tidak ada tanda-tanda mengatakan bahwa New Soviet Union dan Great Asian Alliance sedang melakukan penyusupan.”
Diminta oleh Makoto, Gouki membuat laporan tentang pemantauan aktivitas dari pemerintah lain.
“Mutsuzuka-dono.”
“Tidak ada keanehan dalam daerah Tohoku.”
“Futatsugi-dono.”
“Hanshin seperti biasa. Jika ada sesuatu, aku akan segera menyelesaikannya.”
“…Futatsugi-dono, berhati-hatilah. Itsuwa-dono.”
“Tidak ada pergerakan yang telah terjadi di daerah Shikoku.”
“Yatsushiro-dono.”
“Seperti daerah Hanshin, Kitakyushu seperti biasa.”
“Apa begitu? Tetap berjaga-jagalah dan hati-hati.”
Laporan ini mengenai aktivitas di area yang awasi masing-masing keluarga. Daerah Hokkaido, Ogasawara dan Okinawa berada dibawah yurisdiksi penyihir dari Angkatan Pertahanan Nasional, bahkan Sepuluh Master Clan tidak dapat melakukan apa-apa dengan mudah. Selain area itu, area pegunungan dari daerah Hokuriku-San’in dibawah Keluarga Ichijou, Tohoku milik Keluarga Mutsuzuka, Hanshin-Chugoku milik Keluarga Futatsugi, Shikoku dibawah Keluarga Yatsushiro, dan Kyoto-Nara-Shiga-Kii milik Keluarga Kudou. Selanjutnya, Keluarga Mitsuwa secara aktif menyediakan pengajaran kepada Penyihir dari Angkatan Pertahanan tentang aplikasi dari Laboratorium Penelitian Ke-3, semantara bekerja sama dengan Keluarga “Tiga”.
Keluarga Saegusa dan Keluarga Juumonji bertugas dalam daerah Kanto, termasuk Izu, sementara Keluarga Yotsuba bertugas dalam daerah Tokai dan juga Prefektur Gifu-Nagano.
“Saegusa-dono.”
“Daerah Kanto memiliki aktivitas Anti-Penyihir yang meningkat. Ini bukan pada tingkat dimana perlu ditindak, tapi aku pikir segera atau nanti kita akan harus membuat gerakan. Juga, ada beberapa aktivitas misterius di Yokosuka. Mungkin mereka berencana untuk mensabotase.”
“Apa Juumonji-dono memiliki pemikiran yang sama?”
“Mengenai pergerakan Anti-Penyihir, Keluarga Juumonji dan aku memilii opini yang sama dengan Saegusa-dono. Mengenai hal sabotase, sayangnya, tapi kita tidak bisa menangkapnya.
“Hmm. Mengenai yang disebut Humanist, mari kita diskusikan ini nanti. Lalu, Yotsuba-dono.”
“Selagi absen di Kanto, Humanist telah mulai melewat batas di Tokai. Maka sekarang, Saegusa-dono, Juumonji-dono.”
“Yotsuba-dono, ada apa?”
Disebut Mya, Kouichi menjawab dengan senyuman. Pada senyuman itu, elemen lain daripada keramahan tercampur. Satu-satunya saat Kouichi akan menunjukkan fluktuasi dari emosi apapun adalah saat anggota lain percakapannya adalah Maya.
Untuk Maya, ia tidak pernah mengarahkan tatapan perhatian terhadap Kouichi. Tidak peduli apa, dia akan selalu kembali tampilan yang tampaknya untuk mengatakan apa pun.
“Ada aktivitas mencurigakan di Izu. Kita mengusulkan adanya pengawasan yang ketat.”
Sekarang tidak ada pengecualian. Tatapan dingin dan tak tertarik tertuju pada Kouichi, mata yang sepertinya sedang bertanya mengapa kau menatapku, lalu hanya meberikan balasan acuh tak acuh.
“Aku mengerti. Jika kau tidak keberatan, bisakah kau jelaskan sedikit tentang aktivitas apa itu.”
Orang yang mengatakannya dengan suara bermartabat adalah Katsuto. Walaupun dikelilingi senior, dia terlihat tidak berbeda dari biasanya.
“Aku tidak keberatan. Minggu lalu, sebuah kapal pengangkut kecil yang sampai di Pelabuhan Yokosuka via rute Amerika Utara sedang berlabuh di Pelabuhan Numazu. Kami memantau pesiar yang dimiliki oleh kedutaan USNA. Seperti sekarang, pesiar kedutaan menghilang tapi, pengawasan kami terhadap kapal pengangku itu terus berlanjut.”
“Yotsuba-dono, apa kau tahu dimana pesiar itu?”
Kouichi memberikan pertanyaan lain kepada Maya.
“Aku tidak tahu. Mungkin di laut.”
Walaupun ini seperti Maya memberikan jawaban tak bertanggung jawab, sebenarnya ini seharusnya tanggung jawab Kouichi untuk menginvestigasi. Keluarga Juumonji lebih cocok dalam pertarungan. Jadi walaupun mereka berdua bertugas dalam daerah Kanto-Izu, Keluarga Saegusa bertugas dalam pekerjaan investigasi.
“Baiklah, keluarga kami akan menginvestigasi masalah ini. Dengan kenaikan aktivitas Anti-Penyihir… jika kapal pengangkut itu memiliki penumpang Humanist, maka otoritas USNA mungkin akan mengejarnya juga. Numazu adalah wilayah Yotsuba-dono tapi, masalah bahwa kapal itu memasuki Pelabuhan Yokosuka. Keluarga kami akan melanjutkan untuk mengejar ini juga.”
Jelas memahami itu, Kouichi meringkas situasi dengan sempurna.
“Eh, aku tidak sabar bekerja sama denganmu.”
Mengangguk, Maya tidak memperpanjang diskusi tentang topik kapal Heigu dan pesiar Canopus.
Setelah laporan reguler selesai, atmosfer ruangan konferensi berubah.
“Kudou-dono. Pertama, aku ingin bertanya tentang lokasi ini.”
Ucapan itu menandakan sesuatu dibuat oleh Kouichi.
“Saegusa-dono, silahkan.”
Dengan ekspresi menghela napas kesabaran, Makoto meminta Kouichi untuk lanjut.
“Baiklah, terima kasih telah meluangkan waktumu.”
Mengatakan itu, Kouichi menghadap Maya.
Sekali lagi, suasana hati tertentu melayang dari Mutsuzuka Atsuko ke Yatsushiro Raizou. Kouichi (dengan sikap sopan) berpaling ke Maya, sesuatu yang bisa dikatakan menjadi pemandangan akrab di Konferensi Master Clan.
“Yotsuba-dono, selamat atas keputusan pewarismu.”
“Terima kasih.”
Berdua Kouichi dan Maya menunjukkan senyum palsu diwajah mereka. Didalam tampilan luarnya, Kouichi memiliki secercah provokatif di matanya, sementara Maya mengembalikannya dengan tatapan dingin. Tidak peduli siapa yang melihatnya, mereka berdua seperti sudah siap bertarung.
“Tapi, mengenai masalah pertunangan anakmu, aku khawatir aku tidak dapat menyetujui itu.”
“Mengapa? Jika aku ingat dengan benar, masalah pribadi seperti pernikahan tidak perlu adanya persetujuan dari Konferensi Master Clan. Apa aku salah?”
Sebelum adanya suara persetujuan terdengar, Maya membantah Kouichi.
“Memang benar jika itu hanya sebuah pernikahan, aku tidak akan mengatakan ini. Tapi saat kemungkinan merusak potensi talenta yang ada, ini cerita yang berbeda.”
Dengan pengecualian Kouichi dan Maya, mata semua orang terpusat pada Ichijou Gouki.
Mulut Gouki dipelintir hingga berbentu bengkok, dengan lengan yang dilipat. Wajahnya terlihat seperti akan mengatakan pikirannya “Di tempat dan waktu seperti ini….”
Bagaimana pernikahan kerabat berdampak kualitas Penyihir? Penelitian tersebut belum membuat banyak kemajuan, dan dengan demikian merupakan topik belum disimpulkan. Beberapa peneliti telah mengklaim ini berbahaya, sementara beberapa telah mengklaim itu menguntungkan. Tapi, di atas fakta bahwa risiko kelainan genetik diasumsikan, maka dianggap bahwa lebih baik bahwa pernikahan dengan hubungan darah terlalu dekat dihindari. Sebenarnya antara Angka, hukum cenderung untuk mencegah bahkan perkawinan antara sepupu.
Kudou Makoto menaruh jari-jarinya di atas meja, menutup matanya. Dari samping, dia tampak seperti dia tenggelam dalam pikirannya.
“Ini hanya sebuah kesukaan, ini tidaklah terlarang. Ada contoh nyata juga.”
Orang yang membantah Kouichi dengan suara lemas bukanlah Maya.
“Eh. Seperti yang dikatakan Yatsushiro-dono, bahkan diantara 28 Rumah, ada pasangan yang seperti ini. Tapi dalam masalah itu, mereka memiliki ibu yang berbeda. Mengingat masalah Yotsuba-dono, ini tidak dapat didiskusikan dengan dasar yang sama.”
“Walaupun jika mereka bukan sepupu, kau dapat kembali ke kakek-nenek dan menemukan ayah yang terkait dengan menjadi sepupu dengan suami yang lain. Bahkan ketika hubungan darah jauh, unsur risiko masih ada dalam pernikahan itu, bukan?
Kali ini Mutsuzuka Atsuko yang menyangkal klaim Kouichi.
“Resiko tidaklah pernah nol. Satu-satunya pertanyaan adalah sampai tingkat apa, Mutsuzuka-dono.”
Tapi, ucapan Atsuko tidak menyebabkan Kouichi bimbang.
“Alasan aku keberatan dengan pertunangan Pewaris Keluarga Yotsuba, adalah karena mereka kembar monozigot, dengan hubungan darah yang dekat. Tidak ada perbedaan dengan pernikahan saudara tiri. Apa itu bukan masalahnya?”
Atsuko tidak menjawab. Kouichi mengabaikan maksud emosionalnya, logikanya lah yang mempersuasi.
“Pernikahan antara sepupu mungkin diterima oleh hukum. Tapi jika itu menjadi pernikahan antara saudara tiri, maka ini dapat disebut pengelakan hukum.”
“Saegusa-dono, itu sudah terlalu jauh.”
Futatsugi Mai dengan lembut menahan kalimat ekstrim, pengelakan hukum. Tapi, Mai tidak terlihat untuk memiliki niat melawan klaim Kouichi.
“Maaf. Aku memang sudah terlalu jauh. Tolong maafkan aku, Yotsuba-dono.”
Maya mengabaikan permintaan maaf Kouichi.
“Jadi pada akhirnya, apa yang ingin kau katakan Saegusa-dono?”
Mengabaikan semua hal, dia langsung menuju ke inti permintaan Kouichi.
Menghentikan bahkan lidah halus Kouichi, wajah Kouici kearah antara Itsuwa Iwami dan Mutsuzuka Atsuko, menatap Maya.
“Apa yang aku inginkan itu sederhana. Aku yakin bahwa pertunangan pewaris Keluarga Yotsuba, Shiba Miyuki-dono, dan Shiba Tatsuya-dono dapat dibatalkan.”
Maya mengembalikan tatapan Kouichi.
Berdua tatapan Maya dan Kouichi bertemu.
Tersembunyi dibalik lensa warna ringannya, emosi yang ada di mata kirinya adalah bukan kesenangan maupun kebencian.
“Maafkan aku. Bisakah aku menambahkan sesuatu?”
Orang yang memutus ketegangan diantara mereka berdua adalah Ichijou Gouki.
“Yotsuba-dono, walaupun keluarga kami belum menerima jawaban darimu, aku harus mengakui bahwa apa yang dikatakan Saegusa-dono terpengaruh oleh kami. Karena itu, bisakah kau memikirkan permintaan kami?”
“Masalah mengenai permintaan pertunangan antara Masaki-dono dan Miyuki?”
“Ya.”
Mengembalikan wajah ketabahan, Maya lesu mendesah dalam-dalam.
“Masaki-dono adalah pewaris Keluarga Ichijou bukan? Miyuki juga telah ditentukan sebagai pewaris keluarga kami. Bahkan jika aku mengesampingkan fakta bahwa itu tidak pantas bagimu untuk meminta keterlibatan ketika suatu hal telah dikonfirmasi, apa yang kau katakan tidak mungkin.”
Maya jelas berusaha untuk menyinggung Gouki – atau itu kedoknya – Gouki menjawab dengan nada dingin.
“Aku minta maaf jika kasar. Tapi kami juga membuat permintaan serius. Ini bukan seperti candaan atau semacamnya.”
“Permintaan serius? Untuk mengambil keponakanku yang sudah bertunangan dengan seseorang, bagian apa dari itu yang permintaan serius?”
“Anakku benar-benar berharap untuk menikah dengan Miyuki-dono. Jika kau menerima lamaran ini, maka kami akan menyerahkan Masaki kepada Keluarga Yotsuba.”
Meja bundar itu ramai. Membawa gelar ‘Crimson Prince’, Ichijou Masaki menunjukkan tingkat kekuatan yang cukup untuk perang untuk gelar itu pada usia 13 tahun, juga saat Insiden Yokohama 2095, bahkan sekarang usia 17 tahun, reputasinya sebagai penyihir petarung kelas-satu terkenal diantara Sepuluh Master Clan.
Bagi Gouki untuk mengatakan bahwa dia akan melepas pewarisnya. Tidak peduli bagaimana seseorang melihatnya, kesepakatan itu sangat menguntungkan bagi Keluarga Yotsuba. Karena tidak ada kebohongan dalam perkataan Gouki, bahkan Maya harus mengakui proposisinya.
“Apa begitu? Tapi aku masih belum dapat menerima permintaanmu.”
Walaupun ketidaknyamanan hilang dari ekspresi Maya, sikapnya tidak berubah dingin.
“….Alasannya, bisakah aku mendengarnya?”
“Bagi Ichijou-dono, sebagai orang tua, untuk berharap memenuhi keinginan anak, adalah sesuatu yang aku mengerti juga. Tapi jika Ichijou-dono telah memikirkan perasaan anakmu, maka sebagai bibi, aku juga harus memikirkan perasaan keponakanku.”
“Perasaan Miyuki-dono?”
“Ya. Keponakanku, Miyuki, menyukai anakku Tatsuya. Aku yaki Tatsuya juga seperti itu kepada Miyuki. Aku ingin menghormati perasaan mereka berdua.”
Pada perkataan Maya, Futatsugi Mai dan Mutsuzuka Atsuko mengangguk dalam. Lagipula perkataan seperti itu lebih muda beresonansi di kalangan perempuan.
“Apa perasaan Miyuki tak bisa berubah? Bisakah kau memberi Masaki kesempatan?”
“Kesempatan?”
“Miyuki-dono masih belum terlalu mengenal Masaki.”
“Apa itu tidak sama dengan Masaki-dono? Mengkesampingkan penampilan, anakmu sepertinya juga tidak tahu banyak tentang Miyuki.”
Dengan halus mengatakan “Masaki hanya tertarik dengan Miyuki pada penampilannya” membuat Gouki merasa sangat malu. Meskipun itu kebenarannya, dia menantang.
“Karena itu, aku harap kau dapat memberi mereka kesempatan untuk menjadi dekat. Jika mereka berdua sudah mengenal satu sama lain, dan masih dia menolak untuk memilih Masaki, maka kami akan menyerah.”
“Ichijou-dono…. Apa kau sadar dari awal, keluargamu telah tidak menghormati berdua Miyuki dan Tatsuya? Terutama terhadap anakku, Tatsuya. Apa yang Ichijou-dono katakan hanya dapat diartikan sebagai menyebut Tatsuya lebih rendah daripada Masaki-dono.”
Gouki kehilangan kata-kata. Dia tidak memiliki maksud berkata seperti itu tapi, ia mungkin telah berbicara sebagai orang tua menyayanginya.
Terhadap perkataan kasar Maya, bahkan Mai, yang berperan sebagai penengah, tidak mengatakan apa-apa untuk menegurnya. Ini mengatakan bahwa sebagian besar Kepala Keluarga merasa Gouki harus bertanggung jawab terhadap perkataannya.
Lalu Kouichi yang tidak merasa begitu, sekali lagi mengeluarkan klaimnya.
“Namun jika satu orang untuk mengkesampingkan perasaan romantis mereka dan melihat secara objektif, aku pikir keterlibatan antara Masaki-dono dan Miyuki-dono akan sangat baik. Lebih dari apa pun, itu akan menghindari bahaya yang bisa datang dari pernikahan dengan hubungan darah dekat.”
“Saegusa-dono… Apa kau mengatakan bahwa perasaan Miyuki-dono tidak layak dipertimbangkan?”
Mitsuga Gen, yang diam sampai sekarang, menegur Kouichi dengan suara yang pahit.
Tapi Kouichi tidak menariknya kembali.
“Menekan emosi seseorang sampai pada tingkat tertentu diperlukan, terutama sebagai pewaris salah satu dari Sepuluh Master Clan. Apa ini bukan masalahnya?”
Tidak ada yang keberatan. Apa yang dikatakan Kouichi, semuanya yang hadir tahu.
“Juga, Miyuki-dono masih muda. Jika dia dapat mengenal Masaki-dono, dia mungkin dapat merubah perasaannya.”
“Apa begitu… hubungan antara pria dan wanita, jika mereka tidak mengenal satu sama lain, maka kita tidak akan tahu.”
Orang yang pertama mendukung Kouichi, adalah Itsuwa Isami.
Tapi yang yang paling terkejut dengan perkataan Isami adalah Kouichi. Walaupun tidak terlihat diwajahnya, Kouichi meragukan niat Isami dalam hatinya.
“Aku juga berpikir itu adalah hal yang baik, meminta pertunangan dengan putri Saegusa-dono, tapi… Mayumi-dono dan Hiroshi tidak cocok, dan pada akhirnya tidak berkembang.”
Seperti yang dikatakan Isami, tepat sebelum Konferensi Master Clan, Keluarga Itsuwa menghentikan pembicaraan tentang pernikahan.
“Klaim Kouichi bahwa pertunangan Masaki-dono Keluarga Ichijou dan Miyuki-dono Keluarga Yotsuba beralasan. Pernikahan mereka akan membawa lebih dan lebih perkembangan terhadap Komunitas Sihir Jepang. Tidak mengatakan bahwa Ichijou-dono telah berniat untuk memberikan Masaki-dono ke Keluarga Yotsuba, aku tidak berpikir bahwa ini adalah kesepakatan yang buruk bagi Yotsuba-dono.”
Dengan dukungan Isami, anginnya mulai berubah. Seketika, angin bertiup untuk Kouichi dan Gouki.
Tapi angin itu baru saja akan hancur seketika.
“Itsuwa-dono. Keluarga kami tidak mencari keuntungan dari pernikahan Miyuki.”
Isami dengan canggung melihat kebawah. Setelah menyadari niatnya untuk membujuk diskusi tentang keuntungan jangka pendek dan kehilangan, Maya dengan tegas menolaknya.
“Aku mengerti pendirianmu; Miyuki masih muda. Aku tidak bisa mengatakan bahwa kemungkinan perasaannya berubah adalah nol. Tapi sejauh yang bisa kukatakan, aku pikir Masaki-dono seharusnya berusaha sendiri untuk mendapatkan hati Miyuki. Jika Masaki berniat untuk mencuri Miyuki dari Tatsuya, lalu bahkan aku tidak akan dapat mengekang Miyuki. Bagi Keluarga Yotsuba, kami akan melayani perintah dari Miyuki, tapi kau tapi kami dapat menghasilkan mengenai kursi menantu.”
“Jadi pertunangan dibatalkan?”
“Sebagai gantinya, kau tidak akan masalah jika Masaki-dono akan mengejar Miyuki-dono?”
Makoto dan Mai memastikan maksud Maya.
“Interpretasi yang baik-baik saja. Yang terpenting, aku berani mengatakan, bahwa pernikahan Miyuki dan Tatsuya adalah hal yang sah diakui oleh hukum. Ini bukan sesuatu yang harus menghasilkan menerima keberatan oleh hukum, bukan? "
Pada perkataan Maya, Mai mengangguk.
“Ini seperti yang dikatakan oleh Yotsuba-dono. Pernikahan seperti ini memang memiliki resiko. Seperti yang dikatakan, klaim Saegusa-dono melebihi lingkup dari Konferensi Master Clan.”
Mai lalu memindahkan tatapannya dari Kouichi kepada Gouki.
“Ichijou-dono, apa itu tidak apa-apa? Yotsuba-dono sudah mengatakan meskipun Miyuki-dono sudah bertunangan, dia akan membiarkan anakmu untuk berinteraksi dengan Miyuki-dono. Orang tua tidak akan mempermasalahkan hal diatas itu.”
“…Aku mengerti. Akan kusampaikan pada putraku.”
“Aku juga, terima kasih tentang itu.”
Berdua Gouki dan Kouichi memutuskan untuk menurunkan lengan mereka.
“Ngomong-ngomong, membiarkan orang yang sudah memiliki tunangan berkencan juga berlaku untuk Tatsuya-dono?”
Tentu saja, Kouichi bukanlah tipe orang yang akan mengibarkan bendera putih tanpa persyaratan.
Dibawah tatapan Maya dan Mai, Kouichi tersenyum.
“Seperti yang dikatakan Itsuwa-dono sebelumnya, pembicaraan tentang pertunangan antara Hirofumi Keluarga Itsuwa dan Mayumi kami telah dibatalkan. Jika bisa, aku mengharapkan Mayumi menikahi Tatsuya-dono.”
Kudou Retsu telah dikenal sebagai “Trickster” karena sihirnya, tapi mungkin dalam hal kepribadian, Kouichi memiliki ciri yang sama.
Saat semua orang lelah karena miasma Kouichi, Konferensi Master Clan istirahat.
Lalu sepuluh menit kemudian, kali ini Maya memulai dengan kejutan.
Bukan hal yang rapuh seperti Kouichi klaim, tapi skandal besar.
“Semuanya, aku memiliki sesuatu untuk dibicarakan.”
“Oh. Jarang sekali Yotsuba-dono mengangkat sebuah masalah. Tentang apa itu.”
Didorong oleh Makoto, Maya tersenyum pada Kouichi.
Sebuah bergidik berlari menuruni punggung sisa Sepuluh Guru Clans Heads '. Luasnya antagonisme mereka yang bahkan Katsuto yang belum melihatnya dapat merasakannya.
Maya pelan-pelan membuka bibir bersinarnya.
“Apa semua orang pernah mendengar orang yang bernama Zhou Gongjin?”
Saat Maya mengatakan itu, tubuh Makoto menjadi kaku. Walaupun Kouichi tidak menunjukkan reaksi apapun tapi non-reaksi yang mengatakan bahwa dia memang tahu tentang subjek ini.
“Zhou Gongjin…?”
“Yotsuba-dono, bukankah dia adalah Zhou Yu Wu dari Kisah Tiga Negara?”
Maya menggelengkan kepalanya selagi tersenyum kepada pertanyaan Mutsuzuka Atsuka dan Yatsushiro Raizou.
“Menempatkan markas nya di Chinatown Yokohama, dia adalah Penyihir Kuno yang lahir di benua. Tao, aku yakin begitulah mereka memanggilnya, bukan, Kudou-dono?”
Makoto menggunakan semua kekuatannya untuk menekan tubuhnya dari gemetar.
“Kudou-dono, ada apa? Kau terlihat tidak enak badan.”
“Tidak, tidak apa-apa. Mutsuzuka-dono.”
Setelah memiringkan kepalanya pada kelakuan Makoto yang mencurigakan, dia kembali menghadap Maya.
“Jadi, siapa Zhou Gongjin ini?”
“Organisasi Politik Anti-Sihir Nasional “Blanche”. Sindikat kriminal Internasional yang berbasis di Hongkong “No-Head Dragon”. Sabotase dari Great Asian Alliance yang menyebabkan Insiden Yokohama. Dan insiden yang terjadi di jantung kota Tokyo, Insiden Vampire yang memancing perhatian dunia : “Parasites”. Dia adalah orang yang membantu menyiapkan semua hal itu, dalang dari semua kekacauan di negara kita, atau harus aku katakan, dalang yang didesain untuk membuat masalah di Jepang.”
Ruang konferensi langsung ramai seketika.
Ini bukan karena adanya pembicaraan, hanya ada sepuluh orang dalam ruangan. Ini bukanlah topik yang dapat didiskusikan dengan mereka disampingnya.
Tapi walau begitu, shock yang mengambil sikap tenang dan terdiri dari Kepala Sepuluh Master Clan berasal dari pidato singkat Maya.
“Yotsuba-dono.” Menghadap Maya, Raizou mengangkat tangannya. Sepertinya ini kebiasaan dari universitas.
“Baru saja kau menggunakan kata ‘didesain’ dalam bentuk lampau, yang berarti sekarang dia sudah dibuang? Atau dia telah meninggalkan negara ini?”
“Dibantu oleh Ichijou Masaki-dono, dan Kudou Minoru-dono, Zhou Gongjin telah dibunuh oleh Tatsuya Oktober tahun lalu.”
Makoto menunjukkan keterkejutan. Dia telah mendengar laporan dari Masaki tapi dia tidak mendengar laporan dari Minoru.
Namun, perubahan ekspresi wajahnya tidak disadari oleh Kepala lain. Ini karena mata semua orang terpusat kepada Maya, tidak termasuk Kouichi, Gouki, dan Makoto, Kepala lain mengangguk dengan kagum.
“Minoru-dono, seperti yang dikatakan, adalah anak termuda Kudou-dono?”
Makoto mengeluarkan senyum palsu selagi mengangguk pada pertanyaan Raizou.
“Masaki-dono Keluarga Ichijou, Tatsuya-dono Keluarga Yotsuba, dan Minoru-dono Keluarga Kudou… sangat dapat diandalkan.”
Mitsuya Gen secara jelas memuji.
“Itu benar. Ini membuatku benar-benar bahagia untuk mendengar generasi selanjutnya sudah berkembang dengan hebat. Aku dapat percaya bahwa masa depan Komunitas Sihir Jepang aman.”
Futatsugu Mai mengikutinya.
“Berdua Juumonji-dono dan aku merasa bahwa, walaupun mereka hanya kan menjadi junior di generasi berikutnya, mereka memang dapat diandalkan.”
Perkataan Mutsuzuka Atsuko mengundang tawa dari senior.
Namun atmosfer itu dirusak oleh perkataan Maya selanjutnya.
“Saegusa-dono. Apa kau berkolusi dengan Zhou Gongjin?”
Meja bundar itu langsung diam.
“….Yotsuba-dono, apa kau memiliki dasar yang sah pada klaim ini?”
Itsuwa Iwami mengatakannya dengan suara serak.
Kouichi tetap diam.
“Saegusa-dono. Kau menggunakan rekanmu, Nakura Saburou, untuk membuat kontak dengan Zhou Gongjin, secara tidak langsung menggunakan Hak Sipil Partai Kongres Kanda untuk menghasut Gerakan Anti-Penyihir. Apa kau memiliki sangkalan?”
Kouichi pelan-pelan membuka mulutnya.
“Yotsuba-dono, aku juga, ingin mendengar dasar dari hal ini.”
Kouichi dan Maya menatap satu sama lain dengan dingin.
“Jika aku boleh berbicara.”
Dalam saat tegang itu, yang paling muda, Katsuto, yang berbicara.
Terlepas dari tatapan fokus pada dirinya, Katsuto mulai mengatakan testimoninya dengan nada yang tenang.
“Fakta bahwa Saegusa-dono menghasut Gerakan Anti-Penyihir memang benar. Aku mendengarnya langsung dari Saegusa-dono sendiri.”
Semua tatapan terpaku kepada Katsuto, beralih kepada Kouichi.
“Saegusa-dono, apa kau memiliki alasan?”
Atsuko dengan tajam lintas memeriksa Kouichi.
Kouichi memiliki senyum yang memiliki perasaan puas dan tenang.
“Apa yang dikatakan Juumonji-dono itu benar. Apa yang Yotsuba-dono katakan entah bagaimana juga benar. Hanya saja urutannya salah.”
“Urutan? Apa maksudmu?”
Gouki mengatakannya. Tapi senyum Kouichi tidak hilang.
“Rekanku membuat kontak dengan Zhou Gongjin, hanya setelah Gerakan Anti-Penyihir lebih stabil setelah Eksperimen Stellar Furnace SMA 1. Aah, sekarang kita berada di topik ini, itu juga merupakan pencapaian dari Tatsuya-dono Keluarga Yotsuba. Eksperimen itu sangat dievaluasi oleh Cabang Rozen, dan secara radikal merubah angin. Anak yang luar biasa.”
“Jadi, apa hubungannya?”
Gouki dengan jengkel menegur Kouichi.
Kouichi tidak menunda percakapan lebih lama, atau melakukan apapun yang dapat membuat Gouki jengkel.
“Saat aku membuat kontak dengan Zhou Gongjin, itu untuk menghentikan Media Massa menarget Penyihir secara keseluruhan. Tentu saja, aku harus memberikan imbalan, sesuatu yang tidak menguntungkan bagi Komunitas Sihir Jepang.”
“Aa, kau benar. Kau berkerja sama dengan Zhou Gongjin setelah menghasut Gerakan Anti-Penyihir.”
Maya terus terang mengakui klaim Kouichi.
“Tapi fakta bahwa Zhou Gongjin menyebabkan banyak masalah bagi negara kita adalah fakta yang tak terbantahkan. Untuk berkolaborasi dengan orang seperti itu, ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seseorang dari Sepuluh Master Clan. Semuanya, apa itu benar?”
Alasan Maya tidak terlalu hormat dengan perkataannya karena ini.
“Pastinya.”
Ichijou Gouki mengekspresikan kesetujuannya.
“Seperti yang dikatakan oleh Yotsuba-dono.”
Mutsuzuka Atsuko,
“Sayangnya, seperti yang dikatakannya.”
Yatsushiro Raizou,
“Saegusa-dono, kali ini, aku juga mengatakan bahwa akan lebih baik jika kau berhenti.”
Juumonji Katsuto,
“Saegusa-dono mungkin memiliki rencananya sendiri tapi…”
Itsuwa Isami,
“Aku tidak dapat membantu Saegusa-dono.”
Mitsuya Gen.
“Saegusa-dono, tidak peduli apa maksudmu, kau sudah melewati batasan yang seharusnya tidak kau lewati, dan berkolaborasi dengan seseorang yang seharusnya tidak kau ajak.”
Futatsugi Mai, semua orang mendukung Maya.
Kouichi, yang masih tersenyum, sekarang terpojok.
Mata Gouki, Atsuko, Raizou, Katsuto, Isami, Gen, Mai, semua tertuju pada arah Kudou Makoto, yang belum menyampaikan opininya.
Tapi apa yang Mai katakan kepada Kouichi pada akhirnya digunakan oleh Makoto juga. Walaupun dapat dikatakan bahwa keadaannya berbeda dari Kouichi, dia juga telah berkolusi dengan Zhou Gongjin.
Kekhawatiran Makoto terganggu oleh ketukan di pintu.
“Bolehkah aku masuk?”
Suara yang mungkin datang dari sisi lain dari pintu itu dari orang tua yang sangat diketahui dengan baik oleh semua anggota.
Duduk terdekat dengan pintu, Katsuto berdiri dan melihat yang lain.
Walaupun ada beberapa yang setuju, tidak ada yang menggelengkan kepalanya.
Katsuto pergi ke lorong, dan membuka pintu.
Berdiri dibelakang pintu adalah Kudo Retsu yang sudah pensiun.
“Sensei, aku sudah lama tidak melihatmu. Walau begitu, apa urusanmu hari ini?”
Mai mengundang Retsu dengan hormat. Katsuto mencoba untuk menawarkan tempat duduknya tapi, Retsu tersenyum dan melambaikan tangannya. “Maaf tapi, aku mendengar topik yang dimaksud.”
Retsu segera memotong untuk mengejar.
Walaupun tidak ada orang yang akan menyebutnya dipertanyakan, ini adalah aturan bahwa topik diskusi selama konferensi tetap rahasia. Keluarga Kudou bukanlah yang pertama menggunakan metode untuk membocorkan dasar umum konferensi.
“Untuk semuanya untuk terus memegang akuntabel Kouichi jelas. Tapi, aku ingin untuk itu harus ditunda.”
Retsu menyebut Kouichi bukan sebagai “Saegusa-dono” tapi dengan nama depannya. Dengan melakukan ini, dia dengan jelas menunjukkan bahwa dia berbicara bukan sebagai bekas anggota Konferensi Master Clan tapi sebagai Orang yang Disegani dalam Komunitas Sihir Jepang – perkataan dari orang tua yang tidak memiliki wewenang.
“Menghasut pergerakan Anti-Penyihir adalah sesuatu yang aku juga diskusikan dengan Kouichi. Dan aku tidak menghentikan Kouichi.”
Saling menatap terjadi di meja bundar ini. Tidak termasuk Maya, Kouichi dan Makoto; Gouki, Mai, Gen, Isami, Atsuko, Raizou, dan Katsuto semua sedang memikirkan maksud sebenarnya dari Retsu. Makoto bahkan tidak menyadari niat ayahnya. Satu-satunya orang yang telah menduga motif Retsu ini adalah Maya dan Kouichi.
“Juga, jika kau berbicara tentang hubungan dengan Zhou Gongjin, maka Keluarga Kudou juga tidak benar-benar tidak bersalah juga.Walaupun kita mendiskusikan rencana ini, kita belum mengambil tindakan konkret. Aku mengambil sihir yang disediakan oleh Zhou Gongjin untuk menggunakan Parasites sebagai senjata non-manusia, dengan orang tak bersalah sebagai subjek percobaan. Jika putra dari Maya tidak menghentikannya, maka sesuatu yang tak dapat diubah akan terjadi.”
Saat Retsu menghadap Maya, Maya mengangguk dan memberikan senyum palsu. Dia bermaksud untuk menyerang Kouichi dengan tegas, tapi dia tidak dikendalikan oleh tujuan itu. Jika Retsu ingin menutup-nutupi Kouichi, dia tidak memiliki maksud untuk merusak hubungan guru-murid.
“Jika kau bandingkan dengan hal yang kami lakukan, apa yang dilakukan Kouichi belum separah yang kulakukan.”
“Tapi Sensei.”
Retsu menghadap ke arah Gouki dan menandakan kepadanya untuk berhenti berbicara.
“Keluarga Kudou harus berhenti dari Sepuluh Master Clan. Dengan itu, bisakah kau anggap kasus ini selesai?”
“Senior….”
Makoto melihat ayahnya dengan ekspresi terkejut.
“Makoto, kau bersalah karena secara langsung mengakomodasi Zhou Gongjin. Insiden yang disebabkan oleh Tao yang dikirim oleh Zhou Gongjin telah sangat menyusahkan putra Yotsuba-dono, dan Ichijou-dono. Untuk ini, kau lah yang harus berbicara, bukan aku.”
“Senior… Ayah!”
“Makoto, aku kecewa denganmu.”
“Sensei, apa itu tidak apa-apa bagimu?”
Orang yang menenangkan Retsu adalah Maya.
“Jika Keluarga Kudou bertanggung jawab penuh tentang hal ini, maka Keluarga Yotsuba akan setuju. Ini akan tidak apa-apa bagi Saegusa-dono akan menebus kesalahan dengan kontribusi di masa depan.”
Retsu tidak menutupi Kouichi hanya karena hubungan guru dan murid mereka. Makoto, anaknya, akan memegang prioritas yang lebih tinggi dalam masalah ini.
Sekarang, kelompok sihir dengan kekuatan terkuat di Jepang bukanlah Angkatan Pertahanan Nasional, tapi sebenarnya Keluarga Yotsuba diikuti oleh Keluarga Saegusa. Dua keluarga ini merupakan dua dengan wewenang terbesar ini Komunitas Sihir Jepang. Jika Keluarga Saegusa dikeluarkan dari Sepuluh Master Clan, ini akan menjadi hasil yang sangat tidak diinginkan. Untuk kepentingan menjaga tatanan, mereka harus tetap menjadi bagian dari Sepuluh Master Clan.
Untuk memastikan Sepuluh Master Clan yang dibuat bertahan, Retsu menutupi Kouichi. Maya tidak susah untuk melihat maksud dari perbuatan Retsu.
“Jika Yotsuba-dono mengatakan seperti itu….”
“Ini memang benar jika Keluarga Saegusa dikeluarkan dari Sepuluh Master Clan, lubang kehilangan akan terlalu besar.”
Atsuko dan Raizou setuju dengan Maya. Tapi hanya mata Kouichi yang tetap dingin.
Tidak ada keberatan dari semua anggota.
Kouichi melihat keadaan dengan muka datar yang tidak tersenyum.
Mya menghadap Kouichi yang seperti itu dan memberikan senyuman.
“Makoto, ayo pergi.”
Diperintah oleh Retsu, Makoto berdiri agak terlambat dari kursi Sepuluh Master Clan.
“Semuanya, kami permisi.”
Retsu mengangguk kecil dan meninggalkan ruangan.
Makoto mengikutinya dibelakang dengan bahu terkulai.
“Pintu menutip dengan tanda suara.
“Baiklah kalau begitu.”
Seperti waktu berhenti berjalan, Itsuwa Isami memulai dengan suara resah.
“Kita harus memutuskan keluarga untuk menggantikan Keluarga Kudou?”
“Besok adalah pertemuan pemilihan. Mengapa tidak melakukannya?”
Mitsuya Gen keberatan.
“Dalam hal mana terjadi kekosongan dalam Sepuluh Master Clan, anggota pengganti akan dipilih untuk mengisi peran itu. Bahkan jika itu hanya sehari, Sepuluh Master Clan tidak boleh dalam keadaan kehilangan satu anggota pun.”
Dalam penggantian Makoto, Futatsugi Mai mendukung saran Isami sebagai tetua selanjutnya.
“Apa begitu. Siapa yang akan menjadi kandidat yang cocok? Apa ada kandidat?”
Gouki bertanya dengan ekspresi tak berdaya.
“Lalu.”
“Bagaimana dengan Shippou-dono? Kepala, Takumi-dono bijaksana, walaupun mereka memiliki beberapa murid, mereka memiliki kekuatan ekonomi yang cukup besar.”
Gouki, Katsuto, dan Isami menatap wajah Kouichi. Walaupun terkenal bahwa Keluarga Saegusa dan Keluarga Shippou telah bermasalah, Kouichi tidak menunjukkan reaksi apapun.
“Shippou-dono… ada rekomendasi lain?”
Tidak ada kepala lain yang menjawab pertanyaan Mai.
“Baiklah, anggota baru dari Sepuluh Master Clan adalah Shippou-dono. Walaupun hanya untuk sehari tapi, siapa yang akan mengabari Shippou-dono?”
“Baiklah, aku akan melakukannya.”
Katsuto mengangkat tangannya, dan keluar dari ruang konferensi untuk membuat panggilan.
“Tunggu sebentar, Juumonji-dono.”
Mai mengatakan itu punggungnya menghadapnya.
“Kita akan istirahat sebentar. Bagaimana kalau melanjutkan lagi dalam 30 menit?”
Tidak ada penolakan terhadap perkataan Mai.
◊ ◊ ◊
Hari berikutnya, 5 Februari.
Tepat setelah memasuki Kelas 2-E, Tatsuya dikunjungi oleh Shippou Takuma.
“Shippou, ada masalah?”
Lebih cepat daripada Tatsuya bertanya, sebuah suara penuh rasa ingin tahu menyapa Takuma, dan orang yang menyapa itu adalah senior Aktivitas Klub, Tomitsuka.
“Tidak, ini hanya…. Aku ingin menyampaikan rasa terima kasihku kepada Shiba-senpai.”
Takuma dengan tidak nyaman menjawab seperti itu.
Baik, perasaan tidak nyaman seperti itu benar-benar dapat dimengerti. Itu adalah fakta yang terkenal bahwa Takuma telah menyebabkan cukup keributan kembali pada April dengan seri duel nya.
Perubahan sikapnya akhir-akhir ini diakui tidak hanya oleh anak kelas satu, tapi bahkan juga kakak kelas. Walau begitu, kekasarannya kepada Tatsuya masih segar diingatan. Ini dibuktikan dengan tatapan penuh rasa ingin tahu yang menatapnya kapanpun dia berbicara dengan Tatsuya.
Selain itu, Erika dan Leo juga menatapnya dengan tidak enak. Walaupun Mikihiko datang ke Kelas 2-E hari ini, tatapan bosannya sama tidak diinginkan seperti tatapan Erika dan Leo.
“Rasa terima kasih? Aku tidak ingat telah melakukan apapun yang pantas untuk mendapat rasa terima kasihmu?”
Apa yang dirasakan Takuma adalah bahwa Tatsuya tampaknya tidak menyimpan dendam sama sekali. Itu cukup kebalikan pada kenyataannya, setelah melihat upaya Takuma selama Kompetisi Sembilan Sekolah, ia kini memiliki pendapat yang lebih baik dari dia.
“Umm… Aku dengar Yotsuba-dono merekomendasikan keluargaku sebagai pengganti salah satu dari Sepuluh Master Clan…”
“Maafkan aku, tapi aku baru pertama kali mendengarnya.”
Tatsuya tidak berpura-pura, dia memang tidak mengetahui hal ini. Untuk memulainya, fakta bahya ‘pengganti’ berarti bahwa salah satu anggota Sepuluh Master Clan telah mundur dari kursinya. Insiden seperti apa yang terjadi? Tatsuya tidak bisa melakukan apa-apa selain ingin tahu.
“Bahkan jika hanya sebagai pengganti sampai seleksi sebenarnya dilakukan hari ini… Aku masih benar-benar berterima kasih. Terima kasih banyak!”
Ini mungkin sangat memalukan baginya, segera setelah menyelesaikan kalimatnya, Takuma kembali ke kelasnya dengan kecepatan penuh.
Tatsuya dengan samar sadar dengan fakta bahwa Takuma sensitif tentang semua hal yang berhubungan dengan Sepuluh Master Clan.
Namun, untuk berpikir bahwa itu membuatnya sebahagia itu….
Tatsuya diingatkan sekali lagi dari fakta bahwa setiap orang memiliki rasa yang berbeda dari nilai-nilai, dan apa yang penting.
◊ ◊ ◊
Hari ini adalah hari Pertemuan Seleksi Sepuluh Master Clan, sebuah acara yang dilakukan selama 4 tahun sekali. Bersamaaan dengan Sepuluh Master Clan, Kepala masing-masing dari 18 Rumah Asisten dapat terlihat. Disamping Keluarga Kudou, semuanya datang.
“Baiklah kalau begitu, Pertemuan Seleksi Sepuluh Master Clan dapat dimulai.”
Mengikuti deklarasi Futatsugi Mai, semua anggota berdiri.
“Pertama-tama, sesuai terjadi, jika semua orang hadir memiliki keberatan atau merasa tidak puas dengan apa yang dikatakan oleh Sepuluh Master Clan, tolong tetap berdiri. Jika kau tidak memiliki, duduklah dalam menit selanjutnya.”
Pemungutan suara utama adalah tradisi khas Pertemuan Seleksi. Bahkan jika hanya satu orang tetap berdiri, maka kertas akan didistribusikan dan pemungutan suara akan beralih ke suara yang sebenarnya. Suara akan memutuskan siapa yang akan menjadi 10 Keluarga yang akan menjadi yang paling cocok untuk memegang gelar Sepuluh Master Clan, dan penghitungan yang akan dilakukan di bawah pengawasan 3 Anggota dari Sepuluh Master Clans sekarang serta 3 Anggota dari 18 Rumah Asisten total 6 Anggota.
Namun, ini akan menjadi ‘pemungutan ditandatangani’. Kriteria untuk memilih anggota Sepuluh Master Clan akan Namun, ini akan menjadi 'suara ditandatangani'. Kriteria untuk memilih berikutnya Sepuluh Master Clan akan menjadi kekuatan yang dilakukan oleh masing-masing rumah pada saat ini dalam waktu. Namun, 'Kekuatan Sihir' tidak akan menjadi satu-satunya faktor dalam ini, untuk kemampuan untuk mendukung Bangsa juga akan diperlukan.
Bahkan jika kau mendukung Rumah yang tidak cocok, kau tidak akan kehilangan Angka. Namun, dalam 3 tahun kedepan Rumahmu akan mendapat hukuman, atau sebaliknya, stigma tidak memiliki mata cerdas.
Mengikuti instruksi Mai, 10 anggota pertama disekitar meja kembali ke kursi mereka.
Kepala dari 18 Rumah Asisten sekarang juga mulai untuk duduk satu per satu.
Saat jarum kedua dari jam telah membuat 180o, hal yang terduga terjadi.
Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi duduk.
Mereka berdua telah diharapkan untuk memilih bagi Keluarga Kudou yang baru saja diberhentikan oleh Sepuluh Master Clan, sehingga tindakan ini memberi pukulan ke anggota lain dari 18 Asisten Rumah yang tidak menduga keadaan ini.
Anggota yang masih berdiri melihat satu sama lain.
Satu per satu, orang-orang duduk seperti terhenti di jalan mereka.
Saat 50 detik telah berlalu, tidak ada yang berdiri.
Saat satu menit tercapai, Mai berdiri sekali lagi.
“Lalu, untuk 4 tahun kedepan, Keluarga Ichijou, Keluarga Futatsugi, Keluarga Mitsuya, Keluarga Yotsuba, Keluarga Itsuwa, Keluarga Mutsuzuka, Keluarga Saegusa, Keluarga Shippou, Keluarga Yatsushiro, dan Keluarga Juumonji akan dikenal sebagai Sepuluh Master Klan. Semuanya, aku mengharapkan berlanjutnya kerja sama kita.”
Sembilan anggota lainnya di meja berdiri, dan mengikuti perkataan Mai, membungkuk.
18 Rumah Asisten yang mengitari Sepuluh Master Clan yang baru juga ikut bertepuk tangan.
Saat seleksi dari Sepuluh Master Clan baru berakhir, sudah menjadi tradisi bahwa 18 Rumah Asisten akan meninggalkan mereka untuk Sepuluh Master Clan dapat mendiskusikan tentang organisasi dan struktur baru mereka. Namun, saat Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi mencoba untuk pergi, Mai menghentikan mereka.
“Kuki-dono, Kuzumi-dono, tunggu sebentar.”
“Futatsugi-dono?”
“Apa ada masalah?”
“Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengan kalian berdua. Apa kau bersedia meluangkan waktumu sedikit?”
Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi mengangguk. Saat Anggota lain dari 18 Rumah Asisten telah selesai keluar, hanya Sepuluh Master Clan tersisa, juga dengan dua keluarga yang memiliki Angka ‘Sembilan’, untuk total 12 nama.
“Apa yang ingin kau tanyakan kepada kami?”
“Futatsugi-dono, biarkan aku mengambil alih mulai dari sini.”
Orang yang menghentikan Mai adalah Shippou Takumi, anggota terbaru dari Sepuluh Master Clan.
“Kuki-dono, Kuzumi-dono. Walaupun keluargaku diberikan kehormatan untuk menjadi bagian dari Sepuluh Master Clan, sejujurnya, kami tidak memiliki angka yang dibutuhkan untuk memenuhi misi kami. Biasanya kami akan mengawasi area Kyoto dari Kudou-dono, tapi tugas ini terlalu besar bagi keluargaku sekarang.”
“Dalam masalah itu, mengapa kau tidak meminta bantuan Yotsuba-dono atau Futatsugi-dono? Jika Kyoto bermasalah, maka Ichijou-dono juga bertanggung jawab tentang area ini.”
Takumi menggelengkan kepalanya dengan senyuman terhadap penawaran oleh Kepala dari Keluarga Kuki.
“Ini juga sebuah ide. Namun, aku ingin Keluarga Kudo untuk melanjutkan mengawasi Kyoto-Shiga dan Semenanjung Kii. Tentu saja, Keluarga Shippou tidak berencana untuk hanya membuat permintaan. Aku ingin semua orang yang memiliki angka ‘Sembilan’ meminjamkan kekuatan keluarganya padaku.”
Setelah momen dimana mata terbelalak, Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi tersenyum lebar.
“Mengerti.”
“Aku akan mengkonsultasikan masalah ini dengan Makoto-sama, kami pasti akan mendapat jawaban positif.”
“Aku bergantung kepada kalian.”
Takumi membungkuk dengan dalam, dua Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi juga membungkuk dengan sopan.
Setelah kepergian mereka, suasana hati yang agak santai melayang di ruang konferensi.
“Baiklah, mari kita lanjutkan Konferensi Master Clan.”
“Sebuah rencana balasan pada ideologi Humanist bukan?”
Perkataan Mai mengundang pertanyaan ini.
“Tidak, sebelum itu kita membicarakan kapal mencurigakan yang terlihat disekitar Izu.”
Orang yang mengatakan itu adalah Gouki.
“Ichijou-dono… Tidak perlu terburu-buru sekarang bukan?”
Walaupun Isami menegurnya dengan ekspresi terkejut.
“Jika itu kapal teroris, aku tidak dapat membayangkan sisi lain akan tetap menunggu.”
Gouki tidak menghasilkan.
“Aku tidak mempermasalahkan hal itu, Itsuwa-dono.”
Orang yang menjawab itu adalah Kouichi, yang telah mengembalikan sikap biasanya dalam semalam.
“Lalu mari kita dengarkan tentang masalah ini.”
Walaupun sikap Kouichi sama seperti biasa, tampaknya Gouki tidak ingin berhubungan dengannya lagi. Untuk seseorang seperti Gouki, komunikasi rahasia dengan musuh merupakan alasan yang tak termaafkan.
“Tidak ada reaksi saat mencari penyihir di kapal pengangkutan yang koordinatnya diberikan Yotsuba-dono. Tidak senjata atau amunisi ditemukan di kapal.”
“Apa kau menemukan sesuatu?”
“Ada kemungkinan bahwa peledak ditransportasikan. Karena ini juga mungin bahwa kapal itu akan digunakan untuk tujuan melarikan diri, kita berencana untuk tetap memantau.”
“Bagaimana dengan pergerakan USNA?”
Mengambil momentum Gouki, kali ini kesempatan Katsuto untuk bertanya kepada Kouichi.
“Seorang agen telah dikirim. Dengan kata lain, kelompok yang telah mengkhianati USNA telah ditemukan, tapi mereka tidak bijaksana dalam hal ini. Ini mungkin bahwa tugas ini bukanlah perintah dari Pemerintahan USNA sendiri.”
“Dengan kata lain, pemburu favorit mereka berkeliaran, bersembunyi di suatu tempat?”
“Informasi pesiar yang diterima Yotsuba-dono telah dipastikan berada di luat wilayah laut. Dia dapat secara tak terduga bersembunyi di situ.”
Mendengar jawaban Kouichi, Isami menunjukkan ekspresi termenung.
“Jika ini laut, apa aku harus pergi dan melihatnya? Akan mungkin untuk mengkamuflasekan menjadi sebuah kecelakaan menggunakan alasan bencana alam.”
“Masalahnya bukan pada pemburu USNA, tapi teroris yang telah menyusup ke negara.”
Pada tawaran Isami, Atsuko mengeluarkan opini yang benar-benar berlawanan.
“Ini memang masalahnya. Kita tidak memiliki bukti dari kehadiran mereka disaat yang sama, tapi kita juga tidak memiliki bukti tentang absennya mereka. Ini benar-benar mengkhawatirkan bahwa kita bahkan tidak tahu jika mereka mengintai.”
Raizou mendukung argumen Atsuko.
“Mereka mungkin bahkan mentarget Pertemuan Sepuluh Master Clan untuk semua yang kita ketahui.”
Ini pasti adalah sebuah kebetulan.
Namun, ini kebenarannya.
Segera setelah Raizou mengatakan ini, sebuah suara yang sangat kuat dengan getaran kuat menyerang ruang konferensi.
◊ ◊ ◊
5 Februari 2097 Masehi., 10 : 33 A.M.
Ini sekarang waktu istirahat antara periode kedua dan ketiga di SMA 1.
Sebuah suara dengungan keluar dari kantung Tatsuya saat dia sedang menuju Ruang Praktek, ini adalah sinyal darurat.
Mengeluarkan terminalnya untuk memastikan isinya, kau dapat membaca wajahnya bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.
“Maaf, pergilah dahulu tanpaku!”
Tatsuya meninggalkan teman sekelasnya, diantaranya adalah Mizuki, dan berlari menuju Ruang Praktek.
Tatsuya, yang menerima izin dari gurunya Jennifer Smith untuk pulang lebih awal, bertemu Miyuki dalam jalannya ke gerbang utama.
“Onii-sama juga menerima sinyal darurat?”
Miyuki, yang wajahnya sudah kehilangan warnanya, bertanya kepada Tatsuya dengan kalimat pendek.
“Ayo pergi.”
Tatsuya menjawab bahkan dengan jawaban yang lebih singkat.
Walaupun Miyuki mengangguk dan baru saja akan mempercepat jalannya, sebuah suara terdengar memanggilnya dari belakang.
Minami muncul dari pintu masuk, ditemani teman sekelasnya Saegusa Kasumi, juga saudaranya Izumi dan yang terakhir Shippou Takuma. Semua dari mereka berhubungan dengan Sepuluh Master Clan. Semua dari mereka, kecuali Minami, berhubungan darah dengan Sepuluh Master Clan.
“Miyuki-senpai.”
Izumi berlari menuju Miyuki.
“Izumi-chan, juga.”
“Jadi ini bukan alarm palsu!”
Miyuki mengangguk kepada pertanyaannya.
Izumi mulai gemetar tak terkendali.
“Kita akan melihat apa yang terjadi untuk diri kita sendiri. Bagaimana dengan kalian.”
Tatsuya, yang selahkah didepan, bertanya kepada anak kelas satu.
“Aku juga ikut.”
Takuma segera menjawab.
“Kami juga akan ikut.”
Kasumi memegang tangan saudaranya yang gemetaran.
Minami mendekat kepada Miyuki. Jadi dia dapat membuat pelindung padanya saat terjadi apa-apa.
Memimpin kelompok, Tatsuya dan lima orang lainnya segera pergi ke stasiun.
◊ ◊ ◊
Disaat yang sama, di SMA 3.
“Masaki, ada apa!”
Masaki berlari keluar kelas setelah meminta izin untuk pulang lebih awal. Kichijouji, yang mengejarnya sampai dia kehabisan napas, bertanya seperti itu.
“Ayahku diserang.”
Bahkan menyesali waktu yang dihabiskan melihat ke belakang, Masaki menjawab.
“Sebuah serangan? Tapi… sekarang seharusnya sedang ditengah Konferensi Master Kl…”
“Aku mengatakan bahwa Konferensi Master Clan adalah korban dari serangan teroris.”
“Apa katamu!”
Melihat Kichijouji kehilangan kata-kata, Masaki berbalik.
“Aku tidak yakin apa yang benar-benar terjadi hanya dari sinyal darurat. Aku hanya tahu bahwa dia masih hidup. Aku akan menuju ketempat itu dengan helicopter. Aku mengandalkanmu untuk menjaga Akane dan yang lain.”
“Ba-baiklah, aku mengerti! Berhati-hatilah, Masaki.”
“Ya, aku tahu.”
Masaki bukan menuju rumah, dia menuju ke lapangan helicopter perusahaan.
◊ ◊ ◊
Disaat yang sama, di Universitas Sihir.
“Saegusa-san, ada masalah.”
Selama pelajaran yang dalam bentuk debat, guru perempuan memanggil Mayumi.
“Maafkan aku, Sensei. Bisakah aku berbicara denganmu sebentar.”
Dengan ekspresi gelap diwajahnya, Mayumi berjalan dengan cepat ke meja dosen.
Dia diam-diam menunjukkan terminalnya kepada dosennya yang masih menampilkan sinyal darurat.
Baru saja saat dosen itu akan menaikkan suaranya, dia berhasil untuk menjaganya dalam kontrol dengan gesturnya, dia lalu mendekat ke telinganya.
“Aku tahu bahwa orang-orang dari keluargaku gelisah. Kakakku mungkin akan pergi ke tempat kejadian, aku akan kembali ke rumah dan mencoba menenangkan semuanya.”
Dosen itu mengangguk dengan wajah serius.
Tidak membiarkan teman sekelasnya merasa ambigu, Mayumi menyatakan dengan tersenyum dan sedikit permintaan maaf bahwa dia harus pergi untuk urusan keluarga.
◊ ◊ ◊
Ledakan terjadi tepat dibelakang pintu konferensi, api merah mengenai dinding.
Namun, api itu dapat segera dimatikan.
“Juumonji-dono, bagus.”
Tidak ada satupun anggota Sepuluh Master Clan yang terluka. Panas dan dampaknya telah sepenuhnya dihambat oleh pelindung anti panas milik Katsuto.
“Mutsuzuka-dono juga, seperti yang diharapkan.”
Penghapusan api dilakukan oleh Manipulasi Panas milik Mutsuzuka Atsuko. Untuk Penyihir dengan Angka ‘Enam’, mematikan api yang bahkan tidak dapat melelehkan besi adalah permainan anak-anak.
“Kita mungkin seharusnya menuju ke pintu keluar. Jika kita tenggelam hidup-hidup, akan lebih susah untuk melarikan diri.”
Sementara Futatsugi Mai telah menghentikan oksidasi struktur dari panas sehingga tidak akan ada penyebaran asap beracun, dia membuat komentar itu dengan suara tenang.
“Setuju. Sepertinya bom bunuh diri skala besar telah terjadi.”
Selagi Mitsuya Gen memiliki beberapa sihir yang siap, dia mengangguk pada perkataan Mai.
“Boneka teroris! Mengerikan cara mereka melakukannya.”
Gouki mendecakkan lidahnya karena menggunakan manusia sebagai boneka untuk melakukan tindakan. Menggunakan Sihir atau obat-obatan untuk membuat boneka manusia dari manusia, ada juga cara untuk menghilangkan seseorang dari kontrol dengan sihir.
Apa yang Gouki dirasakan adalah yang terakhir, sebuah sihir yang mengendalikan daging. Dia merasa kehadiran di lobi lantai pertama, serta koridor setiap lantai yang bergerak lambat, hal itu tampaknya akan menurun.
Meskipun keluarga Ichijou dan Penyihir Angka 'Satu' ahli dalam Sihir yang mengganggu dengan daging dan tubuh, sihir yang memanipulasi gerakan tubuh selalu dilarang. Ada contoh 'kehilangan nomor satu' bagi mereka yang mengabaikan hukum itu. Itulah sebabnya bahkan jika Gouki mengerti apa yang sebenarnya terjadi, dia tidak tahu bagaimana untuk menghentikan hal jahat ini yang dikenal sebagai Boneka Terorisme.
"Ini buruk."
Merasakan bahwa lantai akan segera runtuh, Yatsushiro Raizou mengeluarkan Sihir Kontrol Gravitasi. Ini tidak dapat dibandingkan dengan Sihir Terbang, dan mengangkat sebuah area sebesar ini yang kehilangan semua dukungan membutuhkan usaha yang sangat besar.
“Mari kita bergegas.”
Semuanya mengangguk pada perkataan Kouichi, Maya, Mai, dan Atsuko meninggalkan ruangan, sepuluh Penyihir bersenjata diluar sebagai kelompok.
Membidik pembom yang berkeliaran di koridor, Ichijou Gouki melepaskan 'Rupture'.
"Mereka bukan pelaku bom bunuh diri. Mereka hanya mayat yang dimanipulasi membawa bom."
Aliran penghinaan yang Gouki, yang baru saja meledakkan lengan mayat untuk menghalangi prosedur peledakan, meludah dengan suara marah, melebihi harapan orang lain.
Untuk mencegah terkubur karena lantai runtuh, para pemimpin dari Sepuluh Master Clan memutuskan untuk pergi ke atap dan melompat dari sana selagi membuang mayat pembom yang mereka temui.
Itu Mitsuya Gen dan Saegusa Kouichi yang tercepat dalam mengambil tindakan terhadap pelaku bom. Ada teknik yang awalnya memungkinkan orang untuk melakukan hingga maksimum sembilan Rangkaian Sihir yang berbeda pada saat yang sama, kemudian menyimpannya untuk digunakan bersamaan, seketika melepas mereka semua. ‘Speed-Loader’, menggunakan ‘Octet’ Kouichi memungkinkan dia untuk mempertahankan 8 Sihir berbeda dari 4 Sistem yang berbeda siap dan memilih Sihir yang ia harus berurusan dengan berbagai macam situasi langsung. Mayat-mayat berjalan bahkan tidak bisa berharap untuk mendekati mereka.
Waktu aneh ledakan tidak bisa dicegah, dinding pelindung berlapis-lapis ‘Phalanx’ adalah alat yang sempurna.
Sihir Kontrol Gravitasi Raizou ada di sana untuk mencegah tanah dari tiba-tiba jatuh di bawah kaki mereka.
Sihir Manipulasi Panas Atsuko bisa menghapus api apapun.
Futatsugi Mai akan menghilangkan asap beracun.
Maya menjadi senter dalam koridor gelap itu saat api dimatikan.
Itsuwa Isami dan Shippou Takumi tidak memiliki kesempatan untuk melakukan apapun.
Mustahil untuk mereka mayat pembawa bom untuk membunuh atau bahkan melukai mereka.
Kepala Keluarga telah menyadari fakta ini.
"Ini akan sulit menemukan balasan ke Media."
Gen mengeluh selagi membuat keju Swiss keluar dari mayat.
"Saya kira kita tidak punya cara untuk menipu mereka sama sekali."
Sementara memadamkan dinding api, Atsuko membuat komentar dengan nada pasrah.
"Meskipun kami berhasil mendapatkan foto dari fakta bahwa itu adalah mayat yang memegang bom ... aku pikir mengungkapkan ini ke publik akan memiliki efek yang cukup negatif."
Isami, yang telah menyerah pada harapan mendapatkan giliran pada melakukan apa-apa, dia setuju saat mengambil foto.
"Namun, aku ragu dengan sengaja melukai diri kita sendiri akan cukup membantu."
Mendengar perkataan Maya, Raizou mengangkat bahunya.
"Bagaimana kalau kita bersembunyi sampai api mereka dingin."
Komentar Raizou ini yang mungkin lelucon atau pernyataan yang serius, tidak ada suara keberatan datang.
5 Februari 2097 Masehi, 10:30 A.M.
Jumlah korban teror bom Hakone Hotel XXX ini menjadi 22, dan ini menjadi bencana dengan korban sebanyak 34 orang.
Selanjutnya, jumlah orang tak terluka 33 orang. Jumlah Penyihir diantara mereka 27 orang.
Kritik paling kasar datang dari opini publik dari mereka yang mengklaim Penyihir telah memprioritaskan diri mereka sendiri diatas orang lain.
(Versi koran elektronik menunjukkan tanggal 6 Februari 2097 Masehi. Lebih lengkap di sini